Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-384
Topik: Parenting
Sabtu, 10 Juli 2021
Materi VoB Hari ke-384 Pagi | Kasih iPhone atau Tidak?
๐๐๐๐๐
Oleh: Heru Wibowo
#SaturdayParentingWeek55Part1
Part 1
ุจูุณูู ู ุงููููฐูู ุงูุฑููุญูู ูฐูู ุงูุฑููุญูููู ู
Ustaz mendapatkan beberapa pertanyaan. Tentang … anak yang minta iPhone. Tentang … di usia berapa anak boleh diberi akses ke medsos.
Ada juga pertanyaan tentang seberapa efektif penggunaan Facebook sebagai sebuah platform untuk diskusi akademik.
Ustaz perlu mengulangi sebuah hal penting yang pernah beliau sampaikan: bahwa kita masih berurusan dengan cabang pohon, atau dahan, atau ranting, tapi bukan akarnya.
Maksudnya, kita belum memikirkan solusi dari akar masalahnya.
Mengapa anak kita ingin iPhone? Karena teman-temannya yang lain sudah memiliki iPhone.
Mengapa anak kita ingin iPhone? Karena ingin mengunduh apa yang sudah diunduh oleh teman-temannya.
Sistem nilai anak-anak kita, cara mereka melihat dunia, adalah identik. Sama saja dengan teman-temannya. Termasuk, teman-temannya yang non muslim.
Diskusi tentang iman itu penting karena hal itu membawa perubahan tentang cara anak-anak memandang dunia.
Setelah iman itu tertanam dalam diri mereka, maka kita sudah bisa memberi mereka iPhone versi terbaru sekalipun.
Tidak ada masalah mereka pegang iPhone setelah itu. Karena mereka sudah punya fondasinya. Iman itu.
Jika kita tidak punya fondasi iman, kita tidak punya alasan untuk berdiri kokoh di atas nilai-nilai tertentu.
Anak-anak itu tahu, apalagi jika mereka rajin ikut salat Jumat, bahwa bertakwa itu lebih baik dari tidak bertakwa.
Tapi apakah anak-anak itu punya jawaban yang meyakinkan, mengapa mereka harus bertakwa?
Jika fondasinya tidak kuat, kita tidak punya pijakan yang kokoh mengapa kita harus menjauh dari hal-hal yang diharamkan.
Jika fondasinya tidak kuat, kita tidak punya mental setahan baja untuk menghadang berbagai godaan dan bujukan.
Demi Allah, anak-anak yang berusia 13, 14, atau 15 tahun itu seharusnya mengingatkan kita pada saat kita masih seusia mereka.
Saat kita seusia itu, dulu โฆ mari kita ingat baik-baik โฆ seberapa besar rasa ingin tahu atau rasa penasaran yang ada dalam diri kita?
Ustaz masih ingat saat kecil dulu. Di Pakistan, ada anak-anak yang suka nonton pertandingan kriket secara langsung.
Pertandingannya sendiri berlangsung di Australia, di Inggris, atau di tempat-tempat yang lain di luar Pakistan.
Di sela-sela siaran langsung itu, ada jeda iklan. Menampilkan wanita-wanita yang berpakaian kurang pantas.
Tepat di bagian itu, siarannya disensor. Caranya? Gambarnya dibikin kabur (pixelated).
Ada orang-orang yang menggunakan semacam alat tertentu yang membuat gambarnya tidak kabur lagi (unpixelated).
๐๐
Saat ini, kita sudah tidak lagi berada di zaman itu. Tapi perilaku โpenasaranโ seperti itu mungkin masih ada.
_Insyaa Allaah_ kita lanjutkan di _part_ berikutnya.
๐๐๐๐๐
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Parenting / 24. What to Do – Parenting (00:00 โ 02:27)
Materi VoB Hari ke-384 Siang | Sebuah Gagasan yang Layak Dicoba
๐๐๐๐๐
Oleh: Heru Wibowo
#SaturdayParentingWeek55Part2
Part 2
ุจูุณูู ู ุงููููฐูู ุงูุฑููุญูู ูฐูู ุงูุฑููุญูููู ู
Masalahnya bukan memberi iPhone atau tidak memberi iPhone. Tidak memberi iPhone tidak menjamin iman anak-anak kita pasti oke.
Apakah mereka diberi iPhone, iPod, Samsung Galaxy, Samsung Notes, apa pun, tidak masalah jika kita sudah menanamkan fondasi keimanan yang memadai.
Menurut Ustaz, komunitas muslim harus punya program pembangunan fondasi iman untuk anak-anak keluarga muslim.
Semacam sesi orientasi sebelum kita serahkan _gadget_, apa pun mereknya itu, kepada mereka. Mungkin selama seminggu, mungkin cukup dua hari di akhir pekan.
Dan kita beritahukan kondisinya kepada anak-anak kita, โJika kalian menyelesaikan program ini, dengan skor yang tinggi, ayah belikan _hape_ yang kau mau. Lalu kamu sepenuhnya yang bertanggung jawab.โ
โTapi kalau kamu tidak menyelesaikan program itu, ayah harus angkat tangan. Ayah tidak bisa bantu kamu.โ
Kita bisa melakukan hal yang seperti itu. Kita bisa saling mendukung untuk melakukan hal yang seperti itu.
Apakah Ustaz sudah menyiapkan programnya?
Belum. Itu hanyalah sebuah contoh gagasan yang ditawarkan Ustaz. Masih banyak proyek yang lain yang sedang Ustaz prioritaskan.
Ustaz berpikir bahwa sebagai komunitas muslim kita bisa menyusun sebuah program di mana para orang tua bisa saling membantu.
โKami ingin kalian memahami apa yang akan kalian hadapi. Kalian akan dihadapkan pada pilihan-pilihan. Dan kami ingin kalian membuat keputusan yang tepat.โ
โTapi, Mama โฆ tidakkah Mama percaya sama aku?โ
โTidak. Bahkan Mama tidak percaya sama diri Mama sendiri. Lalu bagaimana Mama bisa percaya sama kamu.โ
โYang penting kamu selesaikan program ini dulu. Mama tahu kamu akan membencinya. Tapi Mama ingin kamu menyelesaikannya.โ
โTergantung sebaik apa kamu di program itu, seberapa besar partisipasi kamu, Mama dan Papa akan lihat apakah kamu pantas mendapatkan iPhone.โ
Apakah cara seperti itu bisa menjamin bahwa mereka tidak akan keluyuran mengunjungi situs-situs haram dari genggaman mereka?
Tidak ada yang bisa menjamin itu. Tapi setidaknya sekarang mereka punya sesuatu yang sedang dibangun di dalam diri mereka.
Bangunan iman. Bangunan agama. Jika pun mereka melakukan kesalahan nantinya, mereka sudah tahu tentang _taubah_. Mereka bisa kembali ke jalan yang benar.
Saat ini, jika Anda memberikan iPhone begitu saja, mereka bahkan tidak punya alasan untuk _taubah_ sama sekali!
_Insyaa Allaah_ kita lanjutkan di _part_ berikutnya.
๐๐๐๐๐
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Parenting / 24. What to Do – Parenting (02:27 โ 04:07)
Materi VoB Hari ke-384 Sore | Persepsi Anak-Anak Remaja tentang Halal-Haram
๐๐๐๐๐
Oleh: Heru Wibowo
#SaturdayParentingWeek55Part3
Part 3
ุจูุณูู ู ุงููููฐูู ุงูุฑููุญูู ูฐูู ุงูุฑููุญูููู ู
Melepas _hape_ begitu saja akan mendatangkan masalah yang besar. Mereka akan menyaksikan video musik di YouTube.
Video seperti itu pun mengandung sekian persen konten pornografis. Tidak ada restriksi.
Konten-konten yang najis itu ada di mana-mana. Membuat para orang tua frustrasi. Tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Ustaz merekomendasikan supaya para orang tua yang anak-anaknya belum menginjak usia remaja, mau belajar dari “kesedihan” para orang tua yang anak-anaknya sudah menginjak usia remaja.
โAh, tidak perlu. Itu bukan anak saya. Anak-anak saya masih kecil-kecil. Mereka tidak memerlukannya.โ
Iya. Mereka memang tidak memerlukannya. Yang memerlukannya adalah para orang tuanya. Sedini mungkin. Mempersiapkan diri dengan baik, dalam rangka mempersiapkan anak-anak mereka.
Ustaz sudah pernah memikirkan program itu. Sudah mulai membangunnya. Tapi belum selesai seratus persen.
Sebuah program yang membuat anak-anak memiliki pemahaman tentang Islam dengan sangat baik, setelah mengikutinya.
Sebuah program yang memberikan fondasi iman yang memadai. Yang membuat mereka paham mengapa mereka memeluk Islam.
Setelah mereka memahami itu, barulah kita bisa bercakap-cakap dengan mereka tentang halal dan haram.
Karena, tanpa pemahaman yang memadai, jika sekarang kita bicara kepada mereka tentang halal dan haram, maka halal atau haram itu datangnya bukan dari Allah.
Tapi dari orang tua mereka. Begitu persepsi mereka.
_Insyaa Allaah_ kita lanjutkan minggu depan.
๐๐๐๐๐
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Parenting / 24. What to Do – Parenting (04:07 โ 06:14)
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.๐คฒ
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.๐
Jazakumullahu khairan๐
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah