بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-254
Topik: Pearls from Ali Imran
Rabu, 3 Maret 2021
Materi VoB Hari ke-254 Pagi | A Special Switch
Oleh: Naima Bibianasyifa
#WednesdayAli’ImranWeek37Part1
——————————————————————-
Part 1
Hari ini kita akan membahas ayat 16, kata pertama yang disebutkan di ayat tersebut adalah
“alladziina”.
Ini merupakan pengacuan kepada orang-orang yang disebutkan di ayat sebelumnya ketika Allah menggambarkan “Jannah”.
Ada beberapa hal yang Ustaz perlu sampaikan dari ayat-ayat sebelumnya, agar kita lebih mudah memahami ayat 16 ini.
Di ayah 14, Allah memulai pembahasan dengan “zuyyina linnaas”, apa yang sudah Allah indahkan bagi seluruh manusia, namun di ayah 15, Allah mempersempit pengacuan tersebut dengan mengatakan “Qul aunabbiukum”, Nabi diberitahu untuk mengabarkan ke orang-orang beriman saja.
Sebagai manusia, kita semua mempunyai banyak kenginan duniawi, namun sebagai muslim, kita mempunyai pengetahuan lebih akan sesuatu yang lebih baik dari keinginan tersebut, itulah seruan bagi orang muslim.
Lalu, ada perubahan penggunaan acuan, di ayah 15, Allah mengatakan “lilladziina at-taqaw”, orang-orang yang mempunyai takwa, dibuat dengan bentuk orang ketiga. Lalu diakhir ayah, ditulis, “wallahu bashiirum bil ‘ibaad”. Menurut logika kita, lebih pas kalau “wallahu bashiirum bikum”.
Kita berpikir Allah akan mengatakan “Apakah Aku harus memberitahumu apa yang lebih baik? dan Allah melihat apa yang kau lakukan.”
Tapi, Allah malah mengatakan “Allah Maha Melihat apa yang dilakukan hamba-hamba-Nya.” Yang dimaksud Ustaz Nouman adalah, adanya perubahan dari orang kedua menjadi orang ketiga. Dalam Bahasa Arab, ini disebut iltifaath. Apa itu iltifaath?
Bersambung Insya Allahu ta’alaa di part berikutnya..
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Sumber: Bayyinah TV / Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali-Imran / 06. ‘Ali ‘Imran – Ayah 16-18 Ramadan 2018
(00.00-02.01)
Materi VoB Hari ke-254 Siang | Saatnya Mengubah!
Oleh: Naima Bibianasyifa
#WednesdayAli’ImranWeek37Part2
——————————————————————-
Part 2
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Sebelumnya, kita sempat menyinggung tentang “iltifaath”.
“Iltifaath” ialah perubahan dari orang kedua ke orang ketiga, perubahan dari yang “dekat” ke yang ‘jauh”. Orang kedua itu dekat dan orang ketiga itu jauh, dalam ayah yang sama, jika ada perubahan dari “dekat” ke “jauh”, ini dinamakan “tab’iid”, untuk membuat suatu jarak.
Allah membuat rentang waktu dari saat percakapan sampai saat percakapan itu berakhir. Kenapa ya Allah melakukan itu? Allah melakukan hal tersebut seolah ingin mengatakan, “Kamu belum seperti mereka (orang-orang beriman), akan Kuajarkan kau untuk bisa seperti mereka”.
Contohnya ketika seorang pelatih sedang menyemangati timnya. Pelatih berkata:
“Seorang juara berlatih di pagi hari”.
Sang pelatih tidak mengatakan “Kalian berlatih” namun mengumpamakan dengan “Seorang juara berlatih, ” dengan maksud “Jika kalian ingin mejadi juara, kalian harus seperti itu,”.
Jadi “tab’iid” adalah suatu tujuan besar yang kita ingin sekali untuk mencapainya. Itulah alasan perubahan dari orang kedua ke orang ketiga.
Nah, sekarang Allah berkata, bahwa Allah melihat hamba-hamba-Nya yang dijanjikan surga. Pastinya jika seseorang dijanjikan surga, apa yang dia kerjakan bukan hal yang _retjeh_ ya, kira-kira apa yang mereka lakukan sampai Allah janjikan “Jannah” bagi mereka? Bagaimana kualitasnya? 🤔🤔
Di ayat 16, Allah memulai dengan sebuah doa yang disebut oleh hamba-Nya.
*ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka.”
Kira-kira apa ya pembahasan Ustaz Nouman untuk ayat ini?
Insya Allahu ta’aalaa bersambung di part selanjutnya.
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali-Imran / 06. ‘Ali ‘Imran – Ayah 16-18 Ramadan 2018 (02.02-04.45)
Materi VoB Hari ke-254 Sore | A Change for the Better
Oleh: Naima Bibianasyifa
#WednesdayAli’ImranWeek37Part3
Part 3
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Alhamdulillah, di part sebelumnya, kita sempat menyinggung tentang ayat 16 dan artinya.
Semoga pembahasan ini bisa memudahkan kita memahami ayat tersebut.
Ayat 16 mengambarkan orang-orang tersebut berkata “Ya Tuhan kami, kami mendengar panggilan-Mu untuk beriman dan kami percaya”.
Kata “Innanaaa aamannaa” digunakan untuk memberikan penekanan, seolah-olah ingin mengatakan “dimana orang-orang disekitar kami yang mendengar panggilan namun tidak “menjawabnya, ada orang-orang disekitar kami yang menghadang kami, namun kami tetap yakin. Orang tuaku tidak setuju, keluargaku tidak setuju, lingkunganku tidak setuju, dan aku meninggalkan mereka untuk beriman”.
Ustaz menceritakan pengalaman seorang wanita asal New York, saat dia bercerita ke Ustaz Ketika dia mengatakan kalimat syahadah, ayahnya mengatakan kalau dia telah menerima agama “musuh”.
“It’s a very serious thing, you know, ‘innanaa aamannaa. ’” Kata Ustaz.
Di zaman Nabi, hal ini menjadi sangat serius, karena adanya pertikaian antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Jadi, ketika seseorang menerima agama si “musuh”, desas-desus kebencian akan berhamburan menyerang :
“Kok bisa-bisanya kamu mengkhianati keluargamu, leluhurmu, meninggalkan tradisi dan adat kaummu?”
Mereka akan dibuat malu dan menyesal telah menerima si “musuh”.
“You’ll notice in our society now, you either love America or Islam. You can’t have both” Kata sang Ustaz.
“What? You..like Islam? What kind of American are you?”
Inilah pemikiran yang digunakan sekarang, kalau mencintai negara harus benci “musuh”. Bahkan musuhnya sudah bukan lagi “muslim”, tapi “Islam”. 😞😞
“Jadi, bagi orang yang mungkin ingin menerima agama Islam, namun dia tinggal di Amerika tau Switzerland, dimana keadaan para imigran muslim dianggap “merusak” masyarakat, apa konsekuensi sosialnya bagi mereka? Ini yang terangkum dalam kalimat ‘Innanaa aamannaa’” Kata sang Ustaz.
Dan kalimat “Innanaa aamannaa” sendiri adalah pernyataan yang sangat kuat bagi Allah. Saat mereka mengatakan kalimat syahadat, sangat mungkin untuk mereka kehilangan pasangan,anak-anak, uang.
“Bukankah itu yang dialami para sahabat?” tanya Ustaz. Semua hal yang diindahkan Allah untuk manusia, bisa kita lepas, bisa kita tinggalkan.
Karena apa? Karena kita percaya “khayrukum min dzaalikum”. Ada sesuatu yang lebih baik bagi kita saat kita menerima agama Islam. Kata “Innanaa aamannaa” memang menggambarkan kesedihan, tapi juga mencakup perkataan Allah yaitu “Ada orang-orang yang telah membuktikan bahwa apa yang Aku punya yaitu, taman-taman dan pasangan di surga itu jauuh lebih baik, dan mereka telah mengatakannya dengan mengucapkan keimanan mereka.” ☺☺
“Wallahu bashiirum bil ‘iibaad, aalladziina ya’kuluuna rabbanaa innanaa aamannaa”.
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Sumber : Bayyinah TV / Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali-Imran / 06. ‘Ali ‘Imran – Ayah 16-18 Ramadan 2018 (04.46-07.11)
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah