[AoQ2020] Bunyi di Akhir Kata


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Arabic of Qur’an (AoQ2020) Hari Ke-7

Sabtu, 12 September 2020

Materi AoQ Hari Ke-7 Sore | Bunyi di Akhir Kata

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo05Part1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Pelajaran ini adalah lanjutan dari pelajaran sebelumnya tentang raf’, nasb, dan jarr.

Sebuah kebiasaan yang bagus untuk memulai sesi lanjutan dengan melakukan review secara singkat, inti pelajaran dari sesi sebelumnya.

Kita coba lagi dengan sebuah contoh yang merupakan pernyataan yang ada di Al-Qur’an.

David killed Goliath (QS 2:251).

Dawood (‘alayhis salam) killed Jaloot

Daud (’alayhis salam) membunuh Jalut

Apa tindakannya? Killed atau membunuh. Ini adalah fi’l.

Siapa yang melakukan tindakannya? Siapa yang melakukan pembunuhan? David atau Daud ’alayhis salam’. Maka, Daud adalah raf’.

Siapa yang dibunuh? Jalut. Maka, Jalut adalah detail of the act atau detail dari tindakannya. Maka, Jalut adalah nasb.

Lalu?

Jarr

Yang mana yang jarr?

Apakah ada after ‘of’?

Enggak ada.

Ya sudah, berarti tidak usah dipaksakan. 😃😃

Kita tidak selalu harus punya ketiga-tiganya: raf’, nasb, dan jarr.

Tidak ada masalah jika dalam satu kalimat, kita hanya punya dua.

Seperti contoh barusan: hanya raf‘ dan nasb.

Contoh lagi, ya.

Allah sent His messenger.

Allah mengirimkan utusan-Nya.

Apa yang Anda pikirkan tentang contoh ini?

Apa tindakannya? Sent atau mengirimkan. Ini adalah fi’l.

Siapa yang melakukan tindakannya? Siapa yang mengirimkan? Allah. Kata Allah adalah raf’.

Apa yang Allah kirim? His messenger. Atau utusan-Nya. Kata His messenger berarti Messenger of His. Kata Messenger adalah nasb. Kata His adalah after ‘of’ maka kata His adalah jarr.

Ini tadi sebenarnya mengulang lagi apa yang sudah kita pelajari sebelumnya. Menyegarkan ingatan kita.

Mari kita lanjutkan.

MENGENAL CIRI RAF’, NASB, DAN JARR, DARI BUNYI DI AKHIR KATA

Bahasa Arab punya sesuatu yang luar biasa. 

Dengan mengamati bunyi di akhir kata, kita bisa membedakan apakah kata tersebut raf’ atau nasb. Benar-benar hebat.

Contoh:

عَلَّمَ الأُسْتاذُ الطالِبَ

عَلَّمَ الأُسْتاذَ الطالِبُ

’Allama al-ustaadzu ath-thaaliba.

’Allama al-ustaadza ath-thaalibu.

‘Allama = mengajar.

Ustaadz = guru.

Thaalib = siswa atau murid.

Sebenarnya yang ingin dikatakan adalah:

The teacher taught the student.

Guru mengajar murid.

Ini dugaan tapi lho ya, karena sudah diberi tahu arti ‘allama, ustaadz, dan thaalib.

Ini dugaan saja, bahwa kedua kalimat yang ditulis dengan bahasa Arab tadi, sama saja maknanya.

Tapi ternyata makna keduanya berbeda!

Kenapa bisa begitu? 

Dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, fakta bahwa kita melihat teacher atau guru lebih dahulu dalam kalimat “The teacher taught the student”, dalam pikiran kita, langsung tertanam, teacher adalah doer atau pelaku.

Teacher adalah raf’ karena disebut lebih dahulu. Begitulah biasanya cara bekerjanya bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

I eat banana.

Saya makan pisang.

Apa tindakannya? Eat alias makan. Ini adalah fi’l.

Siapa yang melakukan tindakannya? I atau saya. Ini adalah raf’.

Daud membunuh Jalut. Daud adalah raf’.

Jalut membunuh seseorang. Jalut adalah raf’.

Murid mengajar guru. Murid adalah raf’.

Agak aneh, masa murid mengajar guru?

Jika menulisnya seperti itu, maka murid adalah raf’.

Karena disebut lebih dahulu, dalam kalimat yang aktif. 

Jadi, dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, kuncinya adalah, siapa yang disebut lebih dahulu, dalam kalimat aktif, dialah raf’ atau pelakunya. 

Kalau bahasa Arab, bagaimana?

Beda.

Kita akan mempelajari triknya.

عَلَّمَ الأُسْتاذُ الطالِبَ

عَلَّمَ الأُسْتاذَ الطالِبُ

’Allama al-ustaadzu ath-thaaliba.

’Allama al-ustaadza ath-thaalibu.

Apakah keduanya berarti: ‘Guru mengajar murid?’

Atau sebaliknya: ‘Murid mengajar guru?’

Atau, salah satunya adalah ‘Guru mengajar murid’, dan satu yang lainnya ‘Murid mengajar guru?’

Siapakah yang melakukan tindakannya? Siapakah yang mengajar?

Ini dia, clue untuk menjawabnya.

Kalau Anda mendengar bunyi ‘u’ di akhir kata, itulah pelakunya. Itulah raf’.

Jadi, urutannya, atau siapa yang disebut lebih dahulu, enggak ngaruh?

Tidak.

Contoh kalimat pertama:

عَلَّمَ الأُسْتاذُ الطالِبَ

‘Allama al-ustaadzu ath-thaaliba.

Kata apa yang berakhiran “u”?

Al-ustaadzu. Atau teacher. Atau guru.

Berarti teacher atau gurulah yang melakukan tindakannya. Gurulah yang mengajar. Guru adalah raf’, dalam kalimat tadi.

Contoh kalimat kedua:

عَلَّمَ الأُسْتاذَ الطالِبُ

‘Allama al-ustaadza ath-thaalibu.

Kata apa yang berakhiran “u”?

Ath-thaalibu.

Berarti muridlah yang melakukan tindakannya. Muridlah yang mengajar. Murid adalah raf’, dalam kalimat barusan.

Jadi dalam bahasa Arab, untuk menentukan raf’, kita tidak melihat urutan katanya.

Kita cukup mencari satu kata yang berakhiran “u”.

Kabar baik untuk orang Indonesia. Yeaaayyy!

Apa itu?

Pelajaran ini mudah dihafal karena sangat masuk akal.

Kata ‘pelaku’, huruf terakhirnya apa?

Nah: pelaku berakhiran -u.

😃😃🙏🙏

Dengan mencermati bunyi di akhir kata, kita bisa menentukan yang mana raf’, yang mana nasb, dan yang mana yang jarr.

*****

Modul Basic Nahw

Jumlah video: 86

Judul video ini: 03. STATUS CONTINUED – ENDING SOUND

Video ke 5 dari 86 video.

Durasi: 10 menit 12 detik

*****

Sumber: 

Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 03. STATUS CONTINUED – ENDING SOUND (00:00-05:16)

*****


Materi AoQ Hari Ke-7 | Bunyi di Akhir Kata

Oleh: Tim Chefs VoB

#BasicNahwVideo05Part2

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Itulah indahnya bahasa Arab.

Tidak perlu harus melihat keseluruhan kalimatnya.

Cukup melihat satu kata saja, sudah bisa kita tentukan, apakah dia raf’, nasb, atau jarr.

Sebagian latihannya akan segera kita lakukan bersama.

Latihan untuk mengidentifikasi: raf’, nasb, atau jarr.

الكتابُ كتابٌ

Al-kitaabu = the book.

Kitaabun = book.

الكتابَ كتابًا

Al-kitaaba = the book.

Kitaaban = book.

الكتابِ كتابٍ

Al-kitaabi = the book.

Kitaabin = book.

Apa beda dari ketiganya?

Ya, akhirannya!

Yang pertama: u dan un.

Yang kedua: a dan an.

Yang ketiga: i dan in.

Oh ya, tiga kata ini: kitaabun, kitaaban, dan kitaabin, dalam huruf Arab di atas, mana yang paling berbeda menulisnya?

Kitaaban, yang kedua, yang berakhiran an, yaitu adanya penambahan huruf alif di belakang.

Kenapa berbeda?

Karena itu adalah standar penulisan dalam bahasa Arab.

Jadi, perlu kita ingat bahwa saat menuliskan -an di akhir kata, kita tambahkan alif dalam huruf Arabnya.

Jadi, ada tiga bunyi akhiran yang berbeda:

1. *u atau un*

2. *a atau an*, dan

3. *i atau in*.

Yang berakhiran u atau un, adalah raf’.

Yang berakhiran a atau an, adalah nasb.

Yang berakhiran i atau in, adalah jarr.

Simpel ya.

Silakan dijawab beberapa pertanyaan mudah ini.

Sebuah kata berakhiran u atau un.

Berarti dia R, N, atau J?

Ya, dia adalah R alias raf’.

Sebuah kata berakhiran a atau an.

Berarti dia R, N, atau J?

Ya, dia adalah N alias nasb.

Sebuah kata berakhiran i atau in.

Berarti dia R, N, atau J?

Ya, dia adalah J alias jarr.

Sekarang, kita coba latihan beberapa kata di Al-Fatihah.

Beberapa ya, berarti tidak semua.

Kita pilih beberapa, yang sesuai dengan apa yang sudah kita pelajari.

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

Bismi = R/N/J? 

Jarr

Kata ‘Allaahi’ = R/N/J? 

Jarr

Kata ‘Arrahmaani’ = R/N/J? 

Jarr.

Kata ‘Arrahiimi’ = R/N/J? 

Jarr.

Mudah kan, ya?

Sekarang, bagaimana jika bukan ’Arrahiimi’, tapi:

‘Arrahiimu’ = R/N/J? 

Raf’.

‘Arrahiima’ = R/N/J? 

Nasb.

Mantap!

Selanjutnya, masih di Al-Fatihah.

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ

Alhamdu = R/N/J? 

Raf’.

Lillaahi = R/N/J?

Jarr.

Rabbi = R/N/J? 

Jarr.

Ayat berikutnya.

ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

Arrahmaani = R/N/J? 

Jarr.

Arrahiimi = R/N/J? 

Jarr.

Jika kita menjumpai tiga kata berikut: Ar-Rahiimu, Ar-Rahiima, dan Ar-Rahiimi, mana yang nasb? 

Ar-Rahiima.

Maju lagi ke ayat selanjutnya.

مَـٰلِكِ یَوۡمِ ٱلدِّینِ

Maaliki = R/N/J? 

Jarr.

Yawmi = R/N/J? 

Jarr.

*Ad-diini* = R/N/J? 

Jarr.

Berikutnya.

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰ⁠طَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ

*Shiraatha* = R/N/J? 

*Nasb*.

*Mustaqiima* = R/N/J? 

*Nasb*.

Ayat yang lebih panjang, sekarang.

صِرَ ٰ⁠طَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ

*Shiraatha* = R/N/J? 

*Nasb*.

*Ghayri* = R/N/J? 

*Jarr*.

Itu tadi ghayri. Bagaimana dengan ghayra? R/N/J? 

*Nasb*.

Bagaimana jika ghayru? R/N/J? 

*Raf’*

*Al-maghdhuubi* = R/N/J? 

*Jarr*.

Bagaimana jika al-maghdhuuba? Nasb.

Bagaimana jika al-maghdhuubu? Raf’.

Mari kita lihat ayat ini, sekarang.

وَهَـٰذَا كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ مُبَارَكࣱ مُّصَدِّقُ ٱلَّذِی بَیۡنَ یَدَیۡهِ وَلِتُنذِرَ أُمَّ ٱلۡقُرَىٰ وَمَنۡ حَوۡلَهَاۚ وَٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡـَٔاخِرَةِ یُؤۡمِنُونَ بِهِۦۖ وَهُمۡ عَلَىٰ صَلَاتِهِمۡ یُحَافِظُونَ

(QS Al-An’am, 6: 92)

Tapi pertanyaannya saat ini dibatasi cuma satu saja.

Di ayat tersebut ada kata *’kitaabun’*. R/N/J? 

*Raf’*.

Itu saja yang perlu diketahui sampai di sini.

Akhiran u atau un adalah *raf’*.

Akhiran *a atau an* adalah *nasb*.

Akhiran *i atau in* adalah *jarr*.

Itu semuanya di akhir kata. Fokus pada bunyi di akhir kata.

*****

RINGKASAN PELAJARAN

BUNYI DI AKHIR KATA

CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI SEBUAH KATA, 

APAKAH KATA ITU RAF’, NASB, ATAU JARR: AMATI BUNYI DI AKHIR KATA.

*U ATAU UN ⇒ RAF’*

*A ATAU AN ⇒ NASB*

*I ATAU IN ⇒ JARR*

*****

Modul Basic Nahw

Jumlah video: 86

Judul video ini: 03. STATUS CONTINUED – ENDING SOUND

Video ke 5 dari 86 video.

Durasi: 10 menit 12 detik

*****

Sumber: 

Bayyinah TV > Arabic > Understand Arabic > Dream > Basic Nahw > 03. STATUS CONTINUED – ENDING SOUND (05:16-10:12)

*****

***

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,

The Miracle Team

Arabic of the Quran

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s