Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-334
Topik: Pearls from Al-Kahfi
Jum’at, 21 Mei 2021
Materi VoB Hari ke-334 Pagi | Paket Komplet Penjelasan “Alhamdulillah”
Ditulis oleh: Indri Djangko
#FridayAlKahfWeek48Part1
Part 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Ini adalah penjelasan dari enam kategori “Hamd” dalam keseluruhan Al-Qur’an yang akan kita temukan di dalam QS. al-Kahfi.
Kategori-kategori ini sudah dibahas pekan lalu, yaitu
1) Allah mengenalkan siapa diri-Nya.
2) orang-orang yang tinggal di jannah.
3) rasa aman atas apa yang terjadi di masa depan.
4) Allah mengenalkan perbedaan yang benar dan yang salah.
5) mengalahkan musuh-musuh Islam.
6) Allah memilih hamba-Nya sebagai Nabi atau Rasul.
Ustaz Nouman lalu memberikan satu per satu contohnya,
Kategori pertama, Allah mengenalkan diri-Nya. Sebagaimana pada QS. Al-Kahfi ayat keempat:
وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا
FYI, ternyata ayat keempat ini masih satu kalimat dengan ayat pertama.
Kata “yundzira” pada ayat ini termasuk mudhari’ manshub, yang terkait dengan keterangan pada ayat-ayat sebelumnya.
Dalam hal ini, “yundzira” masih terkoneksi dengan Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Allah, yang memperingatkan kepada orang-orang yang berkata bahwa Allah mempunyai anak.
Kategori kedua adalah orang-orang yang tinggal di Jannah.
وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
Alhamdulillah, Allah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik, dan mereka akan kekal di dalamnya (Jannah).
Kategori ketiga adalah rasa aman tentang masa depan, sebagaimana konteks dari surat ini adalah perlindungan dari fitnah Dajjal.
Kategori keempat adalah pemisahan antara yang benar dan yang salah.
Satu-satunya pemisah antara benar dan salah adalah sesuatu yang tetap dan tidak berubah, yaitu kitab (Al-Qur’an).
Allah menegaskan ketetapan ini melalui kata lam yaj’al lahuu ‘iwaja (ayat 1) dan qoyyima (ayat 2).
Kaamilan fii dzatiihi mukmilan fii ghairihi. Al-Qur’an sempurna dalam wujudnya dan paling sempurna dibandingkan yang lainnya.
Kategori selanjutnya, mengalahkan musuh-musuh Islam. Pada ayat kedua, Allah menurunkan Al-Qur’an untuk memperingatkan siksaan yang pedih kepada orang kafir sekaligus kabar gembira kepada orang beriman. Ini adalah janji Allah bahwa musuh islam akan dikalahkan dan mendapat siksa yang pedih.
Kategori terakhir, Allah memilih hamba-Nya sebagai Nabi atau Rasul. Ini jelas pada ayat yang pertama QS. al-Kahfi, bahwa Allah, menurunkan kitab ini kepada abdihii, hamba-Nya.
Semua konteks “Alhamdulillah” yang tersebar di dalam Al-Qur’an sudah mendapat penjelasan bahkan di ayat-ayat awal QS. al-Kahfi.
Ini sudah cukup untuk mengakui bahwa surat ini istimewa dan komprehensif.
Tapi, ternyata keistimewaan Alhamdulillah dalam QS. al-Kahfi masih berlanjut.
Bagaimana penjelasan selanjutnya?
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 10. Al-Kahf Ayat 1a – A Deeper Look (24:20 – 26:40)
Materi VoB Hari ke-334 Siang | Alhamdulillah pada Surat Tujuh Belas dan Delapan Belas
Ditulis oleh: Indri Djangko
#FridayAlKahfWeek48Part2
Part 2
بسم الله الرحمن الرحيم
Melalui program Deeper Look QS. al-Kahfi, Ustaz Nouman bermaksud untuk mengupas cara mengapresiasi Al-Qur’an. Salah satunya adalah cara mengapresiasi special expression tertentu, termasuk di dalamnya adalah Alhamdulillaah.
Ketika kita menemukan special expression, sudah seharusnya kita penasaran, di mana lagi Allah akan menggunakan ungkapan tersebut.
Mungkin kita pernah mendapat penjelasan di materi Bayyinah yang lain, bahwa Bahasa Arab “dipilih” untuk menjadi Bahasa Al-Qur’an karena kesempurnaan dan kekayaan kosakatanya yang tidak mampu dijelaskan dengan bahasa lainnya.
Ditambah lagi, kata-kata/Bahasa yang digunakan Allah di dalam Al-Qur’an adalah versi terbaik dari Bahasa Arab.
Maka bisakah kita membayangkan, se-istimewa apa ayat yang Allah pilih untuk menempatkan special expression dalam Al-Qur’an?. Tentu ada makna indah yang perlu kita gali dari ayat tersebut.
—
Ada banyak kosakata unik yang tersebar di dalam Al-Qur’an yang saling terhubung.
Semakin banyak kita mempelajari interkoneksi di dalam Al-Qur’an, akan semakin jelas bagi kita bahwa bagian-bagian dari Al-Qur’an yang diturunkan berangsur-angsur selama 23 tahun ternyata seluruhnya saling terhubung.
Misalnya antara Alhamdulillah yang ada di QS. al-Isra’ dan QS. al-Kahfi. By the way, kedua surat ini bukan pertama kalinya Allah menyebutkan Alhamdulillah, dan tentunya di enam belas surat sebelumnya sudah banyak kata Alhamdulillah.
Tetapi Ustaz ingin memberikan contoh interkoneksi yang berhubungan dengan QS. al-Kahfi.
Kedua surat ini berurutan di dalam Al-Qur’an, yaitu surat ke tujuh belas dan surat ke delapan belas.
Pada ayat terakhir QS. al-Isra’, terdapat kata Alhamdulillah,
وَقُلِ الۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡ لَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدً
Hal terakhir yang Allah perintahkan kepada kita di QS. al-Isra’ adalah “katakan Alhamdulillah”.
Perintah ini kemudian muncul lagi di awal QS. al-Kahfi. Dengan kata lain, membaca QS. al-Kahfi setelah membaca QS. al-Isra’ adalah cara untuk memenuhi perintah Allah.
Selanjutnya, melalui ayat-ayat awal QS. al-Kahfi, Allah mengenalkan diri-Nya (seperti yang sudah dibahas di bagian/pekan sebelumnya).
Pengetahuan tentang diri Allah ini tidak pernah berubah. Setiap nabi menerima informasi yang sama tentang siapa Allah, bagaimana beribadah kepada-Nya, dan sebagainya.
Tetapi ada yang berubah, yaitu kemurnian kitab terdahulu.
Informasi valid tentang Allah lenyap seiring dengan penyimpangan yang terjadi pada kitab-kitab tersebut.
Maka di QS. al-Isra’, Allah mengenalkan diri-Nya, kemudian di QS. al-Kahf, Allah mengajarkan bagaimana untuk memelihara informasi tentang-Nya agar tidak terjadi lagi kesyirikan-kesyirikan.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا
Jadi, di QS. al-Isra’, kita mengucap Alhamdulillah karena Allah mengenalkan diri-Nya kepada kita, dan di QS. al-Kahfi, kita mengucap Alhamdulillah karena Allah menjaga perkenalan diri dan informasi tentang-Nya yang tetap ada meskipun dalam kehidupannya manusia mungkin pernah terpuruk atau jatuh.
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 10. Al-Kahf Ayat 1a – A Deeper Look (26:40 – 30:47)
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah