Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-441
Topik: Heavenly Order
Ahad, 5 September 2021
Materi VoB Hari ke-441 Pagi | Dasar Tukang Bohong
Oleh: Vivin Ardiani
#SundayHeavenlyOrderWeek63Part1
Part 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Siksaan kaum kafir Quraisy semakin intens terhadap kaum muslim Makkah. Selain teror secara fisik, psikologis, mereka juga melakukan teror social peer. Para sesepuh Quraisy memanfaatkan peran mereka yang dulunya sebagai pihak yang didengar dan dihormati, untuk membujuk sahabat kembali menyembah berhala. Allah kisahkan dalam QS Al-‘Ankabut, 29:12:
Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,”
Kaum kafir Quraisy berkata, “Kami lebih tua. Sudah lebih berpengalaman. Patuh saja pada nasihat kami. Kalaulah menurut kalian keluar dari agama kalian adalah dosa, tenang saja, kami akan menanggung dosa-dosa kalian. Kembalilah pada agama kita yang sudah turun-temurun!”
Allah membalas kata-kata mereka:
“padahal mereka sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.”
Berlanjut pada ayat ke-13,
”Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.”
Bahwa kelak para penyeru kekafiran di hari kiamat akan memikul dosa mereka sendiri sekaligus dosa yang lain karena mereka telah menyesatkan orang lain dan menghalanginya dari jalan Allah. Bahwa mereka adalah sebenar-benarnya pendusta.
Ayat 1-23 surah Al-‘Ankabut bagi kita masih jelas berkorelasi karena konteksnya masih sama, yaitu tentang teror kaum kafir Quraisy terhadap kaum muslim Makkah.
✂️✂️✂️
Tapi tepat pada ayat berikutnya, muncul kisah Nabi Nuh.
”Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zhalim.” QS Al-‘Ankabut, 29:14.
Insyaa Allaah kita lanjutkan part berikutnya.
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Heavenly Order / 5. Seemingly Unrelated Ayat_ Al-Qiyamah and Al-‘Ankabut (25:02 – End)
Materi VoB Hari ke-441 Siang | Transisi Kisah Nabi dalam Satu Surah
Oleh: Vivin Ardiani
#SundayHeavenlyOrderWeek63Part2
Part 2
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Masih dalam surah yang sama, dari kisah Nabi Nuh beralih pada kisah Nabi Ibrahim.
Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS Al-‘Ankabut, 29:16)
Ayat-ayat berikutnya adalah nasihat panjang Nabi Ibrahim pada kaumnya. Hingga ayat ke-24,
”Maka tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia,” lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang beriman.’ (QS Al-‘Ankabut, 29:24)
Kaum Nabi Ibrahim justru ingin membunuh Nabi Ibrahim dengan membakarnya hidup-hidup. Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim.
Ayat ke-25 masih tentang kisah Nabi Ibrahim,
“Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.” (QS Al-‘Ankabut, 29:25)
Berhala itu disembah hanya karena perasaan tidak enak satu sama lain. Mereka menyembah berhala agar perasaan kasih sayang masih erat terjalin. Seperti rasa takut akan kecewa seorang anak terhadap ibunya jika ia kembali pada agama yang lurus. Mereka menyembah berhala bukan atas keyakinan utuh. Padahal pada hari penghakiman kelak, hubungan kekerabatan itu tidak ada gunanya. Mereka akan lari, bahkan mengutuk satu sama lain.
✂️✂️✂️
Dari kisah Nabi Ibrahim, beralih pada kisah Nabi Luth pada ayat ke-26:
”Maka Luth membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS Al-‘Ankabut, 29:26)
Insyaa Allaa kita lanjutkan part berikutnya.
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Heavenly Order / 5. Seemingly Unrelated Ayat_ Al-Qiyamah and Al-‘Ankabut (25:02 – End)
Materi VoB Hari ke-441 Sore | A Game Plan
Oleh: Vivin Ardiani
#SundayHeavenlyOrderWeek63Part3
Part 3
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Jadi sampai ayat ke-26, tiga kisah nabi yang disebutkan:
Nuh bertolak dari air bah atas kaumnya yang tidak beriman.
Ibrahim berhasil selamat dari siksaan kaumnya berupa api.
Luth berkata ia ingin hijrah.
Konteks dari tiga kisah nabi ini sama: langkah yang harus ditempuh untuk selamat dari penyiksaan yang intens dilakukan oleh kaum kafir atas Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Luth ‘alayhissalam. Solusinya adalah berhijrah.
Sahabat di Makkah pun diuji dengan siksaan kaum kafir Quraisy. Serupa bukan? Tapi mengapa ayatnya tidak secara eksplisit menyuruh mereka untuk berhijrah dari Makkah?
Karena Allah tidak bisa memerintahkan secara langsung. Tidak bisa. Karena pasti kaum kafir Quraisy yang mendengar perintah berhijrah akan melakukan segala upaya untuk mencegah. Mereka akan memblokade Makkah hingga tak ada seorang pun yang bisa keluar Makkah.
Adapun bagi para sahabat, rangkaian ayat ini adalah a prophetic story code untuk berhijrah.
“Berhijrahlah, seperti Nuh yang meninggalkan kaumnya setelah ratusan tahun berdakwah. Berhijrahlah, seperti Ibrahim yang justru akan dibakar usai berdakwah dan Aku selamatkan ia dari api. Jika mudah bagi-Ku menyelamatkan mereka, bukankah mudah pula bagi-Ku untuk menyelamatkan kalian? Kalau petunjuk ini masih belum jelas, dengarlah, dari Luth yang jelas-jelas berkata akan hijrah.”
Surah Al-‘Ankabut, menurut konsensus ulama, adalah surah Makkiyah yang tepat turun sebelum hijrah. Sahabat yang mempelajari ayat-ayat ini merasa mendapatkan a game plan spesial dari Allah.
”Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.” (QS Al-‘Ankabut, 29:46)
Pada bagian akhir surah, ada ayat “Janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab”, Sahabat tidak merasa mendebat Ahli Kitab di Makkah. Lalu konteks kejadian ayat ini di mana yang dimaksud Allah?
Bahwa Allah sedang mempersiapkan mereka. Migration is near. Sudah saatnya berhijrah. Mengikuti jejak Nuh, Ibrahim, dan Luth.
Transisi tiga kisah nabi menjadi petunjuk bagi sahabat untuk berhijrah. Mereka berhijrah sembunyi-sembunyi menuju Madinah. Dan berhasil lepas dari siksaan kaum kafir Quraisy atas pertolongan Allah.
Allah menyampaikan petunjuk-Nya in a powerful way, tapi cukup jelas untuk diterima sahabat yang mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an. Ululalbab itu mampu mencari petunjuk dari apa yang disampaikan, meski tersirat.
Insyaa Allaah kita lanjutkan pekan depan.
🔴🔴🔴
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Heavenly Order / 5. Seemingly Unrelated Ayat_ Al-Qiyamah and Al-‘Ankabut (25:02 – End)
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah