Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-344
Topik: Pearls from Juz ‘Amma
Senin, 31 Mei 2021
Materi VoB Hari ke-344 | Allah Ingin Kita Menjadi Saksi atas Kasih Sayang-Nya
Oleh: Heru Wibowo
#MondayJuzAmmaWeek50Part1,2,3
Part 1,2,3
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tidak ada percakapan yang membosankan di surga. Laa yasma’uuna fiihaa laghwan walaa kidzdzaabaa (QS An-Naba’, 78:35).
Tidak terdengar lagi kebohongan di surga. Kebohongan jenis apa pun. Termasuk kebohongan yang diada-adakan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Islam.
Termasuk kebohongan yang menyakitkan yang secara sembarangan dikatakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tentang Al-Qur’an.
Termasuk kebohongan yang disuarakan oleh orang-orang yang ingkar, tentang orang-orang yang beriman.
Wakadzdzabuu bi aayaatinaa kidzdzaabaa, kata-kata keingkaran yang seperti ini sudah tidak ada lagi di surga.
Kadang-kadang di dunia ada orang yang berkumpul. Mereka membicarakan Islam seakan-akan Islam itu sampah.
Dan ketika Anda melewati mereka, dan mereka tahu bahwa Anda adalah penganut Islam, Anda menjadi object of ridicule, menjadi sasaran ejekan mereka.
Apa pun yang menyakitkan, Allah akan hilangkan. Apa pun yang membuat kita bahagia, Allah akan berikan. Untuk kita, di surga.
Jazaa-an min rabbik (An-Naba’, 78:36). “Sebagai balasan yang baik dari Tuhanmu.” Imbalan yang luar biasa dari Sang Pencipta.
Sebelumnya tidak ada kata-kata min rabbik. “Dari Tuhanmu”. Artinya, Allah sedang berbicara dengan penghuni surga. Yang sudah dianggap pantas untuk menerima kata-kata min rabbik.
Tapi tidak cukup sampai di situ. Masih ada tambahannya. ’Athaa-an. Masih di ayat ke-36. Allah masih menambahkan, bonus, yang lebih dari yang pantas didapatkan.
’Athaa-an hisaaban di ayat 36 itu artinya apa?
“Berapa banyak kebaikan yang kalian perbuat selama di dunia?”
“Sekian, sekian, dan sekian.”
“Oke, kalau begitu kalian mendapatkan imbalan sekian, sekian, dan sekian.”
Bukan, bukan seperti itu. ’Athaa-an hisaaban tidak seperti itu.
Allah akan bermurah hati dalam memberi Anda berbagai hadiah atau hibah dan bonus yang banyak. Itulah ’athaa-an hisaaban.
Allah tidak bermain hitung-hitungan dalam memberikan kebaikan kepada hamba-hamba-Nya di surga.
“Silakan ambil. Silakan nikmati.”
Karena akhirat adalah tempat orang-orang yang beriman menikmati imbalan. Bahkan orang-orang yang ingkar tidak bisa untuk beramal. Karena sudah telat.
Sedangkan dunia adalah tempat orang-orang yang beriman berinvestasi. Dengan amal-amal kebaikan. Tanpa mengharap imbalan. Karena sudah ada waktunya. Waktu yang Allah janjikan untuk pemberian imbalan yang sempurna, di surga-Nya.
Rabbissamaawaati wal ardh (An-Naba’, 78:37). Tuhan langit dan bumi.
Ayat ini mengingatkan kita kembali tentang penciptaan yang berpasangan. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Allah menciptakan langit dan bumi.
Rabbissamaawaati wal ardhi wamaa baynahumaa arrahmaan. Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Yang Maha Penyayang. Yang kasih sayangnya luar biasa besar.
Kenapa di ayat 37 ini Allah menyebutkan Ar-Rahmaan dan bukan Allaah?
Mengapa ini penting?
Karena semua hadiah kepada penduduk surga itu berasal dari Ar-Rahmaan.
Saat menciptakan langit, Allah adalah Ar-Rahmaan.
Saat menciptakan bumi, Allah adalah Ar-Rahmaan.
Dan saat menciptakan semuanya, yang ada di antara langit dan bumi, Allah adalah Ar-Rahmaan.
Saat Allah menempatkan kita di surga dan memberikan semua makanan serta minuman, Allah adalah Ar-Rahmaan.
Dia adalah Ar-Rahmaan yang memulai penciptaan alam semesta.
Dia adalah Ar-Rahmaan yang memperlakukan kita dengan begitu baik insyaallah sebagai penduduk surga.
Saat di surga itu, kelak insyaallah, kita baru sadar, baru ngeh bahwa Allah menciptakan semua itu supaya kita bisa mengapresiasi kasih sayang-Nya. Bahwa Allah tidak pernah ingin kita menjadi penduduk neraka.
Setelah ayat ini, di ayat-ayat selanjutnya, kita akan mendapati grandest scene atau pemandangan termegah dari surga. Tidak seperti di ayat-ayat tentang surga sebelumnya.
Insyaallah kita lanjutkan minggu depan.
Sumber: Home / Quran / Deeper Look / 78. An-Naba / 02. An-Naba (Ayah 14-37) – A Concise Commentary (1:12:30 – 1:16:11) [End]
Penutup
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.
Jazakumullahu khairan
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah