[LBP2020] Diturunkan ‘Atasmu’


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 

Lessons from Bayyinah Production (LBP) Hari Ke-31
Topik: Pearl of Ali Imran
Rabu, 22 Juli 2020

Materi LBP Hari Ke-31 Pagi | Diturunkan ‘Atasmu’ (Part 1)

Disarikan oleh: Nurfitri Anbarsanti

#WednesdayAliImranWeek5Part1

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ

“Dia menurunkan atasmu Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan Dia menurunkan Taurat dan Injil.” (QS Ali Imran 3:3)

Perbedaan penggunaan  عَلَى dan  أِلَى

Kali ini, mari kita mengkaji satu frase di ayat ini, yaitu نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ. Kata عَلَى penting di sini. Karena kata ‘تَنْزِيْلًا’ (tanziil), yang merupakan mashdar atau kata benda turunan dari نَزَّلَ dapat dilanjutkan dengan kata  عَلَى atau أِلَى. Jadi ada dua kemungkinan, yang pertama, نَزَّلَ عَلَى, yang berarti Dia telah menurunkan ‘atas’, sedangkan yang kedua,  نَزَّلَ أِلَى, yang berarti Dia telah menurunkan ‘untuk’.

Apa perbedaan dari dua kata ini? 

Jika Allah ﷻ menggunakan kata  أِلَى, maka Allah telah mengirimkan ini ‘untuk’mu, bukan untuk yang lain. Jika digunakan kata أِلَى , maka Allah ﷻ tidak mengatakan untukmu dan juga untuk yang lain. Allah ﷻ tidak juga mengatakan untuk bangsa yang lain. Allah telah menurunkan ini ‘khusus untukmu’. Jadi, jika Allah ﷻ menggunakan kata  أِلَى, maka Allah ﷻ hendak menekankan bahwa kamu telah terpilih untuk mendapatkan Al-Qur’an ini dibandingkan yang lain (chosen over others). Inilah yang dimaksud dengan أِلَيكَ  (ilaika).

Sedangkan  عَلَى digunakan dalam Bahasa Arab untuk وُجُوب, yaitu wujuub atau kewajiban. Kata  عَلَى digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang wajib (mandatory), yang memiliki tanggung jawab, sesuatu yang harus kita tanggung. Jadi jika menggunakan عَلَى, seakan-akan kita tidak bisa begitu saja hanya mendapat informasi, tapi kita bertanggungjawab untuk melaksanakan informasi yang telah diberikan kepada kita. 

Contohnya begini. Misalkan ada seseorang yang mengatakan kepada kita, “Eh ini ada info yang menarik lho, bermanfaat sekali” dan lalu kita pergi begitu saja tanpa beban. Kesannya berbeda dengan seseorang yang lain yang mengatakan bahwa “Eh, hal ini tuh sesuatu yang harus dilaksanakan sekarang”. Perkataan seseorang ini menjadi sebuah beban dan menjadi perintah untuk kita. Sehingga dalam ayat tadi, Al-Qur’an itu عَلَيكَ, ‘dijatuhkan di atas’ kita. Menjadi perintah untuk diri kita. 

Inilah mengapa kata  عَلَى sering digunakan untuk perintah dalam Al-Qur’an. Contohnya ayat berikut ini:

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلً

“Dan *atas manusia* terhadap Allah adalah berhaji ke Baitullah, bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (QS Ali Imran 3:97)

Seperti di frase ini,  عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ, wajib atas manusia untuk berhaji (bagi yang mampu, red). Penggunaan kata  عَلَى  di sini maksudnya mewajibkan, yaitu mewajibkan manusia untuk berhaji ke Baitullah.

Atau di frase dalam ayat ini:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu” (QS 5:105)

Frase عَلَيْكُم أَنْفُسَكُم, berarti you have to take care of yourself, kamu punya tanggungjawab atas dirimu sendiri, kamu diberi mandat untuk menjaga dirimu sendiri. Jadi,  عَلَى digunakan dalam pengertian seperti ini. 

Di surat Ali Imran ayat 3 di atas, karena menggunakan  عَلَى, implikasinya adalah wahyu adalah ‘kewajiban’, sesuatu yang harus dibawa, ditanggung, dan juga sesuatu yang harus diimplementasikan. 

Mengapa hal ini penting? –

Sumber: Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – 01. Ali Imran – Ayah 1-3 Ramadan 2018 (25:50-32:00)

Bersambung إنْ شا الله  ba’da Zhuhur 😊


Diskusi dan Tanggapan LBP Hari Ke-31 Pagi | Diturunkan ‘Atasmu’ (Part 1)

Siti Badriyah:

Jazaakumullaahu khayran..✨

Didiet:

الحمد للّه جزاك اللّه خيرا بارك اللّه فيك

Menarik ini pembahasan على dan إلى jadi ingat pembahasan 2 ayat yang mirip diakhir juz 1 & 3, 2:136 & 3:84

Dedi:

Jazakum ‘Allahu khayran


Materi LBP Hari Ke-31 Siang | Diturunkan ‘Atasmu’ (Part 2)

Disarikan oleh: Nurfitri Anbarsanti

#WednesdayAliImranWeek5Part2

بسم الله الرحمن الرحيم

Penggunaan  عَلَى dan  أِلَى, dalam Menghadapi Kristen dan Yahudi

Mengapa penggunaan عَلَى  ini menjadi penting?

Bagi orang-orang yang berlatar belakang Kristen, mereka percaya bahwa karena darah (pengorbanan) Yesus, dosa-dosa mereka diampuni. Bukan hanya dosa-dosa mereka telah diampuni, tapi seakan-akan Allah ﷻ sudah tidak dibutuhkan lagi. Pengorbanan Yesus membuat mereka hidup bebas dari hukum-hukum yang diberikan kepada Musa ‘alaihissalam. Hukum-hukum Taurat ditentukan oleh darah Yesus. Banyak sekali implikasi dan teologi-teologi mereka yang mengarah pada kesimpulan ini. Jadi, mereka seperti tidak punya kewajiban apa-apa.

Hukum-hukum Taurat, hukum-hukum Allah punya tujuan untuk membersihkan, yang tujuan ini sama dengan yang ada pada agama Islam kan. Kita melakukan sholat, karena itu membersihkan. Kita menunaikan zakat, karena itu membersihkan. Kita shaum, karena itu membersihkan. Kita berhaji, karena itu membersihkan. Kita menyembelih binatang, karena itu membersihkan. Pelaksanaan hukum-hukum Allah bertujuan untuk tazkiya, yaitu untuk menjaga seseorang tetap suci dan bersih. Jadi, jika darah dan pengorbanan Yesus telah membersihkan seluruh dosa yang dilakukan oleh seluruh manusia, maka ya mereka menganggap sudah tidak butuh ‘detergen’ ekstra lagi. Mereka sudah cukup baik kok. Dan sudah tidak butuh Allah lagi.

Dengan Allah ﷻ mengatakan, نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ, Allah sedang menekankan bahwa Dia mengirimkan sebuah buku atasmu sebagai sebuah mandat, sesuatu yang harus dilaksanakan. Ini adalah semacam cara bicara kepada rekan-rekan Kristen yang akan datang bahwa wahyu Allah adalah sesuatu harus dijalani dalam hidup, harus dilaksanakan. Tidak ada pengecualian dan eksklusivitas bahwa ada sesuatu yang telah ‘membersihkan’ kita sehingga kita terbebas dari segala kewajiban dalam wahyu-wahyu Allah ﷻ. 

Perhatikan bahwa di dalam surat Al-Baqarah ayat 4,  Allah ﷻ mengatakan bahwa

 وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ

Di ayat ini, Allah ﷻ tidak menggunakan kata عَلَيْكَ, tapi  أِلَيكَ. Ada kata أِلَى  di sini. Kenapa, karena di kalangan Bani Israil, mereka percaya bahwa wahyu-wahyu Allah itu hanya turun kepada bangsa mereka saja, tidak diturunkan ke bangsa Arab. Jadi yang perlu ditekankan adalah, Al-Qur’an ini benar turun kepadamu, yaitu bangsa Arab pada saat itu.

Perhatikan bahwa ada ayat-ayat yang mirip sekali di surat Ali Imran dan Al-Baqarah. 

قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ

“Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,” (QS Al-Baqarah, 2:136)

Di ayat ini, Allah ﷻ menggunakan kata  أِلَى. sedangkan di Ali Imran:

قُلْ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ

“Katakanlah (Muhammad), “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail.” (Ali Imran, 3:84)

Di surat Al-Baqarah digunakan kata أِلَى, sedangkan di surat Ali Imran digunakan kata  عَلَى. Ini jelas sekali menunjukkan dua jenis audiens yang berbeda. Tergantung dari hal penting apa yang perlu mereka dengarkan dari kedua preposisi ini. 

Kita kembali ke surat Ali Imran ayat 3, نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰب . Jelas ‘kitab’ di sini merujuk kepada Al-Qur’an. Dan penggunaan kata ‘kitab’ di sini penting, baik bagi orang-orang Kristen maupun Yahudi, karena Al-Qur’an tidak datang dalam bentuk buku tertulis. Al-Qur’an datang sebagai pesan yang datang secara teratur, yang sebenarnya mempermudah para audiens untuk memahaminya. Karena mereka para Ahli Kitab berkata, “Allah sudah tidak menurunkan kitab lagi”, maka di ayat ini, Allah ﷻ berfirman, “Enggak, enggak, sebenarnya, ini juga buku kok.” 

Ini adalah buku yang terbuka, yang berdampingan dengan Kitab-kitab Allah sebelumnya. Istilah ‘Kitab’ digunakan karena istilah ini lebih nyambung (resonates better) dengan orang-orang Yahudi dan Kristen. Sedangkan istilah ‘Qur’an’ sebenarnya lebih kuat nyambungnya dengan orang-orang musyrik, kenapa, karena orang-orang musyrik biasanya terikat pada tradisi-tradisi mereka. Mereka bukan orang-orang ahli kitab. Mereka orang-orang Qiro’at yang lebih nyambung dengan sesuatu yang dibacakan dengan keras seperti puisi. Jadi, Al-Qur’an adalah sesuatu yang dapat didengar dan diperdengarkan (audible thing). Di sini kita menemukan penggunaan yang lebih dari kata ‘Qur’an’.

Apa yang dimaksud dengan bil haq?

Sumber: Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – 01. Ali Imran – Ayah 1-3 Ramadan 2018

(25:50-32:00)

Bersambung إنْ شا الله  ba’da ‘Ashar 😊


Materi LBP Hari Ke-31 Sore | Diturunkan ‘Atasmu’ (Part 3)

Disarikan oleh: Nurfitri Anbarsanti

#WednesdayAliImranWeek5Part3

بسم الله الرحمن الرحيم

Apa yang dimaksud dengan bil haq?

Nah, mari kita kembali lagi ke frasa  نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ. Mari lihat bagian بِالْحَقِّ (bil haq) di sini. بِالْحَقِّ sebenarnya bisa memiliki beberapa arti. Tapi di ayat ini, salah satu maksudnya adalah Dia menurunkan Kitab atasmu dengan sebuah tujuan (with a purpose). Haq adalah kebalikan dari bathil. Bathil artinya adalah purposelessness, ketiadaan tujuan. Jadi, haq berarti purposefulness, seperti di ayat ini: 

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan haq.”(QS Al-An’am, 6:73)

Ada pula kata ‘abatsa, di ayat ini:

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS Al-Mu’minun, 23:115)

Kata ‘abatsa di sini adalah kebalikan dari Haq, yaitu tidak berarti (pointless). Jadi Allah tidak mungkin menciptakan langit dan bumi ini tanpa tujuan, pasti ada alasan mengapa Allah menciptakan ini semua. 

Jadi, dalam surat Ali Imran ayat 3, Allah berfirman bahwa wahyu itu turun atasmu dengan tujuan yang jelas, dengan sebuah goal. Frasa bil haq dapat juga berarti ‘dengan akurat’. Dengan kata lain, buku ini datang dengan sengaja (as intended), tidak ada pencampuran (tempering) atasnya.

Ada implikasi lain dari frase نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ.  Bil haq juga memiliki arti lainnya, yaitu hak. Seperti derivasi kata lainnya yaitu istihqaq atau haqiiq. Istihqaq berarti berhak menerima. Haqun alaihi berarti haknya, hak orang tersebut. Contohnya, Allah berfirman seperti ini:

وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ

“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.” (Adz Dzariyat 51:19)

Haq juga berarti hak. Jadi ketika Allah ﷻ berfirman, Allah telah menurunkan kitab dengan benar, dengan kata lain, kamulah salah seorang yang berhak menerimanya. Jadi kayak, tidak ada pertanyaan lagi, kamu adalah penerima yang sah, yang berhak menerima Al-Qur’an. 

Demikianlah نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ. …..

Lalu, apa arti dari frase selanjutnya, yaitu مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ?

Sumber: Bayyinah TV – Surahs – Deeper Look – 01. Ali Imran – Ayah 1-3 Ramadan 2018

(25:50-32:00)

Bersambung إنْ شاء الله next week 😊


 

Diskusi dan Tanggapan LBP Hari Ke-31 Sore | Diturunkan ‘Atasmu’ (Part 3)

Hafni:

MashaaAllah.👍🏾👍🏾👍🏾 

Thank you. Jazakumullah khayran.

Nf:

Masya Allaah

Jazakumullah khoiron katsiron 💐

***

Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲

Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏

Jazakumullahu khairan😊

Salam,
The Miracle Team Lessons
from Bayyinah’s Production

One thought on “[LBP2020] Diturunkan ‘Atasmu’

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s