Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-365
Topik: Pearls from Juz ‘Amma
Senin, 21 Juni 2021
Materi VoB Hari ke-365 Pagi | Connect People to the Book of Allah
Oleh: Naima Bibianasyifa
#MondayJuz’AmmaWeek52Part1
Part 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Di part sebelumnya, kita membahas tentang ketulusan hati seseorang yang tidak mampu kita lihat namun akan dihitung sebagai bentuk dari perhitungan Allah yang Haqq, yang benar, dan yang adil.
Karena itu Ustaz jadi ingat sebuah pengalaman, kala itu, beliau sedang menaiki pesawat.
Ustaz melihat ada sister yang menjadi seorang pramugari dan ternyata dia mengenali Ustaz.
Lantas, sang sister pun datang ke Ustaz, dia pun bercerita kalau dia beristighfar setiap malam, dan bertaubat setiap malam karena pekerjaan ini.
Namun, dia terpaksa karena ayahnya sakit dan membutuhkan biaya pengobatan.
Dia pernah memakai hijab malah diancam akan dipecat.
Akhirnya, dia bertekad, setelah selesai dengan pekerjaan pramugari, dia akan kembali berpakaian sesuai syari’at agama.
“Aku tahu aku adalah seorang yang berdosa,” ujarnya.
Deg, Ustaz pun tertegun. Sambil bercerita, Ustaz berkata:
“Ada orang-orang yang mendapati banyak kenyamanan dalam diri mereka dan mereka merayakan dirinya saat melakukan hal-hal yang haram. Dan ada orang seperti dia, dia terpojok dan dibuat susah. Betul sedang melanggar aturan Allah namun dia sedang dalam kesusahan,” ujar Ustaz.
💡💡💡💡💡💡
Dan sebagaimana manusia, terutama muslim, ingin semuanya menjadi ideal, baik agama maupun dunia. Pastinya kita ingin menjadi umat muslim yang super, super ibadahnya, super akhlaknya, dan super kehidupannya.
💡💡💡💡💡💡
Namun di balik semua keinginan pastinya ada Haqq Allah yang akan mengingatkan, bahwa terkadang keinginan tidak sejalan dengan realitas.
Seperti persoalan sang sister tadi bahwa dia ingin bisa bekerja dan tetap menjalankan syari’at memakai hijab.
💡💡💡💡💡💡
Dan dari sini, kita juga bisa memahami bagaimana perjalanan perintah Allah dalam Al-Qur’an.
Perintah memakai hijab baru turun di surat An-Nur, surat yang turun di tahun ke-16 selama Al-Qur’an diturunkan dalam rentang 23 tahun.
Lantas berarti, Aisyah, Asma’ binti Abu Bakar, para shahaabiyaat dan Ummahatul Mukminiin tidak menggunakan hijab 15 tahun sebelum perintah ini turun.
Padahal ini generasi terbaik muslim, yang banyak berjuang dan banyak merelakan hartanya untuk agama.
💡💡💡💡💡💡
Akhirnya, muncul tanda tanya.
“Kenapa tidak dari dulu saja ada perintah memakai hijab?” kata Ustaz.
💡💡💡💡💡💡
“Setelah kalian mempelajari surat An-Nur, kalian akan paham bahwa itu bukan pilihan yang mudah bagi mereka,” kata Ustaz.
💡💡💡💡💡💡
Bisa dibayangkan di zaman dahulu, banyak tekanan sosial, tekanan keluarga, jika langsung mendapatkan perintah, namun dari situlah kebijaksanaan Allah terlihat, dari rekam jejak dakwah Rasulullah dalam Al-Qur’an.
Bagaimana dakwah Rasulullah itu tersampaikan dan bahwa isi penting dakwah Rasulullah itu adalah iman, baru aturan-aturan.
💡💡💡💡💡💡
“How do you put it inside somebody’s hearts, not just their heads,”
(Bagaimana kita memasukkannya ke dalam hati seseorang, bukan hanya di pikirannya,)
“Karena jika sudah ada iman, setelah itu akan mudah.”
💡💡💡💡💡💡
Karena kalau kita paksakan sesuatu menjadi bentuk tertentu, besar kemungkinan dia akan pecah. Sama dengan orang yang mungkin baru mengenal Islam, langsung dilarang ini-itu, besar kemungkinan dia akan merasa keputusannya salah untuk masuk agama ini, yang penuh aturan. Aturan yang dianggap menjadi pengekangan bukan menjadi bentuk kasih sayang Allah menyelamatkan kita dari berbagai kemungkaran.
💡💡💡💡💡💡
“Allah’s way works, ours doesn’t”
(Cara Allah berhasil, cara kita tidak)
💡💡💡💡💡💡
“Kita sekarang sedang hidup di zaman di mana muslim itu jauh dari agamanya, dan cara paling penting untuk membuat mereka kembali adalah dengan menanamkan iman,” kata Ustaz.
Dan sebagai penutup, kutipan favorit saya :
“Allah change hearts way before He change behavior”
(Allah mengubah hati jauh sebelum mengubah sikap)
💡💡💡💡💡💡
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surah/ 03. An-Naba (37-40) Concise Commentary (11.16-17.08).
Materi VoB Hari ke-365 Siang | Make Your Rabb as Your Mar’ab
Oleh: Naima Bibianasyifa
#MondayJuz’AmmaWeek52Part2
Part 2
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Di ayat 39, digambarkan bahwa kita akan kembali kepada Allah, jika kita ingin. Dan digambarkan bahwa sebenarnya kita telah mengenal Allah. Kita mengenal-Nya dari di dalam perut ibu kita.
Dan di dalam ayat, digunakan kata “Mar’aba” yang secara harfiah berarti “Pulang kembali”. Sama seperti arti kata “Taubah“.
Kita diminta kembali kepada Allah, kepercayaan utama dalam agama kita.
“Come back to Me, “
🔨🔨🔨
Dan kata Mar’aba juga digunakan untuk menceritakan orang-orang kafir yang masuk Jahannam. Masuk berkali-kali.. Na’udzubillah
Dan Allah tidak ingin akhir itu untuk kita. Hamba-hamba-Nya. 🥺
🔨🔨🔨
Lalu di ayat 40 : Kita kembali diingatkan bahwa azab itu sudah dekat. Dan azabnya bukanlah neraka, tapi Hari Akhir.
“Hei, bentar lagi nih, udah siap belum semuanya?”
Dan nantinya kita semua akan ditampakkan, segala persiapan kita menuju Hari Akhir akan diperlihatkan bagi kita. Apakah cukup bekalnya? Apakah cukup untuk mendapat kemudahan di sana?
🔨🔨🔨
Tapi orang-orang kafir di Neraka hanya bisa berkata :
“Coba kalau Hari Akhir tidak ada,”😖
“Coba kalau aku tak perlu dibangkitkan,”🥺
“Boleh dimatikan lagi? Lebih baik aku jadi tulang belulang berserakan di tanah daripada di sini.”😱
Qur’an lantas menjawab :
“Akan aku kasih berkali-kali kematian bagi kalian!”
Laa yamuutu fiiha wa laa yahya
Kamu tidak berhak hidup dan tidak berhak mati.
🔨🔨🔨
Dan pada saat itu, semua terdiam, tak ada yang berani berucap. Semua tunduk pada keagungan Allah.
Para malaikat dengan ketakutan seorang hamba kepada Allah. Dan orang-orang kafir dengan rasa malu amat sangat.
Bahwa mereka telah salah, mereka salah mengira tentang perkara ini. Salah karena selalu bertanya, selalu menolak, selalu menentang.
🔨🔨🔨🔨
Di akhir acara, Ustaz menutup dengan menjabarkan keindahan alur konsep dalam An-Naba.
Ada 3 bagian.
Bagian pertama berkisah tentang orang-orang kafir bertanya akan Hari Akhir. Apakah nyata atau tidak.
Bagian kedua berkisah tentang kehidupan awal di bumi itu berpasangan, secara bersamaan juga menjelaskan reward yang akan didapatkan akan sesuai dengan amalan kita, surga atau neraka.
Bagian ketiga berkisah tentang akhir hidup kita di Akhirat, menjadi nilai kita selama kita hidup di dunia.
Jadi, di bagian pertama akan menjadi hari pra-ujian. Di dunia, kita berlomba-lomba untuk kebaikan, bersegera dalam beramal, belajar untuk bisa mendapat hasil ujian sempurna.
Bagian kedua akan menjadi tahap ujian, hari ditampakkan seluruh hasil belajar kita di dunia. Dan bagian ketiga adalah hasil nilai kita yang Allah tampakkan. Apakah itu surga Allah atau neraka Allah.
Mengingat bahwa manusia penuh dengan kekurangan dan selalu butuh kepada Allah, makan pesan saya sesuai dengan judulnya :
Make Your Rabb Your Mar’ab.
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Surah/ 03. An-Naba (37-40) Concise Commentary (17.08-24.30).
🔨🔨🔨🔨
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah