[MFA2022] Allah Menjawab Doaku – Ummu Disy


Qs. Al Fatihah Ayat 6

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus
“….Ampuni dosa-dosaku Ya Allah, tunjukkanlah aku jalan yang lurus, jalan yang benar, jauhkan aku dari segala macam godaan syaithan ….”


Ini adalah sepenggal doa yang dari dulu ketika masih belum menikah hingga sekarang menjadi seorang istri dan ibu sering saya panjatkan berulang-ulang setiap selesai sholat. Adakalanya doa ini saya ucapkan dengan bersungguh-sungguh tapi kadang hanya seperti mengalir saja keluar dari mulut saya seperti audio yang otomatis berputar terus ketika tombol repeat nya sudah dinyalakan, kalo bahasa anak muda sekarang doanya “ga mindful”


Saya pernah tidak menyadari bahwa meminta ditunjuki jalan yang lurus ini adalah doa yang
selalu diucapkan seluruh umat muslim di dunia setiap harinya, minimal 17x sehari dalam sholat fardhu yaitu dalam bacaan surah Al Fatihah. Parahnya lagi, ngapain saja saya selama ini?
Bacaan Al-Fatihah yang saya hafalkan dari sewaktu kecil mulai dari belajar ngaji dan sholat hingga sudah setua ini saya baca setiap sholat tapi saya tidak tahu artinya, saya tidak paham maknanya. Astaghfirullahaladzim
Tapi alhamdulillah, Allah Maha Baik… Allah masih kasih saya kesempatan untuk belajar dan memahami makna doa didalam surat Al Fatihah ayat 6 ini, yg mind blowing buat saya adalah makna dari Shiraatal Mustaqim (jalan yang lurus) yang selalu kita pinta terus di dalam sholat kita dengan cara yang indah.

Menurut Ustadz Nouman Ali Khan dalam video tadabbur surat Al Fatihah, makna lafaz Shiraat
adalah jalan yang lebar, ada banyak kata lain yang memiliki arti jalan dalam bahasa Arab yaitu
Thariiq dan Sabiil, tapi ternyata memiliki makna berbeda dengan Shiraath, kedua kata ini
memiliki bentuk jamak, yaitu Thuruq dan Subul, yang memberi makna bahwa bisa jadi ada
lebih dari satu jalan untuk sampai ke tujuan. Sedangkan kata Shiraath tidak memiliki bentuk
jamak, sehingga bermakna satu-satunya jalan yang harus kita lewati untuk sampai ke tempat
tujuan, tidak ada jalan lain selain jalan ini. Sedangkan mustaqim juga mengandung arti jalan
yaitu jalan yg lurus keatas. Jadi Allah menggunakan kata shiraath dalam ayat ini untuk
menunjukkan bahwa hanya ada satu jalan yang dapat mengantarkan kita kepada-Nya. Tidak
ada jalan yang lain. Jalan itu adalah jalan Islam.
Kenapa kemudian ayat ini menjadi sangat menyentuh saya?
Berawal di bulan Februari 2020 ,Allah berikan ujian kepada keluarga kami. Ujian yang
menghantarkan kami ke hadapan pintu hidayah, pintu yang in syaa Allah membuka jalan untuk
mengawali perjalanan hijrah kami, perlahan tapi pasti menapaki jalan yang lurus yang selama
ini selalu saya pinta kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar sampai ke gerbang Jannah-Nya
dengan selamat.
Awal proses hijrah bertepatan dengan awal pandemi, saya mulai mengikuti kajian kajian online
dengan suami, berusaha kembali mengisi ruang-ruang di hati kami yang selama ini jarang
sekali tersentuh dengan pesan cinta-Nya, saya pun mulai tertarik belajar mentadabburi makna
pesan-pesan cinta dari Allah. Dan saat itu salah satu pesan yang menyentuh sekali untuk saya
ketika saya mulai belajar tadabbur adalah ketika mentadabburi surat Al Fatihah ayat 6 ini,
membaca artinya dan memahami baru sebagian saja maknanya sudah membuat saya tertegun
cukup lama….


Ya Allah, ini tuh doa yang selalu saya ulang-ulang selama ini kan yaa? Saya merasa ayat Allah
ini benar-benar ditunjukkan untuk saya, relate banget dengan kondisi saya saat itu, ini yang
saya butuhkan, saya butuh petunjuk dari Allah untuk bisa melalui ujian yang sedang keluarga
kami alami. Ayat ini mewakilkan permohonan kami kepada Allah agar Allah memberikan
hidayah, agar Allah bimbing untuk menempuh jalan kebenaran, dan memohon diberikan
keistiqomahan di jalan tersebut hingga nanti waktunya kami kembali kepada Allah. Ayat ini jadi
seperti penguat untuk hati kami yang lemah dan mudah berbalik, juga iman yang naik turun,
maka sungguh saya merasa ayat ini menjadi doa agar Allah selamatkan hati kami.

Lalu….Sebatas itu sajakah? Setelah menemukan doa yang tepat, kemudian apakah Allah beri
jawabannya? Apakah saya temukan jalan kebenaran itu?
Ya…. Petunjuk itu ternyata selama ini sudah ada, selalu dekat, namun tersimpan rapi dan hanya
jadi pemanis di rak buku…. Ya Allah…. Astaghfirullahaladzim
Petunjuk menuju satu-satunya jalan kembali kepada Allah itu adalah Al Quran itu sendiri.
Ayat-ayat di dalam Al Quran itulah Kalamullah, pesan-pesan cinta dari Allah yang merupakan
panduan untuk menjalani kehidupan.
Suatu nasehat dan pelajaran hidup untuk saya, yaitu begitu indah cara Allah menolong kami,
ujian yg kami alami hanya media saja bagi Allah untuk memberikan rahmat-Nya kepada kami,
Allah jawab doa-doa saya, Allah sentuh hati saya melalui surah Al-Fatihah ayat 6, yang
menyadarkan saya jika hidup hanya sekedar hidup, jika jasad dan hati tidak tersentuh Al Quran
apalah artinya hidup, seperti tersesat di sebuah rute tanpa roadmap, tanpa tahu arah dan
tujuan. Na’udzubillah
Wallahu a’lam bish-shawab

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s