[VoB2021] Bahaya Konsep Satu Tuhan buat Quraisy


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-470

Topik: Pearls from Juz ‘Amma

Senin, 4 Oktober 2021

Materi VoB Hari ke-470 Pagi | Bahaya Konsep Satu Tuhan buat Quraisy

Oleh: Heru Wibowo

#MondayJuzAmmaWeek68Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Quraisy tidak menyembah satu tuhan. Mereka menyembah banyak tuhan. Mereka menaruh sesembahannya di sekitar Ka’bah.

Patung-patung itu sebenarnya bukanlah milik orang-orang Quraisy saja. Patung-patung itu adalah milik semua suku yang ada.

Mungkin Quraisy sendiri cuma punya satu atau dua patung saja. Tapi suku-suku yang lain punya patung-patung yang _customized_ yang secara periodik mereka kunjungi.

Patung-patung itu hanya menjadi “keramat” di lingkungan Ka’bah. Patung-patung itu menjadi “suci” karena “membonceng” Ka’bah.

Tidak boleh ada yang membawa patung, yang sudah diletakkan di dekat Ka’bah, untuk dibawa pulang.

Mengapa?

Karena kunjungan berbagai suku yang mengunjungi tuhannya (alias: patungnya) di Makkah, akan membantu ekonomi Makkah.

Sebagaimana kita sekarang, ketika kita melakukan ibadah haji atau umrah, kita membantu ekonomi Makkah. Karena kita akan mengeluarkan uang untuk hotel, restoran, visa, belanja-belanja, sopir bus dan keneknya, dan sebagainya.

Ketika Al-Qur’an datang dan memerintahkan untuk menghancurkan berhala-berhala, patung-patung sesembahan itu, Quraisy kelabakan.

Yang mereka pikirkan adalah ekonomi mereka. Makkah tidak punya apa-apa. Kecuali air dan batu. Pemasukannya ntar dari mana?

Menghancurkan semua patung itu sama saja dengan menghancurkan ekonomi Makkah, menurut mereka.

Sebenarnya mereka juga takut kehilangan status sebagai suku yang paling kaya. Kehilangan status sebagai suku terkaya berarti mereka juga sekaligus kehilangan status sebagai suku yang terkuat.

Belum lagi jaminan keamanan orang-orang Quraisy saat mereka bepergian ke luar dari Makkah.

Tidak ada yang berani menyerang orang-orang Quraisy. Jika suku A menyerang Quraisy di perjalanan, maka “tuhan” suku A menjadi tidak aman, patung sesembahan suku A bisa dihancurkan atau dikeluarkan dari kompleks Ka’bah.

Konsep “satu tuhan” yang diusung Rasulullah bukan saja tidak masuk akal buat mereka, tapi juga buruk untuk urusan bisnis, status, dan keamanan mereka.

Insyaa Allaah kita lanjutkan di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 02. An-Nazi’at (Ayah 10-20) – A Concise Commentary (35:36 – 37:48)


Materi VoB Hari ke-470 Siang | Kanker Spiritual

Oleh: Heru Wibowo

#MondayJuzAmmaWeek68Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Ada masalah yang lebih dalam jika Quraisy harus menerima konsep “satu tuhan” dari Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam.

Seperti halnya Fir’aun dulu. Dia mendeklarasikan bahwa dirinya tuhan, sebenarnya karena alasan politis.

Fir’aun sadar bahwa dia sudah tua. Berdiri tegak tanpa penopang pun, dia tidak bisa. Tapi kok dia berani-beraninya mengaku sebagai Tuhan.

فَتَوَلّٰى بِرُكْنِهٖ وَقَالَ سٰحِرٌ أَوْ مَجْنُوْنٌ ٣٩

Kemudian, dia (Fir‘aun) bersama bala tentaranya berpaling dan (Fir‘aun) berkata, “(Dia adalah) seorang penyihir atau orang gila.” (QS Adz-Dzariyat, 51:39)

Berpalingnya Fir’aun, pengingkaran Fir’aun, motifnya adalah politis. Dan juga ekonomi. 

Itulah akar masalahnya secara psikologis. Meskipun di luarnya, seakan-akan masalahnya adalah masalah agama.

Akar masalahnya adalah uang dan kekuasaan. Selalu seperti itu. Dari dulu hingga sekarang.

Dua akar masalah ini, money and power, uang dan kekuasaan, bisa memengaruhi agama apa pun.

Artinya, bisa saja ada orang yang masuk agama apa pun, termasuk Islam, tapi alasan sebenarnya adalah uang dan kekuasaan.

Penyakit ini, perilaku yang bermotifkan uang dan kekuasaan, telah menjadi semacam kanker spiritual.

Al-Qur’an, dengan pemahaman yang benar dan cermat, menjaga kita supaya kita tidak terjatuh ke dalam lembah kanker spiritual itu.

Al-Qur’an, dengan pemahaman yang benar dan cermat, dapat membantu kita mengenali bibit penyakit itu di dalam diri kita jika kita ternyata sudah terjangkit penyakit kanker spiritual itu.

Bani Israil sudah terkena penyakit itu. Terjangkitnya parah. Buat mereka, agama sudah berubah menjadi uang dan kekuasaan.

Penderita penyakit kanker spiritual ini perilakunya sudah terlalu jauh menyimpang sehingga Allah mengutus Nabi Musa ‘alayhis salaam.

إِذْهَبْ إِلٰى فِرْعَوْنَ إِنَّهٗ طَغٰى ࣖ ٢٤

“Pergilah kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.” (QS An-Nazi’at, 79:17)

فَقُلْ هَلْ لَّكَ إِلٰٓى أَنْ تَزَكّٰىۙ ١٨

“Lalu, katakanlah (kepada Fir‘aun), ‘Adakah keinginanmu untuk menyucikan diri’ (dari kesesatan).” (QS An-Nazi’at, 79:18)

Setelah semua political corruption dan spiritual corruption itu, ada prinsip dalam agama kita yang lebih dahsyat dari semua prinsip mana pun.

Apa prinsip itu?

Only Allah judges. Hanya Allah yang berhak menilai. Hanya Allah yang berhak menghakimi.

Insyaa Allaah kita lanjutkan di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 02. An-Nazi’at (Ayah 10-20) – A Concise Commentary (37:48 – 39:49)


Materi VoB Hari ke-470 Sore | Sudah Hal Laka Masih Ada Ilaa

Oleh: Heru Wibowo

#MondayJuzAmmaWeek68Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Hanya Allah yang berhak menghakimi.

“Tapi aku tahu. Aku tahu motif dia itu apa sebenarnya. Aku tahu, aku tahu persis mengapa dia sampai melakukan itu.”

Tidak. Sekali lagi, tidak. Hanya Allah yang berhak menghakimi. Kita tidak tahu rahasia hati orang lain.

Mari kita perhatikan kembali betapa Allah menyuruh Nabi Musa untuk bicara kepada Fir’aun, yang menganggap dirinya tuhan, yang punya hobi membunuh bayi, yang memperbudak rakyatnya, yang narsistik juga.

Bahkan, Ustaz bercanda, setan ingin punya autograf Fir’aun. Atau, jika Fir’aun menulis buku tentang dunia kejahatan dan kriminal, setan pasti ingin membeli buku itu dan minta tanda tangan Fir’aun dibubuhkan di buku itu.

Jika kita sudah membaca seluruh Al-Qur’an, maka kita bisa menyetujui pernyataan bahwa “epidemi” manusia yang ada di Al-Qur’an adalah Fir’aun. Tidak ada yang lebih buruk darinya.

Contoh paling hebat dalam masalah kemusyrikan, contoh terhebat dalam masalah kesombongan, contoh terhebat dalam materialisme, contoh terhebat dalam menyerang utusan Allah, contoh terhebat dalam kebohongan dan propaganda, apa pun kejahatannya, sebutkan saja, maka Fir’aun telah melakukannya.

Fir’aun adalah top of the top. Fir’aun berada di puncak klasemen, kalau kita bicara soal rekor kejahatan.

Saat Allah menyuruh Nabi Musa bertemu Fir’aun, apa yang Allah ingin Nabi Musa katakan?

Faqul hal laka ilaa an tazakkaa.

فَقُلْ هَلْ لَّكَ إِلٰٓى أَنْ تَزَكّٰىۙ ١٨

“Lalu, katakanlah (kepada Fir‘aun), ‘Adakah keinginanmu untuk menyucikan diri?’ (dari kesesatan).” (QS An-Nazi’at, 79:18)

Hal laka adalah cara yang sopan untuk melakukan sesuatu. Berarti, termasuk juga, cara yang yang sopan untuk berbicara.

Hal laka dalam bahasa Inggris adalah seperti mengucapkan would you please atau could you please. Kata-kata yang santun untuk menyapa atau meminta sesuatu.

Sebenarnya hal laka an tazakkaa sudah cukup. Tapi masih ada ilaa. Sehingga menjadi hal laka ilaa an tazakkaa. Kata-katanya menjadi makin halus. Menjadi makin sopan.

“Would you please consider the possibility of heading towards a direction that might eventually make you a better person?”

“Apakah Anda bersedia mempertimbangkan kemungkinan menuju arah yang pada akhirnya bisa membuat Anda menjadi orang yang lebih baik?”

Begitu kira-kira Nabi Musa menyapa dan berbicara kepada Fir’aun. Kata-katanya santun. Tentu saja diucapkan dengan intonasi yang penuh kesopanan.

Insyaa Allaah kita lanjutkan pekan depan.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 02. An-Nazi’at (Ayah 10-20) – A Concise Commentary (39:49 – 42:04)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s