[VoB2021] Signature Style dari Al-Qur’an


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-442

Topik: Pearls from Juz ‘Amma

Senin, 6 September 2021

Materi VoB Hari ke-442 Pagi | Signature Style dari Al-Qur’an

Oleh: Heru Wibowo

#MondayJuzAmmaWeek64Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Sampai dengan ayat 14, kisahnya adalah tentang keterkejutan hari penghakiman. 

Yang diperbandingkan dengan suasana keterkejutan saat terjadi penggerebekan oleh gerombolan perampok berkuda.

Tiba-tiba di ayat 15 kita ketemu dengan sebuah ayat yang sepertinya “tidak kita harapkan sama sekali”.

Tapi seperti itulah kehebatan Al-Qur’an. Transisi dari ayat 14 ke ayat 15 menjadi bagian dari signature style dari Al-Qur’an. Gaya khas Al-Qur’an yang tak tertandingi oleh kitab apa pun yang lain.

Ini dia ayat 15 yang “tak terduga” itu.

هَلْ أَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ ١٥

“Sudah sampaikah kepadamu (Nabi Muhammad) kisah Musa?” (QS An-Nazi’at, 79:15)

إِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ ١٦

“(Ingatlah) ketika Tuhannya menyeru dia (Musa) di lembah suci, yaitu Lembah Thuwa” (QS An-Nazi’at, 79:16)

إِذْهَبْ إِلٰى فِرْعَوْنَ إِنَّهٗ طَغٰىۖ ١٧

“Pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.” (QS An-Nazi’at, 79:17)

فَقُلْ هَلْ لَّكَ إِلٰٓى أَنْ تَزَكّٰىۙ ١٨

Lalu, katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk menyucikan diri (dari kesesatan)?” (QS An-Nazi’at, 79:18)

Musa ‘alayhis salaam diminta bilang seperti itu ke Fir’aun, siapa tahu Fir’aun ingin memperbaiki diri. Siapa tahu Fir’aun ingin keluar dari lembah kegelapan.

وَأَهْدِيَكَ إِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ ١٩

“dan aku akan menunjukimu ke (jalan) Rabb-mu agar engkau takut (kepada-Nya)?’” (QS An-Nazi’at, 79:19)

فَأَرٰىهُ الْأٰ يَةَ الْكُبْرٰىۖ ٢٠

“Lalu, dia (Musa) memperlihatkan mukjizat yang besar kepadanya.” (QS An-Nazi’at, 79:20)

فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ ٢١

“Akan tetapi, dia (Fir‘aun) mendustakan (kerasulan) dan mendurhakai (Allah).” (QS An-Nazi’at, 79:21)

ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعٰىۖ ٢٢

“Kemudian, dia berpaling seraya berusaha (menantang Musa).” (QS An-Nazi’at, 79:22)

فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ ٢٣

“Maka, dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru (memanggil kaumnya).” (QS An-Nazi’at, 79:23)

Gambarannya adalah, Fir’aun berada di balkon istananya, dan bersiap untuk memproklamasikan sesuatu. 

Apa yang dia proklamasikan?

فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ الْأَعْلٰىۖ ٢٤

Dia berkata, “Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.”  (QS An-Nazi’at, 79:24)

فَأَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْأٰخِرَةِ وَالْأُوْلٰىۗ ٢٥

Maka, Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan (siksaan) di dunia. (QS An-Nazi’at, 79:25)

إِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ ࣖ ٢٦

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah). (QS An-Nazi’at, 79:26)

Sehingga, dengan hukuman kepada Fir’aun itu, ada pelajaran yang bisa diambil darinya, baik oleh generasi saat itu, maupun generasi yang akan datang kemudian.

Ringkasnya, ayat 15 hingga 26 ini adalah kisah Nabi Musa, iya kan?

Mengapa kisah Nabi Musa ini tiba-tiba ada di sini?

Setelah di ayat-ayat sebelumnya dilukiskan suasana hari penghakiman?

Insyaa Allaah kita lanjutkan di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 02. An-Nazi’at (Ayah 10-20) – A Concise Commentary (14:05 – 16:26)


Materi VoB Hari ke-442 Siang | Hum Asyaddu Minhum Bathsan

Oleh: Heru Wibowo

#MondayJuzAmmaWeek64Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Ustaz ingin membantu kita memahami hubungannya. Hubungan antara gambaran hari penghakiman, yang dibandingkan dengan penggerebekan gerombolan berkuda, dan kisah Nabi Musa.

Di hari penghakiman, Allah akan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya. Malaikat-malaikat itu bagaikan tentara yang akan memberikan hukuman kepada manusia.

Bumi yang kita huni akan bergejolak. Memberontak melawan orang-orang yang ingkar.

Akan ada raajifah. Tiupan pertama yang menggoncangkan alam. Kemudian akan ada tiupan berikutnya.

Semua hal yang mengerikan itu akan terjadi. Kita tidak dapat dan tidak mungkin menghindarinya.

Lalu mengapa ada kisah Nabi Musa dan Fir’aun? 

Pertama, karena Nabi Muhammad adalah seorang rasul sebagaimana Nabi Musa yang pernah diutus sebelumnya.

Kedua, karena orang-orang yang ingkar kepada apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Fir’aun.

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوْا فِى الْبِلَادِۗ هَلْ مِنْ مَّحِيْصٍ ٣٦

“Betapa banyak umat sebelumnya (kaum kafir Quraisy) yang telah Kami binasakan! Mereka itu lebih hebat kekuatannya daripada (kaum kafir Quraisy) itu, sehingga mampu menjelajah (dan mengamati) beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (bagi mereka dari kebinasaan)?” (QS Qaf, 50:36)

Fir’aun dan bala tentaranya itu, hum asyaddu minhum bathsan. Mereka lebih kuat dibandingkan orang-orang yang ingkar di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam.

Insyaa Allaah kita lanjutkan di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 02. An-Nazi’at (Ayah 10-20) – A Concise Commentary (16:26 – 22:34)


Materi VoB Hari ke-442 Sore | Refleksi dari Kisah Nabi Musa

Oleh: Heru Wibowo

#MondayJuzAmmaWeek64Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Jadi ayat-ayat yang “tak diharapkan” itu justru yang diharapkan Allah: “Belajarlah dari Fir’aun dan bala tentaranya.”

Kehidupan Nabi Musa ‘alayhis salaam ada kemiripannya dengan kehidupan Nabi Muhammad shallallaahu ‘alayhi wasallam.

Nabi Musa harus menghadapi Fir’aun dan Beliau memimpin Bani Israil. Di antara keduanya, Nabi Musa bermigrasi. Hijrah.

Nabi Muhammad harus menghadapi Quraisy yang mirip Fir’aun. Dan Beliau berurusan dengan Yahudi dan munaafiquun Madinah yang mirip Bani Israil. Dan di antara keduanya, Beliau hijrah dari Makkah ke Madinah.

Tantangan yang dihadapi Nabi Musa dengan Fir’aun mencerminkan tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad dengan Quraisy.

Tantangan yang dihadapi Nabi Musa dengan Bani Israil mencerminkan tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad dengan orang-orang munafik.

Para sahabat paham betul dengan hal ini. Sehingga ketika mereka diminta untuk berjuang di jalan Allah, mereka menegaskan bahwa mereka tidak ingin seperti orang-orang yang tidak mengikuti Nabi Musa.

قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى إِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ أَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ إِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ ٢٤

Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Rabb-mu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.” (QS Al-Ma’idah, 5:24)

Jadi, studi tentang Musa ‘alayhis salaam tidak berhenti sebagai studi tentang Nabi Musa, tapi juga merupakan studi tentang Nabi Muhammad shallallaahu ‘alayhi wasallam itu sendiri.

Insyaa Allaah kita lanjutkan pekan depan.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 02. An-Nazi’at (Ayah 10-20) – A Concise Commentary (22:34 – 25:09)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

One thought on “[VoB2021] Signature Style dari Al-Qur’an

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s