[VoB2021] Belum Puas dengan Bukti Tekstual


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-368

Topik: Divine Speech

Kamis, 24 Juni 2021

Materi VoB Hari ke-368 Pagi | Belum Puas dengan Bukti Tekstual

Ditulis oleh: Heru Wibowo

#ThursdayDivineSpeechWeek53Part1

Part 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bagaimana cara Al-Qur’an ditulis kala itu?

Belum ada komputer. Belum ada laptop. Tidak ada tombol Delete atau Backspace. Tidak bisa ditambah atau dikurangi.

Artinya, penulisan Al-Qur’an itu bersifat permanen. Set. Immobile. Tidak ada yang diubah-ubah. Karena dipahat di atas batu. Tidak ada perubahan pada urutannya.

Ayat ke-22 dari surah ke-85 (Al-Buruj) yakni fii lawhin mahfuuzh (فَى لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ) membuktikan bahwa Al-Qur’an disusun dengan urutan tertentu.

Di ayat sebelumnya, ayat ke-21, yang disebutkan adalah Qur’an, bukan Kitab. Ini menegaskan bahwa Qur’an yang dibacakan di dunia adalah identik dengan yang ada fii lawhin mahfuuzh.

Ini adalah fakta yang meyakinkan bahwa urutan surah dalam Al-Qur’an adalah urutan ilahiah. Urutan yang dikehendaki oleh Allah ’azza wajall.

Inilah yang disebut sebagai bukti tekstual (textual evidence).

Tapi Hamiduddin Farahi adalah Hamiduddin Farahi. Beliau masih tetap belum puas dengan bukti tekstual ini. 

He is cool. Hamiduddin Farahi itu keren. Untuk kita, bukti tekstual ini mungkin sudah memadai. Tapi tidak untuk Farahi.

Menurutnya, bukti yang paling dahsyat bahwa susunan Qur’an bersifat ilahiah adalah fakta ini: bintang, langit, awan, burung, tubuh manusia yang sempurna.

Kita yakin bahwa beberapa contoh yang baru saja disebut itu memiliki keindahan dan kesempurnaan karena merupakan mahakarya Allah yang memiliki susunan ilahiah.

“Seharusnya aku mampu mengamati keindahan Al-Qur’an karena susunannya. Dan susunan yang sempurna itu, sebagaimana Allah menyusun mahakarya ciptaan-Nya yang lainnya, memberiku keyakinan bahwa susunan Al-Qur’an pasti adalah susunan yang bersifat ilahiah.”

Begitu kata Farahi. “Aku akan mencari urutan yang sempurna itu, di dalam Al-Qur’an itu sendiri.” 

Apa yang terjadi selanjutnya?

Farahi belum selesai melakukan eksplorasinya terhadap keseluruhan Al-Qur’an. Baru selesai 9 surah sebelum ia meninggal dunia.

Selanjutnya Ustaz memberi satu atau dua contoh hasil eksplorasi Farahi itu. Dan betapa Farahi begitu yakin bahwa Al-Qur’an susunannya sempurna dan bersifat ilahiah.

Kita lanjutkan insyaa Allaahu ta’aalaa di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 08. The Quran is in Perfect Order (39:26 – 42:22)


Materi VoB Hari ke-368 Siang | Awal Ayat yang Saling Melengkapi

Ditulis oleh: Heru Wibowo

#ThursdayDivineSpeechWeek53Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Membahas hasil eksplorasi Farahi itu sungguh menarik. Sungguh sangat menyenangkan. Sungguh sangat mengasyikkan.

Contoh pertama yang akan dibahas adalah urutan dari dua surah yakni surah ke-17 (Al-Isra’) dan surah ke-18 (Al-Kahfi).

Surah Al-Isra’ terdiri dari 111 ayat sedangkan surah Al-Kahfi terdiri dari 110 ayat. Yang menarik, surah Al-Isra’ dimulai dengan sebuah ayat yang tidak berakhir dengan huruf alif (ا).

Ayat pertama dari surah Al-Isra’ ditutup dengan innahuu huwassamii’ul bashiir (إنه هو آلسميع آلبصير) tanpa alif (ا) di ujung akhir ayat.

Semua ayat di surah Al-Isra’ berakhir dengan alif (ا) kecuali ayat pertama saja. Jadi ayat 2 hingga ayat 111, masing-masingnya berakhir dengan alif (ا).

Jadi, dari 111 ayat di surah Al-Isra’, ada 110 ayat yang berakhir dengan alif (ا) dan ada satu ayat saja, yakni ayat pertama, yang tidak berakhir dengan alif (ا).

Bagaimana dengan surah Al-Kahfi?

Dari 110 ayat surah Al-Kahfi, semuanya berakhir dengan alif (ا).

Apa itu artinya?

Surah Al-Isra’ dan surah Al-Kahfi, secara style, keduanya sangat mirip (stylistically very similar).

Walaupun jumlah ayatnya berbeda, berbeda sedikit karena cuma terpaut satu ayat, tapi kedua surah sama-sama punya 110 ayat yang berakhir dengan alif (ا).

Tentu saja masih ada hal yang lain yang menarik. Surah Al-Isra’ dimulai dengan kata subhaan (سبحان) dan surah Al-Kahfi dimulai dengan alhamd (آلحمد)  

Rasulullah pernah bersabda, subhaanallaahi nishful miizaani walhamdulillaahi yamla-ul miizaana (سبحان الله نصف الميزان والحمد لله يملأ الميزان).

 “Subhaanallaah adalah separuh timbangan, alhamdulillaah memenuhinya.” (HR Ahmad No. 22058)

Ayat awal dari surah Al-Isra’ dan Al-Kahfi ini seperti memberikan tanda bahwa keduanya saling memenuhi. Al-Isra’ dimulai dengan subhaanallaah, Al-Kahfi dengan alhamdulillaah.

Kita lanjutkan insyaa Allaahu ta’aalaa di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 08. The Quran is in Perfect Order (42:22 – 44:29)


Materi VoB Hari ke-368 Sore | Dari Isra’ Mi’raj hingga Rute Melingkar

Ditulis oleh: Heru Wibowo

#ThursdayDivineSpeechWeek53Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Mari kita lanjutkan eksplorasi dari kedua surah ini. Surah ke-17 (Al-Isra’) dan surah ke-18 (surah Al-Kahfi).

Surah Al-Isra’ dimulai dengan ayat subhaanalladzii asraa bi’abdihii. He took His slave away at night.

Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari. Rasulullah diperjalankan ke Yerusalem. Lalu ke langit ketujuh.

Kita sudah tahu ceritanya. Cerita itu biasanya diulang lagi setiap tahunnya. Terutama di sekitar perayaan Isra’ Mi’raj. Entah kita merayakannya secara formal atau tidak.

Dengan kata lain, Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam diperjalankan, untuk mendapatkan, atau untuk “menjemput”, pesan dari Allah.

Sementara itu, di surah ke-18, alhamdulillaahilladzii anzala ‘alaa ‘abdihil kitaaba walam yaj’al lahuu ‘iwajaa, pesannya diperjalankan ke Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam.

Dua-duanya adalah tentang wahyu. Di surah ke-17, Rasulullah naik menjemput wahyu. Di surah ke-18, wahyu turun ke Rasulullah.

Dua-duanya menyebut ’abd atau hamba. Subhaanalladzii asraa bi ’abdi hii laylan (Al-Isra’). Alhamdulillaahilladzii anzala ‘alaa ’abdi hi al-kitaaba (Al-Kahfi).

Surah Al-Isra’ memulai diskusinya tentang Jews. Tentang kaum Yahudi. Tentang Bani Israil. Dan bisa ditebak diskusi tentang apa di surah Al-Kahfi: tentang orang-orang Kristen.

Apa masalah dari kaum Yahudi kala itu? Mereka, historical Jews itu, masalahnya adalah knowledge without action. Ilmu tanpa amal.

Sedangkan umat Kristen saat itu, historical Christians, masalahnya adalah action without knowledge. Tindakan tanpa ilmu.

Di Al-Qur’an, ada perbedaan yang besar antara kaum Yahudi dan orang-orang Kristen di masa lalu.

Kaum Yahudi di masa lalu, terutama para pemimpinnya, mereka tahu tentang akan datangnya Rasulullah tapi mereka tetap menolak beliau shallallaahu ‘alayhi wasallam.

Allah melukiskan kaum Yahudi di masa lalu itu sebagai orang-orang yang arrogant (angkuh, congkak, sombong).

Sementara itu, Allah melukiskan orang-orang Kristen di masa lalu sebagai orang-orang yang humble (sopan dan rendah hati).

Jadi penggambarannya bertolak belakang. Beberapa kali Allah memuji orang-orang Kristen di masa lalu karena kerendahhatian mereka.

Akhir surah Al-Isra’, yakni di akhir ayat 111, ada wakabbirhu takbiiraa. Ketika mendengar seseorang meneriakkan, “Takbir!!!” kita menyambutnya dengan, “Allaahu Akbar!”

Di akhir surah Al-Kahfi ada laa yusyrik bi’ibaadati rabbihii ahadaa. Yang kita ucapkan untuk menangkal syirik adalah laa-ilaaha illallaah.

Dua surah ini berdampingan: Al-Isra’ dan Al-Kahfi. Bayangkan sebuah jalan melingkar yang melewati empat rute: A – B – C – D.

Di awal surah Al-Isra’ ada Subhaanallaah (rute A).

Di awal surah Al-Kahfi ada Alhamdulillaah (rute B).

Di akhir surah Al-Kahfi ada Laa ilaaha illallaah (rute C).

Di akhir surah Al-Isra’ ada Allaahu Akbar (rute D).

Dengan rute melingkar tersebut kita mendapatkan Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa-ilaaha-illallaah Wallaahu-akbar.

Masih adakah hal yang lain yang menarik dari dua surah yang “bertetangga” ini?

Kita lanjutkan insyaa Allaahu ta’aalaa di part berikutnya.

💎💎💎💎💎

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 08. The Quran is in Perfect Order (44:29 – 52:23)


Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s