[VoB2021] Al-‘Aadiyaat 1-6: An Example of The Quranic Way of Thinking


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-466

Topik: Divine Speech

Kamis, 30 September 2021

Materi VoB Hari ke-466 Pagi | Al-‘Aadiyaat 1-6: An Example of The Quranic Way of Thinking

Oleh: Naima Bibianasyifa

#ThursdayDivineSpeechWeek67Part1

Bismillah, hari ini kita akan mengeksplorasi suatu surat di Juz ‘Amma, salah satu surat di Al-Qur’an yang bercerita tentang peperangan, namun kali ini, kita akan membahas tentang kendaraannya, si kuda perang. Kita akan mengambil mutiara hikmah dari Al-‘Aadiyaat ayat 1-6.

Al-‘Aadiyaat bermakna kuda-kuda perang. Kuda yang dilatih untuk siap di medan perang, biasanya berasal dari jenis betina, karena lebih cepat, lincah, dan agresif. Dan ada kurang dari 10 kuda saja lho! 

Ayat 1 memberikan shoot dari view di kuda yang berlari sangat cepat, saking cepatnya sampai terengah-engah. 

Ayat 2 pun datang dan memberi shoot si kaki kuda-kuda. Dikatakan saking kencangnya mereka berlari, sampai muncul percik api di bawah kaki-kaki mereka. 

Ayat 3 muncul, mengatakan bahwa mereka berlari menuju musuh di waktu pagi. Lho, pagi? Kok pagi? Bagaimana bisa pagi yang lembab dan berembun, bisa membuat kuda-kuda itu memercikkan api di kaki mereka? Dan kenapa mereka menyerang di waktu pagi? 

Masya Allah, ternyata, kuda-kuda itu sangat cepat berlarinya, sampai di tanah yang lembab pun kaki-kaki kuda bisa memercikkan api. 

Kedua, ketika tentara berjumlah sedikit dari musuhnya, biasanya akan menyerang secara sembunyi-sembunyi, perang gerilya namanya. Macam Jenderal Soedirman dan tentara-tentara ABRI pada masanya. Menyerang dikala musuh terlelap atau tidak sadar. 

Apalagi tadi dikatakan jumlah kuda-kuda tentara-tentara ini hanya 10. Jumlah yang sangat sedikit, namun karena tentara-tentara ini sangat berani, mereka tetap menerjang musuh, tak peduli musuh dalam keadaan sadar atau tidak. 

Ayat 4 datang, mengatakan bahwa selagi mereka datang menerjang, pihak musuh pun bersiap setelah melihat kedatangan mereka. Pertahanan dikerahkan, dan dikuatkan, macam di film-film perang hebat! 

Namun, selagi kuda-kuda perang itu mendekat, awan-awan debu pun muncul karena derapan kaki-kaki para kuda itu. Akhirnya musuh terkelabui oleh badai debu yang dahsyat! 

Muncul ayat 5, mengatakan bahwa sangatlah berani para tentara dan kuda-kuda perangnya, mereka menembus sampai ke bagian tengah tempat musuh, menembus segala pertahanan, menerjang para musuh. 

Wah, wah, wah, apa yang akan terjadi? Ini seru sekali, kira-kira ada apalagi ya?? 

Lalu muncul ayat 6.

Seketika para orang Arab yang mendengarkan tentang surat ini langsung bingung, “Dari ngomongin kuda, sampai perang, lah kok, tiba-tiba mengatakan tentang Allah? 🤨”

Ternyata ada mutiara hikmah yang terambil oleh kita dan orang-orang Arab itu.. 

Allah sedang sisipkan pelajaran yang amat besar bagi kita. 

Kenapa Allah berikan contoh kuda perang yang gagah nan berani? Kenapa tidak langsung mengatakan saja agar kita patuh, kita mengimani Allah? 

Ternyata, Allah melakukan itu agar apa yang menjadi pesan semakin tertambat di hati para pendengarnya. 

Allah berikan contoh yang konkret dan familier diantara bangsa Arab, agar mereka pun bisa tertarik untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Allah tidak selalu memberikan setiap surat judul yang sarat akan makna takwa dan iman, namun setiap surat yang ada dalam Al-Qur’an pasti memiliki makna takwa dan iman. 

Kedua, kenapa diberikan contoh kuda perang, yang sedang “berlari menuju kematiannya”, tetap berani dan berlari ke musuh, semata-mata karena dia patuh pada majikannya yang duduk diatas pelana. 

Itulah yang menjadi inti pelajaran dari Allah:

Sejatinya seorang hamba harus patuh, berserah diri, dan setia pada Allah. 

Masya Allah, Subhanallah.. 

“The legacy of the Qur’an is, to relate people with what you are teaching about the Deen,” 

Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Courses/ Divine Speech/13. A Quranic Way of Thinking. (15.07-25.00) 

🐴🐴🐴🐴🐴🐴🐴🐴🐴


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

One thought on “[VoB2021] Al-‘Aadiyaat 1-6: An Example of The Quranic Way of Thinking

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s