Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-473
Topik: Divine Speech
Kamis, 7 Oktober 2021
Materi VoB Hari ke-473 Pagi | Hati Seperti Batu
Oleh: Muchamad Musyafa
#ThursdayDivineSpeechWeek68Part1
Part 1
ثُمَّ قَسَتۡ قُلُوبُكُم مِّنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras.
فَهِيَ كَٱلۡحِجَارَةِ
Sehingga (hatimu) seperti batu
أَوۡ أَشَدُّ قَسۡوَةٗ
atau bahkan lebih keras.
وَإِنَّ مِنَ ٱلۡحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنۡهُ ٱلۡأَنۡهَٰرُ
Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar dari padanya.
وَإِنَّ مِنۡهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخۡرُجُ مِنۡهُ ٱلۡمَآءُ
Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya.
وَإِنَّ مِنۡهَا لَمَا يَهۡبِطُ مِنۡ خَشْيَةِ اللَّهِ
Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah.
وَمَا اللَّهُ بِغَفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah 2 : 74)
🪨💚
Kutipan ayat di atas menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan batu. Batu yang memancar, batu yang terbelah dan batu yang meluncur jatuh.
Tapi sebenarnya ayat ini tidak dimulai dengan batu. Ayat tersebut sejak awal menjelaskan kondisi hati yang mengeras. Baru setelah itu ayat ini menjelaskan bahwa mengerasnya itu seperti batu, atau lebih keras lagi.
Jadi sebenarnya ayat ini tidak bermaksud menjelaskan tiga jenis batu-batuan. Ayat ini justru ingin menggambarkan jenis hati manusia.
🪨💚
Untuk memahami gambaran ini, kita bisa membayangkan sebuah kondisi di mana kita memiliki 2 orang teman.
Si A teman kita, dia orangnya sangat pendiam, suka membaca buku, pembawaan dirinya begitu tenang.
Lalu ada si B teman kita, dia orangnya sangat bersemangat, berapi-api, dia tidak akan bisa betah berdiam diri seharian.
Manusia di bumi ini, karakternya bermacam-macam. ada yang seperti A, ada yang seperti B. Lalu ada juga C yang berbeda lagi sifatnya.
🪨💚
Jika kita perhatikan pun, kita memiliki ustaz-ustaz dengan bermacam-macam kepribadiannya. Ada guru mengaji yang sifatnya sangat lembut, suaranya merdu, sering menangis ketika membaca Al-Qur’an. Ada juga seorang khatib yang suaranya sangat lantang di mimbar.
Beda-beda.
Begitulah, Al-Quran diturunkan untuk manusia dengan segala jenis warna-warninya.
🪨💚🪨💚🪨
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Courses/ Divine Speech/13. A Quranic Way of Thinking. (36.36-44.00)
Materi VoB Hari ke-473 Siang | Hati Seperti Batu (2)
Oleh: Muchamad Musyafa
#ThursdayDivineSpeechWeek68Part2
Part 2
Rasulullah ﷺ hidup dikelilingi para sahabatnya yang memiliki karakter yang berbeda-beda pula.
Abu Bakar R.A sangat pendiam, orangnya cenderung filosofis, kata-katanya sangat halus. Lalu ada Umar R.A yang memiliki karakter lain, sejak zaman jahiliyah ia sudah suka berkuda, suka bergulat, ia sangat keras dan tegas.
Abu Bakar menerima Islam secara langsung setelah ia mendengarkan kabar Islam dari Rasulullah ﷺ. Sedangkan Umar R.A menerima Islam enam tahun setelahnya. Jadi selama 6 tahun itu, ketika Abu Bakar sudah duduk mendengarkan Rasulullah ﷺ, Umar R.A masih sibuk dengan urusan otot-ototnya.
🪨💙
Kembali lagi kepada teman-teman kita yang beragam. Ada teman kita yang sangat rajin beribadah. Ada juga teman kita yang -sebenarnya dia orang baik- tapi dia sibuk dengan aktivitas lain-lain. Ada yang sibuk bermain media sosial, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok. Ada yang banyak bermain video games, Free Fire, Pokemon Unite, Mobile Legends. Ada juga yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk jalan-jalan dan foto-foto. Begitu banyak jenis manusia di bumi ini.
🪨💙
Keberagaman ini diumpamakan di surat Al-Baqarah ayat 74. Ada batu yang di dalamnya sudah menyimpan air, lalu batu itu memancarkan aliran sungai dengan sendirinya, dengan mudahnya. Ini seperti seorang Abu Bakar R.A yang mudah menerima Islam. Hatinya sejak awal sudah murni. Ketika tersentuh Islam, hatinya langsung mengalirkan untaian kata-kata hikmah yang berasal dari keimanannya.
Lain dari Abu Bakar R.A, Umar R.A sebenarnya juga memiliki potensi keimanan di dalam dirinya. Namun, potensi itu membutuhkan waktu 6 tahun hingga hatinya terbuka. Seperti batu yang membutuhkan waktu hingga ia terbelah lalu mengeluarkan air dari dalamnya.
🪨💙
Ada orang-orang yang memang susah disentuh oleh Islam dengan jalan ceramah-ceramah masjid, mereka tidak bisa didakwahi melalui diskusi logika berjam-jam. Tapi mereka bisa saja tersentuh Islam ketika menonton 5 menit video Islam di Youtube, momennya sudah pas, saat itu waktunya sudah genap untuk hati mereka terbuka menerima Islam. Ada juga yang hatinya mulai terbuka untuk Islam ketika dirinya mengalami kejadian yang hampir membuat dirinya meninggal.
🪨💙
Hati yang seperti batu yang memancar ini adalah hati yang di dalamnya ada ihsan.
Hati yang seperti batu yang terbelah itu adalah hati yang di dalamnya ada iman.
Lalu ada satu lagi, yaitu hati yang meluncur turun atau tunduk. Hati itu takut pada Allah. Ia adalah hati yang di dalamnya ada Islam.
Menariknya, pada jenis hati yang ketiga ini Allah ﷻ tidak menyebut air.
Mari kita bandingkan, pada hati kedua Allah ﷻ menyebutkan tentang air. Pada hati yang pertama Allah ﷻ menyebutkan tentang sungai, air yang melimpah.
Kita tahu bahwa air itu menyimbolkan wahyu atau keimanan seseorang.
🪨💙
Mari kita lihat surat Al-Hujurat ayat 14.
قُل لَّمۡ تُؤۡمِنُواْ وَلَٰكِن قُولُوٓاْ أَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا يَدۡخُلِ ٱلۡإِيمَٰنُ فِي قُلُوبِكُمۡ
Katakanlah, kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu.
Orang-orang yang dimaksud pada ayat di atas adalah seorang muslim, mereka telah berislam. Mereka tunduk pada Allah, dalam salatnya mereka selalu bersujud pada Allah. Mereka takut pada Allah.
Namun mereka belum beriman. Keimanan belum masuk meresap ke dalam hatinya. Air itu belum ada di dalam batu.
🪨💙
Tetaplah berislam, tetaplah taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya di dalam hati itu akan tumbuh iman. Niscaya akan muncul air dari dalam batu itu.
Melalui surat Al-Baqarah ayat 74 ini, Allah ﷻ memberikan perumpamaan yang baik tentang Islam, Iman, dan Ihsan.
🪨💙
Lalu kenapa sebuah hati ini harus digambarkan dengan perumpamaan batu?
Perumpamaan yang baik adalah perumpamaan yang penyampaiannya relatable dengan objek bicaranya. Dan surat Al-Baqarah di awalnya bercerita tentang kaum bani Israil. Kamu bani Israil pernah memiliki pengalaman dengan nabi Musa. Saat itu nabi Musa memukul sebuah batu dengan tongkatnya, lalu dari batu itu memancarlah 12 mata air.
Subhanallah
🪨💙🪨💙🪨
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Courses/ Divine Speech/13. A Quranic Way of Thinking. (44.00-End)
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah