[VoB2021] Guncangan yang Berturut-turut


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-428

Topik: Pearls from Juz ‘Amma

Senin, 23 Agustus 2021

Materi VoB Hari ke-428 Pagi | Guncangan yang Berturut-turut

Oleh: Muchamad Musyafa

#MondayJuzAmmaWeek62Part1

Part 1

🌋💫💥

Ketika bumi diguncangkan, ketika benda-benda langit saling bertubrukan. Semua orang tidak akan lagi mempertanyakan siapa yang melakukan itu semua. Yang ada dalam pikiran mereka, 

“Apa ini?”

“Apa yang terjadi”

تَتۡبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ  

(tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua. (QS. An-Nazi’at 79:7)

🌋💫💥

Radifah dalam bahasa Arab seperti ketika seseorang menunggangi kuda, lalu ada yang membonceng di belakangnya. Orang yang membonceng tersebut disebut sebagai radif. Orang yang mengikuti di belakang.

Radifah juga memiliki arti gelombang kedua. Seperti gelombang yang datang bergantian. Gelombang pertama, lalu disusul gelombang kedua dan seterusnya. 

Dari kata radifah, bisa kita dapatkan juga kata muradifah. Muradifah jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah sinonim. Jadi kata yang muradifah adalah kata sinonim, atau kata yang maknanya mengikuti kata yang lainnya.

🌋💫💥

Dari ayat ketujuh dari An-Nazi’at ini, disampaikan bahwa setelah tiupan yang pertama, maka tiupan yang kedua akan menyusul segera. Jarak waktu antara tiupan pertama dan kedua akan relatif singkat.

Ada yang berpendapat bahwa tiupan pertama adalah saat ketika bumi diguncangkan. Lalu tiupan yang kedua adalah saat langit berjatuhan.

Pendapat lain mengatakan bahwa tiupan pertama adalah saat ketika bumi berguncang. Lalu tak lama setelah itu tiupan yang kedua adalah ketika orang-orang dibangkitkan dari kubur.

🌋💫💥

Bayangkan saja bagaimana keadaan orang yang seperti baru saja tidur, lalu ada guncangan yang membangunkannya. Ia bangun. Ia melihat dunia sekelilingnya. Ia melihat segala kekacauan. Bagaimana perasaannya melihat semua itu?

قُلُوبٞ يَوۡمَئِذٖ وَاجِفَةٌ  

Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, (QS. An-Nazi’at 79:8)

Mereka ketakutan.

🌋💫💥🌋💫💥

Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surah / An-Nazi’at/ 1. An-Nazi’at (Ayah 1-11)  Concise Commentary (59.20-60.41)


Materi VoB Hari ke-428 Siang | Mata Hati yang Tertunduk

Oleh: Muchamad Musyafa

#MondayJuzAmmaWeek62Part2

Part 2

😖😞💦

Sungguh sangat tidak menyenangkan jika kita terbangun kemudian seketika itu merasa ketakutan. Pasti ingin rasanya kembali tidur. Tapi hal itu mustahil.

Mereka sangat ketakutan. Tak ada lagi orang sombong saat itu. Mereka merasa begitu kecil dan tak kuasa menghadapi apa yang terjadi di depan mereka.

😖😞💦

Rasanya seperti seorang anak kecil yang tahu dirinya baru saja mendapatkan buku rapor sekolah. Ia tahu nilai rapornya jelek-jelek. Ia melihat buku rapor itu sudah ada di tangan ibunya. Ibu nya belum berbicara apa-apa. Ibunya melihat buku rapor itu. Ia melihat wajah ibunya berubah. Ibunya belum memanggil namanya. Tapi harinya begitu takut, ia berkeringat dingin.

Apa yang dirasakan saat itu adalah wajifah

Seperti kata yang disebutkan di ayat kedelapan dari surat An-Nazi’at ini.

Ia tahu bahwa dulu ia banyak bermain. Ia tahu ia sering bermalas-malasan. Ia tahu dirinya tidak pernah belajar bersungguh-sungguh. Ia tahu ibunya akan menghakiminya. Ia tahu pasti dirinya akan mendapat hukuman. 

Lalu ibunya memanggil namanya dengan panggilan yang tegas. Ia menundukkan pandangannya. Ia sama sekali tak berani memandang mata ibunya.

😖😞💦

أَبۡصَٰرُهَا خَٰشِعَةٞ  

Pandangannya tunduk (QS. An-Nazi’at 79:9)

Pada ayat ini, disebutkan absharuha, pandangannya. “Nya” disini mengacu pada hati manusia. Pandangan dari hari manusia tertunduk. Mata hati mereka malu dan ketakutan.

😖😞💦

Pada ayat selanjutnya, 

يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرۡدُودُونَ فِي ٱلۡحَافِرَةِ  

(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?

Ada 2 pendapat mengenai ayat ini.

Satu pendapat mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bagaimana orang-orang kafir bercanda tentang hari akhirat.

Pendapat lain mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan betapa kagetnya orang kafir mengetahui mereka telah dibangkitkan. Mereka dulu tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan. Kini mereka melihatnya sendiri, terheran-heran. Mereka bingung.

😖😞💦

Dengan dua pendapat di atas ini, bisa kita rasakan bahwa kata-kata di dalam ayat ini mengandung dualisme makna yang kemudian menimbulkan kesan sarkastis bagi orang-orang kafir.

Wallahu’alam

InsyaAllah, berlanjut lagi pekan depan

😖😞💦😖😞💦

Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surahs/ An-Nazi’at/ 1. An-Nazi’at (Ayah 1-11)  Concise Commentary (60.41-68.34)

😖😞💦😖😞💦


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s