إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿١﴾ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿٣﴾
(1) Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. (2) Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). (3) Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Saya memilih Surah Al-Kautsar ayat 1-3 sebagai salah satu ayat dan surah favorit saya karena surah ini mengandung makna yang sangat dalam dan Rasulullah SAW menerima surah ini dalam keadaan yang tidak mudah. Surah ini diturunkan pada saat Rasulullah SAW mengalami salah satu peristiwa yang paling menyedihkan yaitu kehilangan anak laki-lakinya yang meninggal pada saat bayi.

Ketika surah ini datang, Rasulullah SAW mengangkat kepalanya dan tersenyum. Rasulullah SAW yang sedang sedih, berubah menjadi gembira ketika mendapatkan surah ini. Senyuman Rasulullah itu seolah menyampaikan bahwa kesedihan, duka, stres, beban yang ada dalam diri kita, itu semua bisa dihilangkan.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿الكوثر: ١﴾
“Tidak ada keraguan, Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) Al-Kautsar”
Beberapa hadis menyebutkan Al-Kautsar berarti sungai di surga. Rasulullah sangat gembira karena sungai ini tidak hanya diberikan kepada Rasulullah SAW tetapi juga karunia kepada seluruh umatnya.
Kata Al-Kautsar sendiri itu secara bahasa bermakna banyak yang jumlahnya luar biasa (sangat banyak). Ada juga yang menyebutkan Al-Kautsar ini maksudnya adalah Al-Qur’an, Al-Kautsar adalah wahyu, Al-Kautsar juga bisa berarti umat yang terus bertambah yang mengikuti sunnahnya.
Maksud dari ayat ini menyatakan bahwa Allah telah memberikan karunia terbesar yang pernah ada. Allah tidak menyebutkan apa yang telah Allah ambil, tetapi apa yang telah Allah berikan. Karena itu jangan pikirkan apa yang telah Allah ambil, tapi pikirkanlah apa yang telah Allah berikan.
Ketika kita sedang membutuhkan kesabaran karena sedang merasa sedih, justru Allah mengubahnya melalui ayat ini menjadi rasa syukur. Bukan hanya bersyukur untuk hal yang kecil saja, tetapi untuk hal yang besar. Semakin besar pemberian Allah, seharusnya semakin besar rasa syukurnya.
Lalu apa yang harus kita lakukan saat kita diliputi dengan rasa syukur?
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿الكوثر: ٢﴾
Salatlah kepada Tuhanmu dan berkurbanlah.
Bentuk terbesar dari rasa syukur adalah bagaimana berterima kasih kepada apa yang telah Allah beri. Bentuk terima kasih kepada Allah adalah melalui salat. Mungkin banyak orang yang merasa bosan, kenapa kita harus melakukan salat 5 kali sehari? Salat dengan terburu-buru karena banyak pekerjaan atau salat hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Banyak yang berpikir sebaiknya mengerjakan salat agar tidak masuk neraka. Banyak orang yang menghubungkan salat dengan sesuatu yang sangat mengerikan. Padahal banyak sekali manfaat dari salat itu sendiri.
Bagi Rasulullah SAW, salat bukan saja untuk menghadapi kehilangan yang dialaminya, namun juga mengubah kehilangan menjadi kegembiraan. Itulah manfaat dari salat, begitulah seharusnya salat, berdiri di hadapan Allah, tidak ada cara yang lebih baik untuk berterima kasih kepada Allah selain daripada salat.
Pada saat Rasulullah SAW kehilangan anaknya, Abu Lahab yang tinggal di sebelah rumah Rasulullah SAW sangat gembira dan mengatakan dengan keras, “Tidak akan ada yang meneruskan nama Muhammad.” Rasulullah SAW pun mendengarnya.
Allah berkata pada surah Al-Kautsar ayat 3,
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿الكوثر: ٣﴾
Untuk orang yang menentangmu, orang yang melawanmu, orang yang membencimu, dialah yang terputus keturunannya.
Dengan ayat ini, seolah Allah menyampaikan pada Rasulullah, “Kamu tidak perlu memikirkannya, jangan gunakan hatimu dan pikiranmu untuk memikirkan orang yang menyakitimu. Kamu tidak harus berurusan dengan mereka. Kamu hanya perlu melakukan hal yang benar seperti pada surah Al-Kautsar ayat 2 yaitu salat dan berkurban. Sisanya biar Aku yang mengurusnya.”

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari surah ini? Semua orang pasti pernah mengalami tekanan hidup dan mengalami kesedihan. Di saat seperti itu kita membaca surah ini dan melatih pikiran kita untuk berpikir mengenai kebaikan apa saja yang telah Allah berikan kepada kita.
Kebaikan yang diberikan kepada Rasulullah SAW pada akhirnya akan menjadi kebaikan kepada bagi kita umatnya. Kebaikan yang tak terbayar, kita akan menjadi sangat bersyukur dan kesedihan kita akan mulai berkurang bahkan hilang, kesedihan kita akan terganti dengan senyuman.
“Al-Quran ada bukan hanya untuk membimbing iman kita tapi juga untuk membimbing emosi kita, membimbing kesedihan kita untuk kembali bahagia, dan juga untuk membimbing kemarahan kita untuk kembali tenang, beginilah seharusnya efek dari Alquran terhadap hati orang-orang yang beriman” – Ust Nouman Ali Khan —
Sumber: