بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Voice of Bayyinah (VoB) Hari Ke-57
Topik: Deeper Look Al-Fatihah
Senin, 17 Agustus 2020
Materi VoB Hari Ke-57 Pagi | Pengantar Deeper Look Al-Fatihah
Oleh: Rizka Nurbaiti
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dakwah Rasul kita shallallaahu ‘alayhi wasallam tidak selalu mulus. Beliau ‘alayhis shalaatu wasallam sering dibikin kewalahan oleh banyaknya perlawanan. Banyak pihak yang menentang beliau.
Di tengah-tengah pertentangan tersebut, Allah ﷻ memberi beliau SAW suatu hal yang membuat beliau menjadi optimis.
Allah ﷻ mengingatkan Rasulullah ﷺ,
وَلَقَدۡ ءَاتَیۡنَـٰكَ سَبۡعࣰا مِّنَ ٱلۡمَثَانِی وَٱلۡقُرۡءَانَ ٱلۡعَظِیمَ
Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung.”
(Surat Al-Hijr, 15:87)
Kami telah memberikan kepada Anda (Rasulullah ﷺ) tujuh ayat yang (dibaca) berulang-ulang, yang penuh pujian.
Kemudian Allah ﷻ mengatakan وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ. Sebagai tambahan, Kami telah memberikan kepada Anda (Rasulullahﷺ) Al-Qur’an yang agung.
Apa yang dimaksud dengan ‘tujuh ayat yang sering diulang-ulang dan yang penuh pujian’?
Maksudnya adalah Al-Fatihah.
Alih-alih mengatakan secara langsung, “Saya (Allah ﷻ) telah memberi Anda (Rasulullah ﷺ) Al-Qur’an.
Menariknya, Allah mengatakan “Saya memberi Anda Al-Fatihah dan kemudian Saya memberi Anda Al-Qur’an”.
Allah ﷻ menyebutkan secara terpisah antara Al-Fatihah dengan Al-Qur’an.
Lihatlah bagaimana Allah ﷻ menyebutkan Al-Fatihah dengan cara menggambarkannya, bukan dengan menyebutnya secara eksplisit ‘Al-Fatihah’.
Walaupun sebenarnya bisa saja Allah ﷻ mengatakan “Kami telah memberimu Al-Fatihah’’. Tapi Allah ﷻ tidak mengatakan dengan cara seperti itu, kan?
Allah menyebutkan Al-Fatihah dengan memberikan gambaran mengenai Al-Fatihah ‘tujuh ayat yang sangat dipuji dan tujuh ayat yang sering diulang-ulang’. Bagian mana di Al-Quran yang diulang-ulang oleh kita, melebihi dari yang lainya?
Setiap kali kita berdiri dalam solat, kita membaca Al-Fatihah. Setiap mendapatkan kesempatan yang baik, kita membacakan Al-Fatihah.
Ayat pembuka pada surat Al-Fatihah yaitu ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ selalu kita ucapkan di sepanjang waktu kepada satu sama lain.
Misalnya saat teman kita menanyakan kabar kita. Maka jika kabar kita baik, kita menjawabnya dengan mengucapkan ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ.
Pada bagian Al-Qur’an ini (Al-Fatihah), Allah ﷻ mengilhami kita untuk mengulang-ulangnya melebihi bagian Al-Qur’an lainnya. Karena Al-Fatihah membentuk pandangan kita tentang keseluruhan isi Al-Qur’an. Jadi, tidak heran kalau Al-Fatihah menjadi surat pembuka dalam Al-Qur’an.
Menurut Ustaz Nouman Ali Khan, jika seseorang ingin memulai perjalanan dengan Al-Qur’an, titik start yang lebih baik untuk memulainya yaitu dari ‘سَبۡعࣰا مِّنَ ٱلۡمَثَانِی’. Tujuh ayat yang diulang-ulang (Surat Al-Fatihah).
Selain itu terdapat hal yang menarik dari cara Allah ﷻ menyebutkan Al-Fatihah secara terpisah dengan keseluruhan Al-Qur’an. Sehingga hal ini patut kita perhatikan, Surat Al-Fatihah memiliki tempat tersendiri.
So, Ustaz Nouman mengundang kita memulai perjalanan pertama dengan Al-Qur’an melalui Al-Fatihah.
This is the first step of the journey of the Qur’an: Al-Fatihah.
Materi VoB Hari Ke-57 Siang | Alur dari ‘Deeper Look Al-Fatihah’
Oleh: Rizka Nurbaiti
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Assalaamu ‘alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Wash-shalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaa-i wal mursaliin.
Wa ‘alaa aalihii wa shahbih ajma’iin.
Tsumma ‘amma ba’du.
Ustaz Nouman Ali Khan memulai kajian ‘Deeper Look Al-Fatihah’ dengan membacakan Surah Al-Fatihah.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Dalam materi ‘Deeper Look Al-Fatihah’ ini ustaz memberikan komentar pengantar (introductory comments) terlebih dahulu, kemudian selanjutnya para audiens-nya harus bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan.Dari sana, insyaa Allahu ta’ala, ustaz dapat menganalisis pemahaman audiens-nya.
Kemudian ustaz mengatakan bahwa walaupun nanti waktu semakin larut, tapi satu hal yang pasti adalah beliau tidak akan terburu-buru dalam menjelaskannya. Sehingga jika beliau tidak dapat menyelesaikan semua yang beliau rencanakan untuk diselesaikan. Ustaz oke-oke saja dengan itu. Karena yang pasti ustaz tidak akan terburu-buru dalam membahas materi ini.
Tujuan dari pembahasan materi ‘Deeper Look Al-Fatihah’ ini adalah untuk membahas beberapa aspek dan beberapa keindahan surat Al-Fatihah. Ustaz Nouman tidak mengatakan pembahasan ini sebagai ‘tafsir surat Al-Fatihah’. Karena ‘tafsir surat Al-Fatihah’ adalah project yang terlalu besar.
Seperti ungkapan beberapa ulama bahwa, keseluruhan isi Al-Qur’an adalah tafsir dari surat Al-Fatihah. Jadi kita benar-benar tidak bisa menyebut materi ini sebagai ‘tafsir surat Al-Fatihah’. Ustaz mengatakan, jika Anda seorang pelajar tafsir, dan Anda mempelajari kitab-kitab ulama tentang Al-Qur’an, maka Anda akan melihat bahwa surat yang memiliki tafsir terpanjang jika dibandingkan dengan surat lainnya adalah tafsir surat Al-Fatihah.
Para ulama meluangkan banyak waktunya untuk menjelaskan bagaimana setiap ayat di Al-Fatihah dapat terhubung dengan keseluruhan Al-Qur’an.
Jadi menurut ustaz, kita tidak mungkin bisa menyelesaikan ‘tafsir Al-Fatihah’ dalam materi ‘Deeper Look Al-Fatihah’ ini.
Tetapi yang ustaz highlight atau soroti di materi ini adalah beberapa aspek di dalam Al-Fatihah yang sangat sulit untuk diapresiasi atau dilihat keindahannya jika kita hanya melihat terjemahan dalam bahasa Inggrisnya saja atau terjemahan versi Indonesia-nya saja.
Suatu hal yang mudah jika kita membahas terjemahan dari suatu surat dan setiap orang memahaminya. Kemudian ada hal yang dibahas dengan menggunakan buku bahasa, buku (grammar), buku Balaghah dan hal-hal lain yang semisal dengannya yang membutuhkan ilmu teknis bahasa Arab atau penjelasan mengenai Al-Qur’an. Tapi untuk kebanyakan orang yang tidak mengetahui hal-hal teknis seperti itu. Hal itu tidak akan masuk akal mereka.
Sehingga bagi mereka hal tersebut sangat sulit untuk dipahami. Nah, untuk itu pada materi ini ustaz mengambil beberapa bagian dari hal tersebut. Kemudian membuatnya mudah untuk dipahami.
Ustaz berkata bahwa tugas beliau bukanlah memberikan kita informasi teknis (technical information), atau mengharapkan kita mengetahui banyak hal tentang bahasa Arab. Sama sekali tidak.
Kata ustaz, jika kita tidak tahu apa-apa tentang bahasa Arab, it’s ok. Tidak apa-apa. Karena itu adalah tugas beliau untuk membuat kita paham akan materi yang beliau sampaikan.
Ustaz memecah materi ini menjadi beberapa bagian. Tapi beliau tidak menghitung berapa jumlah bagian tersebut. Yang pasti, halaqah pertama atau sesi pertama yang disampaikan adalah ‘Alhamdulillah’. Itu saja yang dibahas untuk sesi pertama atau jika dalam bayyinah.tv
Ustaz berkata bahwa mungkin pembahasan mengenai frasa ‘Alhamdulillah’ membutuhkan waktu 10 menit atau mungkin butuh waktu 30 menit. Saat itu ustaz belum tahu pasti berapa lama durasi yang dibutuhkan.
Ternyata durasi yang dibutuhkan untuk membahas ‘Alhamdulillah’ adalah sekitar 45 menit. Kebayang kan betapa detailnya penjelasan ustaz mengenai ‘Alhamdulillah’.
Yap, inilah ‘Deeper Look’ dari Al-Fatihah yang ustaz berikan untuk kita.
Back to the topic, setelah ustaz selesai membahas ‘Alhamdulillah’, beliau memberikan waktu kepada audiens-nya untuk beristirahat selama satu menit.
Kemudian ustaz bercanda dengan mengatakan, “Anda bisa mendapatkan teman baru dan musuh baru, lakukanlah selama satu menit.”
Hehehe….
Selanjutnya beliau akan melanjutkan pembahasannya dengan ’Rabbil’aalamiin’.
Setelah itu, ustaz memberikan waktu istirahat lagi. Lalu, dilanjutkan dengan pembahasan ’Ar-rahmaanir-rahiim’.
Jadi intinya ustaz akan mengambil setiap bagian dan memberikan sesinya sendiri-sendiri / terpisah. Dan dalam setiap bagiannya akan diberikan waktu break sebentar.
Ustaz juga menyampaikan bahwa beliau tidak masalah materinya terlalu panjang ataupun singkat. Keduanya tidak masalah bagi ustaz. Beliau tidak menetapkan schedule yang pasti mengenai jalannya materi ini. Tapi ustaz berusaha untuk mencakup keseluruhan isi Al-Fatihah sebisa beliau dan menjelaskan beberapa hal yang tidak bisa dipahami jika hanya melalui terjemahannya saja.
Hal-hal yang biasanya tidak dapat kita apresiasi jika kita hanya membaca terjemahannya saja. Mutiara yang tidak terlihat oleh kita. Itulah yang ustaz hightlight pada kajian ini.
Pembahasan pertama tentang Al-Fatihah yaitu “Alhamdulillah”. Namun sebelum kita membahasnya, ada diskusi menarik di antara para ulama tentang ayat pertama Al-Fatihah.
Apakah Al-Fatihah diawali dengan kata “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin” atau “Bismillahirrahmanirrahim”?
Bagaimana pendapat Ustaz Nouman mengenai hal ini?
Materi VoB Hari Ke-57 Sore | Mengapa Dimulai dengan Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin?
Oleh: Rizka Nurbaiti
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Terdapat perbedaan pendapat mengenai ayat pertama surat Al-Fatihah. Sebagian ulama berpendapat bahwa ayat pertama surat Al-Fatihah adalah “Bismillahir-rahmaanir-rahiim”.
Ulama lain mengatakan, “Tidak, ayat pertama Al-Fatihah adalah Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin”.
Kedua pendapat tersebut sama-sama diakui dan memiliki buktinya masing-masing. Ustaz secara pribadi, kalau boleh jujur, lebih meyakini pendapat yang mengatakan ayat pertama Al-Fatihah adalah “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin“.
Beliau lebih meyakini pendapat tersebut, terutama karena hadis Rasulullah ﷺ yang sudah sering kita dengar. Rasulullah ﷺ bersabda, Allah ta’ala berfirman:
قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ} الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ {قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي.
Artinya:
“Aku (Allah ﷻ) membagi solat antara Aku dengan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan hambaku mendapatkan apa yang dia minta. Apabila seorang hamba membaca; ‘Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin’ Allah menjawab; ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.”
Allah ﷻ berfirman, Aku membagi solat antara Aku dengan hamba-Ku menjadi 2 bagian. Jadi ini adalah Hadis Qudsi (hadis yang diriwayatkan oleh Nabi _shallallahu’alaihi wasallam dari Allah ﷻ).
Kemudian di dalam hadis ini disebutkan⁸ ayat Al-Fatihah,
فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ,قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي.
Apabila seorang hamba membaca: ”Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin”, Allah menjawab; “Hamba-Ku telah memuji-Ku”.
So, hadis ini memulai Al-Fatihah dengan ‘Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin’. Dan tidak memulainya dengan “Bismillahir-rahmaanir-rahiim.”
Menurut Ustaz Nouman, hal ini seakan-akan mengindikasikan bahwa the official beginning dari surat Al-Fatihah adalah ‘Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin’.
Tapi balik lagi, itu adalah pendapat pribadi ustaz tentang apa yang beliau lebih yakini. Dan beliau mengatakan kita pun berhak memiliki keyakinan sendiri mengenai hal ini.
Berdasarkan alasan tersebut, pembahasan “Deeper Look Al-Fatihah” ini, tidak dimulai dengan “Bismillahir-rahmaanir-rahiim”. Melainkan, memulainya dengan “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin”.
Alasan lain mengapa ustaz tidak memulainya dengan “Bismillahir-rahmaanir-rahiim”, karena pembahasan tentang frasa tersebut akan membutuhkan waktu 3 jam sendiri.
Jadi, “Bismillahirrahmanirrahim” membutuhkan pembahasan tersendiri. Pembahasan khusus untuk membahas dan memahami keindahan serta kekuatannya.
So, di pembahasan “Deeper Look Al-Fatihah” ini ustaz tidak bisa memulainya dengan “Bismillahirrahmanirrahim”. Karena waktunya tidak cukup, dan ustaz ingin fokus untuk menyampaikan keseluruhan isi dari Al-Fatihah.
Kemudian ustaz bertanya kepada audiens-nya, “Apa halaqah pertama kita? Kalian bisa beritahu saya?”
Kemudian para audiens-nya menjawab, “Alhamdulillah”.
Ustaz kembali mengajukan pertanyaan, “Apa arti dari ‘Alhamdulillah’?
Kemudian ada yang menjawab, “Praise to Allah. Segala puji bagi Allah”.
Ustaz menanyakan kembali, “What else? Any other suggestions for translation? Apa lagi? Adakah terjemahan lainnya?”
Kemudian suasananya sempat hening beberapa saat. Jadi, ustaz mengatakan “Ayo sebutkan, jika kalian malu, it’s ok. Saya tidak akan mengarahkan kameranya ke kalian. Tapi jika kalian mau terlihat kamera, maka saya akan melakukannya dan membuat kalian terkenal . Hehehe…”
Setelah ustaz melucu, akhirnya ada yang menjawab lagi. Dia menjawab, “thanks belong to Allah. Ucapan terima kasih milik Allah SWT.”
By the way, terkadang dalam 1 kata bahasa Arab tidak dapat diterjemahkan dengan 1 kata bahasa Inggris. Ini sangat… sangat sulit. Bahkan terkadang tidak mungkin bisa. Karena terkadang satu kata dalam bahasa Arab, terdiri dari setidaknya dua kata dalam bahasa Inggris, dan kedua kata tersebut merupakan dua hal yang sangat berbeda. Jadi, tidak bisa disatukan. Atau dipilih salah satu saja.
Seperti kata حَمْدُ (hamd), kata ini memiliki 2 makna jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris yaitu praise dan thanks.
Contoh dalam praktik di Indonesia yaitu seorang pembawa acara sering mengucapkan, “Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,” dan sebagainya. Ketika membuka acara. Praktik seperti ini juga bisa dijumpai di bagian pendahuluan dari sebuah tulisan ilmiah “Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ….”.
So, apakah perbedaan dari praise dan thanks?
Bersambung إنْ شاء الله minggu depan
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.
Jazakumullahu khairan
Salam,
The Miracle Team
Voice of Bayyinah
[…] المصدر: [VoB2020] Pengantar ‘Deeper Look Al-Fatihah’ – Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike