بسم الله الرحمن الرحيم
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-144
Topik: Divine Speech
Kamis, 12 November 2020
Materi VoB Hari ke-144 Pagi | Allah Maunya Apa, Sih?
Oleh: Ayu S Larasaty
#ThursdayDivineSpeechWeek21Part1
Part 1
Kita masih akan membahas QS. Al Hajj : 78 yaaaa
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
Di pertemuan sebelumnya kita sudah membahas bagaimana Allah memilih kita ya?
Coba kita lihat bagian ini > “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.”
Ini tuh maksudnya berjuanglah like Allah deserves it, seperti Allah layak menerima perjuangan kita, jihad kita.
Hah???
Apakah ada di antara kita yang bisa?
Sholat lah hingga sholat kita layak diterima Allah.
Pujilah Allah hingga semua pujian kita itu cukup untuk memuji Allah.
Beribadahlah kepada Allah sampai ibadah kita itu layak untuk Allah.
Ya ampun!
That’s impossible
Gak mungkin banget!
Bingung gak, sih?
Sebenarnya Allah itu maunya apa?
Sudah lah kita tidak memenuhi kualifikasi, tapi masih aja dipilih.
Setelah dipilih, kita diminta untuk melakukan pekerjaan yang tidak mungkin untuk kita lakukan pula!!!
Mungkin ini juga salah satu penyebab akar kata diyn dalam diinul Islam adalah berhutang.
Bagaimana tidak?
Setiap kewajiban yang Allah berikan kepada kita, sholat misalnya, kita pasti tidak akan bisa melakukannya sampai di titik amalan sholat itu setidaknya layak Allah terima.
Begitu juga dengan pujian, begitu juga dengan semua aktivitas kita dari kita bisa bernapas hingga nanti kita berhenti bernapas.
Ketika Alhamdulillaah tidak akan pernah cukup bagi kita untuk menunjukkan rasa syukur, Allah masih tetap melimpahkan kita dengan Rahmat-Nya yang lebih banyak lagi.
Malah seringkali kita berbuat maksiat kepada-Nya dan semua maksiat yang kita lakukan itu di atas semua nikmat yang Allah berikan….
Ya Allah 😭😭😭😭
Kita tidak mungkin bisa melakukannya…
And Allah Knows It
Allah mengetahuinya, Kawan.
Allah mengetahui bahwa ini semua gak mungkin untuk kita.
Tapi, apa yang Allah katakan setelahnya?
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan”
Alias… “Relax. I’ll make it easy for you”
Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 04. What Does Allah See in You (34.50 – 36.40)
Materi VoB Hari ke-144 Siang | Sanggup?
Oleh: Ayu S Larasaty
#ThursdayDivineSpeechWeek21Part2
Part 2
Masih tentang ayat QS. Al Hajj : 78 loh!
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
Okay, jadi gimana?
Apakah Anda sudah yakin akan melakukan apa yang Allah minta?
Ini list-nya:
“(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu”
Hehe... kita diminta untuk mengikuti Nabi Ibrahim.
Apa saja yang telah Nabi Ibrahim lakukan???
1. Melawan Namrud hingga dilempar ke dalam api.
2. Menentang perbuatan buruk ayahnya sehingga diusir dari rumah
3. Meninggalkan keluarganya di tengah-tengah padang pasir
4. Mengambil pisau untuk menyembelih anaknya sendiri
Apakah teman-teman ada yang sanggup?
Okay, mungkin saja kita semua bisa melawan penguasa yang dzalim.
Namun bagaimana dengan menyembelih anak sendiri?
Bahkan untuk meletakkan pisau yang tajam di leher anak yang paling kita sayangi, kita takkan mampu.
“That’s beyond me…”, “Itu diluar kuasaku…” ustaz saja berkomentar demikian.
Apakah teman-teman sanggup?
Tenang, masih ada yang lain.
Bagaimana dengan meninggalkan keluarga teman-teman di padang pasir di mana tidak ada kehidupan disana?
Teman-teman pasti setidaknya pernah mudik atau liburan bersama keluarga, kan?
Lupakan sejenak kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang bisa kita gunakan kini.
Terkadang perjalanan mudik atau liburan keluarga keluar kota ini merupakan cobaan tersendiri.
Bahkan sejak persiapan pagi di hari H, suasana mendadak menjadi ricuh!
Anak-anak yang tetiba cerewet ingin minta ice cream, jus, dan makanan cemilan.
Istri yang merasa kepanasan, “seharusnya tidak naik bus ini, aku kan sudah bilang”
atau pertengkaran-pertengkaran kecil yang selalu mewarnai perjalanan.
Well, meski mungkin perjalanannya sendiri merupakan jihad fii sabilillaah untuk Anda.
Tapi mungkin setelah sampai di tujuan, itu semua tidak terasa lagi.
Namun hal ini tidak berlaku untuk Nabi Ibrahim, beliau melakukan perjalanan, kelaparan, kehausan, kepanasan, matahari sangat terik, lalu setelah sampai ke suatu tempat yang juga tidak menyediakan apapun bagi keluarganya.
Beliau diperintahkan untuk meninggalkan mereka.
Dan tanpa penjelasan apapun!
Hanya sebuah pertanyaan yang menunjukkan keimanan sepenuhnya seorang istri kepada Allah, “Apakah ini semua karena Allah??”
Pertanyaan itu, kegelisahan itu, kesedihan dan kesulitan itu semua hanya dijawab dengan anggukan pelan Nabi Ibrahim.
Di saat yang sama Bunda Hajar harus puas dengan jawaban tersebut dan meyakinkan diri bahwa selama semuanya dilakukan karena Allah, maka hal tersebut adalah baik.
Saat Nabi Ibrahim kembali pun, Nabi Ismail tidak marah dan mengatakan “Oh, kamu kan ayah yang dulu meninggalkan aku dan ibu di padang pasir, Ayah tidak bertanggung jawab!”
Tidak, Nabi Isma’il tidak demikian.
Ia tetap mencintai ayahnya, bahkan ketika ayahnya diperintahkan untuk menyembelihnya.
Nabi Isma’il langsung mengiyakan, beliau bahkan meminta ayahnya untuk menajamkan pisau dan mengencangkan ikatannya!
Supaya Nabi Ibrahim tidak berubah pikiran saat menyembelihnya.
Keluarga yang luar biasa.
Apakah Anda sanggup melakukannya?
Namun, semuanya telah berlalu, Allah telah menguji Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Anda tahu?
Itulah to-do list kita, mengikuti Nabi Ibrahim, mengikuti taqwa Nabi Ibrahim dalam menaati perintah Allah.
Semuanya pasti akan berat!
Dunia ini memang didesain sedemikian melelahkan, berat, dan penuh ujian.
Meski ujian kita semua tidak akan sama dengan ujian Nabi Ibrahim, namun kita diperintahkan untuk mengikutinya.
Artinya ujiannya pasti takkan ringan.
Tapi, jika Allah sudah menjadikannya mudah untuk Nabi Ibrahim, apa yang bisa kita protes?
Apa alasan yang kamu punya untuk menolak perintah Allah?
Sedangkan untuk ujian seberat Nabi Ibrahim saja Allah jadikan mudah untuk beliau.
Allah ingin kita memahami bahwa, jika Dia mampu membuat ujian yang dilalui Nabi Ibrahim mudah.
Maka demikian juga dengan ujian-ujian yang akan kita lalui.
Wallahu’alam
Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 04. What Does Allah See in You (36.41 – 40.42)
Materi VoB Hari ke-144 Sore | Jadi, Harus Apa?
Oleh: Ayu S Larasaty
#ThursdayDivineSpeechWeek21Part3
Part 3
Masih tentang ayat QS. Al Hajj : 78 loh!
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
Inilah Ijtiba’.
Tiap-tiap muslim, kita semua, baik yang lahir sebagai muslim atau yang mengucap syahadat dengan menjadi mualaf.
Allah mengetahui potensi masing-masing dari kita!
Allah layak meminta kita berjuang untuk-Nya.
Kalau tidak seperti itu, Anda tidak cukup berharga untuk mengucapkan kalimat syahadat. 🙂
Namun, kalimat ini tidak murah, Allah tidak memberikannya dengan gratis.
Kita semua terikat dengan konsekuensi kalimat syahadat tersebut.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui potensi apa yang Allah lihat dalam diri kita.
Mungkin selama ini, kita belum bisa melihatnya dan mengetahuinya.
Tapi potensi itu tidak akan terletak dalam diri yang berdiam diri dan tidak mencari, bukan?
Lakukan ikhtiyar!
Lalu setelah menemukannya, gunakanlah untuk agama ini.
Karena nanti, kita semua akan menghadap Allah.
Seluruh manusia dan jin dari Nabi Adam hingga manusia terakhir di bumi ini.
Semua akan terdiam, bisa membayangkan betapa gemetar kita semua nanti?
Manusia sebanyak itu, tidak ada yang mengobrol dan mengeluarkan satu kata pun.
Kita saat itu pasti takut karena khawatir amalan tidak cukup.
Lalu apakah, amalan yang bisa kita banggakan kepada Allah nanti?
“Ya Allah, aku bukan hamba yang pintar, namun mudahkanlah aku untuk membela agamamu dengan ilmu.”
Berdoalah, agar kita semua bisa berkontribusi untuk agama ini.
Tiap orang akan memiliki potensi yang berbeda, begitu juga dengan kontribusinya.
Apakah Anda akan bangga dengan amalan Anda?
Wallahu’alam
Sumber: Home / Quran / Courses / Divine Speech / 04. What Does Allah See in You (40.43 – 41.40)
Diskusi & Tanggapan VoB Hari ke-144 Sore| Jadi, Harus Apa?
Ilmi:
Aamiin yaa rabbal’aalamiin..
MasyaAllah semoga kita dapat meneladani beliau, Nabi Ibrahim ‘alayhissalam yang berjihad demi Allah tanpa tapi. ❤️ Semoga Allah mudahkan kita untuk berkontribusi pada agama ini ❤️. Laa hawlaa walaa quwwata illaa billaah. Semoga kita bisa sekuat itu 💞 Bismillah
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati
kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah
[…] المصدر: [VoB2020] Allah Maunya Apa, Sih? – Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike