Saat kita berada di majelis ilmu, hati ini cenderung tenang bukan? Ikatan kita kepada Allah terasa semakin menguat. Begitulah spesialnya majelis ilmu yang disebut sebagai taman surga di dunia, yang diisi dengan teman-teman seiman, yang jiwanya sama-sama sedang diketuk untuk datang meraih ilmu dan segala keberkahannya. Tapi, sebagian besar waktu kita tak sepenuhnya berada disana. Kita mengunjungi satu lingkungan ke lingkungan yang lain. Bertemu satu kelompok dan kelompok lainnya, yang kadang membuat hati kita cenderung berubah-ubah. 

Hari ini kita rasanya kita begitu taat, besok ternyata kita lalai dengan apa yang Allah tuntun untuk diri ini. Minggu ini kita sudah menjalankan sunnah secara rutin, ternyata kesibukan membuat diri ini abai di minggu berikutnya. Belum lagi kesalahan lain yang mungkin dilakukan, sehingga malaikat ‘Atid lebih banyak bertugas dibanding Malaikat Raqib. Lebih jauh lagi, jika kita melakukan sesuatu tapi tidak sadar kalau hal itu tengah menjauhkan diri dari rahmatnya Allah.

Begitulah kita sebagai manusia, tempatnya salah, punya nafsu dalam diri yang perlu dijaga agar tetap dalam arah yang benar. Tak ada manusia yang tak pernah salah, pun kadang juga futur. Sebaik-baik manusia yang melakukan kesalahan tentu mereka yang mengevaluasi, dan berusaha agar bisa kembali pada apa yang telah dituntun untuknya. 

Dalam sebuah video Quran Weekly, Ustadz Nouman Ali Khan menyampaikan satu ayat yang luar biasa, ayat ini adalah doa untuk kita yang ingin dijaga hatinya oleh Allah. Apalagi, bulan Ramadan ini merupakan waktu yang tepat untuk menghapus segala hal yang menjadikan kita jauh dari arah menuju Sang Pencipta. Ayat ini juga menjadi favorit saya karena ini adalah doa yang sangat kuat dan indah di dalam Al-Qur’an, yang sebaiknya bisa diingat dan dihafalkan. Doa itu berada pada Surat Ali ‘Imran Ayat 8:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Artinya: 

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.

Ustadz Nouman Ali Khan menyampaikan bahwa dalam ayat ini kita memohon kepada Allah agar tidak membiarkan hati kita menyimpang, karena bisa jadi kita tidak sadar bahwa kita telah menyimpang. Ada orang yang berjalan lurus, namun ia tidak menyadari bahwa tengah mengambil arah yang salah, sehingga ia menyimpang secara perlahan demi perlahan. Kita memohon kepada Allah agar diberikan perlindungan-Nya. Jangan sampai kita secara tidak sadar namun perlahan menjauh dari Allah tanpa menyadarinya. Dan sebelum kita menyadarinya, ternyata sudah tidak merasakan iman lagi, jangan sampai ya ☺. 

Cerminan diri kita adalah hati kita. Jadi apabila hati ini tidak menyimpang, maka percayalah, kita akan dibimbing seutuhnya. Betapa indahnya jika seluruh aktivitas kita, setiap harinya, dituntun dan diarahkan pada hal yang baik dan diselimuti dengan rahmat dan kasih sayangnya Allah. Itulah kebahagian yang hakiki. 

Kita akan terus membutuhkan petunjuk, tidak hanya hari ini, dan besok, tapi seterusnya. Sehingga kita juga perlu untuk memanggil Allah terus menerus dengan doa ini sehari-hari. 

Bila kita tetap menuju Allah dan berdoa dengan Surat Ali Imran ayat 8 ini, semoga Allah memberikan rahmat yang paling indah untuk kita setiap saat dari segala hal yang tengah kita jalani, setiap orang yang akan kita temui, dan segala proses yang tengah kita ikhtiarkan.

Wallahu’a’lam bishawab.

Penulis: Indriana Rezkia

Sumber Tulisan: Menjaga Hati – Nouman Ali Khan subtitle Bahasa Indonesia (Youtube)

(https://www.youtube.com/watch?v=4VlEtL8Dzyw)