[VoB2021] Pahala Yang Tak Terputus


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-531

Topik: Historical Order

Sabtu, 4 Desember 2021

Materi VoB Hari ke-531 Pagi | Pahala Yang Tak Terputus

Oleh: Vivin Ardiani

#SaturdayHistoricalOrderWeek76Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Usai Rasulullah menyampaikan wahyu, gelar buruk dan stigma negatif dituduhkan kepada beliau. Orang-orang dekat Rasulullah, termasuk pemuka Quraisy, mereka yang dituakan dan dianggap bijak oleh kaum Quraisy, menuduh hal-hal tersebut. Muhammad gila. 

Kecuali istrinya. Seseorang yang sangat mencintainya. Maka tidak terlalu banyak memvalidasi.

Bagaimana jika Anda yang mengalaminya? Hampir semua orang menyebut Anda gila. Mungkin lama-lama Anda pun termakan tuduhan seperti itu.

Pada bagian akhir QS Al-Baqarah, Allah berfirman,

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَۚ  

Rasul (Muhammad) sendiri beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur`ān) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. (QS Al-Baqarah, 2:285)

Jadi Rasulullah pun harus melakukan lompatan iman. Harus per-ca-ya.

Maka Allah berkata, “Engkau sama sekali tidak gila.”

مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ 

dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. (QS Al-Qalam, 68:2)

وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ 

Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. (QS Al-Qalam, 68:3)

Rasulullah mendapatkan pahala yang tidak akan terputus. Allah memberikan Rasulullah maqaman mahmudah, tempat yang terpuji di sisi Allah. Setiap kali kita mengucap Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ajr Rasulullah bertambah. Setiap kali terucap laa ilaha ilallah, ajr Rasulullah juga akan bertambah. Setiap dzikir yang kita ucap, Rasulullah pun akan mendapatkan pahala karena beliau adalah guru kita.

Setiap kebaikan yang dilakukan seorang muslim, mengalir pula pahala untuk Rasulullah. Dalam kurun waktu 1,5 milenium ini, pahala dari umat Islam yang telah melakukan kebaikan, juga mengalir untuk Rasulullah. Tanpa terputus. 

Subhanallah. Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

I will do this, it’s sunnah

I will do that, it’s sunnah

Orang-orang yang bersemangat melakukan sunnah, lalu mereka melakukannya. Sesederhana mengucap doa ketika masuk rumah, misalnya, pahalanya pun mengalir untuk Rasulullah.

Subhanallah. Incredible.

Dan bagi kita, adalah suatu kebanggaan jika kita bisa berperan menghidupkan sunnah  Baginda Rasulullah ﷺ.

Insyaallah bersambung.

🔁🔁🔁🔁🔁

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Concise Commentary / 68. Al-Qalam/ 02. Al-Qalam (Ayah 2-15) – A Concise Commentary (00:00 – 02:06)


Materi VoB Hari ke-531 Siang | A Great Awesome Incredible Character of Rasulullah

Oleh: Vivin Ardiani

#SaturdayHistoricalOrderWeek76Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Ustaz melanjutkan pembahasan ayat,

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ 

Dan sesungguhnya tidak ada keraguan, engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS Al-Qalam, 68:4)

Ayat ini masih lanjutan dari ayat pertama. Yang ditulis malaikat adalah bukti bahwa Al-Qur’an bukan dari jin atau setan. 

Ustaz menjelaskan kembali tentang al muqsam bihi (telah dijelaskan pada pekan 74). Salah satu perspektifnya adalah malaikat yang menulis Al-Qur’an dari mushaf Allah di lauhul mahfuzh. Malaikat kemudian membawa salinan aslinya lalu dibacakan oleh Jibril untuk Rasulullah. Tulisan itu sendiri menjadi bukti bahwa Rasulullah benar-benar tidak gila.

Fakta bahwa Rasulullah tidak gila berikutnya divalidasi oleh akhlak yang luar biasa sebagai manusia, bahkan sebelum menjadi nabi. 

Wa innaka la’alaa khuluqin ‘azhiim

Ayat keempat ini juga menjadi bukti bahwa Allah pun terkesan dengan akhlak pribadi Rasulullah.

Khuluqin ‘azhiim.

Khuluq adalah bagaimana berurusan dengan khalq, ciptaan. Nabi memiliki akhlak yang sangat luar biasa ketika berurusan dgn khalq. 

Sesuatu yang hilang pada umat saat ini.

Kita mengaku cinta Al-Qur’an dengan membaca, menghafal, mengajarkannya. Sayangnya kita kehilangan sesuatu yang paling mendasar: akhlak seorang muslim. Akhlak yang seharusnya terinternalisasi dalam berbagai urusan bisnis, politik, sosial, ekonomi, dan aspek lainnya. 

Kita tidak perlu pendidikan tinggi untuk memiliki perilaku yang baik. Kita hanya perlu hati nurani. Dan ini lenyap dari umat muslim.

Statistik yang menunjukkan negara yang paling korup, negara yang terbanyak mengunduh hal-hal paling kotor dari internet, negara yang menunjukkan level apa pun … di mana khuluq?

Ustaz “memanas” memiki pengalaman dari Mekkah. Mekkah, tempat di mana Al-Qur’an dibaca begitu indah, bangunan berdiri dengan megah. Namun ketika turun di jalan, orang kok tidak tahu bagaimana caranya berbicara satu sama lain? Mereka pun tidak peduli bagaimana mengantri. Padahal Islam adalah agama berbaris bersaf-saf.

“The closer you get to the house of Allah, the more you’ll start losing your Islam.

The closer you get to Haram, the more elbows start being thrown.”

Ustaz menepuk jidatnya.

Ustaz kembali tertegun ketika mengunjungi Jabal Nur, gunung tempat wahyu diturunkan. Yang ada malah Ustaz merasa semacam berdiri di depan gunungan sampah. Umat Islam yang berkunjung tidak peduli tempat tepat membuang sampah.

Di mana khuluq?

Di mana khuluq?

Ketika Anda hendak pergi ke masjid dan berjalan begitu saja mengabaikan 20 anak yang menawarkan kalender. Atau seorang penyandang cacat yang meminta-minta kepada Anda.

Hilang. Lenyap.

Ustaz bertemu seorang sopir Pakistan dalam kesempatan 1,5 jam perjalanan. Berdua saja. Ustaz menangkap laki-laki itu menangis hatinya. Ada beberapa lingkungan yang ia tidak bisa melaluinya. Kalau penduduk di lingkungan itu melihat sang sopir, mereka akan melempari mobil dengan batu. Bahkan kaca depan mobilnya sudah diganti dua kali karena insiden itu. Akibatnya ia tidak bisa mengambil kontrak di lingkungan tersebut.

Dan lingkungan yang dimaksud, apartemen tepat di bawah Jabal Nur.

Ustaz terkejut tidak percaya. Sebuah tanda tanya besar. Bagaimana bisa kejadian seperti itu terjadi di pusat agama Islam?

❓❓❓

Rasulullah terpilih karena akhlaknya yang luar biasa. Kini hilang. Hal-hal mendasar yang harus kita hidupkan kembali.

Ada sebuah fake controversy. Orang-orang memandang sebelah mata sunnah dibanding Al-Qur’an. Mereka mau menerima Al-Qur’an tapi menganggap hadits tidak terlalu penting. Mereka akan bertanya lebih dahulu, “Ini sumbernya dari mana? Mmm… dari hadits? Oh, nanti dulu deh. Jangan ganggu saya.”

Padahal Allah tidak hanya memvalidasi Al-Qur’an ketika berfirman:

Qad anzalallaahu ilaikum dzikra 

Apa yang menjadi athaf bayan? Pada ayat berikutnya, tepat pada kata berikutnya, Allah menyebut rasuulan.

Ini bukan hanya sekedar tentang wahyu. Tetapi juga tentang akhlak Rasulullah yang begitu mengagumkan bahkan sebelum Islam.

Maka kalau beriman kepada Qur’an, kita juga harus percaya pada sesuatu yang disebut penting oleh Allah. Yaitu akhlak Rasulullah.

Perilakunya, 

Gaya hidupnya. 

Kesemua hal itu seharusnya menjadi sesuatu yang penting untuk kita tiru, karena Allah pun menjadikannya sebagai sesuatu yang penting di dalam Al-Qur’an.

Insyaallah bersambung.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Concise Commentary / 68. Al-Qalam/ 02. Al-Qalam (Ayah 1-2) – A Concise Commentary (02:07 – 08.59)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

One thought on “[VoB2021] Pahala Yang Tak Terputus

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s