بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-117
Topik: Pearls from Al-Kahfi
Jum’at, 16 Oktober 2020
Materi VoB Hari ke-117 Pagi | Tafsir Al-Qur’an Itu Ada Banyak Macamnya: Sebuah Pengantar
Ditulis oleh: Indri Djangko
#FridayAlKahfiWeek17Part1
Kita masih ada di tahap mempelajari sisi linguistik sebuah ayat.
Dan ustaz kali ini ingin membahas penjelasan historis dari sebuah ayat.
Beliau memulai dengan menjelaskan macam-macam tafsir.
By the way, sebelum mulai membahas macam-macam tafsir, sudah pernah dengar kata mufassir?
Bagi yang belum tahu, mufassir adalah istilah/sebutan untuk para penulis tafsir.
Mereka adalah penerjemah Al-Qur’an. The interpreter of the Qur’an, a writer of the Quran.
Para orientalis menyebutnya dengan kata ‘Exegesis’, atau dalam Bahasa Indonesia juga diterjemahkan sebagai penafsiran/penjelasan.
Nah, berdasarkan kondisi atau ciri-ciri dari mufassir ini, tafsir dibagi ke dalam beberapa kategori.
Kita akan diberi penjelasan mulai dari kategori yang paling mudah.
Sudah siap mendapatkan penjelasan macam-macam tafsir dari Ustaz Nouman?
🔎🔎🔎
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 04. Basics of Tafsir – Al-Kahf – A Deeper Look (00:00-01:56)
(bersambung insyaa Allaahu ta’aalaa ba’da Zhuhur)
Materi VoB Hari ke-117 Siang | Jenis Pertama: Tafsir Bil Atsar
Ditulis oleh: Indri Djangko
#FridayAlKahfiWeek17Part2
Part 2
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
Jenis tafsir pertama yang dijelaskan oleh Ustaz adalah Tafsir Bil Atsar.
تفسير باآلثار
Pada dasarnya, jenis ini adalah penjelasan tentang mengutip penafsiran terdahulu yang dimulai dari hadits, pendapat para sahabat, dan tabi’in (generasi pertama setelah sahabat).
Atsar secara khusus digunakan untuk pernyataan/pendapat para sahabat Rasulullah.
Misalnya, atsar dari Abu Bakr, atsar dari Ibnu Abbas, dan sebagainya.
Jadi, mayoritas komentar atau penafsiran pada tafsir bil atsar diperoleh dari para Sahabat.
Akan tetapi, terdapat komplikasi pada tafsir bil atsar, yaitu keaslian (authenticity).
Kali ini Ustaz memberikan kita contoh Tafsir ath-Thabari.
Imam ath-Thabari pada dasarnya seperti menulis ensiklopedia tafsir. Beliau memutuskan untuk mengutip pendapat setiap orang yang mengatakan apapun tentang Al-Qur’an.
Siapapun yang berpendapat tentang sebuah ayat, Ath-Thabari menuliskannya.
Ath-Thabari tidak peduli apakah pendapat tersebut otentik atau tidak.
Misalnya, ada kutipan dari Ibnu Abbas. Beberapa orang mengklaim ini dari Ibnu Abbas. Tapi di sisi lain ada beberapa orang juga yang mengklaim Ibnu Abbas mengatakan hal yang lain. Ath-Thabari akan mengutip semuanya.
Jadi, jika kita ingin menemukan sesuatu yang ‘paling gila’ dari tafsir klasik dan membuat kita terheran-heran, bacalah Tafsir Ath-Thabari.
Tafsir Ath-Thabari adalah contoh ekstrim dari tafsir bil atsar. Tanpa takhrij. Tanpa menelusuri keaslian dari narasi.
Non-muslim menyukai tafsir ini. Muslim juga menyukainya, dan memang sudah seharusnya kita menyukainya.
Tafsir Ath-Thabari layak disukai karena bagus, bukan dari sisi keaslian tetapi dari sisi studi sejarah.
Tafsir ini menunjukkan bagaimana cara orang-orang di suatu generasi berpikir tentang Al-Qur’an.
Apa saja yang akan mereka katakan tentang Al-Qur’an.
Bukankah ketika kita mendapat penjelasan tentang Al-Qur’an dari seseorang atau suatu generasi, itu juga sekalian mengungkap cara berpikir mereka tentang Al-Qur’an?
FYI, di masa saat ini, kita tidak merujuk pada Tafsir Ath-Thabari tanpa memverifikasi kebenaran dan keaslian narasi-narasi yang diberikan dalam tafsir tersebut.
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 04. Basics of Tafsir – Al-Kahf – A Deeper Look (01:56-04:43)
(bersambung insyaa Allaahu ta’aalaa ba’da Ashar)
Materi VoB Hari ke-117 Sore | Mufassiruun & Muhadditsuun: Sekilas Info Penting
Ditulis oleh: Indri Djangko
#FridayAlKahfiWeek17Part3
Part 3
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
Masih membahas soal contoh Tafsir Bil Atsar, setelah Tafsir Ath-Thabari, Ustaz Nouman beralih ke satu tingkat di atasnya yaitu Tafsir Al-Qurthubi.
Tafsir Al-Qurthubi memuat tentang hukum juga, tapi lebih banyak mengandung atsar.
Dibandingkan Tafsir Ath-Thabari, Imam Al-Qurthubi lebih cermat dan teliti ketika mengutip dari sahabat.
Menggunakan pertanyaan verifikasi semacam ‘beneran kutipan ini dari sahabat?’, dan sejenisnya.
Atau mempertimbangkan pergerakan menyeluruh untuk mengaitkan banyak hal atau sedikit hal dari sahabat tertentu.
Imam Al-Qurthubi sangat menyadari hal tersebut dan melakukan hal terbaik semampunya.
Penjelasan Ustaz Nouman lalu beralih lagi ke sebuah selingan. Sekilas info yang penting.
Ustaz memberi pengantar bahwa beliau tidak ingin menjadikan kelas ini sebagai kelas studi islam, namun beliau ingin kita mengetahui satu hal.
Ini tentang mufassiruun dan muhadditsuun.
Orang yang mendalami hadits (muhadditsuun) berbeda dunianya dengan orang yang mendalami tafsir (mufassiruun).
‘Mereka berdua’ ini punya dunia yang sama sekali berbeda. Seumpama dua departemen berbeda di satu universitas.
Orang yang sangat ahli di bidang tafsir juga familiar dengan hadits, tapi mempelajarinya tidak sedalam pada ahli hadits.
Sehingga yang sering terjadi adalah mufassir cenderung lebih ‘fleksibel dan longgar’ dalam mengutip penjelasan sebuah ayat.
Jika mufassir menemukan narasi dan tidak ada masalah di sana, mereka akan mengutipnya.
Tapi bagi muhadditsun, ini masalah besar.
Muhadditsun mungkin akan berkata “berani-beraninya kamu mengutip itu. Itu tidak otentik, kok bisa kamu kutip juga”.
Dua kelompok ahli ini sering berdebat. Mereka juga berbeda orientasi.
Banyak mufassir yang berorientasi kepada fadhail.
Fadhail sendiri adalah manfaat atau ‘khasiat’ dari sebuah surah.
Seperti misalnya pada Surat Al-Kahfi, kita belajar bahwa barangsiapa yang membaca 10 ayat pertama QS Al-Kahfi akan terhindar dari fitnah Dajjal.
Setiap surah memiliki atribut manfaat tertentu, sehingga beberapa mufassir lebih cenderung untuk mendorong orang membaca surah tersebut.
Semacam ‘sertakan manfaat di surah itu. Tuliskan. Supaya orang orang lebih tertarik dengan Al-Qur’an’
Sementara, muhadditsun lebih selektif tentang itu.
📚📚📚
Sumber: Bayyinah TV > Home / Quran / Deeper Look / 18. Al-Kahf / 04. Basics of Tafsir – Al-Kahf – A Deeper Look (04:43-06:54)
(bersambung insyaa Allaahu ta’aalaa pekan depan)
Pengumuman VoB Hari Ke-117 Sore
Krisna Adiarini:
Di hari Jumat sore yang berkah ini, kami ingin mengabarkan VoB insya Allah akan memasuki babak baru.
Ada layanan tambahan yang bisa diakses secara gratis. Lebih enak dipandang dan dibaca. Lebih sistematis disajikannya. Bisa diunduh dari Google Play Store.
Kami sedang berproses ke sana.
Mohon doa restunya.
Sabar yaaa. Segala sesuatu akan indah pada saatnya…. eeeaaa…
Ssst kami juga sedang mengusahakan aplikasinya tersedia juga untuk iOS.
Yanuar Zuhriansyah:
Masya Allah.. 😍🙏👍
Peppy:
👏🏼👏🏼👏🏼
gwan aydrus:
Alhamdulillah
ans:
MasyaAllah🥺
Big Zaman:
Barakallah tim VoB…insyaa Allah mjd amal jariyah yg besaar kelak di yaumul qiyaamah ✨
gwan aydrus:
Sering terlewat bahasan VoB 😿 Apakah layanan ini nanti ada fitur mengakses semua tulisan? 🙏🏼
Ario:
insya allah mbak
gwan aydrus:
Alhamdulillah 😊 Jazakumullah khairan, terima kasih team VoB 🙏🏼
Rizki Anjani:
Masya Allah, terimakasih team.
Hendra Mart Priyanto:
Smoga dilancarkan & dimudahkan Allah….Aaamiiin…
Aini Asmaaha:
MasyaAllah, sukses terus 🙏
Layi:
Maa sya Allah. Sukses selalu untuk VoB Team
Zakiah Az Zahra:
Masyaallah
Hilmiya Farruq:
Semoga Allah mudahkan
Dedeh Badrullaela:
Maasya Allah…
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah