Bismillahirrahmanirrahim.
Pernahkah kamu tiba-tiba mengingat sebuah ayat padahal tidak sedang berusaha menghafalnya? Saya pernah.
Ketika mengalami peristiwa tersebut, saya lekas mencari tahu terjemahan dari ayat yang tiba-tiba terlintas di pikiran. Saat mengetahui artinya saya bersyukur Allah izinkan kalam-Nya menetap di hati ini. Hati yang semestinya memang menjadi tempat tinggal ayat-ayat suci Ilahi.
Maha baik Allah yang mengizinkan ayat suci-Nya mengisi relung hati. Ayat yang hadir ketika saat itu saya sedang menghabiskan waktu sendiri. Ayat yang mengingatkan saya bahwa ALLAH lebih dekat dari urat nadi.
Begitulah pengalaman saya dengan ayat ke 13 surat Al-Mulk yang terjemahannya berbunyi,
وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿الملك: ١٣﴾
“Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.”
Imam Al Hafiz Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan bahwa melalui ayat tersebut Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan manusia bahwa Dia Maha Melihat semua isi hati dan rahasia yaitu segala sesuatu yang terdetik dan disimpan dalam hati. Tidak ada rahasia antara manusia dan Allah Azza Wa Jalla. Setiap tutur kata yang dinyatakan atau dipendam hati, Allah Al Aliim Maha Mengetahui.
Melalui ayat ini, saya mengambil pelajaran mengenai kejujuran. Sikap jujur bermula dari pemahaman bahwa Allah Maha Mengetahui rahasia hati hamba-hamba-Nya. Sehingga tidak ada kesempatan bagi orang-orang beriman untuk membohongi diri sendiri dan orang lain meskipun hanya di dalam hati. Ayat tersebut juga mengingatkan saya untuk melatih diri agar selalu mengingat Allah di setiap keadaan baik ketika berada di keramaian ataupun sendirian.
Ayat ke 13 tersebut merupakan bagian dari Surat Al-Mulk yang seluruhnya terdiri dari 30 ayat. Surat tersebut termasuk surat ke 67 yang turun di Makkah. Di salah satu episode Quran Weekly, Ustadz Nouman Ali Khan pernah membahas mengenai keutamaan surat Al-Mulk. Beliau menjelaskan bahwa berdasarkan beberapa hadis sahih yang diriwayatkan sahabat Anas dan Ibnu Mas’ud, Nabi Muhammad SAW berpesan bahwa “Satu surat dalam al-Qur’an yang hanya (terdiri dari) tiga puluh ayat akan membela orang yang selalu membacanya (di hadapan Allah Ta’ala) sehingga dia dimasukkan ke dalam surga, yaitu surat: “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan.”
Surat tersebut juga memberikan syafaat bagi yang membacanya sehingga mencegah siksa kubur, dan menyelamatkan dari siksa neraka. Rasulullah SAW juga mencontohkan bahwa setiap hari beliau tidak tidur sebelum membaca surat Alif Lam Miim Tanziil (Surah As-Sajdah) dan surat Tabarakkalladzi biyadihill mulk (Surah Al-Mulk).
Setelah membaca penjelasan Imam Al Hafiz Ibnu Katsir Rahimahullah dan mendengarkan pembahasan mengenai keutamaan (fadhilah) surat Al-Mulk yang disampaikan Ustaz Nouman Ali Khan, tentulah setiap orang yang beriman semakin termotivasi untuk membaca, mentadaburi, dan mengamalkan surat tersebut. Orang beriman sangat mengharapkan Allah membebaskannya dari siksa kubur dan siksa neraka. Kita membutuhkan rahmat Allah melalui Al-Qur’an agar tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merasakan siksa kubur.
Sejak hari di mana saya diingatkan Allah pada ayat ke 13 surat Al-Mulk, saya berusaha untuk melafalkannya berulang-ulang. Ketika memasak, berjalan kaki menuju kantor, dan menjalani aktivitas sehari-hari. Termasuk ketika sedang mengetik tulisan ini.
Kepada Allah yang Maha Mengetahui rahasia hati, saya mencintaimu ya Rabbi. Jika ada kekeliruan pada tulisan ini semoga Allah mengampuni saya. Dan jika ada kebaikan di dalamnya semoga berkah Allah tercurah untuk kita semua. Semoga Allah menjadikan saya dan semua pembaca tulisan ini sebaik-baik hamba bagi-NYA. Hamba yang dipilih-Nya untuk memperoleh syafaat Al-Qur’an, terbebas dari siksa kubur dan siksa api neraka. Semoga Allah izinkan Surat Al-Mulk tinggal di hati kita. Hamba Allah yang daif dan senantiasa membutuhkan pertolongan-Nya.
Referensi:
Nouman Ali Khan Indonesia 