Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-405
Topik: Parenting
Sabtu, 31 Juli 2021
Materi VoB Hari ke-405 Pagi | Tidak Pernah Menyerah
π²π²π²
Oleh: Rendy Noor Chandra
#SaturdayParentingWeek58Part1
Part 1
Ψ¨ΩΨ³ΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩ Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩΩΩ
Ustaz Nouman melanjutkan kisahnya tentang bagaimana kenyataan menyedihkan tentang pemuda-pemuda muslim Amerika yang akhirnya pergi dari orangtua dan meninggalkan agama Islam.
π²π²π²
Ustaz Nouman bertemu dengan seorang perempuan muda dari keluarga muslim yang lari dari rumah bersama dengan pacarnya di SMA. Gadis ini kemudian menikahi pemuda itu. Ayahnya sangat marah kepada gadis itu.
Ayahnya mengetahui hubungan mereka sebelumnya. Namun, bapak ini malah tidak mau berkata apapun kepada anaknya, dan menganggap anaknya sudah tidak ada. Kalau anak perempuannya meninggal, ia tidak mau ikut mengurus jenazahnya, tutur Ustaz Nouman. Gadis ini punya beberapa saudara perempuan di keluarganya.
π²π²π²
Gadis ini kemudian lari dari ayah dan ibunya. Ia menikahi laki-laki tadi dengan prosesi Kristiani. Bertahun-tahun berlalu, anak-anak perempuan itu dan suaminya yang paling kecil sudah hampir berusia 7 tahun. Akan tetapi, saudara perempuannya tidak pernah menyerah dengan gadis ini. Saudaranya tetap memberikannya dakwah. Tetap menjaga silaturahim.
Perempuan ini kemudian datang ke acara Ustaz Nouman di suatu masjid. Berkerudung. Dan mengajak suaminya. Dan sekarang suaminya bersyahadat dan masuk Islam.
Masyaaa Allah
π²π²π²
Cerita seperti ini mungkin suatu aib. Tidak ingin diketahui orang. Tapi tahukah kita? Kalau kita menyerah dengan keluarga kita, maka tidak akan ada harapan bagi mereka. Sama saja seperti kita membiarkan mereka masuk neraka.
Ketika ada anggota keluarga yang melakukan suatu hal yang haram, itu bukanlah sesuatu kenyataan yang bisa ditolak.
π²π²π²
Begitupun ketika hal itu adalah pelanggaran dalam Islam, itu bukanlah fakta yang perlu ditutupi. Tapi ketika itu terjadi yang perlu kita ingat bahwa mereka adalah keluarga kita.
Allah saja belum menutup buku catatan amal mereka. Pintu taubat dengan istighfar masih tetap terbuka. Kalau kita mengabaikan mereka, maka tidak akan ada jalan mereka kembali kepada Allah, dan Allah akan menanyai kita tentang itu di Hari Akhir.
Semoga kita menjadi anggota keluarga yang tidak pernah menyerah dengan anggota keluarga kita.
π²π²π²
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Courses/ Parenting/ 24. What to Do with Parenting (20.43-22-39)
Materi VoB Hari ke-405 Siang | Mesti Bagaimana?
π΅π΅π΅
Oleh: Rendy Noor Chandra
#SaturdayParentingWeek58Part2
Part 2
Ψ¨ΩΨ³ΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩ Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩΩΩ
Sebagai ayah dan sebagai saudara laki-laki dalam suatu keluarga, Ustaz Nouman paham bagaimana rasa amarah dan frustasi yang kita alami ketika ada kejadian seperti kaburnya anak dari orang tua. Bahkan itu bisa membuat kita gila. Kita bahkan sampai tidak bisa berpikir jernih.
π΅π΅π΅
Pada akhirnya, kita perlu bertanya ke diri sendiri, apa yang kita inginkan setelah kejadian itu?
Apakah rasa marah ini tidak bisa dikendalikan sehingga kita membiarkan anak perempuan atau anak laki-laki kita sampai disiksa di neraka selamanya?
π΅π΅π΅
Apakah rasa marahnya itu sampai sebegitunya sampai kita OK saja mereka di nyala api neraka?
Jika tidak, maka kita harus berbuat sesuatu.
Marah tidak akan menyelesaikan masalah.
π΅π΅π΅
Ustaz tidak berharap ada seorang pemuda atau pemudi muslim berada di situasi seperti itu. Tidak pernah.
Akan tetapi, kenyataannya orang-orang yang datang kepada Ustaz Nouman memang sudah mengalami kejadian seperti itu.
π΅π΅π΅
Ustaz sebenarnya tidak ingin ada yang sampai seperti itu, tapi faktanya memang peristiwa seperti itu sudah banyak terjadi di banyak keluarga muslim. Lantas kita mesti bagaimana?
π΅π΅π΅
Yang pertama yang harus kita lakukan adalah kontrol dampak terhadap apa yang sudah terlanjur salah. Inilah yang dimaksud dengan menerima kenyataan.
Yang kedua, kita harus bersiap secara mental untuk sadar bahwa ini bukan sekedar teori. Di antara yang bisa kita lakukan antara lain dengan komunikasi terbuka dengan anak kita, membangun relasi yang sehat antara orang tua dan anak, serta tidak menjadi orang tua yang otoriter.
π΅π΅π΅
Ustaz Nouman berkata seperti itu karena kalau kita tidak melakukannya, kita menyia-nyiakan hikmah peristiwa orang-orang yang sudah pernah mengalaminya. Ustaz Nouman tidak bisa berasumsi anak-anak beliau akan aman dari ancaman peristiwa (kaburnya anak) seperti itu. Hal itu bisa terjadi dimanapun mereka mungkin berada.
π΅π΅π΅
Ustaz Nouman menerima email yang menceritakan kisah serupa dari Pakistan. Atau telepon dari Mesir yang berkisah hal yang sama. Kejadian seperti itu terjadi di mana-mana.
Apalagi yang perlu kita lakukan?
Insya Allah bersambung.
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Courses/ Parenting/ 24. What to Do with Parenting (22.39-24.11)
Materi VoB Hari ke-405 Sore |Β Melihat Buahnya
πππππππ
Oleh: Rendy Noor Chandra
#SaturdayParentingWeek58Part3
Part 3
Ψ¨ΩΨ³ΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩ Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩΩΩ
βSaya seorang muslim. Saya sholat lima waktu. Saya sedang jatuh cinta dengan seorang gadis, dan saya ingin menikahinya. Orang tua kami berkata tidak boleh. Kami berencana untuk kabur dari rumah.β
Ustaz Nouman mendapatkan email seperti ini dari Bangladesh, Pakistan, dan dari seluruh penjuru dunia.
Inilah yang terjadi di dunia muslim saat ini. Ini terjadi karena kita belum membangun pondasi yang kokoh. Ustaz menekankan tentang pondasi ini kemudian orang-orang bertanya, βBagaimana cara kita membangun pondasi yang kokoh ini?β
πππππππ
Ustaz Nouman menyebutkan akan memberikan sumber-sumber pustaka kepada audiensnya di seminar berikutnya, karena jika dibahas tidak akan selesai dalam satu malam.
Butuh usaha yang besar untuk membangun pondasi ini. Seperti ketika kita menebar benih, butuh waktu agar akarnya tumbuh dan terbentuk batang, daun dan lainnya. Kita perlu sabar menjalaninya.
πππππππ
Fitnah yang sedang kita hadapi saat ini tidak akan menghilang hanya dalam satu malam saja. Kita perlu menjadi seperti petani. Bersabar sampai saatnya memanen kepribadian muslim. Jika kita tidak bersabar seperti petani, maka kita akan kalah menghadapi fitnah ini. Seluruh generasi muslim akan hilang.
Kita bisa mengambil pelajaran dari ayat terakhir dari surah Al-Fath. Surah ke-49. Di akhir surah Al-Fath, Allah menjelaskan seorang petani yang gembira ketika benih yang ia tanamkan di ladang mulai tumbuh tinggi melebihi tingginya.
ΩΩΨΉΩΨ¬ΩΨ¨Ω Ψ§ΩΨ²ΩΩΨ±ΩΩΨ§ΨΉΩ ΩΩΩΩΨΊΩΩΩΨΈΩ Ψ¨ΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΨ§Ψ±Ω Ϋ
Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
QS. Al-Fath: 29
πππππππ
Akan tetapi, sebenarnya ayat ini tidak sedang berbicara tentang petani ataupun benih. Allah sedang membicarakan Rasulullah ο·Ί dan para sahabat yang beliau tanam dan rawat. Kemudian beliau ο·Ί memanen sampai para sahabat menjadi cukup kuat dan menjadi sebuah batang pohon yang besar. Dan petani yang sedang menanam iman ini, ia melihatnya dan berkata βSubhanallah.β
βAku melihat buah dari pohon itu.β
πππππππ
Insya Allah bersambung pekan depan.
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Courses/ Parenting/ 24. What to Do with Parenting (24.11-25.44)
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.π€²
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.π
Jazakumullahu khairanπ
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah
[…] Ψ§ΩΩ Ψ΅Ψ―Ψ±: [VoB2021] Tidak Pernah Menyerah β Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike