[AoQ2020] Bunyi Akhir Kombinasi Feminin


Arabic of Quran (AoQ2020) Hari Ke-9

Senin, 14 September 2020

Materi AoQ Hari Ke-9 Sore | Bunyi Akhir Kombinasi Feminim

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo07Part1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Masih ingat hafalannya?

Muslimun musliman muslimin, raf’ nasb jarr satu orang.

Muslimaani muslimayni muslimayni, R N J dua orang.

Muslimuuna muslimiina muslimiina, R N J tiga orang atau lebih.

Satu berarti tunggal.

Dua berarti sepasang.

Tiga atau lebih berarti banyak orang.

Sekarang kita akan pelajari versi femininnya.

Mulai dari muslimatun.

Ada tambahan sedikit ‘hijab’ di belakang kata 😃😃

مُسْلِمَةٌ

*Muslimatun* adalah raf’.

Bagaimana dengan nasb dan jarr?

Mudah ditebak. Muslimatan adalah nasb, muslimatin adalah jarr.

Tidak ada yang baru. Hanya ada tambahan huruf ta’ di akhir. Bunyi akhir, sama.

Bagaimana kalau sepasang?

Silakan lihat Tabel MUSLIMAH 1 DAN 2.

Aman. Tidak sulit. Cuma ditambah ta’.

Untuk menentukan yang mana yang raf’, yang mana yang nasb, yang mana yang jarr, lihat ending combination atau bunyi akhir kombinasinya dulu. Prosedur yang sama. Belum ada yang baru.

Muslimatun adalah satu orang muslimah, statusnya sebagai pelaku atau raf’.

Muslimatan adalah satu orang muslimah, statusnya sebagai detail tindakannya atau nasb.

Muslimatin adalah satu orang muslimah, statusnya sebagai after ‘of’ atau jarr.

Muslimataani adalah dua orang muslimah, statusnya raf’.

Muslimatayni adalah dua orang muslimah, statusnya nasb.

Muslimatayni adalah dua orang muslimah, statusnya jarr.

Sekali lagi. Tidak ada yang baru. Kecuali tambahan ta’.

Yang lumayan beda adalah ‘3+’ atau bentuk kata untuk tiga muslimah atau lebih.

Sesuatu yang seru dan benar-benar baru buat dipelajari.

Sebelum kita lanjutkan, mari kita ingat lagi pelajaran sebelumnya tentang raf’.

Tunggal: muslimun.

Sepasang: muslimaani.

Tiga atau lebih: muslimuuna.

Barusan kita pelajari bentuk femininnya.

Raf’ tunggal: muslimatun.

Raf’ sepasang: muslimataani.

Nah, raf’ tiga atau lebih kira-kira seperti apa?

Muslimtuuna?

Muslimatuuna?

Bukan itu semua. Ini yang perlu kita pelajari.

Tapi masih ada kemiripan dengan itu kok.

Tambahannya adalah -aatun. Bukan atun, tapi -aatun. Jadinya: muslimaatun.

مُسْلِمَاتٌ

Perhatikan bahwa huruf ta’ di sini bukan ta’ marbuthoh tapi ta’ maftuuhah.

Ta’ marbuthoh:

ة

Ta’ maftuuhah:

ت

Bagaimana dengan nasb dan jarr untuk feminin dengan jumlah tiga atau lebih?

Relatif mudah. Karena sudah terbentuk polanya. Jadi, kita tinggal mengikuti pola itu.

Nasb:

مُسْلِمَاتٍ

Jarr:

مُسْلِمَاتٍ

Sekarang, silakan dilihat Tabel MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+.

Perhatikan bahwa saat diucapkan, bentuk tunggal dan bentuk ‘tiga atau lebih’ (3+) itu punya kemiripan, terutama untuk raf’ dan jarr. Yang nasb, paling tidak mirip.

Muslimatun – muslimaatun. (raf’)

Muslimatan – muslimaatin. (ingat-ingat, yang ini paling beda)

Muslimatin – muslimaatin. (jarr)

Kita ulangi sekali lagi.

Bentuk tunggal dan bentuk ‘tiga atau lebih’ untuk status ism feminin, punya kemiripan.

Muslimatun – muslimaatun.

Muslimatin – muslimaatin.

Itu kalau diucapkan. Kalau dituliskan, jangan lupa perhatikan huruf ta’-nya.

Untuk bentuk ‘tiga atau lebih’ digunakan ta’ maftuuhah.

*****

Sebentar, break dulu.

Kadang kita perlu diingatkan, lagi dan lagi.

Terutama kalau kita merasa bahwa belajar bahasa Arab Al-Qur’an itu berat. Atau mulai terasa berat.

Ingat lagi:

وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ

(QS Al-Qamar, 54:17)

Al-Qur’an itu mudah buat yang ingin mengingat Allah. 

Maka, mari kita tinjau ulang tujuan kita. 

Apa motif kita.

Ketika belajar bahasa Arab Al-Qur’an terasa sulit, boleh jadi tujuan kita telah bergeser. Tidak lagi ingin mengingat Allah.

“Apaan!”

“Enggak kok!”

“Yakin, swear, aku belajar bahasa Arab Al-Qur’an ini semata-mata ingin mengingat Allah!”

Ya sudah, kalau begitu, berarti kita bisa lanjutkan ke potongan ayat berikutnya.

”Fahal min muddakir.” Usaha kita gimana? Sudahkah kita tunjukkan ke Allah usaha kita?

*****

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Mudah dihafal.

Ayo kita ulangi lima kali.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Satu kali.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Dua kali.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Tiga kali.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Empat kali.

Muslimatun muslimatan muslimatin.

Muslimataani muslimatayni muslimatayni.

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin.

Lima kali.

Cool, very cool, mantap sekali!!! 👏👏

Ada beberapa catatan penting untuk diperhatikan.

Muslimaatin beda dengan muslimatin.

Sering terjadi kesalahan di sini.

Muslimaatin itu ‘tiga atau lebih’, bisa nasb atau jarr.

Muslimatin adalah tunggal dan jarr.

Tapi memang bisa kedengarannya sama.

Apalagi kalau kita ngomongnya cuwepet. Maksudnya lebih dari sekadar cepat. Maka yang terdengar hanya satu: muslimatin.

Makanya ayo kita biasakan saat mengucapkan bentuk ‘tiga atau lebih’, kita jangan terlalu cepat mengucapkannya, supaya jelas terdengar: muslimaatin.

Biar jelas bahwa muslimaatin adalah ‘tiga atau lebih’. 

Biar jelas bahwa muslimaatin punya ending combination, bunyi akhir kombinasi.

Perhatikan juga bahwa tidak ada yang namanya ‘muslimaatan’.

Yang ada adalah muslimatan, tunggal dan nasb.

Bentuk ‘tiga atau lebih’ dari nasb yang sama adalah muslimaatin, bukan muslimaatan.

Ini menjaga konsistensi ending combination, konsistensi bunyi akhir kombinasi: -ayni -ayni, -aatin -aatin. Bunyi akhir kombinasi adalah untuk jumlah 2, dan ‘tiga atau lebih’.

Sekarang, mari kita buka mush-haf Al-Qur’an.

Silakan dilihat dan dibaca QS At-Tahrim, 66:5.

عَسٰى رَبُّهٗٓ اِنْ طَلَّقَكُنَّ اَنْ يُّبْدِلَهٗٓ اَزْوَاجًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ مُسْلِمٰتٍ مُّؤْمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ تٰۤىِٕبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰۤىِٕحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبْكَارًا

Di ayat ini ada kata muslimaatin. Maka kita paham bahwa ayat ini sedang membicarakan muslimah yang jumlahnya banyak. Karena ada bunyi akhir kombinasi -aatin.

Perhatikan lagi Tabel MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+. 

Perlu kita ingat bahwa akhiran -aatin statusnya bisa nasb atau jarr.

Ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan.

Apa bedanya yang nyata, antara -uuna di akhir, dan -aatun di akhir?

Orang-orang Arab percaya bahwa bentuk maskulin bersifat inklusif.

Maksudnya, akhiran -uuna itu mencakup laki-laki dan perempuan.

Atau, dengan kata lain, kata muslimuuna itu berarti orang muslim yang jumlahnya tiga atau lebih, bukan hanya laki-laki, tapi mencakup laki-laki dan perempuan.

Silakan dibuka dan dibaca QS Al-Baqarah, 2:132.

وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

“Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”

Ada kata muslimuuna di akhir ayat ini. Apakah ayat ini hanya untuk laki-laki saja? Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim: apakah ini berlaku hanya untuk laki-laki?

Tidak. Jadi, jelas, muslimuuna mencakup laki-laki dan perempuan.

Demikian juga dengan muslimin.

Perhatikan hadits berikut. 

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ 

حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ 

كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

“Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Katsir bin Syinzhir dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi.”

(Hadits Shahih Ibnu Majah No. 220 versi Al-Alamiyah No. 224 versi Maktabatu al-Ma’arif Riyadh)

Hadits ini tidak menyebutkan ‘alaa kulli muslimin wa muslimatin.

Karena muslimin itu inklusif. Artinya, muslimin mencakup laki-laki dan perempuan.

Sehingga kita jumpai, para muslimah juga rajin menuntut ilmu. Bahkan kadang muslimah lebih rajin dari muslim laki-laki.

Wallaahu ta’aala a’lam.

*****

Kembali ke muslimuuna.

Jadi, muslimuuna tidak harus berarti laki-laki saja.

Muslimuuna bisa berarti seluruh komunitas muslim, mencakup laki-laki dan perempuan.

Muslimaani bisa berarti dua laki-laki. 

Tapi juga bisa berarti satu laki-laki dan satu perempuan.

Tergantung konteksnya.

Dengan kata lain, saat bentuk maskulin digunakan, kedua jenis kelamin termasuk di dalamnya. Atau lebih tepatnya, kedua jenis kelamin bisa termasuk di dalamnya.

Tidak berarti harus dua jenis kelamin juga.

Tergantung konteksnya.

Muslimaani bisa dua orang, laki-laki saja, atau dua orang yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan. 

*****

Modul Basic Nahw

Jumlah video: 86

Judul video ini: 05. Ending Combination Continued – Feminine

Video ke 7 dari 86 video.

Durasi: 10 menit 7 detik

*****

Sumber: 

Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 05. Ending Combination Continued – Feminine (00:00-05:02)


Materi AoQ Hari Ke-9 Sore | Bunyi Akhir Kombinasi Feminin (Part 2)

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo07Part2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Jadi, bentuk maskulin seperti muslimuuna bisa memiliki dua arti: laki-laki semua, atau laki-laki dan perempuan.

Tapi ketika yang digunakan adalah bentuk feminin, maka maknanya khusus. Hanya untuk perempuan. Tidak ada laki-lakinya sama sekali.

Muslimataani atau muslimatayni berarti jelas-jelas dua perempuan muslim. Bukan satu perempuan dan satu laki-laki. 

Kalau konteksnya adalah satu laki-laki dan satu perempuan, maka yang digunakan adalah muslimaani atau muslimayni.

Muslimaatun berarti tiga atau lebih muslim perempuan. Hanya perempuan.

Intinya: bentuk maskulin bersifat inklusif, bentuk feminin bersifat eksklusif.

Satu catatan lagi yang penting tentang bentuk ‘tiga atau lebih’.

Akhiran -uuna atau -iina berarti, kata tersebut adalah tentang manusia, jin, dan/atau malaikat. Atau, makhluk-Nya yang bisa menyimak Al-Qur’an.

Sementara itu, akhiran -aatun atau -aatin bisa berarti tentang manusia atau perempuan, tapi tidak selalu.

Contoh di Al-Qur’an: aayaatun atau aayaatin.

آياتٌ     آياتٍ

Keduanya berakhiran -aatun dan -aatin.

Di cerita tentang Musa ’alayhis salam, ada aayaatin bayyinaatin. Jelas bahwa kata itu tidak berarti ‘perempuan’.

Artinya, kita bisa punya -aatun dan -aatin yang digunakan untuk ‘tiga perempuan atau lebih’, tapi bisa juga digunakan untuk selain itu, misalnya: objek, gagasan, atau hal-hal lainnya.

Jadi, itulah perbedaannya.

-Uuna dan -iina hanya untuk manusia (terutama), jin, dan malaikat.

-Aatun dan -aatin bisa untuk perempuan, dan yang selain manusia. 

Silakan dibuka dan dibaca mush-haf Al-Qur’an Anda di QS Al-Mulk, 67:3.

الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ

“Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?”

Adakah kata yang berakhiran -aatin di ayat ini?

Ada. Samaawaatin. Artinya? Langit. Jadi, bukan manusia, dan juga bukan perempuan.

Jumlahnya berapa? Tujuh. Jadi, sesuai dengan apa yang sudah kita pelajari: ‘tiga atau lebih’.

Sekarang, QS Yusuf, 12:43.

وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُؤْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ

Adakah kata yang berakhiran -aatin di ayat ini?

Ada. Sunbulaatin. Artinya? Tangkai gandum. Jadi, bukan manusia, dan juga bukan perempuan.

Jumlahnya berapa? Tujuh. Jadi, sesuai dengan apa yang sudah kita pelajari: ‘tiga atau lebih’.

Bisakah kita melakukan pencarian alias search atas sebuah kata di Al-Qur’an?

Bisa.

Pertama, miliki dulu aplikasi Al-Qur’an di hape.

Kedua, seperti biasa, lakukan pencarian dengan memasukkan kata kunci, dengan tulisan huruf Arab.

Ketiga, pastikan tulisan Arab tersebut tepat.

Misalnya kita akan mencari kata samaawaati.

Kita masukkan kata kunci berupa urutan huruf-huruf berikut: sin, mim, waw, dan ta’ maftuuhah. Kemungkinan besarnya, kita menemui jalan buntu.

Mengapa?

Karena kita lupa bahwa kata samaawaatin mengandung huruf alif.

Maka kata kunci yang kita masukkan seharusnya adalah urutan huruf-huruf berikut: sin, mim, alif, waw, alif, ta’ maftuuhah, dan lihat apa yang terjadi: banyak pilihan!

Kita pilih saja pilihan pertama, atau pilihan yang paling atas: QS Al-Baqarah, 2:29. Di ayat itu memang ada kata samaawaatin.

Kembali ke kata samawaatin dan sunbulaatin.

Jumlahnya tujuh. Sesuai dengan yang sudah kita pelajari: ‘tiga atau lebih’.

Bagaimana dengan statusnya: raf’, nasb, atau jarr?

Yang jelas, bukan raf’.

Jadi, kalau tidak nasb, ya jarr.

Di tahap ini, kita belum akan menguak ‘misteri’ ini. 😃😃🙏🙏

Sabar ya, semuanya.

Ntar kalo kita sudah belajar lebih banyak lagi, kita akan sampai di level yang memungkinkan kita untuk menentukan itu nasb atau jarr.

Mari kita ulang pelajaran kita. Supaya nancep betul. 

Silakan dilihat lagi Tabel MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+.

Pusatkan perhatian Anda pada kolom ’3+’.

Ada muslimaatun di posisi R atau raf’.

Ada muslimaatin di posisi N atau nasb.

Ada muslimaatin di posisi J atau jarr.

Akhiran -aatun, aatin, aatin, adalah eksklusif untuk perempuan, bukan laki-laki, tapi juga bisa untuk selain manusia.

Sementara itu, akhiran -uuna, iina, iina, adalah inklusif untuk laki-laki maupun perempuan, tapi hanya untuk manusia (terutama), jin, dan malaikat.

Barakalaahu lii wa lakum.

Pastikan Anda menghafalkan dua tabel sebelumnya.

1. Tabel MUSLIM 1, 2, DAN 3+.

2. Tabel MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+.

Tabel maskulin:

Muslimun musliman muslimin

Muslimaani muslimayni muslimayni

Muslimuuna muslimiina muslimiina

Tabel feminin:

Muslimatun muslimatan muslimatin

Muslimataani muslimatayni muslimatayni

Muslimaatun muslimaatin muslimaatin

Hafalkan terus, terus, dan terus, sampai Anda merasa nyaman dengan kedua paket hafalan barusan.

Yang perlu diperhatikan dengan teliti: muslimaatun, bukan muslimatuuna. Tidak ada itu muslimatuuna.

Perhatikan juga polanya: uuna iina iina dan aatun aatin aatin.

Kalau belum menguasai ini, ulangi lagi, lagi dan lagi.

Baca lima kali sambil lihat tabel.

Baca lima kali sambil tidak lihat tabel.

Insya Allah Anda bisa.

Dan mohon jangan Anda lanjut ke sesi berikutnya sebelum benar-benar menguasai ini.

Hafalkan sambil ‘memahami’ ya.

Maksudnya:

Raf’ tunggal, nasb tunggal, jarr tunggal.

Raf’ sepasang, nasb sepasang, jarr sepasang.

Raf’ tiga atau lebih, nasb tiga atau lebih, jarr tiga atau lebih.

Paket yang maskulin, hafalkan sambil memahami seperti itu.

Paket yang feminin, juga.

Raf’ feminin tunggal, nasb feminin tunggal, jarr feminin tunggal.

Raf’ feminin sepasang, nasb feminin sepasang, jarr feminin sepasang.

Raf’ feminin tiga atau lebih, nasb feminin tiga atau lebih, jarr feminin tiga atau lebih.

‘Kerangka’ dua paket hafalan itu harus benar-benar nancep di kepala kita.

Maksudnya, kita harus hafal.

Benar-benar hafal.

Kalau belum hafal, ulang lagi. 

Ulangi terus sampai hafal. Sampai kita nyaman dengan hafalan itu.

Yang dimaksud dengan ‘kerangka’ tadi adalah kata-katanya, berikut status dan jumlahnya.

Apa gunanya cuma hafal kata-kata? 

Untuk apa?

Sekadar barisan kata-kata tanpa tahu itu untuk apa?

Tanpa mengerti apakah ada hubungannya dengan jumlah?

Tanpa memahami apakah ada hubungannya dengan status?

Jangan sampai ada teman kita yang penasaran, “Hey, aku dengar kamu ikut program belajar bahasa Arab Al-Qur’an ya? Bagi-bagi dong! Apa yang sudah kamu pelajari?”

Dan Anda menjawab seperti ini:

“Muslimun musliman muslimin, muslimaani muslimayni muslimayni, muslimuuna muslimiina muslimiina.”

Teman Anda melanjutkan pertanyaannya, “Itu maksudnya muslimnya banyak? Jadi apa yang kamu pelajari dari pelajaran bahasa Arabnya?”

Kasihan yang nanya. Enggak paham. Karena mungkin yang ditanya sebenarnya juga enggak paham. 😃😃🙏🙏

Cuma menghafal kata-kata seperti itu tidak membuat kita menjadi seorang muslim yang lebih baik. 😃😃🙏🙏

Kita di sini diajari untuk melakukan analisa terhadap bahasa Arab Al-Qur’an secara jauh lebih baik, insya Allah.

Ini beneran ya. This is pretty big deal.

Orang yang sudah belajar bahasa Arab cukup lama pun, belum tentu menguasai ‘kerangka’ tadi.

Jadi buat Anda yang sudah menguasai ‘kerangka’ ini, sungguh Anda telah membuat kemajuan yang luar biasa! 👍👍

Pendekatan ini akan membuat Anda, dan saya, menjadi pelajar bahasa Arab yang baik, sejak awal.

Sebuah permulaan yang baik, dan semoga seterusnya begitu.

Kita tahu statusnya apa: raf’ atau nasb atau jarr.

Kita tahu jumlahnya berapa: satu, dua, tiga atau lebih.

Yang jumlahnya tunggal, hanya menggunakan bunyi akhir atau ending sound.

Yang jumlahnya dua dan tiga atau lebih, menggunakan bunyi akhir kombinasi atau ending combinations.

Pelajari betul-betul bunyi akhir kombinasi itu, baik yang sepasang, maupun yang tiga atau lebih. Baik yang maskulin maupun yang feminin.

Sukses selalu untuk Anda

Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.


RINGKASAN

BUNYI AKHIR KOMBINASI FEMININ

UNTUK MENGIDENTIFIKASI SEBUAH KATA APAKAH RAF’, NASB, ATAU JARR: PERIKSA DULU APAKAH ADA BUNYI AKHIR KOMBINASI.

BUNYI AKHIR KOMBINASI FEMININ ADA DI *TABEL MUSLIMAH 1, 2, DAN 3+*. 

HAFALKAN DAN PAHAMI TABEL ITU DENGAN BAIK.

AKHIRAN -UUNA -IINA -IINA ADALAH INKLUSIF UNTUK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN TAPI HANYA DIGUNAKAN UNTUK MANUSIA (TERUTAMA), JIN, DAN MALAIKAT.

AKHIRAN -AATUN -AATIN -AATIN ADALAH EKSKLUSIF UNTUK PEREMPUAN, BUKAN UNTUK LAKI-LAKI, TAPI BISA JUGA UNTUK SELAIN MANUSIA.

*****

Modul Basic Nahw

Jumlah video: 86

Judul video ini: 05. Ending Combination Continued – Feminine

Video ke 7 dari 86 video.

Durasi: 10 menit 7 detik

*****

Sumber: 

Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 05. Ending Combination Continued – Feminine (05:00-10:07)

*****

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s