[AoQ2020] Jangan Berharap Husna Berubah


Arabic of the Quran (AoQ) Hari ke-13

Jumat, 18 September 2020

Materi AoQ Hari ke-13 (Full) | Jangan Berharap Husna Berubah

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo11Full

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ini adalah potongan akhir dari studi fleksibilitas.

Rekap dulu yuuuk.

Kita sedang dan masih belajar STATUS.

Status adalah salah satu dari empat sifat ISM.

Ini adalah diskusi terakhir kita tentang status.

Dan setelah ini, selesai sudah topik terberat dari sifat ism. Yeaaayyy!!!

Dalam studi STATUS, ada 4 pelajaran.

Yang pertama adalah bentuk-bentuk status.

Yang kedua adalah cara mengenali status: dari bunyi akhirnya.

Yang ketiga adalah tentang ‘ringan’, ‘berat’, dan ‘tidak relevan’.

Yang keempat adalah fleksibilitas.

Bentuk-bentuk status adalah raf’, nasb, dan jarr.

Raf’ untuk pelaku, nasb untuk detail tindakannya, jarr untuk after ‘of’.

Cara mengenali status adalah tentang dua tabel.

Tabel MUSLIM 1, 2, DAN 3+ dan TABEL MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+.

Yang sudah kita hafal itu.

Semoga.

Muslimun musliman muslimin.

Muslimaani muslimayni muslimayni.

Muslimuuna muslimiina muslimiina.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Ya, kedua tabel itu.

Dan apa yang diwakilinya.

Silakan dilihat lagi Tabel MUSLIM 1, 2, DAN 3+.

Baris pertama adalah raf’.

Baris kedua adalah nasb.

Baris ketiga adalah jarr.

Ada tiga baris dan tiga kolom: kolom ‘1’, kolom ‘2’, dan kolom ‘3+’.

Kolom ‘1’ adalah tentang ‘bunyi akhir’. Berlaku untuk ism yang tunggal.

Kolom ‘2’ dan kolom ‘3+’ adalah tentang ‘bunyi akhir kombinasi’. Berlaku untuk ism yang sepasang maupun yang ‘tiga atau lebih’.

Tabel MUSLIM 1, 2, DAN 3+ adalah tabel ‘maskulin’.

Tabel MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+ adalah tabel ‘feminin’.

Semoga Anda masih hafal kedua tabel itu.

Dan dengan begitu, Anda mengetahui perbedaan dari keduanya.

Lalu ada status yang ‘ringan’ dan yang ‘berat’.

Normalnya, sebuah ism adalah ‘berat’.

Muslimun musliman muslimin.

Kitaabun kitaaban kitaabin.

Masjidun masjidan masjidin.

Cukup kita hilangkan bunyi akhir ‘n’, maka kita dapatkan status yang ‘ringan’.

Selanjutnya adalah tentang fleksibilitas.

Mirip status imigrasi, ada yang fleksibel penuh, ada yang fleksibel sebagian, dan ada yang tidak fleksibel sama sekali.

Meski fleksibel sebagian atau tidak fleksibel, semua kata tetap punya versi raf’, nasb, dan jarr.

Dan yang kita bicarakan di sini bukan ‘kata’ secara umum, tapi terbatas pada ism yang tunggal.

Yang fleksibel penuh, punya tiga versi.

Versi pertama, muslimun.

Versi kedua, musliman.

Versi ketiga, muslimin.

Tapi ada beberapa kelompok kata yang cuma punya dua versi.

Yaitu versi raf’ dan versi yang dibagi bersama antara nasb dan jarr.

Seperti saat kita membahas kata Makkah.

Makkatu adalah raf’.

Makkata adalah nasb dan jarr.

Makkati, versi ketiga, tidak ada.

Makkata sekaligus berfungsi sebagai versi ketiga.

Jadi, fleksibel penuh, variasinya ada tiga.

Fleksibel sebagian, variasinya hanya ada dua.

Ada tujuh kategori, tapi cukup dua kategori saja, yang perlu kita perhatikan, yaitu nama non Arab dan tempat. Kedua kategori ini fleksibel sebagian.

Perkecualiannya adalah awalan ‘AL’ atau ‘tiga huruf’. Perkecualian ini fleksibel penuh.

Sekarang kita akan membahas ‘Non Fleksibilitas.

Ism tunggal yang fleksibel penuh, mencakup sebagian besar kata.

Makanya kita tidak mempelajarinya.

Ism tunggal yang fleksibel sebagian, mencakup tempat dan nama non Arab.

Yang ini memang perlu kita perhatikan. Makanya kita pelajari. Dan sudah kita pelajari.

Ism tunggal yang tidak fleksibel, tidak dibikin kategorinya. Tidak ada versi-versian, tidak ada variasinya.

Hanya ada satu cara untuk mengatakannya.

Tidak ada cara lain untuk mengatakannya.

Contohnya: hudan.

Yang berarti: guidance atau petunjuk.

هُدًى

Versi raf’: hudan.

Versi nasb: hudan.

Versi jarr: hudan.

Anda tidak pernah ketemu dengan hudun atau hudin.

Contoh lain di Al-Qur’an adalah alladziina.

Anda tidak akan pernah ketemu dengan alladziinu atau alladziini.

اَلَّذينَ

Versi raf’: alladziina.

Versi nasb: alladziina.

Versi jarr: alladziina.

Tidak ada perubahan.

Tapi tidak berarti bahwa alladziina tidak bisa berstatus raf’, nasb, maupun jarr.

Harus kita camkan baik-baik yang ini:

Setiap ism harus punya status, apakah raf’, nab, atau jarr.

Masalahnya dengan fleksibel sebagian, atau apalagi yang tidak fleksibel seperti yang kita bahas sekarang adalah: kita tidak bisa tahu statusnya dari bunyi akhirnya.

Kita harus melihat hal-hal yang lain, di dalam kalimatnya, atau di dalam ayatnya, untuk mengidentifikasi bahwa kata tersebut adalah raf’, nasb, atau jarr.

Contoh menarik lainnya adalah ‘iisaa.

عيسى

Atau putri dari Ustaz Nouman, juga bisa: husnaa.

حسنى

Tida ada variasi lain selain itu.

‘Iisaa.

Versi raf’: ‘iisaa.

Versi nasb: ‘iisaa.

Versi jarr: ‘iisaa.

Husnaa.

Versi raf’: husnaa.

Versi nasb: husnaa.

Versi jarr: husnaa.

Keduanya sama saja.

Kita tidak bisa mengubahnya.

Tidak ada kesempatan untuk mengucapkannya dengan cara yang berbeda.

Begitulah ism yang tidak fleksibel.

Untungnya yang seperti ini termasuk ism yang minoritas dalam bahasa Arab.

Yang penting untuk kita sadari saat ini adalah bahwa ada ism yang tidak fleksibel.

Di pelajaran-pelajaran selanjutnya, kalau kita ketemu kata seperti ini, kita akan diberitahu, ”Gaes, ini adalah sebuah ism yang tidak fleksibel.”

Apa yang harus ada di benak kita saat mendengar ‘pemberitahuan’ seperti itu?

Kita harus paham bahwa ism itu terlihat sama, baik sebagai raf’, nasb, maupun jarr.

Tampilannya gitu-gitu aja, tidak berubah.

Semoga, sampai di sini, Anda sudah bisa membedakan ketiganya: ism yang fleksibel penuh, yang fleksibel sebagian, dan yang tidak fleksibel.

Sama-sama bisa berstatus raf’, nasb, maupun jarr.

Tapi beda tampilannya.

Yang fleksibel penuh, tampilannya tiga versi.

Yang fleksibel sebagian, tampilannya dua versi.

Yang tidak fleksibel, tampilannya satu versi saja.

Alhamdulillah.

Kita sudah ada di ujung materi hari ini.

Mari kita rangkum hal-hal penting yang sudah kita pelajari.

Muslimun raf’. Musliman nasb. Muslimin jarr. Fleksibel penuh.

Yang berarti punya tiga variasi. Tiga versi.

Bandingkan dengan:

Yuusufu raf’. Yuusufa nasb. Yuusufa jarr. Fleksibel sebagian.

Ada dua versi.

Lalu ada kata seperti ‘iisa.

‘Iisaa raf’. ‘iisaa nasb. ‘iisaa jarr.

Hanya ada satu versi.

Itulah bedanya antara:

Raf’ nasb jarr, yang fleksibel penuh.

Raf’ nasb jarr, yang fleksibel sebagian.

Raf’ nasb jarr, yang tidak fleksibel.

Sudah.

Itu saja.

Begitulah ‘status’.

Selesai sudah.

Bentuk-bentuk status.

Cara mengenali status.

‘Berat’ dan ‘ringan’.

Dan akhirnya variasi dan fleksibilitas yang berbeda: fleksibel penuh, fleksibel sebagian, dan tidak fleksibel sama sekali.

Barakallaahu lii wa lakum.

Wassalaamu ‘alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.


RINGKASAN

NON FLEKSIBILITAS

ISM YANG TIDAK FLEKSIBEL ITU TIDAK PUNYA VARIASI, TIDAK PUNYA VERSI.

CONTOH: HUDAN, ALLADZIINA, ‘IISAA, HUSNAA.

SETIAP ISM HARUS PUNYA STATUS: RAF’, NASB, ATAU JARR.

ISM YANG TIDAK FLEKSIBEL JUGA BEGITU: BISA RAF’, NASB, ATAU JARR.

CARA MENGETAHUI APAKAH ISM NON FLEKSIBEL ITU RAF’, NASB, ATAU JARR: PERHATIKAN HAL-HAL LAIN DI DALAM KALIMATNYA, ATAU DI DALAM AYATNYA..

MAYORITAS: ISM FLEKSIBEL PENUH.

LEBIH SEDIKIT: ISM FLEKSIBEL SEBAGIAN.

MINORITAS: ISM TIDAK FLEKSIBEL.


Modul Basic Nahw

Jumlah video: 86

Judul video ini: 09. Non-Flexibility

Video ke 11 dari 86 video.

Durasi: 06 menit 52 detik

***

Sumber:

Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 09. Non-Flexibility (00:00-06:52)


Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team

Arabic of the Quran

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s