[VoB2021] Agenda Orang Munafik Madinah


Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-219

Topik: Pearls from Al Baqarah

Selasa, 26 Januari 2021 

Materi VoB Hari ke-219 Pagi | Agenda Orang Munafik Madinah 

Ditulis oleh: Muchamad Musyafa

#TuesdayAlBaqarahWeek32Part1

Part 1 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Mereka berusaha membuat Rasulullah ﷺ terkesan.  Mengapa?

Karena mereka memiliki agenda lain, yaitu :

🪵🪵 Mereka ingin diakui dengan baik di masyarakat Madinah, seperti apa yang dilakukan Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya. 

🪵🪵 Agar mereka tidak dipanggil ketika ada seruan untuk berperang. Mereka akan menyiapkan beragam alasan untuk menghindari perang. Mereka ingin melakukan yang mudah-mudah saja 

Atau mereka memilih untuk mengikuti perang-perang yang mudah untuk dimenangkan. Atau mereka menyengaja datang terlambat ke medan perang, sehingga mereka berada di baris paling belakang.

Ketika orang muslim memenangkan perang, mereka mengaku dirinya bagian dari kelompok muslim, mereka meminta jatah harta rampasan perang. 

يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَمَا يَخۡدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ  

Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.

Yang menarik di sini adalah penggunaan kata yukhaadi’un dan yakhda’un.

Yukhaadi’un berasal dari kata khaada’a خادع, sedangkan yakhda’un berasal dari kata khada’a  خدع . Ada yang pakai alif, ada yang tidak. Apa bedanya?

Yukhaadi’un memiliki makna intensif, mereka sangat berusaha untuk menipu Allah dan orang-orang yang beriman, tetapi mereka gagal. Sedangkan yakhda’un maknanya netral, tidak intensif. 

Jadi bisa kita sederhanakan bahwa mereka berusaha sungguh-sungguh untuk menipu Allah dan para mukmin tetapi mereka gagal. Sebaliknya justru mereka dengan mudahnya berhasil menipu diri mereka sendiri.

Wama yash’uruun, tanpa mereka sadari.

InsyaAllah berlanjut ke part-2

***

Sumber: Bayyinah TV > Surahs > Deeper Look > 05. Al-Baqarah (Ayah 9-12) – A Deeper Look (23:00 – 26:00)


Materi VoB Hari ke-219 Siang | Hati yang Mati

Ditulis oleh: Muchamad Musyafa

#TuesdayAlBaqarahWeek32Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضٗاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ  

Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.

👺🖤

Di dalam hati orang munafik itu ada penyakit, karena hati mereka tidak menyadari.

وَمَا يَشۡعُرُونَ

tanpa mereka sadari 

Arti lain kata yasy’uruun selain ’menyadari’ adalah ‘merasa’. Lalu kata masyaa’ir atau syu’ur juga mengandung makna takut, malu, merasa bersalah. Semuanya adalah makna yang terkandung dalam masyaa’ir. Dan semua perasaan itu ada di hati. 

👺🖤

Bagaimana bisa seseorang tidak memiliki rasa takut, malu atau rasa bersalah? Sebabnya ada penyakit di dalam hatinya. Penyakit itu membuat hatinya mati rasa. 

Rasanya seperti bagian tubuh kita yang diberi anestesi, lalu sarafnya menjadi kebal tidak bisa merasakan apa-apa.

👺🖤

Jika kita telusuri dari awal surat Al-Baqarah ini, penyakit hati yang pertama kali kita temukan adalah Rayb, keraguan. Sehingga ada ulama yang berpendapat bahwa penyakit yang dimaksud di ayat 10 ini juga berkaitan dengan penyakit keraguan.

Orang-orang munafik tersebut tidak yakin dengan ajaran agama Islam.

👺🖤

Keindahan lain dari ayat ini adalah, Allah ﷻ tidak berkata fii shuduurihim maradl, tetapi berkata fii quluubihim maradl. Ada shudur, ada qulub. Ada perbedaan yang cukup mencolok.

Di dalam surat An-Nas, digunakan kata shuduur, yuwaswisu fii shuduurin nas. Membisikkan ke dalam rongga dada manusia. Tentu saja ada perbedaan antara rongga dada dan hati bukan?

Rongga dada merupakan sebuah ruang, di dalamnya ada hati, ada kalbu kita.

Sehingga di dalam surat An-Nas tersebut, setan tidak bisa menyentuh hati kita, mereka tidak bisa mengakses hati kita dengan sendirinya. Mereka hanya bisa berbisik dari luar hari, di dalam rongga dada. 

👺🖤

Perumpamaan lainnya, hati kita bagaikan sebuah rumah, dan rongga dada itu bagaikan pagar di sekeliling rumah kita. Setan bisa saja melewati pagar itu dengan mudah, tapi dia tidak bisa masuk ke dalam rumah karena pintu rumah itu terkunci. Setan baru bisa masuk ke dalam rumah jika kita membuka kunci pintu rumah itu.

Setan bisa melakukan berbagai cara. Ia bisa datang mengetuk pintu rumah sambil mengatakan beberapa bujuk rayu agar kita membuka pintu rumah itu. Bujuk rayu itu adalah bisikan-bisikan setan.

InsyaAllah berlanjut ke part-3

👺💨💝🖤

Sumber: Bayyinah TV > Surahs > Deeper Look > 05. Al-Baqarah (Ayah 9-12) – A Deeper Look (26:00 – 29:00)


Materi VoB Hari ke-219 Sore | Tertipu Telak oleh Diri Sendiri

Ditulis oleh: Setan Membuat Hati Kita Mati

#TuesdayAlBaqarahWeek32Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Jika kita sering kali membuka pintu rumah itu, maka setan akan terus-terusan masuk ke dalam rumah dan mendekorasi ulang rumah itu. Mengubah warna temboknya menjadi merah muda, mengganti meja dan kursi menjadi berwarna hijau. Semua lemari menjadi berwarna ungu. Warna-warna bertabrakan. Setan hanya berkata, “Ini paduan warna kesukaanku.” Lebih jauh lagi kita temukan lemari baju di kamar mandi, kompor di ruang tidur. Dan ada kasur di ruang makan. Semuanya berantakan, tidak ada di tempatnya.

Itulah gambaran apa yang terjadi jika setan masuk ke dalam rumah hati kita. Apa yang seharusnya indah menjadi jelek. Apa yang seharusnya jelek menjadi Indah.

👺🖤

Akan berbeda jika kita menutup pintu rapat-rapat untuk setan, maka kita akan masih memiliki indra yang murni untuk merasakan mana yang indah, dan mana yang jelek. Perabot rumah mana yang bagus, mana yang tidak bagus. Warna tembok apa yang indah, apa yang buruk.

Dalam surat Al-Anfal 8:48, Allah berfirman:

وَإِذۡ زَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَعۡمَٰلَهُمۡ 

Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka.

Setan tidak akan bisa menjadikan perbuatan dosa terasa indah, hingga dia bisa masuk ke dalam hati kita. 

Jika kita tidak membuka pintu hati kita untuk setan, maka apa yang ada di dalam hati kita? Iman.

👺🖤

Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat 49:7,

وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِي قُلُوبِكُمۡ 

Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu.

👺🖤

Kembali ayat sebelumnya,

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ

Di dalam hati mereka ada penyakit. Jadi masalahnya tidak ada di luar hati, tapi ada di dalam hati. 

Jika ada tamu tak diundang di dalam rumah kita, ia membuat kerusuhan di dalamnya, membawa masuk sampah, apa yang butuh kita lakukan? Tentu kita harus mengusirnya, menyuruhnya keluar, memaksanya.

Audzubillahi mina syaitonir rojim

Kita berusaha mengusirnya. 

👺🖤

Jika kita membiarkannya terus-terusan di dalam, mengotori dengan sampah, membawa kuman dan virus. Maka kita akan sakit, hati kita akan sakit.

Rumah yang awalnya bersih itu kini menjadi sarang penyakit.

InsyaAllah masih akan berlanjut pekan depan

👺💨💝🖤

Sumber: Bayyinah TV > Surahs > Deeper Look > 05. Al-Baqarah (Ayah 9-12) – A Deeper Look (29:00 – 32:20)


Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s