بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Melanjutkan dari tulisan sebelumnya, dari lebah kita mendapatkan banyak pembelajaran.
REFLEKSI #1
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak.” (HR Ahmad)
Belajar mengkonsumsi seperti lebah:
- tidak berbuat kerusakan,
- justru menghasilkan lebih banyak manfaat dan kehidupan baru.
Kondisi saat ini.. Cara kita mengonsumsi, cara manufaktur bekerja, cara bisnis beroperasi justru membuat banyak kerusakan di bumi.
Apa yang kita produksi lebih banyak daripada yang kita konsumsi. Kita telah menciptakan lebih banyak polusi dan sampah.
Allah mengajarkan kita untuk belajar mengonsumsi seperti lebah, dan tidak membuat fasaad (kerusakan dan korupsi). Melalui lebah, kita belajar untuk membuat dunia menjadi lebih baik.
REFLEKSI #2
Qs An-Nahl ayat 69
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسْلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ.
Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam -macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir (QS. An-Nahl 16: Ayat 69)
Penjelasan ayat
فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا
lalu tempuhlan jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
- Allah mengilhamkan kepada lebah untuk mengambil serbuk sari dari berbagai jenis tanaman yang mereka temukan.
- “Subula rabbik” = Lebah tidak kesulitan atau tersesat karena Allah telah memudahkannya dan mengatur jalur untuknya, sehingga ia tidak lupa dan tidak salah jalan saat mencari sari bunga hingga pulang kembali menuju sarangnya.
- Dan Allah menyebut “dululan”, yang menunjukan bahwa lebah bergerak dengan kerendahan hati (humility).
- Lebah tampak berputar-putar saat mencari bunga yang akan dihinggapinya. Dia bergerak berdasarkan ketetapan dari Tuhan yang menciptakannya.
- Demikian pula dengan gerakan unik ‘bee dance’ untuk memberi tahu lebah-lebah yang lain tentang lokasi yang banyak bunganya.
شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
obat yang menyembuhkan bagi manusia
- Ternyata lebah memberikan manfaat bukan untuk dirinya ataupun sesama lebah lainnya. Namun lebih dari itu.. lebah memberikan manfaat untuk manusia.
- Madu yang dihasilkan lebah, menyumbangkan kebermafaatan yang sangat besar bagi manusia, “shifaun lin naas” = obat untuk manusia”. Subhanallah.
- Apa yang kita pelajari dari sini? Jika kita bekerja dengan tekun seperti lebah, bekerja memberikan manfaat dan membangun komunitas, mengambil secukupnya dari alam; hasilnya adalah lapis-lapis kebaikan, bukan hanya kepada diri kita ataupun lingkaran sekitar kita, namun mengobati kemanusiaan.
- “This world needs healing. This society needs healing”. Kenyataannya saat ini, manusia semakin serakah, korupsi merajalela, alam semakin rusak dan kritis. Melalui inspirasi dari sikap lebah, hal ini yang dibutuhkan untuk mengobati kemanusiaan.
فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.
- Allah memerintahkan kita untuk senantiasa menggunakan pikiran dengan merenungkan tanda-tanda kekuasaan-Nya baik yang tersurat dalam Al-Qur`an maupun yang tersirat di alam semesta.
- Coba kita ingat kembali, berbagai kutipan ayat Al-Quran berikut:
La allakum yatafakkarun.
li qoumin ya’qilun
la’allakum ta’qilụn
liyadabbaru ayatihi
Kebanyakan orang melihat alam sebagai kejadian tanpa makna. Namun sikap seorang Muslim ketika memandang alam, melihat makhluk hidup, sekalipun serangga seperti lebah, akan membuatnya berpikir tentang kekuasaan Allah
Sumber:
Be Like The Bee – Ust. Nouman Ali Khan
Bayyinah TV
https://www.youtube.com/watch?v=RYx3KUCF9mI