[VoB2021] Gong Salah Posisi


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-385

Topik: Heavenly Order

Ahad, 11 Juli 2021

Materi VoB Hari ke-385 Pagi | Gong Salah Posisi

Oleh: Heru Wibowo

#SundayHeavenlyOrderWeek55Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Komedian yang profesional akan mengeluarkan the punch line alias gongnya, di akhir ceritanya.

Ceritanya sudah disusun sedemikian rupa sehingga urut-urutannya jelas. Bagian ini dulu, lalu ini, ini, dan ini, baru kemudian ditutup dengan gongnya. Membuat semua yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak.

Kalau ada seseorang yang mencoba menceritakan ulang cerita itu, di keluarganya, misalnya, tapi dia tidak sabar dan menaruh gongnya di tengah, atau malah di awal, ceritanya jadi kacau. 

Dia jadi kecewa sendiri kenapa tidak ada yang tertawa. Gong itu harusnya di akhir. Jangan sampai salah posisi.

Begitulah. Dia mengabaikan struktur. Mengabaikan susunan cerita. Harusnya dari A sampai Z. 

Jadi, belajar bahkan dari seorang komedian sekalipun, makin jelas buat kita. Bahwa urut-urutan itu penting. Sangat penting.

Order is everything. Urutan adalah segalanya. Salah menempatkan urutan bisa merusak suasana.

Kata demi kata yang dirangkai sedemikian rupa, dengan urutan tertentu, akan membentuk sebuah kalimat yang utuh yang penuh arti.

Jika kita mengubah-ubah urutannya, maknanya bisa berubah. Bisa berubah sedikit, bisa berubah total. 

Misalnya, beberapa hari yang lalu di The Guardian ada sebuah berita berjudul, “England beat Denmark in extra time to set up Euro 2020 final with Italy.”

Inggris mengalahkan Denmark di babak perpanjangan waktu untuk memastikannya melaju ke final Euro 2020 bersama Italia.

Bagaimana jika kita mengubah sedikit susunannya menjadi, “Denmark mengalahkan Inggris di babak perpanjangan waktu untuk memastikannya melaju ke final Euro 2020 bersama Italia”?

Apakah maknanya berubah sedikit? Ataukah maknanya berubah total?

Dari contoh tadi kita juga belajar bahwa meskipun kita mengubah sedikit urutannya, makna kalimatnya bisa berubah total. 

Bukan hanya maknanya yang berubah total. Bisa membahayakan keselamatan diri kita, bahkan. Jika kita mengucapkannya tepat di sebelah pendukung Inggris yang super fanatik.

Fulan memukul Fulanah hingga babak belur. Lalu Fulan diadukan ke polisi. Akhirnya Fulan meringkuk di penjara.

Sudah bisa ditebak kalau urutannya sedikit diubah: Fulanah memukul Fulan hingga babak belur. Apa yang akan terjadi?

Urutan adalah segalanya. Salah menempatkan urutan, bisa berurusan dengan pendukung fanatik bola, juga bisa menjebloskan orang yang salah ke penjara.

Jadi kita harus ekstra hati-hati sebelum melakukan perubahan urutan kata-kata. Maknanya bisa berubah total.

Orang yang fasih atau pandai berbicara punya kemampuan untuk mengelola susunan kata-kata yang ia sampaikan.

Kalau begitu, pantaskah jika ada orang yang bilang bahwa kata-kata Allah itu tidak punya struktur, tidak ada susunan atau urut-urutannya?

Berani-beraninya dia mengatakan itu!

Dia yang mengatur segalanya … Dia yang mengatur jagat raya … dibilang tidak bisa mengatur sebuah Kitab?

Insyaa Allaah kita lanjutkan di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Heavenly Order / Heavenly Order – Lesson 03_ Spiritual Arguments (35:49 – 36:51)


Materi VoB Hari ke-385 Siang | Gong Argumen Spiritual

Oleh: Heru Wibowo

#SundayHeavenlyOrderWeek55Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Allah mengurusi keteraturan dan urutan di setiap jari kita. Allah mengurusi keteraturan dan urutan di setiap organ tubuh kita.

Allah bahkan memberi kemampuan kepada setiap kandidat doktor untuk menyusun disertasinya dalam susunan yang teratur.

Maka pantaskah jika ada orang yang menuduh bahwa Allah tidak punya kemampuan untuk menyusun mahakarya “disertasi”-Nya sendiri?

Maka pantaskah jika ada orang yang menuduh bahwa Kitab Allah itu acak-acakan dan tidak terstruktur?

Allah bahkan memberi kemampuan di dalam pikiran para penulis hebat untuk melahirkan berjilid-jilid buku. Dengan susunan yang sangat teratur.

Maka pantaskan jika ada orang yang menyangsikan urutan dan keteraturan dari firman-Nya yang Mahaagung?

Kita tidak bisa menerima tuduhan dari orang yang menyangsikan keteraturan Al-Qur’an itu begitu saja.

Inilah yang dimaksud dengan argumen spiritual (spiritual argument). Menurut Ustaz, sampai dengan argumen spiritual ini, cukuplah sudah.

Bagaimana bisa kita menyangkal argumen spiritual yang disampaikan oleh Hamiduddin Farahi bahwa Al-Qur’an itu urutannya berasal “dari langit”. Bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah dan urutannya pun berasal dari Allah Yang Mahabijaksana?

IT’S ALLAH’S WORDS. Ringkasnya seperti itu. Ditulis dengan all caps. Huruf besar semua. 

Al-Qur’an adalah kata-kata dengan urutan yang berasal dari Allah sendiri. Mana mungkin tidak teratur?

Apa pun yang Allah lakukan, penuh keteraturan. Penuh keseimbangan. Penuh harmoni. Punya tujuan.

Selanjutnya, Ustaz ingin memberikan ikhtisar atau garis besar dari apa yang sudah beliau sampaikan.

Insyaa Allaah kita lanjutkan di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Heavenly Order / Heavenly Order – Lesson 03_ Spiritual Arguments (36:51 – 38:02)


Materi VoB Hari ke-385 Sore | Studi-Studi Kasus

Oleh: Heru Wibowo

#SundayHeavenlyOrderWeek55Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

Lebih tepatnya, Ustaz ingin memberikan ringkasan atau garis besar tentang rencana materi berikutnya.

Saat ini ada tiga materi yang sudah selesai dibahas: argumen sejarah (historical arguments), argumen tekstual (textual arguments), dan argumen spiritual (spiritual arguments).

Dan ada satu materi yang tersisa atau belum dibahas yakni studi-studi kasus (case studies).

Bagaimana rencana Ustaz terkait case studies … ada berapa bahasan? Ada 12 bahasan yang insyaallah dibahas dalam empat bagian.

#️⃣1️⃣#️⃣

Di kelompok studi kasus yang pertama, insyaallah kita akan membahas seemingly unrelated verses. Ayat-ayat yang tampaknya tidak berhubungan.

Ada ayat yang bicara tentang A lalu di ayat berikutnya tiba-tiba bicara tentang B, yang tampaknya tidak berhubungan. Sama sekali berbeda.

Yang seperti itu bukan hanya satu ayat. Jadi bahasan tentang hal ini akan mempelajari beberapa ayat yang seperti itu.

Mengapa Ustaz berpikir untuk membahas ayat-ayat yang seperti ini? Karena ini adalah salah satu “lubang” yang dipertanyakan.

Maksudnya, orang-orang yang mempertanyakan keteraturan Al-Qur’an, mereka menjadikan ayat-ayat seperti ini sebagai “bukti ketidakteraturan” Al-Qur’an.

“Katanya Al-Qur’an itu Kitab yang teratur … kok ada ayat-ayat yang seperti ini? Habis ngomong A, ngomong B. Nggak ada hubungannya. Temanya tiba-tiba berubah. Di mana letak keteraturannya?”

Begitu cara berpikir mereka.

Kita akan mempelajari bagaimana ayat-ayat itu sebenarnya justru berhubungan, in a Divine way. Secara ilahiah.

#️⃣2️⃣#️⃣

Di kelompok studi kasus yang kedua, ada bahasan mengenai bagaimana bagian-bagian (passages) dari Al-Qur’an itu tersusun.

Di Al-Qur’an, ada sejumlah ayat yang masuk dalam satu kelompok yang sama. Kita akan mempelajari bagaimana mereka secara bersama-sama membentuk sebuah argumen yang terpaut menjadi satu (cohesive argument).

#️⃣3️⃣#️⃣

Di kelompok studi kasus yang ketiga, kita akan membahas koherensi surah (coherence of surah).

Keseluruhan surah itu, bagaimana tersusun secara koheren, akan dibahas di bagian ini. Karena surah itu tidak seperti bab.

Al-Qur’an beda dengan buku biasa. Al-Qur’an terdiri dari 114 surah. Tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa Al-Qur’an terdiri dari 114 bab.

Karena surah beda dengan bab. Tengoklah tiga surah terpendek: Al-Kautsar, Al-‘Ashr, dan Al-Ikhlas.

Mana mungkin sebuah bab isinya cuma secuil seperti itu. Allah memiliki Kebijaksanaan-Nya sendiri dengan menyusun surah. 

Organisasi Al-Qur’an itu beda. Sama sekali tidak sama dengan buku mana pun buatan manusia.

*️⃣*️⃣*️⃣

Jadi, yang pertama tadi adalah perubahan topik antar ayat (change of subjects between aayaat).

Yang kedua adalah koherensi bagian-bagian (passages) dari Al-Qur’an. Yang ketiga adalah koherensi surah.

#️⃣4️⃣#️⃣

Yang keempat berisi sejumlah studi kasus tentang hubungan antar surah. Bagaimana surah yang satu punya tali ikatan dengan surah yang lain.

*️⃣*️⃣*️⃣

Itulah rencana Ustaz. Empat bagian besar yang akan dibahas selanjutnya. Diskusinya panjang karena di dalam keempat bagian itu ada subheadings

Jika masing-masing dari empat bagian besar itu adalah bagian utamanya, maka subheading adalah cabangnya.

Jadi akan ada empat bagian utama, yang masing-masingnya terdiri dari beberapa cabang pembahasan.

Sebelum membahas studi-studi kasus itu, Ustaz sangat merekomendasikan supaya kita siap dengan Al-Qur’an dan terjemahannya. 

Salah satu terjemahan yang Ustaz rekomendasikan adalah terjemahan oleh Abdul Halim. Karena mudah diikuti.

Tapi terjemahan apa pun sebenarnya oke. Termasuk terjemahan yang ada di aplikasi-aplikasi Al-Qur’an.

Ustaz akan lebih bersandar pada bahasa Arabnya. Sedangkan kita perlu lebih dulu melihat bahasa Inggris atau bahasa Indonesianya.

Tujuannya adalah supaya lebih memudahkan kita untuk memahami pokok bahasannya.

Dengan begitu, insyaallah kita bisa lebih mudah mencerna semua studi kasus yang sudah Ustaz siapkan dalam empat bagian utama tadi.

Semoga studi-studi kasus itu nanti bermanfaat buat kita. Sehingga nantinya kita bisa jauh lebih menghargai Al-Qur’an daripada sebelum-sebelumnya.

Insyaa Allaah kita lanjutkan minggu depan.

💎💎💎💎💎

Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Heavenly Order / Heavenly Order – Lesson 03_ Spiritual Arguments (38:02 – 40:59) [End]


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

One thought on “[VoB2021] Gong Salah Posisi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s