[VoB2021] Ketika Dua Pasukan Bertemu


 بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-199

Topik: Pearls from Ali Imran

Rabu, 6 Januari 2021 

Materi VoB Hari ke-199 Pagi | Ketika Dua Pasukan Bertemu #1

Ditulis Oleh: Rendy Noor Chandra

#WednesdayAliImranWeek29Part1

Part 1

بسم الله الرحمن الرحيم

Sekarang kita akan membahas ayat selanjutnya dari surah Ali’Imran yaitu ayat 13, yang berbunyi:

قَدْ كَانَ لَكُمْ ءَايَةٌ فِى فِئَتَيْنِ ٱلْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقَٰتِلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَأُخْرَىٰ كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُم مِّثْلَيْهِمْ رَأْىَ ٱلْعَيْنِ ۚ وَٱللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِۦ مَن يَشَآءُ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُو۟لِى ٱلْأَبْصَٰرِ 

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.

Sesungguhnya ada tanda yang menakjubkan pada 2 golongan  yang saling tabrakan satu sama lain.

Iltiqa artinya ombak yang saling bertabrakan. Al-Qur’an bahkan menggambarkan iltiqa dalam surah Ar-Rahmaan ayat 19 yang berbunyi:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, 

Iltiqa digambarkan ketika 2 samudra bertemu dan menabrak satu sama lain. Ketika 2 kubu bertabrakan satu sama lain. Ayat ke 13 Ali-Imran ini mengacu pada peristiwa Perang Badar.

Sebenarnya sudah ada tanda untuk kita, dalam peristiwa pertempuran kedua kubu yaitu Quraisy dan Muslim dalam perang Badar.

Segolongan berperang di jalan Allah dan yang lain kafir. Kemudian ada frase yang cukup kompleks, yaitu yarownahum mitslayhim ro’yal ‘ain. 

Ibnu ‘Asyur mengatakan frase ini sangat menakjudkan. Ustaz Nouman pun setuju dengan beliau. Arti dari frase tersebut adalah mereka (Quraisy) melihat mereka (muslim) dua kali lipat dari mereka.

Ada banyak sekali mereka, ya? Mereka melihat mereka dua kali mereka. Siapa mereka yang pertama siapa yang kedua dan ketiga? Jadi bingung, ya? Nah, hal ini menghasilkan beberapa implikasi.

Di Al-Qur’an ada 2 surah yang membahas Perang Badr. Salah satunya ada di surah Al-Anfal. Di sana, Allah Menggambarkan dengan detail peristiwa Perang Badr. 

Di surah Al-Anfal, musuh, yaitu Quraisy, melihat kita (muslim) jauh lebih sedikit. Sedangkan di ayat ini (Ali Imran ayat 13), kita seperti membaca musuh melihat kita dua kali lipat dari kita yang sebenarnya. Kelihatannya tidak cocok ya? Sebenarnya ada solusi mudah untuk itu. 

Dari kejauhan, musuh melihat kaum muslim. Jumlah musuh saat itu sekitar 1000. Jumlah kita saat itu sekitar 300 orang. Sehingga, kita hanya sekitar sepertiga dari mereka. Tentu mereka melihat kita kalah jumlah. Enggak mungkin lah kalau pasukan lebih sedikit bisa mengalahkan pasukan lebih banyak.

Jadi ada 2 peristiwa. Ketika saling melihat dan ketika mulai baku hantam. Ketika pertempuran terjadi, mereka berpikir “Kukira mereka lebih sedikit… Apa mereka 2 kali lipat apa yang kita lihat?”

Yarownahum mitslayhim ro’yal ‘ain. Mata mereka seakan tidak percaya kok pertarungan terjadi dimana-mana? Bukannya harusnya mereka kalah jumlah? Langsung KO 3 lawan 1, kok malah jadi sengit begini?

Kalau teman-teman banyak nonton olahraga (walaupun mungkin banyak yang tidak), seperti tenis atau lainnya. Kita akan menemukan pertandingan antara juara bertahan alias peringkat pertama dan lawannya peringkat 76 klasemen, misalnya. 

Ketika sang juara bertahan melakukan servis pertama kali, ia tak perlu mengeluarkan seluruh tenaganya, cukup mengayun seperlunya saja. Karena lawannya itu bahkan tidak mendekati peringkatnya di klasemen. Mungkin si pemain baru ini bisa dapat beberapa poin, tapi sang juara bisa tetap percaya diri dan mengatakan, “Aku bisa meng- handle ini.”

Dan tiba-tiba sang juara bertahan mulai berkeringat dan berpikir,” Lho, orang ini harusnya gugur di awal turnamen, kok aku sampai keringatan gini melawannya?” Saat itu, sang juara mulai goyah dan takut, “Apa yang terjadi?”

Di awal sang juara bertahan tidak seagresif biasanya karena mengagggap lawan lebih rendah. Ketika mulai bermain, ternyata lawannya 2 kali lebih hebat yang ia sangka. Mitslayhim itu bukan hanya bisa bermakna 2 kali lipat mereka (Muslim), yang artinya seperti 600 orang, tetapi juga bisa bermakna 2 kali lipat mereka (Quraisy’) yang artinya seperti 2000 orang. 

Apa yang terjadi disini? Seperti itulah kita melihat ayat tersebut. Bisa berarti 2 kali apa yang mereka lihat dan bisa berarti dua kali mereka sendiri. Persepsi musuh (Quraisy) berubah karena mereka menganggap remeh di awal.

Ternyata ada tafsir lain terkait ayat ini. Seperti apa?

Bersambung insya Allah ba’da zhuhur

Sumber: 

– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – Ali Imran – 04. Ali Imran – Ayah 10-13 Ramadan 2018 (42:31-47:41)


Materi VoB Hari ke-199 Siang | Allah Menolong dengan Pertolongan-Nya #2

Oleh: Rendy Noor Chandra

#WednesdayAliImranWeek29Part2

Part 2

بسم الله الرحمن الرحيم

Tafsir lain dari ayat tersebut adalah para sahabat yang berjumlah sekitar 300 orang melihat ke jumlah musuh. Jumlah sesungguhnya musuh sekitar 3 kali lipat. Tetapi karena rahmah dari Allahﷻ, umat muslim melihat musuh hanya berjumlah 2 kali lebih banyak dari umat muslim. Bukan tiga tapi hanya dua kali lebih besar. Perlu diketahui janji Allah telah datang bahwa barangsiapa 100 orang yang beriman, ia bisa mengalahkan 200 orang musuh. Artinya kalau lebih banyak 2 kali lipat, kalian bisa menanganinya. 

Allah memberikan rahmat kepada para sahabat berupa penglihatan bahwa musuh hanya dua kali lipat mereka tidak sampai tiga kali lipat. 

Ini juga menjadi janji Allah untuk kaum mukmin agar hati mereka tenang menghadapi musuhnya yang jumlahnya lebih banyak. Begitulah variasi dalam tafsir oleh Ibnu ‘Asyur katakan terkait kata-kata dalam ayat ini seperti him, yarowna, mitslayhim, semuanya memungkinkan adanya tafsir yang demikian. 

Kita lanjutkan pembahasan terkait bagian akhir dari surah Ali Imran ayat 13:

ٱللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِۦ مَن يَشَآءُ ۗ

Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. 

Frase ini biasanya Allah gunakan di dalam Al-Qur’an ketika menurunkan malaikat dari langit. Bantuan dari Allah ini baru sebatas klu untuk kaum muslim. Di akhir surah Ali-Imran, baru akan ditemukan gambaran utuh bantuan berupa pasukan malaikat yang lebih detail.

Jadi, turunnya malaikat ini saja sebenarnya tidak cukup. Tapi turunnya malaikat juga perlu bantuan dari Allah ﷻ. Artinya, malaikat juga sebenarnya tidak bisa begitu saja membantu kaum muslim. Perlu ada campur tangan Allah, kemudian malaikat bisa membantu mereka. 

Allah memberikan bantuan dengan bantuannya kepada siapa yang ia kehendaki. Jumlah persenjataan, modal yang dimiliki, jumlah pasukan, tidak ada gunanya.

إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُو۟لِى ٱلْأَبْصَٰرِ 

Sungguh di dalam perkara itu terdapat pelajaran yang dapat meneteskan air mata. 

Hikmah yang dapat membuat kita menyeberang (abaro) ke pihak Allah. Hanya untuk orang-orang yang mampu melihat.

Yang menjadi highlight Ustaz Nouman ada dua. Yaitu kasus Fir’aun dan kasus Quraisy. Bagaimana Allah menghadapi kaum Fir’aun dan bagaimana Allah menghadapi kaum Quraisy di perang Badr. Dan paralel antara dua kasus ini yang ingin Allah ﷻ ajarkan kepada kita.

Hal ini menjadi penting karena kita baru saja membaca wa anzalat taurata wal injil. Dan kaum Yahudi Madinah, yang tentu saja percaya pada Taurat tetapi mereka tidak percaya Injil, mereka malah memihak kepada Fir’aun pada masa Rasulullah ﷺ, yaitu Quraisy. Dan Allah Mengingatkan mereka dengan cara yang lembut bahwa, kalian harusnya memihak kepada Musa Alayhissalam, bukan Fir’aun. Kenapa kalian malah salah memihak? Memihak kepada Quraisy alih-alih Rasulullah? Mereka lah yang memegang Taurat. Mengapa kalian malah memihak Fir’aun di zaman Rasulullah ﷺ? 

Inilah akhir dari ayat ini. Kemudian Ustaz Nouman akan memberikan gambaran struktural terkait ayat ini. Seperti apa?

Bersambung insya Allah ba’da ashar

Sumber: 

– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – Ali Imran – 04. Ali Imran – Ayah 10-13 Ramadan 2018 (47:41-51:05)


Materi VoB Hari ke-199 Sore | Gambaran Struktural Ali Imran #3

Oleh: Rendy Noor Chandra

#WednesdayAliImranWeek29Part3

Part 3

بسم الله الرحمن الرحيم

Ustaz Nouman akan memberikan gambaran struktural terkait ayat Ali Imran yang sudah kita bahas. Seperti apa?

Ada tiga subjek yang dibahas di awal surah. Pertama, Allah Menjelaskan tentang diri-Nya. Kedua, wahyu dan bagaimana ia menjadi petunjuk. Ketiga, orang-orang yang menolak Allah dan petunjuk-Nya, akan mendapat azab yang pedih.

Kalau kita jabarkan akan seperti ini :

الم

Alif laam miim.

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.

Allah Menjelaskan tentang diri-Nya di 2 ayat ini.

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,

مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan.

Ini pembahasan terkait dengan wahyu.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).

Ini mulai menjelaskan subjek yang ketiga.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَىٰ عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ

Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.

هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dua ayat ini kembali membahas tentang Allah ﷻ.

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

Ini bagian pembahasan tentang wahyu dan petunjuk. Darimana kita bisa mendapat petunjuk? Yaitu dengan mengambil sikap yang benar. Dengan tidak membiarkan hati kita kotor. Disini pembahasan subjek kedua lebih didetailkan.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ وَقُودُ النَّارِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka,

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ ۗ وَاللَّهُ شَدِيدُ الْعِقَابِ

(keadaan mereka) adalah sebagai keadaan kaum Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.

قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا سَتُغْلَبُونَ وَتُحْشَرُونَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ

Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya”.

قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَىٰ كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ ۚ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.

Empat ayat ini merupakan penjelasan orang kafir yang menentang Allah ﷻ dan wahyu yang diturunkan-Nya, yaitu Ali Fir’aun dan Quraisy. Jadi bisa kita simpulkan bahwa, subjek yang dibahas berulang mengikuti pola a-b-c kemudian a-b-c lagi.

Masyaa Allah. 

Bersambung insya Allah pekan depan

Sumber: 

– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – Ali Imran – 04. Ali Imran – Ayah 10-13 Ramadan 2018 (51:05-54:25)


Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team 

Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s