بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-95
Topik:
Kamis, 24 September 2020
Materi VoB Hari ke-95 Pagi | A Simple Counter Attack
Oleh: Wina Wellyanna
#ThursdayDivineSpeechWeek14Part1
Part 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
“Aku akan jelaskan kenapa aku percaya sama kuda terbang, itu juga kalau kamu mau percaya sih, tapi sebelum itu, aku juga mau bertanya kepadamu, apakah ada hal yang kamu percayai?”
Kalau mereka bisa bertanya apa yang kita percaya, kita juga seharusnya bisa berbalik mempertanyakan apa yang mereka percayai.
Apakah kita sudah menyiapkan umat untuk ‘membalas’ obrolan semacam ini?
Karena, ugh akan ada orang yang lompat ke setiap lembah dan mereka membawa pula anak muda kita untuk bersama-sama mereka terjun ke lembah ini.
Dan para anak muda ini belum paham, padahal seharusnya tugas anak muda kita yang menarik mereka yang terjatuh ke lembah ‘what if’ ini.
“Kalian sudah terjatuh, hey, bukan yang itu jalannya, ke arah sini”, begini idealnya anak muda kita dalam menghadapi mereka.
أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِى كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ
A lam tara annahum fī kulli wādiy yahīmụn
”Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah” (QS Asy-Syu’ara, ayat 225)
Berat, ini memang bukan hal yang mudah dihadapi.
Baik, mari kita lanjut.
وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا
wa hiya khāwiyatun ‘alā ‘urụsyihā
”sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya”
Kita pasti pernah mendengar kisah di Al-Qur’an, Allah mengazab kaum dimana Allah menjatuhkan tembok-tembok bangunan ke atas atap, ini agak susah dibayangkan ya, masa iya tembok menimpa atap?
“Saya ingin menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi, Allah sering meringkas suatu ayat, tapi memiliki arti yang sangat sangat luas. Kita mendapat gambaran besarnya, tapi ada arti yang lebih mendalam.”
Pertama-tama, kita akan memahami arti dari kata ’arsy yang memiliki dua arti.
Bisa kita temukan di ayat wa hiya khāwiyatun ‘alā ‘urụsyihā.
’Arsy dipahami sebagai langit-langit atau atap dari suatu bangunan.
Menariknya lagi ada arti lain dari ’Arsy
(bersambung insyaa Allaahu ta’aalaa ba’da zhuhur)
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Courses > Divine Speech > 03. The Quran is Beyond Explanation > (24:25 – 26:25)
***
Materi VoB Hari ke-95 Siang | Rasa Aman Yang Sejati
Oleh: Wina Wellyanna
#ThursdayDivineSpeechWeek14Part2
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Arti lain dari ‘Arsy adalah tongkat atau tiang yang ditancapkan ke tanah.
Pernah melihat tanaman merambat?
Seperti anggur, contohnya, untuk tumbuh dengan kuat, tanaman anggur perlu media untuk merambat, dan tongkat ini, yang berfungsi sebagai tiang, akan menguatkan tanaman.
Ia disebut ‘Arsy, ini arti kedua.
Kita bahas dulu ya dari arti ‘Arsy yang ke dua.
Pada kisah dua pemilik kebun, kebun-kebun mereka dikelilingi oleh pohon kurma, jadi ketika ada angin kencang melanda, pohon-pohon kurma ini akan menjadi perisai bagi tanaman-tanaman yang ada di kebun.
Pohon kurma enggak hanya memberikan kurma, tapi juga sebagai perisai, sistem pengaman.
Sedangkan isi kebunnya diantaranya ada anggur, atau jenis tanaman yang mudah sekali hancur (rapuh, jika dibandingkan dengan kurma).
Ketika Allah memutuskan akan menghancurkan kebunnya, Allah menggambarkan dengan satu kalimat.
wa hiya khāwiyatun ‘alā ‘urụsyihā
“sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya”
Pohon-pohon kurma yang tadinya berfungsi sebagai perisai, dengan angin kencang yang dikirim sebagai bala tentara Allah, pohon kurma ini rubuh dan menimpa tanaman-tanaman rapuh yang ada di tengah kebun.
Enggak hanya pohon kurma (kokoh) yang roboh, pun dengan tanaman-tanaman yang ada di tengah kebun.
Pemilik kebun enggak menyangka kalau pohon-pohon kurma yang kokoh ini dan telah berfungsi sebagai sistem pengaman ternyata berbalik menjadi penghancur atas kehendak Allah.
Semudah itu Dia membalikkannya.
Sistem pengaman yang diyakini melindungi menjadi ‘penghancur’ yang ingin dilindungi.
(bersambung insyaa Allaahu ta’aalaa ba’da Ashar)
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Courses > Divine Speech > 03. The Quran is Beyond Explanation > (26:25 – 28:17)
Materi VoB Hari ke-95 Sore | Atap Berselimut Tembok
Oleh: Wina Wellyanna
#ThursdayDivineSpeechWeek14Part3
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Kita sudah mengetahui arti pertama dari kata ’Arsy yaitu atap.
Kemudian bagaimana dengan kaum yang Allah balikkan atapnya?
Ini akan amazing banget.
Kadang Allah mengazab suatu negeri dengan gempa bumi, atau pernah juga disebutkan dalam Al-Qur’an dengan api dari langit (hujan meteor), pernah juga dengan banjir, angin tornado.
Azab yang berbeda-beda untuk setiap kaum yang menolak kebenaran.
Sekarang kita bayangkan kejadian setelah azab terjadi, semua penduduk di negeri tersebut telah mati. Bangunannya tetap berdiri sih, tapi rusak berat.
Jika sebuah bangunan telah mendekati hancur, yang pertama kali rusak adalah atapnya, karena atap bagian yang paling dulu terkena kerusakan akibat azab.
Yang merupakan bagian paling lemah dari sebuah rumah adalah atapnya.
Fondasi bangunan adalah bagian yang paling kuat, karena kita lebih fokus menguatkan fondasi bangunan ketika membuat rumah atau gedung, dan ya, atap merupakan bagian yang paling mudah rusak karena kita enggak terlalu put a lot of effort.
Kenapa? Karena ketika atapnya terlalu berat, bangunannya akan menjadi terbebani, maka enggak heran ketika hujan terkadang atapnya bocor atau ada bagian yang terbang terbawa angin ketika angin kencang.
Nah, kisah setelah penduduk ini diazab Allah, enggak ada yang merawat bangunan-bangunan yang hampir hancur tersebut.
Kemudian tentu saja bagian paling lemahnya, yaitu atap, terus melemah seiring berjalannya waktu.
Bayangkan beberapa ratus tahun berlalu, dan enggak pernah ada yang tinggal di negeri tersebut, apa yang akan terjadi kira-kira?
Atapnya akan jatuh, tentu saja, atapnya jatuh ke bawah dan dikelilingi oleh empat bagian temboknya.
Semisal ketika kita pergi ke negeri tersebut, kita hanya akan melihat tembok-tembok saja yang tentu juga sudah rusak, atapnya yang sudah jatuh enggak keliatan dari luar.
Tembok-tembok ini pun lama kelamaan rusak terkena lembab, lumut, dan yang terjadi kemudian mereka jatuh dan menimpa atap yang sebelumnya sudah jatuh di tengah-tengah.
Proses ini enggak berlangsung satu malam, tapi ratusan tahun.
Allah enggak hanya bilang kalau negeri tersebut di azab dengan ditimpa atap-atap. Ketika beberapa generasi setelahnya melewati negeri yang pernah di azab tersebut, mereka juga akan melihat tembok-temboknya runtuh dan menimpa atapnya.
”Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi”
(bersambung insyaa Allaahu ta’aalaa minggu depan)
Sumber: Bayyinah TV > Quran > Courses > Divine Speech > 03. The Quran is Beyond Explanation > (28:18 – 30:41)
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah