Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-363
Topik: Parenting
Sabtu, 19 Juni 2021
Materi VoB Hari ke-363 Pagi | Pertanyaan Paling Mendasar
Oleh: Rendy Noor Chandra
#SaturdayParentingWeek52Part1
Part 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Pertanyaaan pertama yang perlu bisa dijawab oleh seorang remaja adalah,
“Mengapa saya seorang muslim?”
Kalau kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan benar, dengan percaya diri dan jelas dan dengan penjelasan yang berdasar maka pertanyaan lain akan mudah bisa kita jawab.
Kalau kita tidak bisa menjawab pertanyaan itu atau kita menjawab dengan,
”Karena orang tua kami seorang muslim.”
“Ayah tidak tahu, karena kami seorang muslim, maka kalian juga seorang muslim.”
Kebanyakan anak-anak muslim akan menjawab begitu ketika ditanya, ”Kenapa kamu muslim?” 🤨
“Aku enggak tahu. Ya, aku muslim aja. Mungkin karena aku dari Pakistan. Atau karena orang tuaku orang Arab. ”
“Ada alasan lain lagi nggak?”🤨
“Enggak tahu….” 😦
Kalau anak-anak menjawab seperti ini maka itu berbahaya.
Remaja yang tidak tahu alasan kenapa ia seorang muslim, maka ketika ia dewasa maka ia juga tidak akan tahu mengapa ia seorang muslim. Itu seram sekali.
Kita tidak bisa berasumsi anak kita akan tahu sendiri. Usia remaja inilah saat-saat kita memahamkan hal ini.
Jika mereka sudah paham alasannya, maka kepercayaan diri akan muncul, ia akan tidak hanya mementingkan diri sendiri, dan juga akhirnya rasa hormat itu akan muncul dalam diri mereka.
Dan tentu saja rasa malu juga akan muncul. Masa-masa ini adalah masa pertumbuhan hormon. Di masa remaja ini laki-laki akan mulai merasa “bergejolak”. Perempuan pun akan merasa tidak yang paling cantik lagi.
Laki-laki pada usia remaja akan mulai berimajinasi liar. Musik, video, film atau Facebook pun tidak bisa membantu memfasilitasi imajinasi mereka.
Remaja pun dibombardir dengan film-film sampai mereka beranggapan,
“Kita bisa berpakaian seperti itu ke sekolah?”
Secara syariah, sebenarnya apa yang disebut sebagai remaja adalah orang dewasa. Ketika seorang muslim sudah baligh maka ia akan menerima tanggung jawab.
Kita mungkin sering melihat di film-film lokal maupun dari luar bagaimana mereka berpakaian setingkat SMA. Mereka ini sudah termasuk kategori dewasa. Anak-anak kita melihat bagaimana orang dewasa berpakaian ke sekolah. Orang dewasa yang berpakaian kurang pantas ke sekolah.
Seperti itulah kondisi yang dihadapi anak-anak kita.
Insyaa Allah bersambung bada Ashar
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Parenting / 23. Teenagers – Parenting (09:00 – 11:11)
Materi VoB Hari ke-363 Siang | Kalau Tidak Siap, Jangan
Oleh: Rendy Noor Chandra
#SaturdayParentingWeek52Part2
Part 2
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Anak-anak kita sedikit banyak terpapar tontonan yang memperlihatkan bagaimana orang-orang dewasa berpakaian yang kurang pantas ketika ke sekolah.
Ustaz Nouman ketika masih duduk di bangku SMA pada zaman 90-an beranggapan hal itu tidak pantas. Tapi sekarang, anak-anak kita menghadapi seperti 6-7 jam setiap hari.
Di beberapa sekolah mungkin untuk perempuan sudah diwajibkan mengenakan rok panjang, tapi masih ada yang memperbolehkan menggunakan rok pendek.
Para remaja sudah terekspos gadis-gadis yang seperti tidak berpakaian. Mereka juga terekspos laki-laki dan perempuan yang berpegang tangan dan berdua-duaan di tempat umum. Bahkan hingga di dalam ruang kelas.
Mereka melihatnya 8 jam sehari. Para remaja ini juga mendengar bahasa-bahasa yang tidak senonoh dari sekitar mereka. Setelah 4 tahun terpapar, semua itu akan jadi normal bagi mereka. Semua itu bukan hal yang luar biasa atau hal yang aneh. Semua itu akan terasa normal-normal saja.
Ustaz Nouman pernah bercerita kepada teman beliau tentang pengalaman Ustaz dari California. Hal ini membuat Ustaz Nouman tidak akan pernah mau pindah ke California. Walaupun di sana juga banyak masjid dan komunitas muslim, Ustaz menyebutkan secara personal Ustaz tidak sanggup untuk tinggal di sana.
Teman beliau berkata, “Kenapa tidak, Syekh? Di sini kan cuacanya bagus…. “
“Orang-orang di sini banyak yang tidak tahu malu. Masif sekali dan tidak terkendali. Setidaknya orang-orang di Texas khawatir terbakar dan kena kanker kulit atau semacamnya dan mereka tidak keluar rumah seperti itu (seperti tidak berpakaian). Mereka tetap di dalam rumah.”
“Tapi di sini (California), saya sudah hampir seminggu di sini, saya perlu tetap berusaha keras untuk tetap sensitif dengan “Pemandangan” seperti itu. Lama-lama bisa jadi ‘terbiasa’ dengan budaya seperti itu. Anak-anak akan melihat dan menganggapnya sebagai hal yang normal. Kita tidak ingin menganggapnya hal yang normal.”
Kita tentu tidak ingin para gadis berpakaian seperti gadis-gadis di California. Menganggap mereka berpakaian justru menurut Ustaz Nouman malah berlebihan.
Bagaimana mungkin berpakaian seperti itu hal yang normal?
“Tapi cuacanya ‘kan bagus?”
Itu bukanlah alasan seseorang jadi berpakaian seperti itu.
Dalam beberapa kondisi, suasananya sungguh terasa seperti neraka, kata Ustaz Nouman.
Dan ketika kita bilang kita sudah terbiasa dengan hal seperti itu, “Kita harus siap tinggal di manapun juga.”
Ketika kita bisa menganggap hal seperti itu tidak akan ngefek, maka Ustaz Nouman memberikan ucapan selamat, jadilah da’I di komunitas seperti itu.
Jika tidak, maka berhati-hatilah. Terutama berhatilah-hatilah untuk anak kita. Ustaz Nouman bisa melihat pemuda di California berada di level yang berbeda. Mereka kasusnya sudah sangat sulit sekali.
Mereka di level yang beda. Apa yang mereka hadapi tidak sama dengan yang Ustaz hadapi di Texas.
Tapi bukan berarti hidup di Texas jauh lebih baik dari California. Bukan berarti juga seperti itu.
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Courses / Parenting / 23. Teenagers – Parenting (11:11 – 13:47)
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah