بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Lessons from Bayyinah’s Production (LBP) Hari ke-13
Topik: Parenting
Sabtu, 04 Juli 2020
Materi LBP Hari ke-13 Pagi | Anak-Anak adalah Keberkahan (Part 1)
Ditulis oleh: N. Anbarsanti
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Al-Isra’ 17:70)
Allah ﷻ berfirman وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ, yang berarti “Kami telah memuliakan…” – Allah ﷻ tidak menggunakan istilah ‘al insan’ – tapi Allah ﷻ berfirman, لَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ, “Kami telah memuliakan Bani Adam”. Dengan memanggil dengan sebutan ‘Bani Adam’, kemanusiaan itu dideskripsikan melalui hubungan anak dengan orangtuanya. Ya kan?
Dan ada dua entitas yang telah dimuliakan oleh Allah. Sang anak telah dimuliakan, dan ayahnya juga telah dimuliakan. Di ayat ini, Ustadz Nouman ingin menyoroti sesuatu dalam ayat ini dari perspektif parenting.
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
“Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut”
Ini berarti, setiap anak yang telah dilahirkan di sebuah keluarga telah membawa kemuliaan dan penghargaan dari Allah kepada keluarga tersebut. Karena Allah ﷻ sendiri telah memuliakan setiap anak. Jadi, kelahiran seorang anak di keluarga kita adalah tanda hadirnya kemuliaan Allah di rumah tangga kita. Seorang anak adalah hadiah dari Allah ﷻ. Ingat bahwa bagian pertama di Parenting Series ini adalah ‘The Children are a Blessing’, ‘Anak-anak adalah Keberkahan’. Begitulah cara Allah mendatangkan keberkahan ke rumah tangga anda, yaitu melalui lahirnya seorang anak. Karena setiap anak sudah dihargai dan dimuliakan oleh Allah ﷻ sendiri.
Sebelum membahas tentang martabat kemanusiaan, di sisi lain, Allah ﷻ berfirman bahwa ada bangsa-bangsa yang gagal dan buruk. Ada banyak bangsa yang gagal yang Allah ﷻ sebut di dalam Al Qur’an, tapi ada dua bangsa yang sering muncul, yaitu Ali Fir’aun dan Bani Israil. Kedua nama itu adalah gelar bagi bangsa itu. Allah tidak menyebut ‘Ashabu Fir’aun’ atau ‘Kaum Fir’aun’, tetapi ‘Ali Fir’aun’. ‘Ali’ artinya garis keturunan. Jadi, kegagalan bangsa mereka disebabkan oleh kegagalan dalam parenting. Dan untuk Israel, Allah ﷻ tidak memanggil dengan ‘Israiliyyun’, tapi Allah ﷻ memanggil mereka dengan, ‘Bani Israil’, yang berarti ‘Anak-anak Israil‘. Jadi, melalui panggilan kedua bangsa tersebut, parenting adalah sesuatu yang sangat disoroti oleh Allah ﷻ
👨👩👧👦🏡👶🏻
to be continued
Materi LBP Hari ke-13 Siang | Anak-Anak adalah Keberkahan (Part 1)
Ditulis oleh: N. Anbarsanti
Dengan memanggil dengan nama Bani Israil, Allah ﷻ seakan-akan berkata kepada Bani Israil, “Kalian tuh anak-anak Israil, kenapa selalu membangkang? Ayah kalian adalah sosok yang mengagumkan, kenapa kalian membangkang?” Jadi, Allah menamakan mereka sebagai Bani Israil – yaitu menggunakan istilah ‘anak’ yang berkaitan dengan parenting – sebagai suatu kehormatan bagi mereka.
Sebutan Bani Israil adalah gelar kehormatan. Bani Israil bukanlah gelar yang buruk. Nama tersebut mengingatkan kaumnya bahwa mereka punya ayah, atau bapak, atau nenek moyang yang hebat. Dan sosok ayah tersebut telah meninggalkan warisan yang hebat. Allah seakan-akan berkata kepada mereka: “Hai Bani Israil, kalian seharusnya bisa seperti Israil, nenek moyang kalian. Mengapa kalian tidak bisa seperti nenek moyang kalian?” Jadi, nama Bani Israil membawa mereka kembali kepada ‘ayah’nya, membuat mereka mengingat sosok ‘ayah’ mereka.
Di sisi lain, Allah juga bisa menamakan suatu kaum sebagai sesuatu yang memalukan, sebagai lambang bahwa Allah ﷻ marah dan mencela sebutan tersebut, misalnya nama Ali Firaun.
Lalu, mari simak ayat berikut ini, Al-Hujurat 49:13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
”Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
Ayat yang sangat terkenal dari Surat Al-Hujurat. Allah ﷻ berfirman bahwa “Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, lalu tersebar menjadi banyak bangsa, banyak suku, banyak desa, banyak perbedaan etnis, dan perbedaan keturunan”. Agar لِتَعَارَفُوْ, yaitu agar kita dapat saling mengenal satu sama lain, dapat mengapresiasi perbedaan satu sama lain. Tapi, bagian yang ingin ditekankan oleh Allah ﷻ di dalam ayat ini adalah, اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ.
Yang indah di ayat ini adalah, Allah ﷻ tidak berfirman “inna kariimakum indallahi atqokum” – Allah ﷻ tidak berfirman bahwa “Orang yang punya kemuliaan di antara kamu adalah orang yang paling bertaqwa.”, bukan itu. Allah ﷻ berfirman, orang yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling memiliki taqwa.
Jika Allah ﷻ berfirman, “inna kariimakum indallah” atau “inna kuramaakum indallah”, atau “inna karimiikum indallah” – jika Allah berfirman seperti variasi ini – maka, hanya orang yang bertaqwa saja memiliki kemuliaan, tapi bagaimana yang lain? Dianggap tidak mulia sama sekali. Tapi sebenarnya, Allah ﷻ sudah memberikan kemuliaan untuk seluruh anak Adam di surat Al-Isra’ 17:70. Jadi, di ayat Al-Hujurat ini, siapa yang lebih memiliki kemuliaan di antara anak-anak Adam adalah orang-orang yang bertaqwa. Jadi, seluruh anak-anak Adam telah dimuliakan, dan orang-orang yang bertaqwa lebih mulia lagi di antara mereka.
Semoga Allah menjadikan kita salah satu di antara mereka. 🤲🏽
Wallahu a’lam.
👨👩👧👦🏡👶🏻
to be continued
Materi LBP Hari ke-13 Sore | Anak-Anak adalah Keberkahan (Part 1)
Ditulis oleh: N. Anbarsanti
Dua kali Allah ﷻ berfirman bahwa Dia telah memuliakan kita. Pertama, dengan memiliki anak atau dengan membawa anak ke rumah kita, adalah suatu kehormatan. Dan yang paling terhormat adalah orang-orang yang memiliki ketaqwaan, yaitu orang yang paling sadar dan paling takut kepada Allah ﷻ. Semoga Allah menjadikan kita salah satu di antaranya. 🤲🏽
Inilah permulaan dari bahasan kita. Kita harus mengenal seperti apa kemuliaan atau kehormatan itu. Salah satu hadiah dari Allah ﷻ adalah dengan menjadikan kita sebagai orangtua. Kita harus membesarkan anak kita, yaitu anak yang Allah sendiri telah memuliakannya. Kita harus melakukannya.
Ada hal penting lainnya yang perlu ditekankan mengenai Bani Israil. Sebenarnya, ada banyak yang bisa dibandingkan antara Bani Israil dan Ali Firaun. Tapi ada satu hal utama, yang ingin kita bahas sekarang, adalah mengenai pendidikan Islam. Kita harus mengajarkan anak-anak kita mengenai Islam. Tapi kita tahu bahwa bagi Bani Israil, cara mereka untuk mengajarkan Islam itu sangat jauh lebih sulit. Karena Bani Israil harus mengajarkan Islam di masa ketika akan ada Nabi lain yang akan datang dan mereka harus mencari Nabi itu. Sedangkan kita tidak harus mengajarkan hal tersebut. Kita tidak perlu mengajarkan bahwa akan datang Nabi lain, karena bagi kita, Nabi ﷺ yang terakhir telah datang. Tapi, Bani Israil harus mendidik anak mereka bahwa akan datang Nabi lainnya dan ketika Nabi tersebut datang, hampir tidak ada orang yang akan percaya.
Allah ﷻ telah menurunkan banyak Nabi kepada Bani Israil. Sehingga Bani Israil harus mendidik anak mereka untuk jangan meremehkan para Nabi. Mereka harus meneruskan pesan tersebut kepada generasi demi generasi, seterusnya. Inilah tanggung jawab pendidikan yang Bani Israil miliki.
Kita tahu bahwa ketika Nabi Muhammad ﷺ datang, Allah ﷻ berfirman, di QS Al-An’am 6:20:
اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْۘ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
”Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.”
يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْۘ
“Mereka mengenalnya seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri.”
Setidaknya, sebagian pesan dalam pendidikan Islam ini tetap bertahan di kalangan Bani Israil sampai datangnya Nabi Muhammad ﷺ. Bani Israil tidak meninggalkan pendidikan Islam bagi anak-anak mereka. Pelajaran mengenai akan datangnya Nabi baru masih bertahan di kalangan mereka. Mereka berhasil menurunkan pesan ini ke banyak sekali generasi.
Wallahu a’lam.
👨👩👧👦🏡👶🏻
to be continued إن شاء الله next week
***
Semoga Allah terangi, lembutkan, dan kuatkan hati kita dengan cahayaNya.🤲
Mohon doakan kami agar bisa istiqomah berbagi mutiara-mutiaraNya.🙏
Jazakumullahu khairan😊
Salam,
The Miracle Team – Lessons from Bayyinah’s Production
[…] 4 July 2020 https://nakindonesia.com/2020/07/11/lbp2020-anak-anak-adalah-keberkahan/ […]
LikeLike