[VoB2021] Eksekusi


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-407

Topik: Pearls from Juz ‘Amma

Senin, 2 Agustus 2021

Materi VoB Hari ke-407 Pagi | Eksekusi

Oleh: Wina Wellyanna

#MondayJuzAmmaWeek59Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Ustaz akan membacakan pendapat Imam Raghib Al-Ishfani hanya untuk sekedar kita ketahui.

Malaikatkah yang membuat rencana untuk hamba-hamba Allah dan buminya, apa yang baik untuk mereka dan apa yang buruk untuk mereka atau kuda-kuda orang beriman yang merencanakan kemudian menang dan bagaimana menangkap musuh-musuhnya.

Atau langitkah? Atau bintang-bintang dengan segala konstelasinya?.

🪐💫

Imam Raghib Al-Ishfani meyakini bahwa yang dimaksud tentunya adalah malaikat, para malaikat yang membuat rencana-rencana tersebut. 

Sama seperti halnya Allah menjadikan angin, awan mengeksekusi rencana yang telah Allah buat.

🐴🐎

Yang satu ini epik.

Menyambung scene part 2 minggu lalu.

Setelah kuda-kuda itu sampai di tujuan kemudian apa yang terjadi?

1️⃣ 2️⃣

Ada dua interpretasi disini, yang pertama sebagaimana yang sedang kita bahas ini.

Mereka tahu persis apa yang harus dilakukan ketika menyerang, masing-masing mengetahui perannya, seperti yang telah dibahas minggu lalu.

1️⃣ 2️⃣

Interpretasi kedua, penyerangan ini berlangsung cepat dan sukses, mereka datang dan pergi dengan cepat untuk kembali ke bat cave atau tempat persembunyiannya.  

Di sana mereka merencanakan siapa mendapatkan apa.

Mereka mengimplementasikan tadbiir atas penyerangan yang baru saja terjadi.

Terjadinya sangat cepat sehingga orang-orang tidak menyadari apa yang terjadi bahkan setelah para penyerang ini pergi.

Sementara tafsir kebanyakan mufassirun lain ketika menginterpretasikan ayat pertama, ayat lainnya mendeskripsikan ayat pertama, jadi bukan lima hal yang berbeda, tapi satu hal dengan lima atributnya.

Ada beberapa teori mengenai sumpah Allah di dalam Al-Qur’an.

In syaa Allah bersambung ke part 2

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 01. An-Nazi’at (Ayah 1-11) – A Concise Commentary (36:51 – 39:45)


Materi VoB Hari ke-407 Siang | Li Ta’zhim

Oleh: Wina Wellyanna

#MondayJuzAmmaWeek59Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Beberapa contoh sumpah Allah di dalam Al-Qur’an “Aku bersumpah demi waktu” atau “Aku bersumpah demi matahari” atau “Aku bersumpah demi bulan”.

Di surat An-Nazi’at ini, Allah bersumpah demi pertempuran kuda-kuda.

⏰🐎

Apa yang Allah ingin kita pahami ketika Allah bersumpah? 

Ada dua pendapat umum mengenai bagaimana menginterpretasikan sumpah Allah dan bagaimana melihatnya dengan dua cara.

1️⃣

Yang pertama, Li Ta’zhim, setiap kali Allah bersumpah di dalam Al-Qur’an, Allah sedang membesarkan suatu masalah, bukan membesar-besarkan masalah ya, seperti misalnya “Aku bersumpah demi waktu”.

Itu berarti waktu adalah suatu masalah yang besar.

“Aku bersumpah demi buah Tin” atau “Aku bersumpah demi Zaitun”_

🍑🍒

Ada sesuatu yang luar biasa di dalam buah Tin atau buah Zaitun.

Dan jika kita menilik tafsir, ada yang mendalami keutamaan buah Tin atau Zaitun, sampai 5 halaman panjangnya! 

Penulisan ini didasarkan pada sumpah Allah mengenai buah Tin atau Zaitun tersebut.

Sementara pendapat lain mengatakan, tidak harus seperti itu juga pemahamannya, ketika Allah bersumpah dengan satu hal di surat ini dan bersumpah dengan hal lain di surat lainnya, mau dimanapun letaknya sumpah tersebut pasti maknanya tetap awesome.

Tapi fakta bahwa sumpah tersebut ada di satu surat, pasti akan terkait dengan ayat selanjutnya.

🌕 🌖 🌗

Ada teori mengenai Al Qasam wal jawabul Qasim, ketika Allah mengambil sumpah, ada sebuah gambaran yang Allah kaitkan dengan suatu hal.

Dan setiap kali Allah bersumpah, otomatis perhatian kita menjadi terfokus.

Coba saja kita mengatakan “Aku bersumpah Demi Tuhan!” di depan seseorang, ia pasti akan langsung menatap kita sambil menunggu apa yang akan kita lakukan atau katakan selanjutnya.

‘Kan tidak mungkin kita mengatakan “Aku bersumpah Demi Tuhan!” lalu berjalan pergi begitu saja. 

😅😅😅

Pendapat para mufassirun, setelah Allah bersumpah, Allah akan merespon lagi sumpah-Nya, menjelaskan apa poin penting yang ingin Allah sampaikan di ayat selanjutnya.  

“Demi masa.” 

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”

Dua hal ini saling berkaitan.

Apa kerugian terbesar manusia?  Jika ia menyia-nyiakan waktunya.

In syaa Allah bersambung ke part 3

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 01. An-Nazi’at (Ayah 1-11) – A Concise Commentary (39:45 – 42:35)


Materi VoB Hari ke-407 Sore | Titik-Titik Kosong

Oleh: Wina Wellyanna

#MondayJuzAmmaWeek59Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Manusia bisa saja memiliki segalanya, kesehatan, kemakmuran, harta, kekuasaan, nama yang harum, satu-satunya yang tidak bisa manusia miliki dan selalu kehilangan ketika ia sudah pergi tidak juga bisa menambah-nambahkannya sendiri ialah waktu.

Bukti paling jelas kerugian manusia adalah waktu. 

Jadi “Demi Masa” dan “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian” sangat berkaitan.

Tapi sesungguhnya tidak selalu ketika Allah mengambil sumpah, kemudian ayat selanjutnya berkaitan dengan sumpah tersebut.

Tidak ada Al Qasam wal jawabul Qasim.

Hal ini membuat bingung beberapa mufassirun. 

Bagaimana cara mengisi titik-titik setelah Allah mengambil sumpah?  Sesuatu yang seharusnya berkaitan? 

Jadi, para mufassirun mengambil contoh dari sumpah di ayat lain dari surat lain, dimana titik-titik yang kosong tadi bisa diisi.

Beberapa mufassirun berpendapat, Allah tidak menambahkan keterangan tersebut karena sudah ada di ayat lain dan surat lain.

Kembali ke surat An-Nazi’at, Allah mengambil sumpah dari ayat 1 sampai dengan ayat 5, tapi tidak diikuti dengan Al qasam wal jawabul qasim.

Ada beberapa pendapat mufassirun ayat-ayat ini cukup jelas untuk dipahami.

Di ayat-ayat selanjutnya, Allah akan memberi gambaran ada hikmah penting bagi siapapun yang merasa gentar, menyambung ayat 1 sampai dengan 5 sebelumnya.

Sementara ada mufassirun lain yang berpendapat hal ini tidak mungkin, karena jaraknya terlalu jauh, tidak mungkin keterkaitan ayatnya dengan jarak beberapa belas ayat misal.

Huruf Lam di awal ayat ke-6

يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ

Jika huruf Lam (ل) diletakkan di awal kalimat, ia bisa menambahkan arti sebagai respon atas sumpah sebelumnya.

Ada yang berpendapat ada huruf Lam sebelum يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ  jadi ini bisa dianggap sebagai  respons.

Tapi pendapat ini ditentang juga, karena mengapa kita berani membayangkan ada huruf Lam sementara Allah sendiri tidak menambahkan huruf Lam di awal ayat 6.

In syaa Allah bersambung minggu depan.

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 79. An-Nazi’at / 01. An-Nazi’at (Ayah 1-11) – A Concise Commentary (42:35 – 45:35)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s