[VoB2021] Bukan Urusan Kita


[VoB2021] Bukan Urusan Kita

Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-493

Topik: Pearls from Ali Imran

Rabu, 27 Oktober 2021

Materi VoB Hari ke-493 Pagi | Bukan Urusan Kita

Oleh: Rendy Noor Chandra

#WednesdayAliImranWeek71Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Kita akan melanjutkan pembahasan terkait surah Ali Imran ayat 26. 

✋🏻🚫

Pernyataan bahwa Allah lah  yang memberikan kekuasaan kepada siapa Ia kehendaki juga disebutkan dalam kitab Injil. Para ahli kitab sudah pernah mendengar yang serupa dalam kitab mereka.

Bagi orang-orang Kristen, kerajaan yang sesungguhnya adalah ketika Yesus turun dari langit. Yang lain akan hilang. Allah mengatakan bahwa janji Allah akan datang kepada mereka. 

Kaum Yahudi juga harus mendengarkan ini karena mereka percaya bahwa rasul terakhir akan turun di antara mereka. Mereka menambahkan kata-kata “di antara mereka” namun Allah membantahnya. 

✋🏻🚫

Mereka percaya Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka. 

Kemenangan itu biasanya ditandai dengan menguasai kerajaaan. 

Allah mengatakan tu’til mulka man tasyaa wa tanzi’ul mulka mimman tasyaa’ yang artinya Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.

✋🏻🚫

Kali ini saatnya keturunan Nabi Ismail ‘Alayhissalam yang mendapat wahyu. Dan mulk akan turun kepadanya. Kerajaan ini seakan-akan ditarik dari Bani Israil. Walaupun Rasulullah ﷺ sendiri menyatakan, aku tidak datang kepada kalian untuk menguasai kerajaan, aku datang untuk menyampaikan pesan dari Allah ‘Azza wa Jall. 

✋🏻🚫

Engkau memberikan kerajaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Perjuangannya bukan karena mulk. Yang menjadi sebab perjuangan beliau bukanlah karena kerajaan, kepemilikan atau kekuasaan. Itu semua bukan jadi alasan memperjuangkan Islam. Itu semua adalah kuasa Allah. Bukan urusan kita. 

✋🏻🚫

Muslim kini menjadi terobsesi dengan kekuasaan. Dalam ayat ini, di antara semua perjuangan itu, kita meminta kepada Allah kemenangan, kita tidak meminta kepada Allah kekuasaan. Dia lah Allah yang memiliki kekuasaan dan Dia lah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan. 

Insya Allah bersambung.

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali ‘Imran / 10. ‘Ali ‘Imran – Ayah 26-27 Ramadan 2018 (25:16 – 26:47)


Materi VoB Hari ke-493 Siang | Dua Hal Terpisah

Oleh: Rendy Noor Chandra

#WednesdayAliImranWeek71Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Kita masih membahas ayat ke-26 dari surah ‘Ali ‘Imran yang berbunyi,

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ 

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.”

-QS. ‘Ali ‘Imran:26

📈 & 📉

Hal menarik dari ayat ini adalah frase man tasyaa’ diulang dua kali. Sebenarnya hal itu tidak perlu. Aksioma dalam Bahasa Arab adalah kalimat yang baik itu kalimat yang sedikit tapi mencakup banyak. Dengan mengatakan, Engkau memberikan kerajaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki, dan secara terpisah mengatakan dan Engkau mencabut kerajaan dari siapapun yang Engkau kehendaki, memberikan suatu pelajaran tersendiri.

📈 & 📉

Jika A turun atau runtuh, maka B akan naik. Jika Partai Republik di AS kalah, maka Partai Demokrat akan menang. Itu yang kita pikirkan, bukan? Jika tim C menang maka tim D akan kalah. Jika yang satu menang maka artinya yang lain akan kalah. Kalau contoh yang lebih kecil lagi, misalnya si E baru saja dipecat maka saya akan mendapat promosi. 

📈 & 📉

Jika Yusuf dimasukkan ke dalam sumur, maka tentu Ayah akan mencintai kita. Begitulah di pikiran saudara-saudara Nabi Yusuf ‘Alayhissalam. Jatuhkan yang ini maka yang lain akan naik. 

Allah mengajarkan kepada kita bahwa dua hal itu tidak ada hubungannya. Sama sekali tidak.

📈 & 📉

Memberikan kerajaan kepada seseorang bukan berarti mengambilnya dari orang lain. Tidak harus begitu. Mengambil dari seseorang bukan berarti yang diambil itu akan diberikan kepada orang lain. Itu dua hal terpisah.

Kalau Allah menjatuhkan seseorang bukan berarti kita akan dinaikkan derajatnya. Bukan seperti itu formulanya.

📈 & 📉

Formula yang seperti itu hanya dimiliki iblis. Formula yang memancing ke arah kecemburuan. Begitu satu naik maka yang lain akan turun posisinya. Formula yang sama juga terjadi pada Qabil dan Habil. Jika aku menghancurkannya, maka aku akan dapat posisi yang lebih baik. Walaupun Fir’aun berhasil membunuh Nabi Musa ‘Alayhissalam, Fir’aun tidak akan lolos dari azab. Tidak akan menyelesaikan masalah intinya. 

📈 & 📉

Tu’til mulka man tasyaa’ wa tanzi’ul mulka mimman tasyaa’ mengajarkan kepada kita prinsip yang penting. Prinsip ini akan dijelaskan secara lebih eksplisit dalam surah An-Nisa dan surah selanjutnya. Jangan membandingkan apa yang Allah berikan kepada kita dengan apa yang Allah berikan kepada orang lain. Jika mereka tidak dapat,, maka aku yang akan dapat. Tidak. Tidak begitu. 🙂

📈 & 📉

Mereka bisa dapat atau tidak itu urusan mereka dengan Allah, begitu juga dengan kita. Kita bisa dapat sesuatu atau tidak, itu terserah Allah. Prinsip ini juga memberikan kita kecerdasan mental dalam pengelolaan apapun. Urusan agama, urusan bisnis, sampai urusan keluarga. Keberhasilan orang lain tidak akan membuat kita cemas. Kegagalan orang lain tidak akan membuat kita tenang. 

Insya Allah bersambung pekan depan.

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali ‘Imran / 10. ‘Ali ‘Imran – Ayah 26-27 Ramadan 2018 (26:47 – 29:42)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s