﷽
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-164
Topik: Pearls of Ali Imran
Selasa, 2 Desember 2020
🌘🌑
Materi VoB Hari ke-164 Pagi | Siapakah Orang Kafir?
Oleh: Muchamad Musyafa’
#MondayAli ImranWeek24Part1
Part 1
🌕🌖🌗🌘🌑
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَن تُغۡنِيَ عَنۡهُمۡ أَمۡوَٰلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيۡٔٗاۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمۡ وَقُودُ ٱلنَّارِ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka terhadap (azab) Allah. Dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka. (QS. Ali-Imran 3:10)
Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan ke ayat ke sepuluh dari surat Ali Imran. Ayat ini diawali dengan potongan kalimat alladzina kafaru – mereka yang kafir (kafara berarti menutupi). Kita akan memulai pembahasannya tentang siapa alladzina kafaru ini. Sebelumnya mungkin beberapa ulama lain memiliki pendapat mereka sendiri-sendiri siapa itu yang disebut sebagai alladzina kafaru, tapi kali ini akan kita sampaikan pendapat dari ustaz Nouman terkait golongan ini.
Baik, kita mulai.
🌘🌑
Ketika Allah ﷻ menggunakan potongan alladzina kafaruu di dalam Al-Qur’an (kita tidak sedang membahas arti kafir di ayat lainnya) bahwa Allah ﷻ tidak sedang mengacu ke semua orang non-Muslim. Hal ini penting untuk dipahami sebagai awalan.
Ketika Allah ﷻ menggunakan potongan alladzina kafaruu, di ayat ini ruang lingkupnya sangat jelas bahwa Allah ﷻ sangat marah kepada mereka. Di sebagian besar kasus, Allah mendeskripsikan mereka sebagai orang yang tidak memiliki harapan apa pun. Tidak peduli apakah kita ingin atau tidak, mereka tidak akan beriman.
Tentu saja kita paham bahwa Allah ﷻ tidak membenci umat manusia. Allah ﷻ tidaklah marah dan membenci kepada semua umat manusia. Jika mereka semua umat manusia akan berakhir di api neraka, maka untuk apa diturunkan wahyu dari Allah ﷻ?
🌘🌑
Kita harus tahu bahwa selain sebutan alladzina kafaru atau alkafirun, ada beberapa sebutan untuk kelompok manusia yang belum beriman. Kepada mereka yang belum beriman Allah ﷻ menggunakan beragam istilah, antara lain :
🔵 Qaumul la ya’lamun (kaum yang tidak mengetahui)
🟣 Qaumul la ya’qilun (kaum yang tidak mengerti, tidak paham, yang tidak menggunakan akal)
🟢 Ghafilun (orang yang lalai)
Ini semua adalah istilah yang bisa juga digunakan kepada mereka yang belum beriman.
🌘🌑
Di dalam surat Al-Bayyinah ayat pertama, disebutkan:
لَمۡ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ …
Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik … (QS. Al-Bayyinah 98:1)
Jadi, orang-orang kafir ini adalah bagian kecil dari golongan ahli kitab. Mereka adalah bagian kecil dari golongan orang-orang yang musyrik. Penggunaan kata alladzina kafaru lebih spesifik, sedangkan ahli kitab dan musyrik lebih luas maknanya.
Kondisi kafir adalah kondisi ketika kebenaran sudah tampak jelas bagi mereka, tetapi mereka tetap menolaknya. Itulah definisi yang lebih pas bagi mereka yang kafir.
Bagi mereka yang belum beriman, bisa jadi mereka adalah golongan la ya’qilun, atau la ya’lamun, atau ghafilun. atau musyrik atau ahlul-kitab.
🌘🌑
Apa yang disampaikan di atas akan terasa senada jika kita memeriksanya dari sisi linguistiknya.
يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّئَاتِكُمۡ
… menutupi dari kalian, dosa-dosa kalian… (QS. At-Tahrim 66:8)
Kafara, yakfuru كفر يكفر berarti menutupi, menyelubungi. Menguburnya dengan tanah seperti yang dilakukan para petani ketika mereka mengubur benih di dalam tanah. Benihnya ada, tapi petani menutupinya dengan tanah.
Dalam konteks orang kafir, mereka tahu dan sangat paham bahwa kebenaran itu ada di dalam Islam, tapi mereka menutupinya.
InsyaAllah berlanjut ke Part-2
🌕🌖🌗🌘🌑
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Deeper Look > 04. ‘Ali ‘Imran – Ayah 10-13 Ramadan 2018 (0:00:00 – 0:03:03)
🌕🌖🌗🌘🌑
Materi VoB Hari ke-164 Pagi | Siapakah Orang Kafir? (2)
Oleh: Muchamad Musyafa’
#WednesdayAli ImranWeek24Part2
Part 2
🌕🌖🌗🌘🌑
Ketika kita membaca bagian ayat ini, bisa jadi kita teringat pada rekan muslim kita yang masih memiliki anggota keluarga yang non-muslim. Lalu teman kita yang muslim itu membaca
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (QS. Al-Baqarah 2:6)
Jika mereka menganggap semua yang non-Muslim adalah kafir, maka mereka akan berpikir, apakah ayahnya akan masuk neraka? Apakah ibunya akan masuk neraka? Apakah tidak ada harapan bagi kedua orang tuanya untuk mendapatkan hidayah?
Itulah pentingnya pemahaman tentang siapa orang kafir yang dimaksudkan oleh suatu ayat di Al-Quran. Kita harus paham konteks dan sejarah dari surat Ali-Imran.
🌘🌑
Surat Ali-Imran diturunkan di Madinah. Beberapa tahun setelah hijrah. Jadi kondisinya saat itu orang Quraisy di Mekah sudah mendapatkan banyak wahyu yang disampaikan kepada mereka. Mereka memahami maksud wahyu yang disampaikan oleh rasul mereka.
Perumpamaannya seakan-akan wahyu Al-Qur’an itu sudah turun dari langit seperti air hujan lebat yang kemudian menggenangi semua celah dan sudut dari kota Mekah. Semua orang bisa melihat dengan jelas air yang membanjiri kota mereka. Semua orang bisa dengan jelas memahami maksud dari ayat Al-Qur’an. Kutipan-kutipan ayat Al-Qur’an sudah menyebar kemana-mana. Namun para pemimpin Quraisy tetap saja menutup mata dan telinga atas ayat-ayat yang ada di hadapan mereka.
Ayat-ayat tentang alladzina kafaru saat diditurunkan sebagian besar mengacu pada kelompok kaum Quraisy yang menolak Al-Qur’an, terkadang di ayat lain juga mengacu kepada kelompok lain seperti para pemimpin Rabi kaum Yahudi yang ada di Madinah. Mereka para rabi Yahudi Madinah ketika mereka membaca kitab mereka, seharusnya mereka tahu bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan dari Allah ﷻ. Tapi mereka menolak untuk mengakuinya.
🌘🌑
Jadi begitu juga jika ada orang-orang Yahudi dan Kristen yang memiliki pengetahuan tentang kitab mereka dengan baik, dan sadar akan kebenaran Al-Quran, lalu mereka menutupi kebenaran itu. Mereka juga bisa disebut sebagai orang kafir.
InsyaAllah berlanjut pekan depan
🌕🌖🌗🌘🌑
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Deeper Look > 04. ‘Ali ‘Imran – Ayah 10-13 Ramadan 2018 (0:03:03 – 0:06:16)
🌕🌖🌗🌘🌑
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah