Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-397
Topik: Pearls from Al-Kahfi
Jum’at, 23 Juli 2021
Materi VoB Hari ke-397 Pagi | Prasyarat Pengajaran Terbaik
Oleh: Rendy Noor Chandra
#FridayAlKahfiWeek57Part1
Part 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا
QS. Al-Kahfi:1
Ustaz Nouman akan melanjutkan pembahasan terkait ayat pertama surah Al-Kahfi kali ini. Ustaz akan memulai dengan hubungan antara kata ‘abd dan kata kitab. Kita akan lebih memahaminya saat mendalami makna dari kitab.
Salah satu nuansa menarik yang ingin Ustaz Nouman sampaikan di awal adalah bahwa Rasulullah Muhammad ﷺ tidak mampu membaca. Beliau ﷺ tidak pernah membaca literatur apapun sebelum Al-Qur’an, maupun mampu menulis dengan tangan beliau. Allah memilih beliau di antara hamba-hamba-Nya dan memberikannya Al-Kitab, yang secara definisi hanya akan memberikan manfaat kepada orang yang bisa membaca dan menulis. Artinya, kontras antara kata ‘hamba-Nya’ dan ‘Al-Kitab’ ini sangatlah mencolok.
Di masa modern, dari mana kita mendapatkan legitimasi atau pengesahan?
Kalau kita ingin percaya pada pendapat seseorang biasanya yang kita lihat adalah pendidikannya. Ketika ada seseorang yang akan mengajarkan suatu buku khususnya, kita akan melihat kualifikasi pendidikannya seperti apa, dari institusi mana, atau mencari akun Linked In nya di internet, baru kita akan bisa bilang, “Orang ini memang qualified untuk ngajarin saya.”
Allah memilih seseorang yang tidak hanya akan mempelajari kitab-Nya tapi juga jadi maha guru dari kitab-Nya. Allah memilih seseorang yang tidak mampu membaca dan menulis, sebagai seorang guru dari guru menunjukkan sesuatu.
Prasyarat untuk pengajaran terbaik dari Allah berbeda dengan manusia. Prasyarat kita sangatlah dangkal. Pengetahuan, kemampuan membaca dan menulis, kemudahan mendapatkan informasi, dan pendidikan yang lebih tinggi, hanyalah urusan permukaan saja.
Yang sebenarnya menjadi alasan utama Rasulullah ﷺ dipilih oleh adalah karena beliau ﷺ mampu menjadi sebaik-baik hamba. Ketika hal itu tercapai, maka yang lainnya pun akan tercapai.
Insya Allah bersambung.
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surahs/ Al-Kahf/ 12. Al-Kahf (Ayah 1c) – Deeper Look (00.00-02.14)
Materi VoB Hari ke-397 Siang | Terasingkan
Oleh: Rendy Noor Chandra
#FridayAlKahfiWeek57Part2
Part 2
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa ketika menjadi sebaik-baik hamba bagi Allah ’Azza wa Jall, maka apapun bisa tercapai. Rasulullah Muhammad ﷺ adalah sebaik-baik seorang hamba kepada Allah. Itulah kualifikasi utama beliau.
Sekarang kita akan melihat dari perspektif yang lain. Jazirah Arab merupakan daerah yang terisolasi. Pada zaman itu tidak ada peradaban yang benar-benar berkembang di daerah tersebut. Orang-orang pada zaman itu merupakan suku-suku yang saling bermusuhan, saling membunuh satu sama lain.
Ketika ada seseorang yang mengatakan hal yang buruk kepada orang lain dari suku berbeda, kedua suku ini akan berperang. Kejadian seperti ini banyak terjadi di zaman jahiliyah Jazirah Arab.
Di sekitar Jazirah Arab, kita bisa menemukan peradaban kuno, contohnya peradaban Cina, Romawi, Yunani, Mesir, dan Persia. Dan di setiap peradaban ini punya sejarah filosofi dan mitologi yang panjang. Selain itu, mereka juga punya sejarah pemerintahan, infrastruktur, dan kebudayaan yang lebih unggul dibandingkan daerah lain di seluruh dunia.
Walaupun begitu, Allah menentukan penempatan wahyu terakhir untuk seluruh manusia akan turun di tengah gurun antah berantah. Wahyu ini turun di antara orang-orang yang dianggap tidak berpendidikan, di daerah yang tidak punya value, karena belum ditemukan minyak saat itu. Dan peradaban di sekitar Arab, kekuatan besar di zaman Rasulullah ﷺ meninggalkan orang-orang Arab dan membiarkan mereka menjadi terasing, karena menurut mereka Arab itu tidak berharga.
Namun karena ditinggalkan inilah, bahasa Arab menjadi sangat berkembang dan menjadi kebanggaan orang Arab saat itu. Walaupun ditinggalkan, Allah memilih untuk menjadikan tanah gersang ini menjadi tanah yang sangat berharga dengan diturunkannya Al-Qur’an kepada seorang laki-laki di tanah ini.
Selain itu, Allah juga mengijabah doa Nabi Ibrahim ‘Alayhissalam yang memohon seorang rasul diturunkan untuk keturunannya pada saat beliau ’Alayhissalam membangun Ka’bah.
Dan diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah ﷺ inilah jawaban dari doa Nabi Ibrahim ‘Alayhissalam.
Insya Allah bersambung.
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surahs/ Al-Kahf/ 12. Al-Kahf (Ayah 1c) – Deeper Look (02.14-04.12)
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.
Jazakumullahu khairan
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah