بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Arabic of the Quran (AoQ) Hari ke-12
Kamis, 17 September 2020
Materi AoQ Hari ke-12 (Part 3) | David Killed Goliath
Oleh: Tim Chefs VoB
#BasicNahwVideo10Part3
Kita masih mempelajari fleksibilitas.
Kemarin kita sudah membahas Part 1 dan Part 2.
Hari ini kita masih membahas fleksibilitas: Part 3 di materi ini, dan Part 4 insyaallah setelah ini.
Ishaq bukanlah sebuah nama Arab.
Ishaq atau Isaac.
Nama Ismail maupun Ishaq bukanlah nama-nama Arab.
Dan nama non Arab memang merupakan kategori yang sangat umum di Al-Qur’an.
Mari kita teliti nama yang satu ini: Jibril.
Tiga statusnya adalah jibriilu, jibriila, dan jibriila.
جِبْرِيْلُ جِبْرِيْلَ جِبْرِيْلَ
Bagaimana dengan Sulaiman?
Raf’ nasb jarr dari Sulaiman adalah sulaymaanu sulaymaana sulaymaana.
سليمانُ سليمانَ سليمانَ
Jika kita ingin mengatakan, “Sulaiman bepergian.”
Maka bahasa Arabnya adalah, safara sulaymaanu.
Perhatikan bunyi akhirnya: ‘u’. Berarti sulaymaanu adalah raf’.
Karena sulaymaanu adalah pelakunya: melakukan aktivitas bepergian.
Kita hanya boleh bilang sulaymaanu, tapi tidak boleh sulaymaanun.
Hanya versi yang ‘ringan’.
Bagaimana dengan versi nasb dan jarr dari sulaymaanu?
Sulaymaana dan sulaymaana. Berbagi antara nasb dan jarr.
Tidak ada sulaymaani.
Satu lagi adalah daawuud.
Daud ’alayhis salam membunuh Jaluut.
Ada di Al-Qur’an.
Bisakah Anda menemukannya?
Dicoba dulu ya, sebelum melihat baris di bawah ini.
Kata kuncinya ini: waw qaf ta’ lam lalu tekan satu spasi.
Pencarian Anda langsung mengarah ke satu ayat.
Kemungkinannya Anda bisa menemukannya sendiri.
Ya. QS Al-Baqarah, 2:251.
وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ
Dan Dawud membunuh Jalut.
Yang membunuh adalah pelakunya. Alias raf’. Maka jadinya daawuudu. Bunyi akhir ‘u’.
Yang dibunuh adalah detail tindakannya. Alias nasb. Maka jadinya jaaluuta. Bunyi akhir ‘a’.
Dan ism tunggal yang fleksibel sebagian ini tidak mengenal versi ‘berat’.
Tidak ada daawuudun.
Makanya waqatala daawuudu, bukan daawuudun.
Jadi Daud dan Jalut bukan nama Arab ya?
Bukan.
Ada versi bahasa Inggrisnya: David killed Goliath.
Bagaimana dengan keluarga Dawud alias the family of Dawud?
Seharusnya, mengamati polanya, kita langsung ingat pelajaran sebelumnya: after ‘of’.
Dan dari pelajaran sebelumnya juga, kita ingat bahwa after ‘of’ adalah jarr.
Berarti: daawuudi?
Bukan. Tapi dawuuda.
Jadi daawuuda berbagi untuk nasb dan jarr.
Itulah kategori nama-nama non Arab.
Dan tentu saja, studi Al-Qur’an bukan semata-mata masalah perbendaharaan kata.
That’s not a vocabulary problem.
Jika Anda adalah seorang muslim, Anda sudah tahu nama-nama ini. Anda sudah mengenalnya.
Tidak akan terjadi, begitu mendengar kata ‘sulaiman’, Anda tiba-tiba bertanya, “Sulaiman itu apa ya?” Atau Anda langsung membuka kamus. Atau googling. Mencari kata ‘Sulaiman’. Mencari informasi tentang ‘Sulaiman’.
Tidak seperti itu kan?
Kita sudah tahu siapa itu Nabi Sulaiman ’alayhis salam.
Kita sudah tahu siapa Nabi Daud ’alayhis salam.
Kita sudah tahu siapa Nabi Ibrahim ’alayhis salam.
Kita sudah tahu siapa Nabi Yusuf ’alayhis salam.
Kita sudah tahu siapa Nabi Zakaria ’alayhis salam.
Nama-nama itu sudah dikenal.
Maka, ini bukanlah persoalan perbendaharaan kata atau vocabulary.
Tidak perlu kita stress memikirkan, “Bagaimana caranya ya, supaya saya tahu apa atau siapa saja yang namanya non Arab itu?
Tidak perlu seperti itu. Kita sudah tahu. Kita sudah kenal. Dengan para nabi itu.
Jadi, itulah kategori pertama: nama-nama non Arab.
Sekarang kita masuk ke kategori kedua.
Kategori 2: Tempat
Tempat itu contohnya adalah Mekah dan Yatsrib.
مكة يثرب
Makatu adalah raf’. Kita tidak bilang Makatun.
Maka versi komplet raf’ nasb jarr adalah:
Makatu makata makata.
Yatsribu yatsriba yatsriba.
مكتُ مكتَ مكتَ
يثربُ يثربَ يثربَ
Tidak bisa ‘berat’. Tidak ada akhiran ‘i’.
Nasb dan jarr berbagi akhiran ‘a’.
Mari kita ulangi lagi.
Ada dua kategori, dengan bunyi u, a, a di akhir.
1. Nama Non Arab.
2. Tempat.
Dua kategori ini adalah yang paling penting untuk diperhatikan.
Nah.
Kita sudah mempelajari tiga hal ini.
Pertama: tidak boleh ‘berat’.
Kedua: harus ‘ringan’.
Ketiga: ada dua kategori yaitu nama non Arab, dan tempat.
Tempat di sini berarti tempat yang mana saja.
Berarti kalau New York bagaimana? Raf’ nasb jarr dari New Your apa ya?
New Yorku, New Yorka, New Yorka.
New Yorki tidak boleh.
Yang terakhir adalah PERKECUALIAN.
Perkecualian pertama: jika ism tunggal tersebut diawali dengan ‘AL’, maka ism tersebut menjadi fleksibel penuh.
ال
Misalnya, ini bukan di Al-Qur’an, tapi di bahasa Arab modern: Pakistan atau ’al-Pakistan’.
الباكستانُ الباكستانَ الباكستانِ
Al-Baakistaanu Al-Baakistaana Al-Baakistaani.
Walaupun sebuah kata itu aslinya fleksibel sebagian, tapi begitu ada ‘AL’, maka dia berubah menjadi fleksibel penuh.
Perkecualian kedua: jika nama non Arab atau nama tempat dieja dengan tiga huruf, maka dia berubah menjadi fleksibel penuh juga.
“Kok bisa begitu sih? Siapa yang bikin aturan seperti itu?”
He-he-he. Enggak tahu juga kenapa orang-orang Arab punya aturan seperti itu. Tapi jangan lantas marah sama aku dong. 😃😃
Mereka sudah punya aturan itu. Kita tinggal menghargai dan menghormatinya.
Sekarang, kita akan masuk ke praktik dengan contoh-contoh.
Dalam contoh ini, kita akan mempelajari bahwa hanya ada empat orang nabi yang disebut di Al-Qur’an, yang keempatnya adalah nama-nama Arab.
Siapakah keempat nabi itu?
***
Modul Basic Nahw
Jumlah video: 86
Judul video ini: 08. Flexibility
Video ke 10 dari 86 video.
Durasi: 19 menit 45 detik
***
Sumber:
Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 08. Flexibility (10:23-15:06)
Materi AoQ Hari ke-12 (Part 4) | Adam dan Makkah
Oleh: Tim Chefs VoB
#BasicNahwVideo10Part4
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Empat nabi itu adalah
1. Muhammad shallallaahu ‘alayhi wasallam,
2. Shaalih ‘alayhis salam,
3. Syu’aib ’alayhis salam, dan
4. Huud ’alayhis salam.
محمد صلاح شعيب هود
Anda boleh berpendapat bahwa Huud bukan nama Arab. Tapi ya begitulah, Huud adalah nama Arab.
Karena keempatnya adalah nama-nama Arab, maka keempatnya fleksibel penuh.
Kita bisa menemukan Muhammadun, Muhammadan, dan Muhammadin.
محمدٌ محمدً محمدٍ
Shaalihun Shaalihan Shaalihin.
Syu’aibun Syu’aiban Syu’aibin.
Huudun Huudan Huudin.
Nabi-nabi yang lain, seperti Daud dan Yusuf, itu nama non Arab.
Karena mereka keturunan Israel atau bangsa yang lain.
Jadi mereka yang punya nama non Arab ini, akhirannya adalah u, a, dan a.
Tapi lantas ada contoh lain seperti Nuh as. Atau, Luth as.
Mereka berdua bukan Arab. Lebih lama senior lagi mereka.
Contoh lain adalah tempat seperti ’Adn.
Surga ’Adn. The garden of Eden.
Tempat maupun nama dalam contoh barusan, jadinya seperti ini:Nuuhun, Nuuhan, dan Nuuhin.
نُوحٌ نوحً نوحٍ
Luuthun Luuthan Luuthin.
لوطٌ لوطًا لوطٍ
عَدنٌ عدنًا عدنٍ
‘Adnun, ‘Adnan, ‘Adnin.
Kenapa begitu?
Karena terdiri dari tiga huruf.
Bentaaar!
Bentaaar!
Mekah alias Makah bukannya tiga huruf juga ya?
Berarti harusnya ada dong, Makatun Makatan Makatin?
مكةٌ مكةً مكةٍ
Itu bukan cara menulis Makah yang benar.
Harus dikoreksi.
Seharusnya nulisnya adalah seperti di bawah ini:
مكّة
Jadi ada mim, kaf, kaf, ta’ marbuthah di akhir.
Ada dua huruf kaf.
Totalnya ada 4 huruf, bukan 3.
Kita bolehnya bilang Makkatu Makkata Makkata.
مكّةُ مكّةَ مكّةَ
Mirip dengan itu, bagaimana dengan nama ‘Adam’?
آدم
Apakah kita bisa bilang Adamun Adaman Adamin?
Paket #1:
آدمٌ آدمً آدمٍ
Paket #2:
آدمُ آدمَ آدمَ
Mana yang benar? Paket #1 apa Paket #2?
Nabi Adam itu jelas pra-Arab.
Beliau orang pertama. Ras pertama. Semua manusia yang lain adalah keturunan Adam.
Bilang bahwa Adam adalah nama Arab adalah sebuah kebodohan.
Ada juga yang berpendapat bahwa Adam as. berbicara dalam bahasa Arab.
Hehehe. Tidak.
Jika Adam berbahasa Arab, maka semua bahasa adalah bahasa Arab, atau produk atau turunan dari bahasa Arab, ini juga tidak benar.
Tapi kemudian ada pendapat-pendapat yang lain.
Karena semua orang tampaknya berbicara dalam bahasa Arab di Al-Qur’an.
Fir’aun orang Mesir. Fir’aun berbahasa Arab di Al-Qur’an.
Benarkah begitu?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Allah menerjemahkan apa yang dia katakan, dalam bahasa Arab.
Orang-orang yang kata-katanya dipetik di Al-Qur’an, tidak berarti dia, saat berbicara itu, menggunakan bahasa Arab.
Daud dan Sulaiman itu Ibrani. Hebrew. Tapi mereka berbicara dengan menggunakan bahasa Arab di Al-Qur’an.
Karena Allah menerjemahkan apa yang mereka katakan.
Jadi, Adamu Adama Adama.
آدمُ آدمَ آدمَ
Kenapa yang ini benar, sekarang?
Karena itu bukan nama yang terdiri dari tiga huruf. Tapi empat huruf.
Ada dua ‘alif’.
Alif Alif Dal Mim
اادم
Jadi ini bukan merupakan bagian dari perkecualian.
Yang perkecualian adalah: tiga huruf itu fleksibel penuh.
Karena ‘Adam’ sebenarnya adalah ’Aadam’ yang terdiri dari empat huruf (alif alif dal mim), maka jadinya fleksibel sebagian. Yang fleksibel penuh adalah yang tiga huruf.
Maka raf’ nasb jarr dari ‘Adam’ adalah Aadamu Aadama Aadama.
Alhamdulillah.
Sudah lumayan banyak yang kita pelajari.
Mari kita rangkum sekarang.
Ism tunggal bisa fleksibel penuh, fleksibel sebagian, atau tidak fleksibel.
Kita hanya fokus ke fleksibel sebagian.
Kata yang fleksibel sebagian, punya tiga ‘masalah’:
1. tidak bisa ‘berat’,
2. harus ‘ringan’, dan
3. tidak punya bunyi ‘i’ di akhir kata.
Lalu ada dua kategori: nama non Arab dan tempat.
Ada banyak nama non Arab di Al-Qur’an.
Juga ada beberapa nama tempat di Al-Qur’an.
Kita perlu tahu itu.
Selanjutnya ada Perkecualian.
Yaitu adanya ‘AL’ yang membuatnya fleksibel penuh.
Atau kata-kata yang tersusun dari tiga huruf yang membuatnya fleksibel penuh seperti Luth atau Nuh atau ‘Adn.
Banyak ya, informasinya?
Iya.
Memang harus diulang lagi, diulang lagi, sampai kita menguasainya.
Dan jangan lupa latihan.
Barakallaahu lii wa lakum.
Wassalaamu ‘alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
*****
RINGKASAN
FLEKSIBILITAS
FLEKSIBILITAS HANYA BERLAKU UNTUK ISM YANG TUNGGAL.
TERBAGI TIGA: FLEKSIBEL PENUH, FLEKSIBEL SEBAGIAN, TIDAK FLEKSIBEL.
CONTOH FLEKSIBEL PENUH:
MUSLIMUN MUSLIMAN MUSLIMIN MUSLIMU MUSLIMA MUSLIMI.
BISA RAF’, NASB, DAN JARR. BISA ‘BERAT’ DAN ‘RINGAN’.
CONTOH FLEKSIBLE SEBAGIAN: ZAYNABU ZAYNABA ZAYNABA.
TIDAK BISA ‘BERAT’. HARUS ‘RINGAN’. POLANYA: ‘U-A-A’ DI AKHIR.
HAMPIR SEMUA ISM TUNGGAL ADALAH FLEKSIBEL PENUH.
YANG PALING PERLU DIPELAJARI ADALAH YANG FLEKSIBEL SEBAGIAN.
‘MASALAH’ FLEKSIBEL SEBAGIAN:
TIDAK BISA ‘BERAT’, HARUS ‘RINGAN’, TIDAK ADA AKHIRAN ‘i’ DI AKHIR.
ADA TUJUH KATEGORI FLEKSIBEL SEBAGIAN.
TAPI HANYA DUA YANG PERLU DIKETAHUI UNTUK STUDI AL-QUR’AN:
1. NAMA NON ARAB: JIBRIILU JIBRIILA JIBRIILA, YUUSUFU YUUSUFA YUUSUFA.
2. TEMPAT: MAKKATU MAKKATA MAKKATA, YATSRIBU YATSRIBA YATSRIBA.
PERKECUALIAN UNTUK FLEKSIBEL SEBAGIAN:
1. DENGAN “AL” JADI FLEKSIBEL PENUH: AL-BAAKISTAANUN -AN -IN, U A I.
2. TIGA HURUF JADI FLEKSIBEL PENUH: NUUH, LUUTH, ‘ADN.
ADA 4 NABI DI AL-QUR’AN DENGAN NAMA ARAB: MUHAMMAD, SHAALIH, SYU’AIB, HUUD. JADI KEEMPAT NAMA INI FLEKSIBEL PENUH KARENA NAMA ARAB.
MAKKAH DAN AADAM ADALAH EMPAT HURUF ARAB, BUKAN TIGA HURUF.
MAKA MAKKAH DAN AADAM FLEKSIBEL SEBAGIAN.
YANG FLEKSIBEL PENUH ADALAH YANG TIGA HURUF.
*****
Modul Basic Nahw
Jumlah video: 86
Judul video ini: 08. Flexibility
Video ke 10 dari 86 video.
Durasi: 19 menit 45 detik
*****
Sumber:
Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 08. Flexibility (15:06-19:45)
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team
Arabic of the Quran