[VoB2020] Pemurnian


بسم الله الرحمن الرحيم

Voice of Bayyinah (VoB) Hari Ke-193

Topik: Divine Speech

Kamis, 31 Desember 2020

Materi VoB Hari Ke-193 Pagi | Pemurnian

Oleh: Wina Wellyanna

#ThursdayDivineSpeechWeek28Part1

Part 1

Wa liyumaḥḥiṣallāhullażīna āmanụ wa yam-ḥaqal-kāfirīn 

“Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (QS Ali-Imran ayat 141).

Liyumaḥḥiṣa atau mahhasa di sini berarti menyucikan.

Ada beberapa pilihan kata untuk menyucikan selain liyumaḥḥiṣa, diantaranya:

Tadzkia 

Taqdhis 

Tahharah

Tapi di ayat ini Allah spesifik menggunakan kata liyumaḥḥiṣa (atau at-tamhiish), ayat ini sendiri sedang membicarakan perang Uhud.

Ketika kaum muslimin menderita kekalahan besar, Rasulullah terluka dan tidak sadarkan diri, banyak sahabat yang melarikan diri ke dataran tinggi.

At-tamhiish yang artinya menyucikan atau membersihkan, biasa digunakan ketika memurnikan emas.

Sebelum dimurnikan, terdapat banyak kotoran di dalam emas, proses memurnikan emas ini sendiri tidak sekedar mencuci dengan spons dan sabun kemudian emas jadi bersih, tidak.

Emas harus dilelehkan agar setelah menjadi zat cair, semua kotoran yang menempel memisahkan dirinya sendiri naik ke permukaan dan menjadi buih, lalu bisa dilenyapkan.

Yang tertinggal kini adalah emas murni.

Membersihkan kotoran dari emas tidak sama seperti ketika kita mencuci baju yang kotor atau mencuci piring.

Membersihkan kotoran dari emas harus dengan panas yang tinggi dari api.

Menariknya, bisa dipahami Allah ingin mengatakan bahwa orang beriman harus dimurnikan dengan panas yang tinggi.

Jika ingin memurnikan masyarakat muslim di Madinah saat itu harus melalui panas yang tinggi (ujian).

Dalam hal ini panas yang tingginya adalah perang Uhud.

Jadi jika sedang mengalami panas yang tinggi, Allah ingin memurnikan kita, memisahkan kotoran-kotoran dari jiwa kita, pemurnian jiwa.

Di perang Uhud, yang merupakan salah satu ujian (panas yang tinggi), hasil dari pemurnian adalah terbuka mana mereka yang munafik dan mana yang muslim.

Kaum munafik adalah kotoran-kotoran yang ada di dalam sebongkah emas (kaum muslimin).

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 06. Transitions in the Quran (16:45 – 19:45)


Materi VoB Hari Ke-193 Siang | Seni Mengajar

Oleh: Wina Wellyanna

#ThursdayDivineSpeechWeek28Part2

Part 2

Satu kata at-tamhiish mengandung makna yang begitu dalam, yaitu proses mengeliminasi kaum munafik yang menempel di tengah kaum muslimin.

Dengan satu kata at-tamhiish Allah bukan hanya menyebut kaum munafik sebagai kotoran, tapi juga mengibaratkan para sahabat adalah emas, cukup dengan satu kata.

Ustaz melanjutkan dengan memberi contoh 3 kelompok.

Audiens di sebelah kiri beliau adalah kelompok yang mengikuti ujian tapi tidak lulus.

Audiens di tengah adalah kelompok asisten-dosen atau dalam hal ini asisten-ustaz.

Audiens di sebelah kanan adalah kelompok yang baru akan mengikuti ujian esok hari.

Ketika ustaz berbicara kepada audiens di sebelah kiri, beliau marah

“Kalian, kenapa bisa tidak lulus?”

“Saya sudah memberikan kisi-kisi soal, juga sekaligus memberikan jawabannya selama ujian?”

“Kenapa masih gagal juga?”

Sementara ustaz memarahi audiens sebelah kiri, audiens di tengah dan di sebelah kanan juga pastinya bisa mendengar omelan ustaz.

Kepada audiens di tengah, ustaz berkata

“Bisakah kalian memastikan teman kalian mengerjakan tugas-tugasnya?”

“Ingatkan mereka untuk meninjau ulang pelajaran ya”

 “Sebagai asisten pengajar ini sudah tugas kalian, meskipun kegagalan teman kalian bukan salah kalian sih”  

Kemudian ustaz berbicara pada audiens di sisi kanan

“Kita lihat ujian kalian besok”

Ada 3 kelompok yang ustaz ingin sampaikan maksud beliau, jadi beliau berbicara kepada setiap kelompok ini.

Tentu saja setiap ustaz berbicara dengan kelompok yang satu, dua lainnya bisa ikut mendengar.

Setiap kali ustaz berbicara kepada satu kelompok, dua lainnya juga pasti akan terpengaruh secara psikologis.

Ketika memarahi kelompok yang gagal ujiannya, audiens di sebelah kanan menjadi gugup: 

Ugh, bagaimana ini kalau besok kita tidak lulus ujian, pasti Ustaz marah-marah juga”

🌝🌚

Audiens tengah, kelompok asisten-pengajar, pun juga gugup: 

”Aduh, apakah karena kita enggak melakukan tugas dengan baik jadi mereka gagal ujian ya?” 

😔😔😔

Satu ruangan pun menjadi riuh, ada yang langsung fokus mengulang pelajaran, ada yang berdiskusi, dinamis.

🗣️📝

Ini adalah seni mengajar.

Dalam mengajar, seorang guru akan menemukan berbagai macam audiens.

Lalu apa hubungannya dengan at-tamhiish?

In syaa Allah bersambung ba’da Ashar 

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 06. Transitions in the Quran (19:45 – 23:00)


Materi VoB Hari Ke-193 Sore | You’re Next

Oleh: Wina Wellyanna

#ThursdayDivineSpeechWeek28Part3

Part 3

Allah mengajarkan Al-Qur’an kepada kita, ‘allamal-qur`ān

Kita, hamba-Nya, memiliki berbagai macam karakter, seperti yang sebelumnya dicontohkan ustaz Nouman, ketika seorang guru menyampaikan kepada murid yang berbeda kelompok, ustaz mengarahkan tujuan bicaranya kepada satu kelompok per satu kelompok.

Tetapi Al-Qur’an sungguh mengagumkan, Allah menggunakan bahasa yang bisa mencakup keseluruhan dalam satu ayat saja, bahkan satu kata, seperti di at-tamhiish.

Kembali ustaz menggunakan contoh audiensnya, sisi kiri adalah kelompok yang baru mau akan diuji, dan sisi kanan adalah kelompok yang gagal ujian.

Ustaz menghadap ke kelompok yang gagal ujian.

Hey, kamu, kamu sudah saya berikan kisi-kisi soal, saya berikan kajian pengulangan tiap hari agar terus ingat, saya beritau kunci jawaban saat ujian, masih juga gagal?”

“Kamu sungguh keterlaluan”

Kemudian ustaz berbalik dan menuju ke kelompok yang baru mau akan ujian.

“Kalian lihat? Jangan seperti mereka yang disana, kalian harus lebih baik.”

Seperti halnya di ayat 57 surat Al-Baqarah.

Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu

Kepada siapa Allah menaungi awan agar mereka terlindung dari panas? 

Kepada siapa Allah turunkan manna dan salwa agar mereka kenyang? 

Iya, kepada Bani Israel.  Kata kamu diatas untuk orang kedua. 

Setengah ayat pertama, Allah seolah berbicara langsung kepada Bani Israel.

”…dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”

Di ayat ini, sebutan ‘kamu’ telah berganti menjadi ‘mereka’.

Dari kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga.

Allah sedang berbicara kepada kaum muslimin. 

Jika ayat ini berbicara tentang bani israel, Allah akan menggunakan kata ‘kamu’ sepanjang ayat.  

Seperti ustaz yang sedang berbicara kepada kelompok yang gagal ujian, setelah itu berbalik dan berbicara kepada kelompok yang baru akan ujian, dua kelompok ini ada dalam ruangan yang sama. 

Terutama kelompok yang baru mau ujian, mereka sedang mengamati dan mempelajari.

Begitu juga di Al-Baqarah ayat 57, Allah yang marah kepada bani israel, lalu berbicara kepada kaum muslimin.

Ketika Allah berkata:  

‘tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri’

Maksud Allah agar kaum muslimin mengambil pelajaran dan tidak berbuat seperti bani israel, karena Allah akan memberi banyak kenikmatan kepada kaum muslimin.

Ayat ini cukup mengubah cara pandang ustaz terhadap sirah dan Al-Qur’an.

Tidak lagi bersikap: 

“Bani israel? Oh, bangsa yang Allah jadikan contoh buruk di Al-Qur’an itu ya?.” sambil memicingkan mata dengan gaya merendahkan.

Justru ketika bani israel disebut Allah di ayat 57, ustaz menjadi takut karena kini giliran kaum muslim yang seolah 

“Hati-hati, selanjutnya kalian yang ujian”

In syaa Allah bersambung minggu depan. 

Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 06. Transitions in the Quran (23:00 – 26:10)


***

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team

Voice of Bayyinah

One thought on “[VoB2020] Pemurnian

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s