Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-194
Topik: Pearls from Al-Kahfi
Jum’at, 01 Januari 2021
Materi VoB Hari ke-194 Pagi | Ngetes Rasul
Ditulis oleh: Ayu S Larasaty
#FridayAlKahfWeek28Part1
Part 1
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
Sebagai kaum yang Allah takdirkan banyak Nabi lahir dari keturunannya, tentu Bani Israil kerap merasa bangga dengan garis keturunannya. Mereka cukup berbangga karena selain dari garis keturunan mereka lahir banyak Nabi, mereka juga memiliki sejarah dalam membersamai Nabi tersebut. Kisah Nabi Musa adalah yang paling mahsyur, bagaimana keturunan Bani Israil ditindas namun Allah takdirkan mereka melalui ketertindasan dengan diutusnya Nabi bersama mereka. Kemudian Allah takdirkan bangkit 40 tahun setelah Nabi Musa wafat.
Yap, mereka berbangga dengan garis keturunan itu, mereka berbangga dengan darah mereka, darah Yahudi. Ini juga berkaitan dengan masa sekarang, bahwa menjadi Yahudi jika tidak karena kesamaan darah, maka tidak dianggap sebagai Yahudi.
Makanya ketika mereka mengetahui telah lahir seorang Rasul, utusan Allah yang terakhir. Mereka sudah amat yakin, pasti sosok yang mulia itu akan lahir dari garis keturunan mereka.
Tapi, nyatanya tidak!
Mereka sangat terkejut dan tidak percaya.
Namun Allah berkata, mereka mengenal Rasul seperti mereka mengenal anak kandung mereka sendiri.
Itulah sebabnya mereka mengajukan pertanyaan, tiga pertanyaan yang kerap mereka tanyakan kepada Nabi dan Rasul.
Tiga pertanyaan tersebut adalah pertanyaan mengenai pemuda yang tertidur di dalam gua selama ratusan tahun, pengetahuan mengenai ruh, dan pemimpin bernama Dzulqarnain.
Tapi apakah sebenarnya tujuan Yahudi menanyakan hal tersebut?
Ustaz Nouman mengatakan bahwa tujuan Yahudi menanyakan hal tersebut bukanlah untuk mengimani Rasulullaah ﷺ, melainkan karena mereka tidak bisa menerima bahwa Rasulullaah ﷺ adalah keturunan Arab.
“Dari sekian banyak keturunan di muka bumi ini, kenapa Allah menjadikan manusia paling mulia itu dari keturunan Arab? Padahal kan kami lebih mulia, banyak Allah pasti keliru, masa bukan dari golongan kami, sih?“ begitulah kiranya apa yang dipikirkan Yahudi pada masa itu.
Sehingga tujuan asli mereka adalah bukan untuk beriman karenanya, melainkan untuk membuktikan bahwa Rasulullaah Muhammad ﷺ bukanlah utusan Allah. Sehingga Yahudi bisa memiliki alasan untuk membuktikan kepada Quraisy bahwa pemuda itu berdusta dan layak dibunuh.
Wallahu ‘alam
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Surah > A Deeper Look > Al Kahfi > 06. Context of Revelation (15:12 – 20:08).
Diskusi dan Tanggapan VoB Hari Ke-194 Pagi | Ngetes Rasul
Retno Palupi:
🙏🙏😇
Materi VoB Hari ke-194 Siang | Totalitas Menjebak Rasul
Ditulis oleh: Ayu S Larasaty
#FridayAlKahfWeek28Part2
Part 2
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
Dari ketiga pertanyaan yang diajukan oleh Rasulullaah ﷺ yakni pertanyaan mengenai pemuda yang tertidur di dalam gua selama ratusan tahun, pengetahuan mengenai ruh, dan pemimpin bernama Dzulqarnain.
Jawaban yang diberikan Rasulullaah ﷺ, yang berdasarkan wahyu, juga bukanlah jawaban yang rinci dan mendetail. Mengapa? Karena masing-masing jawaban pertanyaan tersebut telah menjadi buah pembicaraan dan perdebatan oleh orang-orang sebelumnya. Sehingga tidak ada yang mengetahui secara pasti.
Inilah yang menjadi salah satu bukti kuat bahwa Rasulullaah ﷺ tidak berdusta terhadap apa yang beliau sampaikan. Seandainya beliau bukan utusan Allah dan hanya mengaku-aku utusan Allah, pasti beliau akan menyampaikan apa yang tidak beliau ketahui yang bertujuan agar orang lain berpihak padanya.
Contohnya pertanyaan mengenai ruh. Sejak awal ruh yang dimaksud oleh Yahudi itu ada tiga yakni jiwa manusia, malaikat Jibril dan wahyu Allah. Jika seandainya dijawab satu saja, maka orang-orang Yahudi akan tetap mendustakan Rasulullaah ﷺ, mengejeknya dan mengajak orang-orang untuk berhenti mengikutinya.
Tapi, menurut Ustaz Nouman, pertanyaan yang lebih tricky atau menjebak adalah pertanyaan mengenai pemuda yang tertidur di dalam gua selama ratusan tahun. Hal ini dikarenakan kisah ini adalah kisah yang mahsyur di kalangan Nasrani saja. Sebab kisah ini muncul sekitar di seratus dua puluh tahun sebelum Rasulullaah ﷺ lahir dan sekitar sembilan ratus tahun setelah Nabi Isa wafat.
Jadi sangat kecil kemungkinannya Rasulullaah ﷺ mengetahui hal tersebut jika bukan karena wahyu dari Allah.
Wallahu ‘alam
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Surah > A Deeper Look > Al Kahfi > 06. Context of Revelation (20:09 – 26:40).
Materi VoB Hari ke-194 Sore | Jadi Masalahnya adalah Yahudi?
Ditulis oleh: Ayu S Larasaty
#FridayAlKahfWeek28Part3
Part 3
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
Well, Ustaz tahu bahwa setelah mendengar pembahasan tentang Yahudi, terlebih dengan apa yang mereka lakukan kepada umat muslim selama ini, pasti akan langsung menyalahkan Yahudi dalam banyak kesempatan.
Memang benar, berdasarkan sejarah, Yahudi telah melakukan banyak kejahatan, tak hanya pada Rasulullaah ﷺ, melainkan pada banyak Nabi sebelum Rasulullaah ﷺ. Dan seharusnya kita tidak ragu dalam menyebut mereka melakukan kejahatan seperti kita yang tidak boleh ragu dalam menyebutkan kejahatan kita sendiri.
Karena meskipun begitu masalah ini adalah masalah luaran (eksternal) Islam yang juga bisa dilakukan oleh Muslim. Yahudi memang bisa mengubah Taurat, kita tidak bisa mengubah Al Qur’an. Tapi banyak Muslim yang mengubah tafsirnya, melencengkan dengan maksud-maksud ambigu untuk melegitimasi banyak hal yang dilarang oleh Islam.
Jadi, kita perlu memahami bahwa masalah Islam hari-hari ini bukanlah hanya masalah eksternal, namun juga masalah internal.
Penyebab manusia sakit bukan lah sepenuhnya karena kuman, bakteri dan virus yang berasal dari luar, namun juga dikarenakan ketahanan tubuh atau imun tubuh terhadap virus dan bakteri. Kita jelas menghadapi tantangan luaran yang menyulitkan Islam untuk bangkit, untuk sembuh. Namun hal yang seharusnya menjadi fokus adalah bagaimana kita menguatkan internal muslim. Hal yang dimulai dari pemahaman mengenai ilmu.
Wallahu ‘alam
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Surah > A Deeper Look > Al Kahfi > 06. Context of Revelation (26:41 – 28:30).
Diskusi dan Tanggapan VoB Hari Ke-194 Sore | Jadi Masalahnya adalah Yahudi?
Bunda Rafa:
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah