﷽
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-248
Topik: Pearls from Ali Imran
Rabu, 24 Februari 2021
Materi VoB Hari ke-248 Pagi | The Contentment of Allah
Oleh: Heru Wibowo
#WednesdayAliImranWeek36Part1
Part 1
Luar biasa sekali apa yang ditawarkan Allah di jannah. Kelasnya sudah bukan kelas duniawi lagi. Lebih bagus, lebih keren. Versi upgraded dari apa yang bahkan sudah baik yang kita nikmati di dunia.
Wa ridh-waanumminallaah. Rida (ridha) dari Allah. Mungkin ini adalah bagian yang paling dahsyat dari ayat 15 dari surah Ali ‘Imran ini.
Di ayat lain Allah mengatakan lilladziinal-ahsanul-husnaa waziyaadah (QS Yunus, 10:26). Siapa yang berbuat baik, mereka akan mendapatkan pahala terbaik. Maksudnya, jannah. Kemudian, masih ada tambahannya. Maksudnya, tambahan pahala.
Waziyaadah. Kemudian masih ada tambahan pahala meski sudah mendapatkan pahala terbaik berupa jannah.
Allah juga menyatakan lahum maa yasyaa-uuna fiihaa waladaynaa maziid (QS Qaf, 50:35). Mereka mendapatkan apapun yang mereka inginkan, dan Allah masih punya sesuatu yang lebih lagi.
Allah secara konsisten menyatakan hal itu. Allah memberi pahala terbaik, tapi tidak berhenti sampai di situ. Allah masih ingin memberi sesuatu yang lebih.
Apa yang dimaksud dengan sesuatu yang lebih itu?
Wa’adallaahul-mu’miniina wal-mu’minaati jannaatin tajrii min tahtihal-anhaaru khaalidiina fiihaa wamasaakina thayyibatan fii jannaati ‘adn. Wa ridh-waanumminallaahi akbar (QS At-Taubah, 9:72).
Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, bahwa mereka akan mendapat jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Mereka mendapatkan rumah yang bagus dan indah. Dan mereka mendapat tempat yang baik di surga ‘Adn. Waridh-waanumminallaahi akbar. Dan rida Allah adalah lebih besar. Rida Allah adalah lebih besar dari semuanya itu.
Allah memberi isyarat tentang “tambahan pahala” itu. Apakah itu? Ridh-waanumminallaah. Rida Allah. Bahwa Allah “puas” dengan apa yang telah diusahakan mukmin laki-laki maupun perempuan tadi.
Ada dua hal di sini. Pertama, Allah happy dengan Anda. Dan yang kedua, pada akhirnya Anda juga puas. Ada kegembiraan di hati Anda bahwa apa yang selama ini Anda usahakan di dunia, mendapat approval dan acceptance dari Allah subhaanahu wa ta’aalaa.
Radhiyallaahu ‘anhum waradhuu ‘anh (QS Al-Bayyinah, 98:8). Allah rida terhadap mereka yang beriman dan beramal saleh, dan mereka pun rida kepada-Nya.
Jika Anda punya uang yang cukup untuk menyambung hidup Anda dan keluarga Anda selama 10 tahun ke depan, maka Anda mulai berpikir tentang tahun ke-11: “Apa yang bisa saya dapatkan?” Atau, “Apa ‘lagi’ yang bisa saya dapatkan?”
Jika ada kepastian tentang “tambahan” yang bisa Anda dapatkan setelahnya, maka Anda merasa lega. Sangat lega. Anda merasa puas. Anda rida.
Ada sebuah hadis Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam, hadis ini terdapat di riwayat Bukhari dan Muslim.
Innallaaha yaquulu li ahlil-jannah. Allah berkata kepada para ahli surga. Ya ahlal-jannah. “Wahai ahli surga.” Allah bicara langsung kepada mereka, para ahli surga itu.
“Apakah kalian gembira?” Allah bertanya.
Mereka menjawab bahwa tidak mungkin mereka tidak gembira, karena Allah telah memberi nikmat yang luar biasa. Apalagi bisa berada di surga. Tidak mungkin mereka tidak gembira.
Mereka, para ahli surga itu, sudah berada di sebuah titik kegembiraan di mana mereka sebenarnya sudah sangat-sangat puas. Allah sudah terlalu baik. Tidak ada lagi, atau tidak perlu lagi ada tambahan.
Lalu apa kata Allah? “Aku akan berikan kepada kalian sesuatu yang lebih baik lagi dari itu semua.”
Mereka bertanya, “Apakah itu Ya Allah? Apa yang bisa lebih baik lagi dari ini semua?”
Jawab Allah, ”Uhillu ‘alaykum ridh-waanii”. Allah menyatakan bahwa Allah rida kepada mereka. Dan rida Allah itu abadi, Allah tidak akan pernah merasa kesal dengan mereka lagi. Allah sudah rida kepada mereka sepenuhnya, selamanya.
Kita lanjutkan pembahasannya insyaa Allaahu ta’aalaa ba’da zhuhur.
💎💎💎💎💎
Sumber: Bayyinah TV / Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali-Imran / 05. ‘Ali ‘Imran – Ayah 13-15 Ramadan 2018 (50:47 – 53:44)
Materi VoB Hari ke-248 Siang | Yang Tak Terbilang
Oleh: Ayu S Larasaty
#WednesdayAliImranWeek36Part2
Part 2
Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah membahas mengenai The Contentment of Allah tentang bagaimana Allah ridho kepada hamba-hambaNya yang masuk ke dalam surga. Menenangkan bukan?
Bukan kah kita semua merindukan hal itu? Titik dimana kita merasa bisa selesai menginginkan sesuatu, tenang dan tidak terpikirkan apapun.
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” QS. Ali Imran : 4
Lihat lah, apa saja yang menjadi indah di mata kita selama di dunia ini?
Ya, segala yang berkaitan dengan hasrat kita akan dunia ini.
Namun ada satu yang tak terbilang…
Itulah Contentment of Allah, Ridh-waanumminallaah, ridha Allah kepada kita semua. Itulah mengapa kita sulit untuk merasa tenang, sulit untuk merasa puas, sulit untuk merasa ridha dengan takdir dan pemberian Allah.
Kepuasan itu, Kawan…
Takkan pernah kita dapatkan,
Selain dari Allah…
Kita akan terus mengejar dan berlari untuk memuaskan hasrat kita atas apa yang terlihat indah di mata kita. Entah itu harta, jabatan, kekuasaan, kendaraan, kecantikan, ketampanan, hingga pasangan.
Lalu mungkin teman-teman akan bertanya.. “Bagaimana cara kita mendapatkan ridha Allah?” karena mungkin lelah dengan mengejar itu semua, bahkan merasa tak mampu mengejarnya.
Ketahuilah… seharusnya bukan itu pertanyaan yang tepat.
Pertanyaan yang tepat adalah “Sudahkah kita berusaha menggapai ridha Allah?”
Allah Maha Melihat hamba-hambaNya yang mengharapkan ridha Allah dalam setiap aktivitasnya, dalam setiap ibadahnya, dalam setiap hal-hal kecil yang dilakukannya.
*Hanya mengharapkan keridhoan Allah* dalam setiap aktivitas, hal-hal kecil dan ibadah kita lah yang mampu mengantarkan kita untuk menggapai keridhoan Allah, The Contentment of Allah.
Semoga kita semua Allah mudahkan untuk mendapatkan keridhoanNya.
Aaamiiiin yaa Rabbal ‘alamin.
Sumber: Bayyinah TV / Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali-Imran / 05. ‘Ali ‘Imran – Ayah 13-15 Ramadan 2018 (53:45 – 54:40)
Materi VoB Hari ke-248 Sore | Beramal Hingga Level Ihsan
Oleh: Ayu S Larasaty
#WednesdayAliImranWeek36Part3
Part 3
Mengejar keridhoan Allah bukan berarti Anda tidak boleh berusaha untuk memenuhi kebutuhan Anda di dunia, lho!
Bukan hanya boleh, melainkan buoleeeh buangeeet 😉✨
Anda mau nikah sama si doi yang sudah didoakan sejak lama? Boleh.
Anda mau punya anak yang banyak? Boleh.
Anda mau berusaha untuk bisnis? Boleh
Anda mau mengejar cita-cita dengan kuliah setinggi-tingginya? Boleh banget. 😉
Keluarga harmonis, punya bisnis lancar, mobil-mobil yang bagus, pendidikan tinggi, hidup terjamin hingga keturunan ke-sembilan. Mengejar itu semua, apakah haram?
Tidak, selama Anda tidak melewati jalur yang Allah tetapkan, memenuhi kewajiban sebagai muslim, it’s fine, you can live like that. 😉
Tapi….
Allah selalu punya penawaran yang lebih baik, loh! 😉✨
Di QS. Ali Imran : 15, “Katakanlah, *”Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa* (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”
Bagi orang-orang yang bertakwa…
Ustaz Nouman mengatakan makna lain dari bertakwa adalah melindungi diri. Melindungi diri dari apa?
Melindungi diri dari menuruti hasrat dan hawa nafsu dan juga berani untuk naik level.
Level di mana kita semua berlomba-lomba menjadi bermanfaat untuk sesama, untuk generasi berikutnya. Di luar sana, banyak sekali orang-orang yang hidup dengan baik namun hanya untuk dirinya sendiri.
Namun, ada juga orang-orang yang peduli dengan masa depan anak-anak yang kesulitan membaca dan menulis, mahasiswa yang tidak bisa membayar kuliah, orang-orang yang tidak bisa makan setiap hari. Mereka sangat ingin melihat perubahan dengan menolong orang lain.
Orang-orang yang mencari keadilan dan memperjuangkan hal-hal baik, yang bahkan tidak mereka lihat mereka petik keberhasilannya, mereka telah kembali kepada Allah sebelum mereka melihat buah dari usaha mereka. 🥲
Orang-orang yang mencari keridhoan Allah, tidak akan terpaku dan putus asa melihat hasil yang lambat, namun akan terus berjuang karena mereka yakin Allah menilai proses dan mereka juga akan menuai keberhasilan meski mereka tidak merasakan keberhasilan itu. ❤️
Anda bisa saja hidup di level Islam yakni menjalani kehidupan dunia dan beriman.
Namun Allah mengundang kita semua untuk naik ke level Ihsan, Allah is inviting His servants to evolve to the level of Ihsan.
Wallahu’alam
Sumber: Bayyinah TV / Home / Quran / Deeper Look / 3. Ali-Imran / 05. ‘Ali ‘Imran – Ayah 13-15 Ramadan 2018 (54:41 – Khatam)
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah