[BMW2020] An Excellent Example | Part 4


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

 

Going The Extra Mile

 

Bagian ini adalah bagian bonus. Tambahan tadabbur untuk ayat berikutnya: Al-Ahzab 22. In syaa Allaah dengan mempelajari bagian ini, makin mantap penghayatan kita tentang Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah. Secara singkat, ayat ke-22 ini telah disinggung di bagian sebelumnya. Dan ada sedikit tambahan lagi, yakni tentang ayat ke-23, yang rasanya makin memompa diri penulis untuk makin semangat berdakwah. Sesuai kesanggupannya. 

Walammaa ra-al mu’minuunal ahzaaba. (33:22) And when the believers, as opposed to the disbelievers, when the true believers saw the multiple groups coming to attack. Situasinya saat itu: orang-orang mukmin diserang oleh musuh, pasukan sekutu, dari berbagai kelompok yang bersatu ingin menghancurkan Islam, yang menyerang Madinah secara serempak.

Qaaluu haadzaa maa wa’adanallaahu wa rasuuluhuu. They said they would say, this is what Allah and His messenger promised SAW. The muslims see an army is coming to annihilate Madinah and they said this is exactly what Allah promised. It’s awesome! That’s amazing! 

Orang-orang muslim melihat bala tentara musuh yang datang. Suasananya seharusnya sangat mencekam. Tapi kaum muslim seperti santai dan tetap cool dengan justru mengatakan, “Ini tepat sekali seperti apa yang Allah janjikan.” Luar biasa!

Wa shadaqallaahu wa rasuuluhuu. And Allah and His messenger spoke the truth. Yang Allah dan Rasul-Nya katakan adalah benar. Dan kejadian. Benar-benar kejadian. Buktinya mereka, pasukan koalisi, datang ke sini secara serempak.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan, “Ini tepat sekali seperti apa yang Allah janjikan”? Mengapa orang-orang mukmin bisa cool berkata seperti itu? Karena Allah sudah pernah mengatakan, “Walanabluwannakum bisyay-in minal khawfi wal juu’i wa naqsin minal amwaali wal anfusi watstsamaraati wabasysyirishshaabiriin.” (2:155) Allah sudah pernah mengatakan, bahwa akan menguji mereka dengan anak-anak mereka, uang mereka, kehidupan mereka, dan juga makanan. Dan kabar gembira buat mereka yang sabar. Allah sudah pernah bilang begitu.

Jadi mereka sudah siap mental (mentally prepared). Dan Allah juga sudah pernah bilang, “Ahasibannaasu an yutrakuu an yaquuluu aamannaa wa hum laa yuftanuun.” (29:2) Apakah mereka berasumsi bahwa mereka cukup dengan beriman, begitu saja, tanpa melalui ujian yang sulit? Maka ujian yang sulit itu pun datang di hadapan mereka.

Maka tidak heran jika para sahabat melihat mereka dan bilang, “Ini tepat sekali seperti apa yang Allah janjikan.” Atau dengan kata lain, “Saya telah melihat dan menyaksikan sendiri, betapa kata-kata Allah, secara ajaib, benar-benar terjadi.”

Ada yang menarik dari kata-kata itu. Tepat di sepuluh ayat sebelumnya, orang-orang munafik bilang, “Maa wa’adanallaahu warasuuluhuu illaa ghuruuran.” (33:12) Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka.

Hmmm. Kontras kan ya. Di surah yang sama, orang-orang munafik bilang, Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan apa-apa kecuali deception, tipuan. Surah yang sama. Dan sekarang, the true believers bilang, this is exactly what Allah dan His messenger promised to us. Bertolak belakang 180 derajat.

Wa maa zaadahum illaa iimaanan wa tasliiman. (33:22) And this event did not increase them in anything except in more faith. And they are even more submissive. More continually submissive. To Allah and His messenger SAW. Kejadian ini membuat para sahabat makin meningkat keimanannya. Makin tunduk. Makin dalam feel-nya sama Allah dan Rasul-Nya.

Minal mu’miniina rijaalun. Out of the believers there are real men.

Shadaquu maa ‘aahadullaaha ‘alayhi. They have fulfilled their promise. They have been true to the promise. That Allah took from them. 

Fa minhum man qadhaa nahbah. Then among them are those who’ve already given their pledge (janji). Nahbah, nahb dalam Bahasa Arab, adalah seperti nadzr. 

Quran (Tafsir & by Word)

Nahb = vow. 

Nahb hanya ada di ayat ini, tidak ada di ayat atau surah yang lain di Al-Qur’an.

Dictionary.com

Vow

noun

a solemn promise, pledge, or personal commitment:

marriage vows; a vow of secrecy.

a solemn promise made to a deity or saint committing oneself to an act, service, or condition.

a solemn or earnest declaration.

Nadzr = vow (2:270, 76:7)

The pledge. When you dedicate something.

Sumpah. Janji. Kaul.

When you make something mandatory on yourself.

Contoh: “Yaa Allaah, semoga aku diterima masuk di perguruan tinggi yang aku inginkan. Jika aku diterima, aku akan puasa tiga hari.” Itu adalah nadzr. Atau nahb. 

You offer something. It’s like Allah is saying, shahabah said, Yaa Allaah, give me jannah, I offer you my life. And Allah says, some of them have already made their payment. 🙂 🙂 Some of them already went to jannah. Minhum man qadhaa nahbahuu. Among them are those who already made their payment. 

Luar biasa! Pengorbanan para sahabat yang all out untuk Islam, sudah cukup untuk “membeli” surga-Nya. Tapi mereka masih merasa bahwa pengorbanan mereka itu belum cukup. Mereka masih menawarkan hidup mereka supaya Allah berkenan memberikan jannah-Nya. Sangat berbeda dengan saya. Yang masih berbuat terlalu sedikit untuk agama ini. Tapi merasa telah berbuat banyak.

Innallaahasytaraa minal mu’miniina anfusahum wa amwaalahum bi anna lahumul jannah. (9:111) Allah purchases from believers their money and themselves, in exchange for paradise.

Wa minhum man yantazhir. (33:23) And there are among them who are waiting to make their payment. He is waiting to dedicate his life to Allah. He is begging, Yaa Allah don’t let my days go by and waste. Don’t let my days go by for entertainment. Yaa Allaah, make me from those people that make their payment to you. They serve your deen. They do something for you.

Minhum man yantazhir. Wa maa baddaluu tabdiilaa. (33:23) And they wouldn’t change it for the world. They would not replace this priority and this enthusiasm to serve the religion with anything else. There is nothing more valuable to them.

 

Penutup

Masing-masing diri kita adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Semoga kita bisa menjadi an excellent example untuk orang-orang yang kita pimpin. Dan semoga kita bisa menjadi “alat dakwah” untuk menyebarkan nilai-nilai Islami dan mutiara-mutiara Qur’ani di bumi pertiwi. 

 

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

 

Ditulis oleh: Heru Wibowo

Sumber:

Bayyinah TV > Quran > Surahs > Concise Commentary > 2 Surahs 21-40 > 13 Al-Ahzab > 02. Al-Ahzab (Ayah 19-27) > Ayah 21
Bayyinah TV > Quran > Surahs > Concise Commentary > 01. Al-Ahzab (Ayah 1-18) – A Concise Commentary
Buku “The Great Story of Muhammad” karya DR. Ahmad Hatta, MA.
“Exploring the Islamic Principles on

Leadership”, master thesis dari Mohammad Alabed, Chalmers University of Technology, Sweden

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s