[VoB2021] Pola Kata Al-Qur’an yang Tidak Pernah Ada Sebelumnya


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-436

Topik: Pearls from Al Baqarah

Selasa, 31 Agustus 2021

Materi VoB Hari ke-436 Pagi | Pola Kata Al-Qur’an yang Tidak Pernah Ada Sebelumnya

Oleh: Icha Farihah

#TuesdayAlBaqarahWeek63Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Bassam Saeh merupakan seorang ahli bahasa, tulisannya dimuat di dalam bahasa Arab dan Inggris.

Dia mengumpulkan semua hadis dari Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam dari mulai hadis sahih, dhaif, hasan, dan hadis lainnya.

Kemudian dia melakukan analisis liguistik dan ia mendapatkan sebuah temuan yang menarik.

Dari analisisnya, ia menyimpulkan bahwa ketika seseorang berbicara, orang itu memiliki sebuah pola tertentu.

Contohnya, Ustaz Nouman. Kalau kita perhatikan, hampir di semua video, Ustaz mengatakan “so cool” (sangat keren). Itu salah satu pola kata-kata Ustaz Nouman.

Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam juga memiliki pola tertentu di setiap ucapannya. Pola ini akan terlihat ketika kita mempelajari semua hadis. 

Setelah mempelajari pola ucapan Sang Rasul shalallaahu ‘alayhi wa salam, Bassam Saeh membandingkan dengan pola yang ada di Al-Qur’an, apakah style Al-Qur’an sama dengan ucapan Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam atau berbeda.

Perlu diingat bahwa, analisisnya ini adalah analisis linguistik murni, bukan analisis tentang agama atau Islam.

Al-Qur’an menggunakan kombinasi kata benda dan kata kerja yang tidak pernah digunakan pada tempat lain, termasuk ucapan Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam dan bangsa Arab.

Sebagai contoh, di dalam surat Al-Fatihah, Baim Saikh menemukan 58 contoh kombinasi ini yang tidak pernah digunakan Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam.

Hadits berarti sesuatu yang baru, tetap masuk akal, tapi tidak pernah digunakan sebelumnya.

Misalnya, Ghayril maghdhuubi ‘alayhim wa ladhaalliin. Apa dua kata yang ada secara bersamaan? Ghayr dan Wa la.

Di dalam bahasa Arab manapun atau di dalam hadits Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam, kita tidak pernah menemukan kata seperti ini.

Yang ada, la….wa la, laysa….wa la, ma….wa la, ghayra….wa ghayra, ghayra….aw.

Tidak pernah ada ghayr….wala di tempat yang sama, satu-satunya hanya ada di Al-Fatihah. 

Hal ini masuk akal bagi bangsa Arab, mereka berpikir bahwa memang tidak ada yang pernah berbicara seperti ini sebelumnya.

Insya Allah bersambung.

Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surah/ Deeper Look/ 9. Al-Baqarah (Ayah 23-25) (12:35-14.55)


Materi VoB Hari ke-436 Siang | The Distinction of Authorship

Oleh: Icha Farihah

#TuesdayAlBaqarahWeek63Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Contoh lainnya dari pola Al-Qur’an yang belum pernah ditemukan di tempat lainnya adalah kata kaana.

Kanaa di dalam bahasa Arab memiliki arti “adalah” dalam bentuk lampau. Bahasa Inggrisnya, was.

Wa kaanallaahi ghayra rahiima. Dan adalah Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Allah has always been forgiving and merciful. (QS An-Nisa’, 4:96)

Di sini, Al-Qur’an memperkenalkan kata kaana sebagai is, bukan was. Dan dalam sejarah bangsa Arab, belum ada yang pernah mengatakan seperti ini sebelumnya.

Lalu, bagaimana pola yang diambil Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam ketika mengucapkan kaana?

Rasul shalallaahu ‘alayhi wa salam di dalam hadis yang jumlahnya ribuan tidak pernah sekalipun menggunakan kata kaana dengan makna is. Dalam hadis, kanaa tetap bermakna was.

Hal ini membuktikan bahwa Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam memang tidak pernah meminjam apa pun dari Al-Qur’an untuk ucapannya sendiri, bahkan untuk hal sesederhana dan paling dasar seperti kata kaana.

Dengan kata lain, jika kita berbicara dunia akademik, perbedaan ini menunjukkan perbedaan kepemilikan (the distinction of authorship). Hadis dan Al-Qur’an memiliki perbedaan pemilik.

Hadis adalah murni apa yang disampaikan Rasul shalallaahu ‘alayhi wa salam dengan polanya tersendiri. 

Al-Qur’an adalah murni kalimat Allah yang orisinal, belum pernah diucapkan sebelumnya, dan tidak pernah ada yang meminjam darinya meskipun hanya beberapa frasa saja.

Insya Allah bersambung minggu depan.

Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surah/ Deeper Look/ 9. Al-Baqarah (Ayah 23-25) (14:55-16.37)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s