Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-464
Topik: Pearls from Al Baqarah
Selasa, 28 September 2021
Materi VoB Hari ke-464 Pagi | Kabar Gembira
Oleh: Muchamad Musyafa
#TuesdayAlBaqarahWeek67Part1
Part 1
ππ
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Kepada orang yang beriman, meskipun keimanannya masih kecil, berikanlah mereka kabar gembira. Jangan sampai kita berlaku sebaliknya. Melihat seorang muslim yang masih kurang sempurna amalannya, malah diejek-ejek, dikatakan bahwa Allah ο·» akan marah padanya, bahwa ia akan kena azab. Bukan begitu.
Sebaiknya kita lebih banyak menyampaikan kabar gembira pada mereka, motivasi mereka untuk melakukan amalan-amalan lebih baik. Boleh saja menyampaikan peringatan, tapi kita harus ingat bahwa kita tetap harus fokus atau dominan untuk mengabarkan kabar gembira pada seorang muslim.
ππ
Banyak orang muslim berpikir bahwa orang lain menganggap dirinya sebagai seorang muslim yang buruk. Banyak orang lain yang menilai kualitas ke-muslim-an orang lainnya dengan pandangan buruk, lalu memberinya ceramah-ceramah yang isinya didominasi peringatan.
Bagaimana bisa seseorang itu menilai diri orang lain secara adil. Bagi kita, tentu kita lebih tahu tentang diri kita dibanding orang lain. Dan Allah ο·» Maha Mengetahui apa yang ada dalam diri kita.
ππ
Jadi, janganlah kita menyerah pada diri kita sendiri. Allah ο·» sendiri masih memberikan harapan pada diri kita.
Bagaimana kita tahu bahwa Allah ο·» masih memberikan harapan pada kita?
Buktinya adalah kita masih bernafas. Kita belum mati, kita masih memiliki peluang untuk beramal saleh.
Komitmen pertama yang Allah ο·» sampaikan pada Rasulullah ο·Ί di mushaf Al-Qur’an, adalah dengan sebuah kabar gembira untuk orang-orang beriman.
ππ
ΩΩΨΉΩΩ ΩΩΩΩΨ§Ω Ω±ΩΨ΅ΩΩΩ°ΩΩΨΩΩ°ΨͺΩ
Wa’amilu shalihaati
Penggalan ayat ini, menggunakan kata ‘amiluu, sehingga maksudnya adalah berbuat dengan penuh kesadaran. Kita melakukannya dengan niat yang benar, dan dengan usaha.
Lalu di sana ada ashsholihati, Ia adalah jamak muannats salim. Ia juga disebut juga sebagai jamak qillah.
Jamak qillah ini memiliki arti banyak/jamak, namun jumlahnya sendiri sebenarnya tidak terlalu banyak. Hanya beberapa saja, jumlahnya lebih dari dua, tapi tidak sampai melimpah ruah.
ππ
Jadi dalam bahasa Indonesia, awal ayat ke-25 ini bisa diterjemahkan:
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat (beberapa) kebajikan.
πππππ
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 2. Al-Baqarah / 09. Al-Baqarah (Ayah 23-25) – A Deeper Look (43:00 β 46:15)
πππππ
Materi VoB Hari ke-464 Siang | Surga-surga
Oleh: Muchamad Musyafa
#TuesdayAlBaqarahWeek67Part2
Part 2
πΈπ«πΊπ
Tidak pernah ada riwayat, di mana seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah ο·Ί tentang syarat-syarat masuk surga, lalu Rasulullah menjawabnya dengan daftar ratusan syarat itu.
Terhadap pertanyaan seperti itu, Rasulullah ο·Ί sering kali menjawabnya dengan jawaban yang relatif singkat. salah satunya:
La taghdab, walakal jannah
Jangan marah, maka bagimu surga.
Sesingkat itu,
Atau, “Berbuat baiklah pada ibumu.”
Atau, “Katakanlah La illaha illallah “
Dan jawaban-jawaban singkat lainnya.
πΈπ«
Biasanya masing-masing sahabat yang bertanya, mendapatkan jawaban yang berbeda-beda. Kenapa begitu? Karena Rasulullah ο·Ί mengetahui kondisi psikologi sahabatnya. Ia tahu apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu ditingkatkan dari masing-masing sahabatnya agar mereka menjadi orang yang lebih baik.
Rasulullah ο·Ί tidak ingin terlalu membebani umatnya dengan daftar panjang syarat masuk surga.
Kita tahu ada orang saleh yang mampu mengerjakan begitu banyak amalan-amalan. Tapi sering juga kita temukan orang yang hanya mengerjakan beberapa amalan saja. Dan Rasulullah bukanlah orang yang memilih-milih terhadap umatnya. Ia merangkul semua jenis umatnya.
πΈπ«
Anna lahum jannaatin
Jannaatin di sini bentuknya jamak, artinya surga-surga. Jadi ada banyak surga yang dimaksudkan di ayat ini.
Ketika Allah ο·» berfirman tentang banyaknya surga ini, maka kita akan melihat bahwa masing-masing surga itu berbeda-beda. Buah-buah yang tumbuh dari surga itu berbeda-beda. Jika Allah memberi kita sebuah anggur, maka rasa anggur pertama yang kita makan, rasanya akan berbeda dengan anggur kedua yang kita makan.
Jika masing-masing buah memiliki rasa yang berbeda, bisa kah kita bayangkan seperti apa surganya? Susah dibayangkan kenikmatan yang ada di surga itu.
Itu baru satu kenikmatan surga saja, tapi nanti akan ada banyak surga-surga di sana. Masing-masing surga memiliki bunga-bunganya sendiri. Masing-masing surga memiliki desain taman yang berbeda-beda. Tak ada yang sama.
πΈπ«
Jangan bayangkan seperti sebuah pantai yang ada di bumi, di mana pada umumnya hanya ada hamparan pasir, air laut, pohon kelapa, pohon bakau, batu karang dan beberapa hal lainnya. Banyak pantai di bumi ini yang memiliki kemiripan, karena bentuknya pada umumnya begitu-begitu saja. Mungkin ada beberapa yang memiliki pantai yang indah, tapi tetap saja akan ada pantai lain yang bentuknya menyerupai.
Atau ketika kita ada di tengah hutan pinus. Memang pemandangannya indah. Tapi hampir semua hutan pinus isinya mirip-mirip saja.
Itu gambaran pemandangan di dunia kita.
Namun di akhirat nanti, surga itu bermacam-macam bentuknya.
πΈπ«πΊπ
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 2. Al-Baqarah / 09. Al-Baqarah (Ayah 23-25) – A Deeper Look (46:15 – 50:00)
πΈπ«πΊπ
Materi VoB Hari ke-464 Sore | Durian di Surga
Oleh: Muchamad Musyafa
#TuesdayAlBaqarahWeek67Part3
Part 3
π«π
Yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Di bawah surga itu ada sungai-sungai.
π«π
Ada yang menafsirkan sungai-sungai ini adalah sungai bawah tanah.
π«π
Ada yang mengambil penafsiran bahwa surga itu nanti ada di atas bukit yang tinggi, dekat sebuah tebing. Sehingga kita bisa melihat pinggiran tebing itu berupa air terjun, lalu di bawahnya ada sungai-sungai.
π«π
Ada juga yang mengambil penafsiran seperti gambaran surga seperti gambaran istana nabi Sulaiman. Di mana lantainya sangat begitu jernih, sehingga terlihat seperti air. Jadi berjalan di surga itu bayangannya seperti berjalan di atas air.
π«π
Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu. Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa”
Di dunia ini, kita merasakan buah-buahan. Ada buah yang tidak kita sukai, beberapa lainnya kita anggap biasa saja rasanya. Ada yang sangat tidak suka durian, tapi ada juga yang sangat menggilai durian.
π«π
Jadi di surga nanti akan ada durian juga, ada apel, nanas, rambutan, mangga, pepaya dan lainnya. Saat itu kita akan berkata, “wah ini kan dulu buah yang ada di dunia.” Tapi tentu saja rasa buah di surga berbeda dengan buah di dunia. Tidak ada keburukan di surga.
Penghuni surga yang dulu tidak suka durian, lalu mencoba durian di surga, akan bereaksi, “Apa?, ini benar durian? Kok rasanya seperti ini? Enak sekali.”
Jadi orang yang dulunya tidak suka durian di dunia ini, besok di surga akan menyukai durian. Apalagi mereka yang sejak awal di dunia sudah mencintai durian, di surga akan lebih menyukai durian lagi.
π«ππ«ππ«
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 2. Al-Baqarah / 09. Al-Baqarah (Ayah 23-25) – A Deeper Look (50:00-54:00)
π«ππ«ππ«
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.π€²
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.π
Jazakumullahu khairanπ
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah
[…] Ψ§ΩΩ Ψ΅Ψ―Ψ±: [VoB2021] Kabar Gembira β Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike