[VoB2020] Urutan yang Tidak Lazim


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Voice of Bayyinah (VoB) Hari Ke-176
Topik: First Ayahs of Fatihah
Senin, 14 Desember 2020

Materi VoB Hari Ke-176 Pagi | Urutan yang Tidak Lazim

Oleh: Wina Wellyanna

#MondayAlFatihahWeek26Part1

Part 1

You We Worship adalah terjemahan kata per kata dari Iyyaka Na’budu (Kau Kami Sembah).

Worship atau menyembah menurut ustaz kurang tepat dalam mengartikan Na’budu.

Iyyaka na’budu masih berkaitan dengan kata Rabb di awal surat, jadi memiliki arti lebih dalam dari menyembah.

Kami dengan sukarela menjadi sahaya-Mu. 

Kami bersedia dengan rela membudakkan diri kami kepada-Mu.

Itu pengertian na’budu – we willingly enslave ourselves to You yang paling tepat. 

Selain itu, menyembah adalah aktivitas yang hanya terjadi saat itu, padahal kita sudah memiliki komitmen dengan Allah.

Akan lain lagi artinya jika Allah mengubah urutannya menjadi na’budu-ka atau we worship-You atau kami menyembah-Mu.

Kau kami sembah – iyya-ka na’budu – You we worship sesungguhnya merupakan urutan yang tidak lazim.

Kami makan ayam.

Ayam kami makan.

Aku mengendarai mobil.

Mobil aku kendarai.

Rahasia apa dibalik urutan dari iyya-ka na’budu ini? 

Jadi, ketika urutan tidak lazim ini tersusun, sebuah kata mencuat only You we worshiphanya Engkau yang kami sembah.

Meski beberapa orang mengartikan iyya sebagai hanya atau only, tapi menurut ustaz itu kurang tepat.

Si kata hanya atau only ini mendadak muncul jika dan hanya jika kalimat yang urutannya tidak lazim ini terbentuk.

Jadi makna dari iyya-ka na’budu yang paling tepat meski akan sangat panjang artinya, tapi begini lengkapnya:

Hanya kepada-Mu kami dengan sukarela menjadi sahaya-Mu, menjadi budak-Mu dan beribadah kepada-Mu.

It is only to You that we willingly give ourselves in slavery and worship.

Subhanallah.

Selanjutnya ustaz akan membahas sedikit perbedaannya dengan Alhamdulillah.

(bersambung in syaa Allah ba’da Zhuhur)

Sumber:  Home/Quran/Deeper Look/1. Al-Fatihah/05. Al-Fatihah (00:00 – 02:20)


Materi VoB Hari Ke-176 Siang | The Earth Quake Within

Oleh: Wina Wellyanna
#MondayAlFatihahWeek26Part2

Part 2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Pada ayat 5 al-Fatihah, kata ‘hanya’ akhirnya Allah gunakan, coba kita mengingat lagi pembahasan mengenai Alhamdulillah.

Alhamdulillah dan li-llahi’l-hamd.

Li-llahi’l-hamd – pujian hanya milik Allah, bukan ini yang ada di ayat pertama al-Fatihah, tapi Allah mengatakan Alhamdu li-llahi. 

Alhamdu li-llahi, memiliki dua pengertian:  

1. Sebagai pemberitahuan

“Hai, apa kabar?”

“Baik, Alhamdulillah

2.  Sebagai ungkapan emosi,

Alhamdulillah, Allah telah menghindarkan saya dari kecelakaan pagi ini”

Allah menciptakan manusia dengan dua hal untuk membantu kehidupannya sehari-hari dalam mengambil keputusan, yaitu pikiran dan hati.

Terkadang, kita mengambil sebuah keputusan karena kita telah memikirkannya masak-masak, di lain waktu, kita memilih sesuatu karena hati kita yang condong kepadanya.

Pasangan dimabuk asmara menikah karena mereka saling terobsesi satu sama lain, keputusan ini berdasarkan hati.

Seorang Ibu pasti sangat mencintai anaknya, terlepas dari kelakuan anaknya yang membuat kesal.

Dua hal di atas adalah contoh keputusan tanpa berdasarkan logika, hanya karena hati, terkait perasaan.

Ada hal-hal yang memang harus diputuskan berdasarkan hati, tapi ada juga hal-hal lain yang harus dipikirkan masak-masak sebelum membuat keputusan.

Saat kita memutuskan memilih jurusan untuk kita jalani di perkuliahan, hal ini hasil dari memikirkan dengan berbagai pertimbangan, dan pasti kita telah mengambil keputusan yang terbaik.

Jadi, al hamdu li-llahi adalah perpaduan ungkapan emosi, pemikiran dan sebuah kabar berita.

Artinya apa? 

Semua yang berdasarkan pikiran dan hati yang terlintas dalam benak manusia mengenai apa yang Allah firmankan:

Segala puji dan syukur milik Allah, yang Dia adalah rabbi’l-’alamin, Dia juga ar-rahman ar-rahim, Dia adalah maliki yawmiddin.

Setelah menyadari kebesaran Rabbnya tersebut, benak manusia mulai memikirkannya secara makin mendalam, kemudian emosinya tergugah, perasaannya terguncang.

Baik pikiran maupun perasaannya mengalami goncangan hebat, sehingga benak si sahaya sampai pada kesimpulan bukan hanya salah satu dari perasaan atau pikiran yang sedang bekerja di dalam dirinya, tapi keduanya sedang sama-sama menyadari, sehingga ia mengatakan:

Aku menyerahkan diriku pada-Mu sebagai budak-Mu, sebagai sahaya-Mu.  I’m giving myself to You in slavery.

Dan aku menyerahkan diriku pada-Mu untuk hanya menyembah-Mu .  And I’m going to give myself to You in worship.

Getarannya seperti seseorang yang baru menyadari keberadaan Tuhannya untuk pertama kali dalam hidupnya.  

Ini kesimpulan yang ustaz dapatkan dari ayat ini.

(bersambung in syaa Allah ba’da Ashar)

Sumber:  Home/Quran/Deeper Look/1. Al-Fatihah/05. Al-Fatihah (02:20 – 04:30)


Materi VoB Hari Ke-176 Sore | Brand New You, Brand New Me, Brand New Us

Oleh: Wina Wellyanna
#MondayAlFatihahWeek26Part3

Part 3

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bisa dibilang ini adalah keadaan trans dalam arti positif, ketika akhirnya menyadari posisi diri adalah sebagai sahaya, sebagai budak, kemudian akan lahir perasaan 

“Rabb, aku siap memulai hubungan yang baru ini dengan-Mu, Engkau Rabb dan aku adalah budak-Mu.”

Hampir seperti ketika seorang non believer mengucap syahadat, begitupun ketika seorang muslim setiap kali membaca surat Al-Fatihah dengan pemahaman ini dalam shalat, ia juga memperbaharui imannya.

Brand new you, brand new me, brand new us, kamu, aku dan kita yang menjadi baru setiap kali membaca al-Fatihah.

Berdiri di hadapan Allah, lisan mengucap iyyaka na’budu pada saat yang sama hati dan pikiran menyadari bahwa selama ini kita adalah sahaya-Nya, budak-Nya, dan Allah adalah Master kita.

Selazimnya setiap seorang muslim membaca al-Fatihah dalam shalatnya, ia akan selalu disadarkan dan diingatkan posisinya.  

Manusia memang diciptakan pelupa kalau ia adalah seorang hamba, tapi dengan membaca al-Fatihah minimal 17 kali sehari, ia teringat dan memulai hubungan yang baru lagi dengan Tuhannya setiap kali. 

Inilah kenapa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Al-Fatihah, jika dimaknai dengan hati dan pikiran akan mengingat kembali janji kita dengan-Nya saat masih menjadi ruh, mengingat mengapa kita percaya pada Allah, mengingat kita adalah sahaya-Nya, mengingat mengapa kita harus hanya menyembah-Nya. 

Al-Fatihah adalah salah satu kebenaran hakiki dalam Islam yang seringnya diabaikan karena tidak diresapkan dengan sungguh-sungguh oleh muslim yang membacanya.

Kita harus menyadari mengapa Allah menjadikan kita seorang muslim.  Setiap kali.

Akan sulit menjadi umat Islam yang kuat jika kesadaran diri hanya sampai pada ‘islam keturunan’ karena orang tua kita muslim.

Apabila kita memaknai agama kita hanya dengan membaca, merayakan, ibadah fisik atau ritual semata, tanpa pemahaman apa yang kita baca ketika shalat, ketika sedang menghadap Master kita, agama kita akan hilang.

Seperti cangkang yang kosong.  

Seperti rumah tanpa tiang.

Seperti pohon tanpa akar.

Al-Fatihah jika dibaca dengan pemahaman seperti yang telah ustaz uraikan, lugas, jelas, tegas mengingatkan manusia ke fitrahnya, mengapa Allah menciptakan mereka muslim dan mengingatkan kembali janjinya sebagai sahaya-Nya.

iyya-ka na’budu.

Hanya kepada-Mu kami dengan sukarela menjadi sahaya-Mu, menjadi budak-Mu dan beribadah kepada-Mu.

Sebuah komitmen seorang muslim kepada Allah, bahwa bukan hanya dalam shalat, tapi tidak akan melewati batasan-batasan yang telah Allah tetapkan untuknya.

Mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar. 

Komitmen seorang muslim kepada Allah setiap membaca al-Fatihah.

(bersambung in syaa Allah minggu depan)

Sumber:  Home/Quran/Deeper Look/1. Al-Fatihah/05. Al-Fatihah (04:30 – 06:15)

***

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s