[VoB2022] Prioritas di Tengah Waktu Terbatas


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-579

Topik: Pearls from Al-Kahfi

Jum’at, 21 Januari 2022

Materi VoB Hari ke-579 Pagi | Prioritas di Tengah Waktu Terbatas

Oleh: Vivin Ardiani

#FridayAlKahfiWeek83Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Sebelum berbicara, bercerminlah. Apakah dengan yang Anda lakukan akan menyelesaikan masalah, atau justru menambah masalah?

Berpikir. Berpikirlah.

Kita hanya memiliki waktu yang singkat di dunia dan kesempatan berbicara yang terbatas. Dengan keterbatasan itu, mengapa tidak digunakan untuk berbagi ayat-ayat Allah saja?

Bagaimana kalau itu yang kita lakukan? Ustaz sudah membuktikan dan keajaiban terjadi. 

Ustadz tidak peduli jika mendapat undangan dari gereja, Ustaz akan datang. Mendapat undangan dari sinagoge, Ustaz juga akan datang. Selama mereka memberi kesempatan Ustaz untuk berbicara tentang Al-Qur’an. 

Apakah Rasulullah mendatangi pemuka Quraisy untuk berdakwah? Ya, Rasulullah datang ke tengah-tengah mereka. 

Bagaimana kemudian kalau ada orang yang mengunggah foto itu lalu memberi caption, “Lihat! Rasulullah bersekutu dengan kaum kafir Quraisy!”

Tapi Rasulullah tidak peduli hal semacam itu. Karena jelas bagi Rasulullah berdiri di pihak mana. 

Ketika tidak jelas apa yang menjadi perselisihan, orang-orang lebih peduli pada foto/gambar. Padahal image is nothing, message is everything. 

Ustaz masih tidak menyangka ketika enam atau tujuh wanita mendatangi Ustaz. 

“Kami kaum Nasrani. Kami mendengar podcast Ustaz dua tahun terakhir ini. Kami sangat menghargai apa yang Ustaz lakukan. Kami sangat berterima kasih dan mendoakan kebaikan Ustaz.  Kini kami percaya bahwa Qur’an adalah perkataan Tuhan. Bagaimana kalau kami menghadiri salat Jumat?”

Masyaallah. Padahal kaum Nasrani juga punya studi bibel. Namun mereka mempelajari Al-Qur’an. Ajiib.

Qayyiman, dalam tafsirnya disebutkan, Qur’an akan memperbaiki masalah umat muslim. Maka jadikan Qur’an prioritas kita.  Dengan belajar dan berbagi mutiara Qur’an, kita tidak akan kehilangan sesuatu pun. Kita tidak akan tersesat dengan memegang teguh Qur’an.

Misi Rasulullah juga sepenuhnya memperingatkan umat dengan Qur’an.

 فَذَكِّرْ بِٱلْقُرْءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ 

Maka berilah peringatan dengan Al-Qur`ān kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku. (QS Qaf, 50:45)

Insyaallah bersambung. 

⏱️⏱️⏱️⏱️⏱️

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 14. Al-Kahf (Ayah 2a) – A Deeper Look (47:55 – End)


Materi VoB Hari ke-579 Siang | Yang Sempurna dan Menyempurnakan

Oleh: Vivin Ardiani

#FridayAlKahfiWeek83Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Membuat terjemahan Al-Qur’an adalah sesuatu yang sangat sulit karena tantangannya bagaimana mengungkap banyak hal yang terkandung dalam ayat. Berikut terjemahan menurut analisis grammar versi Ustaz.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَاۜ -١- قَيِّمًا   

Segala puji dan ucapan terima kasih bagi Allah yang telah menurunkan kitab (haal 2*: yang telah memastikan bahwa kitab-Nya lurus, kitab sumber proteksi, korektor, pemelihara) eksklusif bagi hamba dan Rasul terakhir-Nya, selagi itu Dia tidak mengadakan di dalamnya suatu kebengkokan apa pun (haal 1).

*) Kata qayyiman pada ayat kedua menjelaskan kitab pada ayat pertama. 

Jadi ada dua haal yang menjelaskan dua kondisi kitab:

Kondisi pertama, kalimat wa lam yaj’al lahu ‘iwaja, selagi itu Dia tidak mengadakan di dalamnya suatu kebengkokan apa pun.

Kondisi kedua, kata qayyiman, Al-Qur’an kitab yang lurus, sumber proteksi, korektor, pemelihara.

Tapi kata yang menjelaskan kualitas kitab (qayyiman) tidak terletak di tengah ayat, tapi di akhir. Urutannya terbalik. Seharusnya lebih mudah menyebut kata (qayyiman) terlebih dahulu dibanding kalimat (wa lam yaj’al lahu ‘iwaja). Ini yang disebut i’tiradh (penyisipan).

Sehingga terjemah diatas bisa diperhalus lagi menjadi:

Segala puji dan ucapan terima kasih bagi Allah yang telah menurunkan kitab – selagi itu Dia tidak mengadakan di dalamnya suatu kebengkokan apa pun, by the way

eksklusif bagi hamba dan Rasul terakhir-Nya dan telah memastikan bahwa Al-Qur’an kitab yang lurus, sumber proteksi, korektor, pemelihara.

Biasanya, kita menyisipkan kalimat sebelum menyelesaikan pembicaraan karena sesuatu itu penting dan kita sangat bersemangat menjelaskan hal itu. Contoh dari i’tiradh sudah disampaikan pada #FridayAlKahfiWeek63Part2.

Seperti itu pula Allah berfirman dalam ayat pertama. Gagasan mengucap alhamdulilah sangat kuat, sebelum melanjutkan pembahasan, gagasan lain yang juga kuat, muncul. Yaitu wa lam yaj’al lahu’iwaja.

Insyaallah bersambung. 

🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 15. Al-Kahf (Ayah 2b) – A Deeper Look (00:00 – 07.14)


Materi VoB Hari ke-579 Sore | Terbuai Dalam Kilau Permata

Oleh: Vivin Ardiani

#FridayAlKahfiWeek83Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Melalui i’tiradh, Allah menunjukkan kepada kita tentang betapa sempurnanya Al-Qur’an.

Ketika kita mempelajari Al-Qur’an, kita masuk ke dalam dua “dunia”. 

Al-Qur’an adalah suatu dunia tersendiri. Yang ketika menyelaminya kita bisa terlena. Terbuai dalam keindahan Al-Qur’an: kata-katanya, makna, grammar, tafsir, sejarahnya dan segala tentang Qur’an. Sungguh menakjubkan dunia Qur’an ketika kita menyelaminya. Semakin mempelajari Qur’an, semakin kita menemukan kesempurnaannya. Semakin menemukan kebahagiaan dan tidak ingin melepas kebahagiaan itu sama sekali. 

Bayangkan kita masuk ke dalam gua. Kita dapatkan permata. Maka kita semakin tertarik untuk menggali lebih dalam, mencari permata yang lain. Berharap dengan semakin menggali, kita bisa mendapatkan kilau permata yang lain. 

Gali dan terus gali.

Hingga lupa.

Bahwa Qur’an tidak hanya ada untuk menjadi sempurna. Qur’an sempurna, sehingga Qur’an bisa memperbaiki dunia di luar dunia Qur’an.

Jadi, dua dunia yang dimaksud Ustaz adalah dunia di dalam Qur’an dan dunia di luar Qur’an.

Dunia di luar Qur’an itu adalah suami/istri kita, saudara, keluarga, lingkungan tempat tinggal kita. Bisa juga mewujud pekerjaan, bisnis, kesehatan.

🍂

Ada orang-orang yang terkunci dalam mempelajari Al-Qur’an khusus untuk mengatasi masalahnya. Belajar halal dan haram, perintah-perintah dalam Al-Qur’an. Mencari tahu bagaimana Al-Qur’an itu qayyim lalu berniat mengubah dunia. 

Ada pula yang hanya ingin menyempurnakan tajwid sepanjang hari. Menghafal, belajar tafsir pun sepanjang hari. Lalu istrinya tidak lagi mengenal suaminya. Anaknya tidak mengenal ayahnya. 

Mereka orang-orang yang terobsesi dengan studi Al-Qur’an. Terkunci dalam keindahan pesona Al-Qur’an.

Memang, Allah memberi kita kitab yang dengan sendirinya sempurna.

Tapi itu tidak hanya untuk menunjukkan kepada kita kesempurnaan Qur’an. Kesempurnaan itu ada agar terpatri dalam peran-peran kita untuk meluruskan, menyempurnakan dunia.

Insyaallah bersambung. 

💍💍💍💍💍

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 15. Al-Kahf (Ayah 2b) – A Deeper Look (07:15 – 10.18)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s