[VoB2021] Hari Keputusan


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-302

Topik: Pearls from Juz ‘Amma

Senin, 19 April 2021

Materi VoB Hari ke-302 Pagi | Hari Keputusan

Oleh: Muchamad Musyafa

#MondayJuzAmmaWeek44Part1

Part 1

إِنَّ يَوۡمَ ٱلۡفَصۡلِ كَانَ مِيقَٰتٗا  

Yaumal fashl, hari keputusan. Hari di mana segalanya terputus. Allah ﷻ telah menentukan hari itu, dan tidak ada perubahan darinya. 

Fashl terjadi ketika ada gap antara dua benda, pemisahan atas 2 hal. Nama lain dari hari keputusan adalah hari pemisahan. Di hari itu jiwa kita terlepas dari status-status duniawi kita. Semua yang pernah kita miliki, status kehormatan kita, harta kekayaan kita, keluarga kita, teman-teman kita. Semuanya tidak akan berarti. Semua masalah-masalah yang tertinggal semasa di dunia, semua masa lalu kita. Kita tidak membawa semua itu ke hari penghakiman nanti, kecuali amal-amal kita.

Semasa di dunia segalanya diciptakan berpasangan, segalanya diciptakan bersama dengan hal lainnya. Tapi di hari keputusan ini, kita akan sendiri mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat di dunia.

Kita akan teringat dengan kata sabt, subaata di ayat ke delapan dari surat An-Naba. Kata sabt ini memiliki arti dasar memotong, melepaskan. Begitu juga kata fashl yang memiliki arti serupa, memisahkan, memutuskan. Dari situ, maknanya berkembang menjadi berarti sebuah penentuan, keputusan akhir. Jika sudah ada keputusan akhir, maka tidak ada lagi jalan untuk kembali ke hal-hal yang telah lalu. Semuanya telah terputus dengan garis masa lalu.

Menariknya pada surat An-Naba sampai di ayat ini, tidak ada penyebutan kata hari kiamat. Allah ﷻ hanya menyebutkan yaumul fashl. Begitu juga ayat-ayat berikutnya. Namun ayat-ayat berikutnya sangat menggambarkan visual kondisi hari kiamat itu.

Di surat sebelum An-Naba, surat Al-Mursalat, kita bisa menemukan tentang yaumul fashl ini. Disitulah Allah ﷻ sudah bertanya apa itu yaumul fashl, apakah hari keputusan itu?

Kini kita bisa mendapatkan jawaban pertanyaan itu. Allah menggambarkannya secara sangat visual di An-Naba. Inilah salah satu cara bagaimana antar surat di Al-Qur’an saling terhubung dalam satu kontinuitas.

Jika kita sabar dalam membaca Al-Qur’an, kita akan bisa menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang kita temukan di dalam Al-Qur’an.

Insya Allah kita lanjutkan nanti sore.

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 02. An-Naba (Ayah 14-37) – A Concise Commentary (29:03 – 31:38)


Materi VoB Hari ke-302 Siang | Datang Berduyun-duyun

Oleh: Muchamad Musyafa

#MondayJuzAmmaWeek44Part2

Part 2

يَوۡمَ يُنفَخُ فِي ٱلصُّورِ فَتَأۡتُونَ أَفۡوَاجٗا  

Ketika segalanya dipisahkan, itulah hari ketika sesuatu ditiup di dalam trompet sangkakala. Apa yang ditiup di dalam sangkakala, kita tidak tahu. Saat itu kita datang dengan ketundukan dalam jumlah yang sangat banyak, kita datang berduyun-duyun.

Kita semua akan bangkit dari alam kubur kita. Ini terjadi ketika trompet itu ditiup untuk kedua kalinya.

Tiupan pertama semua dunia hancur, umat manusia mati. Lalu di tiupan kedua, semua manusia dibangkitkan dari kematiannya. Setelah bangkit, kita semua akan berdatangan berduyun-duyun ke hadapan Allah ﷻ. 

Ada sebuah hadis dari riwayat Bukhari yang bisa kita sampaikan di sini. Di dalam hadis tersebut disebutkan bahwa

مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ

“(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh.” (HR. Bukhari no. 4935).

Ada jarak waktu antara tiupan pertama dan kedua. Jarak itu terbilang sebesar empat puluh.

Lalu, empat puluh apa?

Empat puluh hari? Bukan.

Empat puluh bulan? Bukan.

Empat puluh tahun? Bukan.

Empat puluh sesuatu, hanya Allah ﷻ yang tahu. 

Rasulullah ﷺ menambahkan dalam hadisnya bahwa saat itu Allah ﷻ mengirimkan hujan dari langit. Lalu dengannya tubuh-tubuh yang sudah mati itu bangkit seperti tunas tanaman.

Setiap bagian tubuh manusia terurai kecuali ada bagian kecil dari sebuah tulang. Tulang ekor. Dari bagian kecil tulang ekor ini, walaupun sekecil biji atau yang berukuran mikroskopik, Allah ﷻ akan membuat ulang diri kita di hari keputusan itu. 

Insya Allah kita lanjutkan nanti sore.


Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 02. An-Naba (Ayah 14-37) – A Concise Commentary (31:38 – 34:49)

Materi VoB Hari ke-302 Sore | Langit yang Terbuka

Oleh: Muchamad Musyafa

#MondayJuzAmmaWeek44Part3

Part 3

وَفُتِحَتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ أَبۡوَٰبٗا  

Dan langit terbuka.

Ini adalah langit yang sama seperti yang di sampaikan di ayat kedua belas. Di ayat kedua belas ini digambarkan bahwa ada 7 lapis langit yang sangat kuat dan kokoh.

Di dalam surat Al-Mulk 67 ayat ketiga, Allah berfirman, “Apakah kamu melihat sesuatu yang cacat?” Pertanyaan ini menunjukkan bahwa kita tak akan mampu melihat celah langit yang diciptakan kokoh ini. Sebegitu kokohnya sehingga tak ada yang bisa menembusnya.

Tapi di ayat ini, Allah ﷻ menceritakan bahwa di hari keputusan itu, langit terbuka. Darinya terbentuk begitu banyak pintu gerbang yang terbuka.

Kita bisa membayangkannya seperti pintu gerbang yang begitu tinggi dan besar yang biasa dimiliki oleh kerajaan di zaman dulu kala. Dari pintu itu para tentara berbaju besi masuk dan keluar. Mereka membawa kuda, pedang, dan perisainya yang sangat besar. 

Atau mungkin kita bisa membayangkannya seperti adegan film Avengers : Endgame. Ketika banyak portal-portal yang terbuka di langit. Dari situ para pasukan Avenger datang ada Black Panther, Spiderman, Dr. Strange, Antman. Groot, Valkyrie dan lain-lain. Mereka datang dengan persenjataan lengkap untuk melawat Thanos.

Kita bisa bayangkan kita ada di dalam kondisi itu. Saat itu kita melihat begitu banyak portal-portal bermunculan di langit. Dari portal-portal itu para malaikat turun. Jumlahnya tidak hanya ratusan, ribuan, bahkan lebih dari itu. Mereka bersiap-siap untuk menghadiri hari di mana segalanya diputuskan.

وَسُيِّرَتِ ٱلۡجِبَالُ فَكَانَتۡ سَرَابًا  

Gunung-gunung akan digerakkan seperti perahu yang berjalan di atas air. Dia berjalan dengan begitu mudahnya tanpa hambatan. Sehingga kejadian itu tampak seperti fatamorgana.

Kita tahu apa itu fatamorgana? Yaitu ketika apa yang kita lihat tampak nyata ternyata hanya ilusi belaka.

Selama ini kita melihat gunung yang tinggi kokoh dan kuat. Tetapi di hari itu apa yang biasa tampak kokoh itu ternyata bukanlah apa-apa. Gunung-gunung begitu mudah digerakkan. Kekokohan yang selama ini kita saksikan pada gunung ternyata hanya ilusi semata.

Sayyara, Suyyira dalam bahasa Arab sendiri berarti bergerak dengan halus, lembut. Benar-benar seperti sebuah perahu yang bergerak tenang di atas danau. 

Insya Allah kita lanjutkan pekan depan.

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 02. An-Naba (Ayah 14-37) – A Concise Commentary (34:49 – 37:10)


Penutup

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahaya-Nya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiara-Nya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s