[AoQ2020] Number


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Materi AoQ Hari ke-18 | Number

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo16Full

Kita masih berada di dunia ism. Tentang empat sifatnya. Status, Gender, Number, Type. SGNT.

Saat mempelajari Gender, kita lebih fokus ke feminin. Kita menjelajahi dunia feminin. Kita mempelajari apa saja kategori feminin. Sehingga kita bisa menentukan, mengambil keputusan, apakah sebuah kata adalah feminin. Atau kalau tidak masuk semua kategori itu, maka kata itu adalah maskulin.

SGNT. Status sudah kita lewati. Gender juga, baru kemarin. Sekarang, kita masuk ke pelajaran Number.

Di pelajaran Number ini, pendekatannya mirip dengan materi sebelumnya. Jumlahnya bisa satu, dua, atau tiga plus.

Satu atau tunggal, itu jelas.

Muslimun musliman muslimin.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Dua atau sepasang, itu jelas.

Muslimaani muslimayni muslimayni.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Perhatikan pola belakangnya. AANI AYNI AYNI.

Baik tunggal maupun sepasang, itu ga masalah.

Saat belajar Number, yang perlu kita perhatikan dengan cermat adalah ‘tiga plus’. Mengapa? Karena kerumitannya, komplikasinya, ada di situ.

Biar sistematis, TIGA PLUS dibagi menjadi empat:

1. MASKULIN 3+

2. FEMININ 3+

3. TIGA PLUS YANG TAK BERATURAN

4. TIGA PLUS DARI ARTINYA

Itulah empat kategorinya.

Ada tiga kategori yang bisa kita hilangkan. Maksudnya, tidak perlu kita pelajari. Yaitu yang nomor 1, 2, dan 4. Jadi kita bisa fokus ke yang nomor 3 saja. Yang boleh jadi, memang sesuatu yang baru. Dan yang nomor tiga itu mungkin akan terasa aneh.

Loh, kenapa yang nomor satu, Maskulin 3+, bisa kita lewati? Karena Maskulin 3+ itu pada dasarnya adalah UUNA IINA IINA.

Anda masih hafal kan ya? Berarti Anda masih ingat bahwa kalau akhirannya UUNA IINA IINA, itu berarti Maskulin 3+.

Dan Anda juga masih ingat bahwa maskulin itu bersifat inklusif; artinya, uuna iina iina bisa laki-laki, bisa perempuan.  Yang pasti, jumlahnya tiga atau lebih, dan manusia.

Dan Anda juga masih hafal kan ya? Bahwa Feminin 3+ itu AATUN AATIN AATIN.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Samaawaat, aayaat, atau kata-kata semacam itu, termasuk Feminin 3+.

TIGA PLUS DARI ARTINYA itu misalnya qawm, naas, qarn.

QAWM, NAAS, QARN. Qawm berarti kaum atau bangsa, naas berarti people atau manusia yang banyak, qarn berarti generasi. 

Ada sebuah iklan yang menyebutkan bahwa produknya sudah dipakai dari generasi ke generasi. Satu generasi saja, jumlah orangnya sudah tak terhitung. Saking banyaknya.

Memang tidak ada uuna iina iina di belakangnya, sebagai akhiran. Tidak ada pula aatun aatin aatin. Tapi mereka itu ‘tiga atau lebih’ karena secara arti memang begitu.

Itulah kenapa kita bisa tinggalkan tiga kelompok tadi. Yang nomor 1, 2, dan 4. Untuk fokus ke nomor 3.

Ke TIGA PLUS YANG TAK BERATURAN.

Akan kita kaji lebih dalam.

Boleh dibilang kalau kita paham TIGA PLUS YANG TAK BERATURAN, maka kita sudah paham TIGA PLUS secara keseluruhan.

Karena yang rumit-rumit memang ada di sini. Di TIGA PLUS YANG TAK BERATURAN.

Kalau TIGA PLUS YANG TAK BERATURAN ini kita sudah beres, sudah paham, kita bisa move on ke materi berikutnya, yakni ke sifat ism yang terakhir, yang keempat.

Berikut adalah contoh dalam bahasa Indonesia, yang menampilkan bentuk tunggal dan bentuk tiga plus.

Buku dan banyak buku.

Mobil dan banyak mobil.

Gigi dan banyak gigi.

Tampaknya serba teratur.

Book dan books.

Car dan cars.

Tooth dan tooths.

Ooops. Bukan tooths tapi teeth. Nah. Ini adalah contoh ketidakteraturan dalam bahasa Inggris. Banyak gigi bukan tooths, tapi teeth.

Valentina Vassilyeva memiliki 69 anak.

Dari 27 kali lahiran, 16 kembar dua, 7 kembar tiga, 4 kembar empat. 

Satu anak adalah child, banyak anak adalah childs.

Ooops lagi. Bukan childs tapi children.

Kalau dalam bahasa Arab, contohnya apa ya?

Anda sudah mengenalnya. Saat mempelajari akhiran uuna iina iina

Muslimuuna muslimiina muslimiina.

Mu’minuuna mu’miniina mu’miniina.

Muttaquuna muttaqiina muttaqiina.

Itu adalah contoh ‘tiga plus’ yang teratur.

Bentuk ‘muslim’, ‘mu’min’, dan ‘muttaq’ tetap dipertahankan.

Tapi ada juga contoh ‘tiga plus’ yang tak teratur.

Misalnya masjid dan masaajid.

مَسَاجِد   مَسْجِد

Tidak ada uuna iina iina di akhirannya.

Bentuk ‘masjid’ tidak dipertahankan.

Tidak menjadi masjiduuna masjidiina masjidiina. Tidak seperti itu.

Tapi ada ketidakteraturan karena ada sesuatu yang disusupkan di dalamnya. Di dalam bentuk ‘masjid’. Yaitu sebuah tambahan alif. Sehingga menjadi masaajid.

Demikian juga kata rosuul.  Bentuk ‘tiga plus’-nya rusul.

رَسُولٌ   رُسُلٌ

Rosuul itu utusan. Satu orang. Rusul itu para utusan. Banyak orang.

Pertanyaannya adalah, gimana caranya kita tahu, dari sebuah kata yang tunggal, akan menjadi seperti apa bentuk ‘tiga plus’-nya?

Nabiyyun adalah bentuk tunggal. Bagaimana bentuk ‘tiga plus’-nya? Anbiyaa’.

نَبِيٌّ   أَنبِيَاءٌ

Ini jelas-jelas bentuk ‘tiga plus’ yang tak beraturan. Mengapa? Karena kita menambahkan sesuatu di depan kata. Harakatnya pun berubah.

Contoh yang mudah adalah kitaab. Kata kitaab itu bentuk tunggal.  Apa bentuk ‘tiga plus’-nya? Kutub.

كِتَابٌ   كُتُبٌ

Ini adalah contoh lain dari ‘tiga plus’ tak beraturan: pengetahuan. Bentuk tunggalnya adalah ’ilm. Bentuk ‘tiga plus’-nya adalah ’uluum.

عِلْمٌ   عُلُوْمٌ

Perhatikan bahwa ada sesuatu yang ditambahkan setelah lam dan sebelum mim. Dan ada perubahan harakat juga.

Cara terbaik untuk mengetahui ‘tiga plus’ tak beraturan adalah melalui studi kosakata. Tapi kami tidak bisa membantu Anda tentang hal ini. Anda sendiri yang bisa membantu diri Anda. Semoga Allah mudahkan.

Sebagai pembelajar bahasa Arab Al-Qur’an kita harus rajin mempelajari makna/arti kata. Termasuk menyelidikinya apakah kata itu termasuk ‘tiga plus’ beraturan atau tidak.

Apa yang bisa Ustaz Nouman bantu? Yang ini: membagi ‘tiga plus’ tak beraturan menjadi dua.

1 TIGA PLUS TAK BERATURAN MANUSIA

2 TIGA PLUS TAK BERATURAN BUKAN MANUSIA

Pembahasan kedua hal ini bisa rumit alias lebih kompleks nantinya. Tapi untuk saat ini, kita sederhanakan. 

Kita ambil lagi contoh rosuul dan rusul.

رَسُوْلٌ   رُسُلٌ

Apakah kata rosuul itu bentuk tunggal? Yup. Kata rosuul adalah bentuk tunggal.

Apakah kata rusul adalah bentuk tungal? Bukan. Kata rusul adalah bentuk ‘tiga plus’.

Loh. Bukannya akhirannya sama? Un dan un? Rosuulun dan rusulun?

Yup. Akhirannya sama. Tapi itu tidak menjadikan keduanya sama-sama bentuk tunggal. Karena kita tahu maknanya. Tahu makna rosuulun. Tahu makna rusulun.

Jadi kita menentukan THE NUMBER alias jumlah dari suatu kata, melalui perbendaharaan kata, bukan sekedar melihat kata atau akhirannya.

Silakan Anda buka mush-haf Al-Qur’an surah Al-Baqarah, 2:285.

Bisakah Anda menemukan rosuul dan rusul di situ? Apa artinya, masing-masing?

Begitu juga kata ‘aalimun. Para sarjana, akademisi, ilmuwan itu, bentuk ‘tiga plus’-nya adalah ‘ulamaa’.

عَالِمٌ   عُلَمَاء

Kata ‘ulamaa’ adalah ‘tiga plus’ tak beraturan. Kata ‘aalim adalah bentuk tunggalnya.

Sekarang, kita ambil contoh yang bukan manusia.

Kata masjid adalah bentuk tunggal. Bentuk ‘tiga plus’-nya adalah masaajid.

مَسْجِدٌ   مَسَاجِدٌ

Kata qolam artinya sebuah pena. Kata aqlaam artinya tiga pena atau lebih.

قَلَمٌ   أَقْلَامٌ

Dan kita ambil satu contoh lagi yang kita gunakan setiap waktu, kitaab dan kutub.

كِتَابٌ   كُتُبٌ

Masjid menjadi masaajid. Qolaam menjadi aqlaam. Kitaab menjadi kutub. Ini semua adalah ‘tiga plus’ yang tak beraturan.

Sekarang, perhatikanlah dengan cermat.

Masjid adalah bentuk tunggal. Masaajid adalah bentuk ‘tiga plus’, tapi dia dianggap bentuk tunggal dan feminin. Ini secara tata bahasa ya, bukan secara terjemahan.

Jadi secara tata bahasa, orang Arab memutuskan bahwa masaajid adalah Feminin 1. Orang-orang Arab memperlakukan kata masaajid sebagai feminin. Bentuk ‘tiga plus’ yang bukan manusia diperlakukan sebagai feminin.

Aqlaam adalah feminin tunggal. Kutub adalah juga feminin tunggal. Secara tata bahasa, bukan secara arti. Secara arti, mereka masih tiga atau lebih.

Inilah satu-satunya kejadian yang ustaz ketahui dalam bahasa Arab ketika ‘arti’ dan ‘perlakuan tata bahasa’ saling berseberangan. Perlakuan tata bahasanya berbeda dengan artinya yang sebenarnya.

Diulangi ya, sekaligus dipertegas.

Jadi, masjid adalah bentuk tunggal. Masaajid adalah bentuk ‘tiga plus’.

Maka masaajid adalah ‘tiga plus’ secara arti, tapi diperlakukan sebagai bentuk tunggal yang feminin atau ‘Feminin 1’.

Qolam adalah bentuk tunggal. Aqlaam adalah bentuk ‘tiga plus’ tapi diperlakukan sebagai Feminin 1.

Apa itu artinya: diperlakukan sebagai bentuk tunggal yang feminin?

Diperlakukan sebagai bentuk tunggal yang feminin. Diperlakukan sebagai bentuk tunggal yang feminin. Diperlakukan sebagai bentuk tunggal yang feminin.

Apa itu artinya?

Itu adalah masalah yang nanti akan kita bahas saat kita mempelajari bagaimana kita memperlakukan kata-kata. Segala sesuatu akan indah pada saatnya. Untuk saat ini, kita cukup kenal saja dulu.

Kitaab adalah bentuk tunggal. Saat belajar Gender, kita tahu bahwa kata kitaab tidak punya alasan untuk dianggap feminin.

#1 secara biologis bukan feminin

#2 tidak berakhiran  ة   ى   اء

#3 bukan bagian tubuh yang sepasang 

#4 bukan nama tempat

#5 bukan juga (memang benar bukan manusia, tapi dia tunggal, dia bukan ‘tiga plus’)

#6 tidak ada di daftar ‘orang Arab bilang begitu’, juga bukan nama lain dari neraka

#7 tidak masuk Tabel MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+.

Tapi kata kutub termasuk bukan manusia, dan ‘tiga plus’.

Dalam pengujian #1 sampai #7, masuk kriteria di pengujian kategori #5.  Maka kita anggap bentuk tunggal yang feminin.

Meskipun secara arti, tiga buku atau lebih, tapi kita akan menganggapnya, kita akan memperlakukannya, bentuk tunggal, yang feminin.

Sudah. Itu saja dulu. Itu saja yang perlu diketahui untuk saat ini.

Jangan lupa bahwa:

Maskulin 3+ adalah uuna iina iina,

Feminin 3+ adalah _aatun aatin aatin,

beberapa kata adalah tiga atau lebih karena maknanya, seperti QAWM (bangsa, kaum), QARN (generasi), dan NAAS (manusia).

Lalu ada kata yang bukan manusia, yang tak beraturan, yang dianggap, atau diperlakukan sebagai Feminin Tunggal. Diperlakukan seperti itu, yang nantinya akan kita pelajari lebih lanjut, saat kita makin mendalami bahasa Arab, saat kita akan paham in sya Allah kenapa mereka diperlakukan seperti itu, dalam materi-materi lanjutan kita in syaa Allaahu ta’aala.

Segala sesuatu akan indah pada saatnya.

Barakallaahu lii wa lakum.

Wassalaamu ‘alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

***

RINGKASAN

NUMBER

MASKULIN 3+ ITU UUNA IINA IINA

FEMININ 3+ ITU AATUN AATIN AATIN

BEBERAPA KATA ADALAH ‘TIGA PLUS’ KARENA ARTINYA MEMANG BEGITU 

KATA YANG BUKAN MANUSIA, YANG TAK BERATURAN, YANG ‘TIGA PLUS’, DIANGGAP ATAU DIPERLAKUKAN SEBAGAI FEMININ TUNGGAL

Ba’da ‘isya’, insya Allah ada latihannya.

***

Sumber: 

Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 02. Number (00:00-10:04)


Materi AoQ Hari ke-18 | Latihan Materi NUMBER

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo17Full

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ayo ayo kita latihan! Semangat, semangat!

Kita coba latihan ya. Dicoba dulu sesuai dengan kemampuan yang ada saat ini. Nanti kita bahas bareng-bareng setelah itu, sambil memeriksa apakah jawaban-jawaban kita itu salah atau benar-benar salah 😃😃

Tentunya maksud yang sebenarnya adalah benar atau salah.

Dan ingat! Yang penting adalah bukan berapa banyak jawaban yang benar, tapi pemahaman kita atas jawaban itu, yakni mengapa jawaban itu benar, dan/atau, mengapa jawaban itu salah.

Diketahui: kata dan arti.

Ditanyakan: 1/2/3+ dan M/F.

Jadi yang ditanyakan ada dua:

1 apakah tunggal atau sepasang atau ‘tiga atau lebih’

2 apakah maskulin atau feminin.

Mari kita masuk ke soal-soalnya.

#1 ulama   العُلَماءُ

#2 pegunungan   الجِبالِ

#3 sungai-sungai   أَنْهَارًا

#4 nabi-nabi   أَنْبِياءُ

#5 pembicara   قَاــِٔـلٌ

#6 orang-orang yang berbuat kerusakan   مُفْسِدِيْنَ

#7 kapal   السَّفِيْنَةِ

#8 ayat-ayat   آياتٍ

#9 tangan   يَدٌ

#10 wanita-wanita yang beribadah   عابِداتٌ

Silakan berhenti bacanya ya. Dicoba dulu menyingkap misteri dari dua pertanyaan tadi.

Kalau sudah selesai mencoba sampai dengan nomor 10, boleh dilanjut bacanya.

Sebelum menyimak ulasan jawaban ini, pastikan Anda memenuhi janji dengan diri sendiri. Untuk menuntaskan kesepuluh soal tadi dengan mencoba menjawabnya secara mandiri.


Materi AoQ Hari ke-18 | Jawaban Latihan Materi NUMBER

Dag dig dug dag dig dug.

Ngapain sih pake dag dig dug segala.

Kan yang penting bukan benar salahnya. Tapi pemahamannya. Paham kenapa benar, dan kenapa salah.

Sekarang, mari kita periksa masing-masing jawabannya.

#1 ‘ulamaa’ jelas ‘tiga plus’ ya. 

Apakah secara biologis feminin, tidak. 

Berakhiran alif hamzah? Iya.

Berarti Feminin? Tidak.

Karena bentuk tunggalnya adalah ’aalim. 

Tidak ada tanda-tanda feminin.

Jadi ini adalah Maskulin.

#2 gunung-gunung juga jelas ‘tiga plus’.

Secara biologis feminin? Tidak 

Berakhiran ة   ى   اء, tidak juga.

Bagian tubuh yang sepasang, juga tidak.

Nama-nama tempat, tidak juga.

Bukan manusia, dan ‘tiga plus’, iya.

Berarti Feminin.

Karena bukan manusia dan ‘tiga plus’, maka kita anggap atau kita perlakukan sebagai bentuk Tunggal dan Feminin.

#3 sungai-sungai jelas ‘tiga plus’.

Secara biologis feminin, tidak.

Berakhiran ة   ى   اء, tidak.

Bagian tubuh yang sepasang, tidak.

Nama-nama tempat, tidak.

Bukan manusia dan ‘tiga plus’, iya.

Berarti Feminin.

Karena bukan manusia dan ‘tiga plus’, maka kita anggap atau kita perlakukan sebagai bentuk Tunggal dan Feminin.

#4 nabi-nabi jelas ‘tiga plus’.

Secara biologis feminin, tidak.

Tapi nabi-nabi itu maskulin.

Tentu saja kita sedang bicara tentang manusia di sini. 

Jadi masuknya Tiga Plus dan Maskulin.

#5 seorang pembicara jelas Tunggal.

Qooil itu tidak ada akhiran Feminin. 

Tidak ada indikasi Feminin. 

Masuknya Maskulin.

#6 orang-orang yang membuat kerusakan jelas ‘tiga plus’.

Mufsidiina punya akhiran iina.

Akhiran -iina adalah akhiran Maskulin.

Berarti jelas Maskulin.

#7 kapal jelas Tunggal

Punya akhiran yang mengindikasikan Feminin, yaitu ta’ marbuthoh di akhir kata. 

Maka dipastikan Feminin.

#8 ayat-ayat adalah ’tiga plus’.

Berakhiran aatin maka masuk Tabel Feminin. 

Berarti Feminin.

#9 tangan di sini adalah Tunggal.

Dan tangan adalah bagian tubuh yang sepasang.

Masuknya Feminin.

#10 wanita-wanita yang beribadah berarti Tiga Plus.

Apalagi berakhiran aatun. 

Jadi mantap bahwa itu ‘tiga plus’.

Dan wanita berarti jelas Feminine.

’Aabidaatun adalah Feminin 3+.

Itulah ikhtisar jawabannya.

Barakallaahu lii wa lakum.

Wassalaamu ‘alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

***

Sumber: Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 03. Number – Drills (00:00-02:23)


Diskusi dan Tanggapan AoQ Hari ke-18 | NUMBER

Mia:

Salah 3 😅 msh kebalik2 kategori feminin

Gustya Indriani:

Masya Allah 😊

Tetap semangat ya. Semoga dicatat sebagai ibadah oleh Allah SWT, aamiin 🤲🏼


Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team

Arabic of the Quran

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s