Voice of Bayyinah (VoB) Hari ke-86
Topik: Pearls from Al-Baqarah
Selasa, 15 September 2020
Materi VoB Hari ke-86 Pagi | Wahyu Pertama yang Diturunkan kepada Nabi Musa
Oleh: Nurfitri Arbasanti
#TuesdayAlBaqarahWeek13Part1
بسم الله الرحمن الرحيم
Para ulama modern, banyak dari mereka percaya bahwa Taurat, yaitu Perjanjian Lama, adalah Bible yang ditulis dalam bahasa Ibrani yang saat ini kita miliki, tidak bisa dilacak ketersambungannya dengan Nabi Musa atau Nabi Isa.
Beberapa istilah penting:
Taurat adalah Perjanjian Lama. Bisa disebut Bible Ibrani atau Hebrew Bible.
Injil adalah Perjanjian Baru. Bisa disebut Bible Yunani atau Greek Bible.
Ada gap berabad-abad antara Nabi dengan teks Perjanjian Lama saat ini. Berkas aslinya sudah terbakar, sehingga harus direvisi kembali. Sejarahnya sangat kompleks dan rumit bagaimana Bible dikompilasi.
Tapi, sebenarnya ada beberapa bagian dari kebenaran Injil di teks Perjanjian Lama yang masih bertahan berabad-abad sampai sekarang.
Dan jika masih ada tersisa – walaupun sedikit – iman di hati rekan-rekan Nasrani, pasti akan cukup membuat berkata “Ya ampun… ini kan yang aku baca di Alkitab” atau “Ini sama banget dengan apa yang diajarkan di Alkitab” saat mereka mendengarkan Al-Qur’an dengan bahasa mereka.
Tapi bagaimanapun juga, apa yang rekan-rekan Nasrani miliki di Perjanjian Lama itu hanya mengandung sedikit bagian saja dari ajaran Injil yang asli.
Pada dasarnya, Injil berbahasa Ibrani dan Perjanjian Baru adalah ajaran yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s., yaitu Taurat; dan kepada Nabi Isa a.s., yaitu Injil. Taurat dan Injil adalah termasuk dua wahyu yang paling pokok. Tentu kita tahu bahwa Nabi Daud a.s. juga diberikan Kitab Zabur, tapi, dua kitab yang paling utama sebelum Al-Qur’an adalah kitab Taurat dan Injil.
Mari kita bahas beberapa hal tentang Taurat. Taurat diberikan kepada Nabi Musa a.s. saat Nabi Musa a.s. sempat berbicara langsung dengan Allah dari atas gunung untuk yang pertama kalinya.
Dan ketika Nabi Musa a.s. berbicara langsung dengan Allah, hal yang pertama Allah firmankan kepada Nabi Musa a.s. adalah:
اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى
(QS. Thaha, 20:15)
اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ
“Sesungguhnya, ‘saat’ itu pasti datang“
اَكَادُ اُخْفِيْهَا
“Aku hampir merahasiakannya“.
As-Saa’at (السَّاعَةَ) itu apa sih? Kita tahu bahwa dalam Al Qur’an, As-Saa’at artinya adalah hari kiamat atau hari penghitungan.
Jadi, Nabi Musa diwahyukan oleh Allah bahwa hari perhitungan itu pasti datang, namun waktunya Allah ‘hampir’ rahasiakan. Itu berarti, sebagian kecil tanda-tanda kiamat itu ada dan diketahui oleh manusia, namun Allah tidak memberi tahu seluruh tanda-tanda datangnya hari kiamat kepada manusia.
لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى
“Agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang mereka usahakan.“
Inilah ajaran yang pertama Allah wahyukan kepada Nabi Musa a.s., yaitu bahwa hari perhitungan akan datang dan waktunya Allah hampir sembunyikan. Dan, ada kejadian yang paling penting terjadi di hari perhitungan, apakah itu? Pembalasan amal dari setiap manusia.
Nah, ini ada hubungannya dengan tradisi orang Yahudi. Apakah itu?
———————————————–
Sumber: Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – 02. Al-Baqarah (Ayah 3-4) – A Deeper Look (46:34-48:50)
(bersambung insya Allah ba’da zhuhur)
Materi VoB Hari ke-86 Siang | Dua Kelompok Besar Yahudi
Oleh: Nurfitri Arbasanti
#TuesdayAlBaqarahWeek13Part2
بسم الله الرحمن الرحيم
Jika kita kembali ke beberapa abad bahkan sebelum masa datangnya Nabi Isa a.s., kita akan menemukan bahwa Yahudi terpecah menjadi dua kelompok, yaitu Pharisees (Farisi) dan Sadducees (Saduki). Mungkin ada yang baru dengar ya.
Kisah ini sangat menarik, karena akan membantu kita untuk lebih benar-benar mengapresiasi ayat ini. Dengan memahami gambaran umum dari dua kelompok Yahudi ini, maka ayat ini (insya Allah) akan lebih menginternalisasi di dalam wawasan dan diri kita.
Lima atau enam abad, atau bahkan lebih lama dari itu sebelum Nabi Isa a.s. datang, Yahudi terpecah menjadi dua golongan, yaitu Farisi dan Saduki.
Kelompok Saduki adalah kelompok yang benar-benar menjaga kiblat mereka. Di mana sih kiblat mereka? Kiblat mereka ada di Yerusalem. Kelompok Saduki ini adalah kelompok religius yang benar-benar melaksanakan ritual ibadah dan mereka percaya bahwa seluruh ajaran agama mereka hanya fokus pada penyembahan rumah ibadah mereka.
Yang menarik adalah, kelompok Saduki ini tidak percaya pada akhirat. Mereka percaya bahwa manusia akan menjadi debu dan tanah, dan ya sudah, itulah akhir dari dunia ini. Tidak ada kehidupan setelah kematian.
Jadi, kelompok Saduki ini adalah kelompok yang menjaga dan memelihara rumah Allah yang tidak percaya pada akhirat.
Kelompok selanjutnya adalah kelompok Farisi yang mempunyai tradisi Rabbi yang masih bertahan sampai sekarang. Jika di zaman ini kita temui orang-orang yang punya tradisi Rabbi dan Judaism ortodoks, maka leluhur mereka adalah kelompok Farisi.
Kelompok Farisi ini percaya pada hari kebangkitan. Mereka juga percaya bahwa ada beberapa bagian dari Taurat yang tidak tertulis. Bagian ini hanya disampaikan secara oral dengan dibacakan dan diturunkan dari generasi ke generasi, tapi tidak tertulis sama sekali.
Kelompok Farisi ini kelompok yang lebih kecil dari kelompok Saduki tadi, namun cukup signifikan pengaruhnya. Kelompok Farisi ini percaya pada akhirat. Tapi sayangnya, mereka percaya bahwa akhirat itu tidak untuk setiap orang. Yang mereka percaya adalah bahwa negara atau suatu kaum akan diadili di akhirat nanti, tapi setiap orang tidak akan diadili.
———————————————–
Sumber:
– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – 02. Al-Baqarah (Ayah 3-4) – A Deeper Look (46:34-52:20)
– https://en.wikipedia.org/wiki/Jewish_religious_movements
(bersambung insya Allah ba’da Ashar)
📕📙📗📘
Materi VoB Hari ke-86 Sore | Yesus Pernah Berdebat dengan Yahudi Saduki
Oleh: Nurfitri Arbasanti
#TuesdayAlBaqarahWeek13Part3
Konsep-konsep akhirat ini benar-benar konsep yang berbeda dengan apa yang sampai kepada Nabi Musa a.s. Maka bisa kita katakan bahwa terjadi perubahan sangat besar pada ajaran Nabi Musa a.s. yang diteruskan oleh pengikutnya selama berabad-abad.
Bahkan kelompok yang percaya pada akhirat pun punya konsep tentang akhirat yang ‘kasar’ sekali. Tidak benar-benar murni dan detail.
Selanjutnya, rumah ibadah kelompok Saduki dihancurkan, musuh-musuh mendatangi daerah mereka. Kaum-kaum dari bangsa lain juga datang untuk menghancurkan rumah ibadah kelompok Saduki. Akhirnya, rumah ibadah mereka benar-benar hancur.
Kelompok Saduki akhirnya diasingkan, dan sejarah mereka dihapus. Kelompok ini tidak bertahan lagi. Akhirnya, kelompok Yahudi yang tersisa adalah kelompok Farisi, yaitu kelompok yang percaya pada akhirat, walaupun konsep akhirat mereka lemah.
Nah, jika kita mempelajari Hebrew Bible atau Perjanjian Lama, bahkan sampai akhir kita baca pun, tidak akan kita temui istilah sedikit pun tentang akhirat, kiamat, surga, dan lainnya. Padahal, konsep akhirat ini adalah konsep yang sangat penting di dalam Al-Qur’an. Bisa dibayangkan kan?
Banyak sekali ayat di dalam Al-Quran yang mengajarkan dan mengilustrasikan tentang akhirat. Dan konsep akhirat ini, di ajaran Yahudi, benar-benar hilang. Bahkan di beberapa kitab, akan kita temukan tulisan yang jelas sekali mengatakan bahwa manusia akan kembali menjadi debu atau tanah. Benar-benar mengelak terhadap akhirat. Tidak ada konsep akhirat sama sekali.
Tapi dengan izin Allah, ada bagian-bagian dari ajaran Taurat yang bertahan melalui pengajaran oral di kelompok Farisi. Ajaran ini akhirnya hidup kembali sekitar dua abad sebelum lahirnya Nabi Isa a.s.. Akhirnya, beberapa kelompok Yahudi pelan-pelan percaya pada akhirat lagi.
Yang menarik lagi, di dalam Bible, Perjanjian Baru, akan kita temukan bahwa Yesus (Nabi Isa a.s.) saat hidupnya pernah benar-benar berdialog dengan orang-orang Yahudi yang tidak percaya pada Hari Akhir. Yesus pernah berdebat dengan kelompok Saduki tentang eksistensi akhirat.
———————————————
Sumber:
– Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – 02. Al-Baqarah (Ayah 3-4) – A Deeper Look (46:34-52:20)
– https://en.wikipedia.org/wiki/Jewish_religious_movements
(bersambung insya Allah next week)
📕📙📗📘
Diskusi dan Tanggapan VoB Hari ke-86 Sore | Yesus Pernah Berdebat dengan Yahudi Saduki
Gita:
Ajeng:
Ari:
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah