بسم الله الرحمن الرحيم
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-206
Topik : Pearls from Ali Imran
Rabu, 13 Januari 2021
Materi VoB Hari ke-206 Pagi | Hasrat dan Keinginan Manusia
Ditulis oleh: Icha Farihah
#WednesdayAliImranWeek30Part1
Part 1
Ayat yang akan kita bahas saat ini adalah ayat ke-14.
Menurut ustadz, ayat ini merupakan ayat yang komprehensif karena dimulai dengan topik baru namun masih berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya.
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membicarakan tentang empat ayat yang dipersembahkan untuk alladziina kafaruu, orang-orang kafir.
Salah satu hal yang Allah sampaikan tentang mereka adalah mengenai harta dan anak-anak.
Hal yang kita bisa ambil hikmahnya adalah bahwa urusan finansial dan anak-anak yang mereka perjuangkan tidak akan berarti apapun daripada Al-Qur’an dan sunnah dari Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa salam.
Ibnu ‘Asyur mengutip penjelasan ayat sebelumnya untuk membahas ayat ini. Menurut beliau, orang-orang kafir mencoba untuk mempertahankan gaya hidup mereka dengan berjuang sekuat tenaga. Kemudian, dari situlah, Allah mulai mengatakan apa-apa saja yang manusia mau dan cintai dari kehidupan di dunia.
Maka, topik yang saat ini dibahas adalah tentang hasrat dan keinginan manusia di dunia.
Topik ini termasuk topik yang unik dan penuh hikmah karena menurut estimasi ustaz hanya ada sekitar dua tempat lain di dalam Al-Qur’an yang memiliki topik seperti ini. Yaitu di surat Al-Hadiid dan At-Taubah meskipun di surat At-Taubah pun subjek bahasannya berbeda.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمَـَٔابِ
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمَـَٔابِ
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”
(QS Ali Imran, 3:14)
Di dalam ayat ini, dalam pandangan manusia, hasrat dan keinginan mereka dijadikan terasa indah.
Keinginan itu meliputi, perempuan, anak-anak terutama anak laki-laki, harta yang bertumpuk-tumpuk yang aman dan terlindungi berupa emas dan perak, kuda pilihan dengan kualitas tinggi, artinya bukan kuda biasa dan tergantung pada ketinggian dari kuda tersebut (akan ada pembahasan tersendiri), hewan ternak, dan sawah.
Sehingga kalau dibuat menjadi daftar maka di dalam ayat ini ada enam hal yang menjadi hasrat manusia:
1. Perempuan
2. Anak-anak, terutama anak laki-laki
3. Harta benda yang tertumpuk dalam bentuk emas dan perak
4. Kuda pilihan dengan kualitas tinggi
5. Hewan ternak
6. Sawah
Keenam hal itu adalah sesuatu yang mereka butuhkan dan senangi dari kehidupan dunia dan di sisi Allah-lah tempat terbaik untuk kembali.
InsyaAllah bersambung ba’da zhuhur.
🌼🌼🌼🌼
Sumber:
– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – Ali Imran – 05. Ali Imran – Ayah 13-15 Ramadan 2018 (00:00-04:15)
[13/1 13:47] +62 812-2377-195
🌼🌼🌼🌼
Materi VoB Hari ke-206 Siang | Syahawaat versus Hawa
Ditulis oleh: Icha Farihah
#WednesdayAliImranWeek30Part2
Part 2
بسم الله الرحمن الرحيم
Ada beberapa istilah dalam ayat ini yang perlu diketahui. Salah satunya adalah kata syahawaati (ٱلشَّهَوَٰتِ).
Kata ini digunakan ketika kita sangat menginginkan sesuatu.
Ustaz Nouman lebih suka kata ini diterjemahkan sebagai desire (hasrat) atau temptation (godaan) yang dimiliki manusia.
Syahawaat didefinisikan sebagai sebuah hasrat ketika kita sangat ingin memiliki sesuatu namun saat kita tidak mendapatkannya kita akan merasa hampa, kosong, dan seperti ada sesuatu yang kurang.
Jadi syahawaat itu bukan sekadar keinginan yang biasa-biasa saja. Misalnya, kita melihat ada sebuah mobil, kita rasa ingin memilikinya.
Kalau kita merespons biasa saja itu bukan syahawaat.
Misalnya kita hanya berpikir, “mobilnya bagus ya, sepertinya kalau saya punya yang seperti ini akan menyenangkan.”
Syahawaat lebih dari itu, syahawaat benar-benar ingin mobil tersebut jadi miliknya dan jika tidak dapat maka akan ada kehampaan dan kekosongan.
Syahawaat bentuknya ada berbagai macam. Bisa terhadap lawan jenis, makanan, tempat tinggal, dan lain-lain.
Hasrat untuk memiliki hal-hal tersebut benar-benar sangat besar dan menetap lama di dalam diri kita.
*****
Selain itu, ada istilah lainnya yang mirip dengan syahawaat yaitu hawa.
Kata syahawaat dan hawa sama-sama merujuk pada desire (hasrat), tapi tingkatannya berbeda.
Hawa adalah hasrat yang hanya muncul di pikiran tanpa adanya kecemasan atau perasaan terganggu akan hasrat tersebut.
Hasratnya hawa bersifat sementara, kadang datang dan kemudian dengan mudahnya pergi.
Sedangkan, syahawaat menetap dan sangat mengganggu. Akan ada kecemasan dan seolah-olah seperti lubang yang menganga jika syahwat tersebut tidak terpenuhi.
Lalu apa hubungannya dengan penjelasan ayat ini?
InsyaAllah bersambung ba’da ashar.
🌼🌼🌼🌼
Sumber:
– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – Ali Imran – 05. Ali Imran – Ayah 13-15 Ramadan 2018 (04:15-06:19)
[13/1 16:21] +62 812-2377-195:
🌼🌼🌼🌼
Materi VoB Hari ke-206 Sore | Syahawaat dan Keinginan Tanpa Henti
Ditulis oleh: Icha Farihah
#WednesdayAliImranWeek30Part3
Part 3
بسم الله الرحمن الرحيم
Bagaimana hubungan syahwaat terhadap keenam hal yang Allah sebutkan di dalam ayat ini?
Pada dasarnya, Allah tidak mengatakan bahwa wanita, anak-anak, uang, dan ketiga hal lainnya itu desirable atau memiliki daya tarik tertentu.
Sebenarnya, hal-hal yang datang dari wanita, anak-anak, maupun uang lah yang desirable.
Uang itu sebenarnya tidak menarik, seseorang tidak ada hasrat untuk mempunyai uang dalam bentuk kertas ataupun emas. Tapi, seseorang akan memiliki pikiran bahwa ketika dia memiliki uang, dia mendapatkan apa saja yang dia inginkan.
Sama juga halnya dengan memiliki sapi.
Mungkin di zaman sekarang, orang tidak berpikir dan memiliki hasrat sama sekali untuk mempunyai sapi.
Tapi, di zaman dahulu, orang-orang ingin mempunyai sapi karena hal tersebut dapat membuat mereka merasa bahwa masa depan keuangannya akan aman.
Sapi-sapi yang dimiliki akan menghasilkan susu segar untuk dijual kembali, mereka akan beranak-pinak, dan menghasilkan sumber penghasilan lainnya. Bahkan, seseorang bisa saja memiliki rumah impian hanya dari sapi-sapi tersebut.
Ladang atau sawah yang dimiliki si peternak juga sebenarnya efek langsung dari sapi-sapi yang menginjak-injak tanah tersebut sehingga tanah menjadi subur.
Jadi, semuanya saling berkaitan.
Dan kalau dipikir-pikir, tentunya, orang-orang yang punya sapi itu melakukan pekerjaannya sebagai peternak bukan berdasarkan hasrat bahwa mereka ingin punya sapi.
Hasrat utama mereka bukan pada sapinya, melainkan pada hal-hal lain yang datang dari sapi-sapi itu: uang, keamanan, makanan, dan lain-lain.
Pekerjaan beternak bukanlah pekerjaan yang menarik (desirable). Tapi, hasil dari beternak itulah yang memiliki daya tarik.
*****
Jadi, Allah di dalam ayat ini sebenarnya menggunakan kata syahawaat sebagai maksud akhir.
Manusia menjadi sangat terobsesi dengan wanita, anak, harta, kuda, hewan ternak, dan ladang.
Mereka melihat bahwa mereka mungkin akan bahagia jika semua itu aman sentosa. Padahal sesungguhnya mereka tidak berada pada tempat yang benar untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mereka berada pada siklus hasrat dan keinginan yang tidak berujung.
*****
Selain kata syahawaat, Allah juga menambahkan kata hubb untuk menggambarkan keenam hal itu. Apakah implikasinya?
InsyaAllah bersambung pekan depan.
🌼🌼🌼🌼
Sumber:
– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – Ali Imran – 05. Ali Imran – Ayah 13-15 Ramadan 2018 (06:19-08:00)
🌼🌼🌼🌼
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah