Alhamdulillah, Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimusholihat
Ada banyak sekali nikmat dari Allah ﷻ yang diberikan pada kita setiap harinya. Salah satu nikmat berharga dari-Nya adalah kemauan untuk belajar memahami pesan-pesan cinta-Nya dalam Al-Qur’an.
Ada banyak metode Allah dalam penyampaian-Nya di dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah metode permisalan atau al amtsal. Aku suka sekali dengan permisalan karena dengan metode itu membantu aku memahami sesuatu. Mungkin bukan aku saja ya, kamu juga kan?
Dari banyaknya dialog di dunia, ada dialog yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an. Dari banyaknya permisalan, ada permisalan yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an. Dan dari banyaknya nasihat, ada nasihat yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an.
Salah satunya ada pada Surah Luqman ayat 16.
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ ﴿لقمان: ١٦﴾
(Luqman berkata), “Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus Mahateliti.”

Ayat ini menjadi pengingat dan penggerak dalam menjalani hari-hari.
Pertama, beramal saleh sekecil apapun itu. Bisa jadi amal yang kecil itu dinilai besar di mata Allah. Jangan malu dengan kecilnya kebaikan yang dilakukan. Kebaikan apa yang sedang bisa dilakukan, lakukanlah! Seorang ustazah yang mengingatkan, “Seperti pemulung yang memulung sampah, begitulah kita sejatinya dengan peluang amal. Ambil sebanyak mungkin yang bisa kita ambil. Sekecil apapun itu, jangan sampai kecolongan. Kita tidak pernah tahu amalan mana yang mengantarkan kita ke surga.”
Kedua, berusaha tidak meremehkan dosa. Kelak setiap amal ada balasannya di dunia juga di akhirat. Jangan lihat kecilnya dosa, tapi lihat kepada siapa kita sedang bermaksiat.
Alhamdulillah, Allah ﷻ beri kesempatan mendengar penjelasan QS Luqman ayat 16 dari ustaz Nouman Ali Khan. Kita diajak merenungi biji sawi, yang dengan keterbatasan ilmu, kita tidak bisa menimbang beratnya. Ditambah lagi jika biji sawi itu disimpan di batu yang gelap, atau di langit yang ada 7 lapis, atau di dalam bumi yang semakin dalam semakin gelap, ya semakin kita tidak bisa menjangkaunya. Lalu ayat tersebut Allah tutup dengan penekanan, “Allah Mahahalus Mahateliti” Masyaallah.

Ayat ini juga motivasi untuk para remaja yang suka merasa rendah diri “insecure” karena membandingkan diri dengan orang lain. Belum bisa jadi orang yang kelihatannya sudah melakukan hal-hal “hebat”. Ya, tidak apa-apa belum menjadi orang besar (dengan segunung kebaikan) yang penting terus menanam benih kebaikan-kebaikan kecil yang bisa kita lakukan.
Ayat ini mengajarkan kerendahan hati di hadapan Allah, sekaligus mengajarkan kepercayaan diri. Ya, ayat ini juga memberi pesan indah dari seorang ayah tentang harga diri. Sang ayah menyadarkan anak yang sedang tumbuh bahwa “kau berharga”. Harga diri tidak dinilai dari apa yang dipakai (merek baju, punya ini itu dll.), tapi dari apa yang dilakukan.

Alhamdulillah, ayat ini jadi pengingat untuk semangat melakukan kebaikan. Ya, ada Allah yang selalu melihat dari niat baik, pikiran baik, dan perbuatan baik kita. Termasuk kebiasaan sederhana membuat tulisan ini. Berharap tulisan ini jadi satu bibit kebaikan yang Allah tumbuhkan menjadi kebaikan yang bermanfaat luas. Aamiin.
Ayat ini juga yang jadi penguat saat malu mulai tumbuh. Misal malu berbicara karena merasa belum banyak ilmu, padahal Rasulullah ﷺ mengajarkan sampaikan walau 1 ayat. Malu saat mau memberi hadiah karena merasa hadiah yang diberikan itu kecil. Ayat ini menguatkan sehingga akhirnya jadi memberi. Juga menguatkan untuk belajar setiap menyambut dengan senyuman bertemu orang lain. Alhamdulillah.
Yang penting diingat adalah “Ada banyak amalan kecil menjadi besar dan amalan besar menjadi kecil di mata Allah, semua itu tergantung niat.”
Wallahu’alam bishowab
Penulis: Ismi Fadhilah
Sumber tulisan: https://youtu.be/VnxevwAjUwQ
[…] المصدر: [MFA 2022] Biji Berharga – Ismi Fadhilah – Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike